PENELITIAN
FAKTOR IBU DAN JANIN YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN ASFIKSIA
Warjidin Aliyanto*, Yeyen Putriana*
* Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Tanjungkarang
Salah satu ukuran dalam menilai derajat kesehatan suatu negara adalah dengan memperhatikan angka
kematian bayi (AKB). AKB di Indonesia pada tahun 2013 menempati peringkat ke-7 setelah Singapura,
Brunei Darusalam, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Adapun angka kematian bayi terbesar
adalah pada masa neonatal dini yaitu (0-7 hari). Penyebab kematian pada masa neonatal dini adalah
asfiksia. Di Provinsi Lampung penyebab kematian bayi terutama disebabkan oleh asfiksia pada tahun
2013.Terjadi peningkatan kematian bayi akibat asfiksia dari tahun 2013 hingga tahun 2014 di RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor ibu dan bayi
yang berhubungan dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir. Desain penelitian analitik dan pendekatan
case control. Populasi adalah bayi yang dirawat di RSUD Dr. Hi.Abdul Moeloek dalam kurun waktu
tahun 2014. Pengambilan sampel secara random sampling. Perbandingan sample 1:1, jumlah sampel
kasus 48 dan jumlah kasus kontrol 48. Analisis bivariat menggunakan uji chi square .Analisis multivariat
dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan hanya satu variabel yang berhubungan
dengan kejadian asfiksia adalah faktor meconium campur ketuban (p-value=0,00), demikian pula pada
analisis multivariat . Kesimpulan tidak ada hubungan preeklampsia- eklampsia, perdarahan antepartum,
partus lama, demam selama kehamilan, infeksi berat selama persalinan, post matur, prematur,
persalinan sulit, kelainan kongenital, dengan kejadian asfiksia dan hanya air ketuban bercampur
meonium yang mempunyai hubungan dengan kejadian asfiksia. Faktor yang paling dominan dalam
analisis regresi adalah faktor air ketuban campur mekonium.Saran bagi RSUD Dr Hi Abdul Moeloek
untuk memberikan pelatihan penangan asfiksia bagi para bidan dan perawat yang baru maupun yang
sudah lama. Bagi bidan untuk lebih mematuhi standar pelayanan ANC. Bagi dinas kesehatan agar
melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan standar pelayanan ANC dan memfasilitasi bidan
melakukan deteksi dini menggunakan USG sederhana.
[279]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[280]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
Tabel 4: Distribusi responden kasus dan Tabel 7: Distribusi responden kasus dan
Kontrol Berdasarkan Demam Kontrol berdasarkan Persalinan
Selama Persalinan Sulit
Tabel 5: Distribusi Responden Kasus dan Tabel 8: Distribusi responden kasus dan
Kontrol Berdasarkan Infeksi Kontrol berdasarkan Prematur
dalam Persalinan pada bayi
[281]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
Tabel 10: Distribusi responden kasus dan Pada tabel 12 didapatkan informasi
Kontrol berdasarkan Air bahwa dari 48 responden kelompok
Ketuban Campur Mekoneum asfiksia terdapat 5 responden (10.4%)
yang mengalami perdarahan antepartum.
Air Ketuban Kasus Kontrol Sedangkan dari 48 responden dari
Campur kelompok tidak asfiksia terdapat 7
f % f %
Mekoneum responden (14.6) yang mengalami
Ya 19 39.6 3 6.3 perdarahan antepartum. Hasil uji bivariat
Tidak 29 60.4 45 93.8 diperoleh p-value sebesar 0.759. Nilai ini
Jumlah 48 100 48 100 jika dibandingkan dengan harga α =0.05
maka p-value=0.05 maka p-value > 0.05
Berdasarkan tabel 10 didapatkan yang ini berarti bahwa tidak ada hubungan
bahwa yang mengalami air ketuban perdarahan antepartum dengan kejadian
campur mekoneum pada kelompok kasus asiksia.
sebanyak 19 (39.6%) responden dan pada
kelompok kontrol sebanyak 3 (6.3%) Tabel 13: Hubungan Partus lama dengan
responden. Asfiksia Bayi Baru lahir
Analisis Bivariat Kasus Kontrol p-
Partus lama
f % f % value
Tabel 11: Hasil Analisis Bivariat Ya 9 18.8 5 10.4
Hubungan preeklamsia-eklamsia Tidak 39 81.2 43 89.6 0.386
dengan Asfiksia Bayi Baru lahir Total 48 100 48 100
[282]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
persalinan. Hasil uji bivariat diperoleh p Tabel 17: Hubungan Post Matur dengan
value sebesar 1.000. Nilai ini jika Asfiksia Bayi Baru lahir
diabndiangkan dengan harga α = 0.05
maka p value > 0.05 yang berarti bahwa Persalinan Kasus Kontrol p-
tidak ada hubungan demam selama sulit f % f % value
Ya 12 25 11 22.9
persalinan dengan kejadian asfiksia.
Tidak 36 75 37 77.1 1.000
Total 48 100 48 100
Tabel 15: Hubungan Infeksi Berat dengan
Asfiksia Bayi Baru lahir Pada tabel 17 didapatkan informasi
bahwa dari 48 responden kelompok
Infeksi Kasus Kontrol p-
berat f % f % value
asfiksia terdapat 12 (25%) responden yang
Ya 8 16.7 9 18.8 mengalami persalinan sulit, sedangkan dari
Tidak 40 83.3 39 81.2 1.00 48 responden kelompok tidak asfiksia
Total 48 100 48 100 terdapat 11 (22.9%) responden yang
mengalami persalinan sulit. Hasil uji
Pada tabel 15 didapatkan imformasi bivariat diperoleh p-value sebesar 1.000
bahwa dari 48 responden kelompok .nilai ini jika dibandingkan dengan harga α
asfiksia terdapat 8 (16.7%) yang = 0.05 maka p-value > 0.05 yang berarti
mengalami infeksi berat, sedangkan dari bahwa tidak ada hubungan persalinan sulit
48 responden kelompok tidak asfiksia dengan kejadian asfiksia di RSUD Dr H
terdapat 9 (18.8%) yang mengalami infeksi Abdul Moeloek Tahun 2014.
berat. Hasil uji bivariat diperoleh p value
sebesar 1.000.nilai ini jika dibandingkan Tabel 18: Hubungan Prematur dengan
dengan dengan harga α= 0,05 maka p- Asfiksia Bayi Baru lahir
value > 0,05 yang berarti bahwa tidk ada
hubungan infeksi berat dengan kejadian Premature Kasus Kontrol p-
asfiksia. f % f % value
Ya 19 39.6 11 22.9
Tidak 39 60.4 37 77.1 0.123
Tabel 16: Hubungan Post Matur dengan Total 48 100 48 100
Asfiksia Bayi Baru lahir
Pada tabel 18 didapatkan imformasi
Kasus Kontrol p-
Post Matur bahwa dari 48 responden kelompok
f % f % value
Ya 6 12.5 8 16.7 asfiksia terdapat 19 (39.6%) yang
Tidak 42 87.5 40 83.3 0.773 prematur, sedangkan dari 48 responden
Total 48 100 48 100 dari kelompok tidak asfiksia terdapat 11
(22.9%) yang prematur. Hasil uji bivariat
Pada tabel 16 didapatkan imformasi diperoleh p-value 0,123. Nilai ini jika
bahwa dari 48 responden kelompok dibandingkan dengan harga α= 0,05 maka
asfiksia terdapat 6 responden (12.5%) yang p-value >0,05 yang berarti bahwa tidak ada
mengalami post matur, sedangkan dari 48 hubungan premature dengan kejadian
kelompok tidak asfiksia terdapat 8 (16.7%) asfiksia.
yang mengalami post matur. Hasil uji
bivariate diperoleh p-value 0,773. Nilai ini Tabel 19: Hubungan Kelainan konginetal
jika dibandingkan dengan harga α= 0,05 dengan Asfiksia
yang berarti tidak ada hubungan post matur
dengan kejadian asfiksia. Kelainan Kasus Kontrol p-
konginetal f % f % value
Ya 7 14.6 16 33.3
Tidak 41 85.4 32 66.7 0.054
Total 48 100 48 100
[283]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[284]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[285]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[286]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[287]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
perdarahan antepartum dengan asfiksia (p- ini. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
value <0,05), demikian pula dengan pemilihan sampel yang terbatas pada
penelitian yang dilakukan oleh Ria RSUD Dr H Abdul Moeloek yang
Herawati (2011) di RSUD Kabupaten sebagian besar bukan pasien rujukan
Rokan Hulu (p-value 0.0005). (67,7%).
Berdasarkan teori dan hasil Pencegahan terjadinya partus lama
penelitian terkait di atas menunjukkan dapat dimulai pada ANC yang teratur dan
hasil yang tidak sejalan dengan penelitian pada saat persalinan bidan menerapkan
ini. Hal tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan partograp secara benar.
pemilihan sampel yang ada terbatas pada
wilayah kota Bandar lampung saja, hal ini Hubungan demam selama kehamilan
terlihat dari data bahwa kasus rujukan dengan kejadian asfiksia
sebesar 33% saja, selebihnya bukan pasien Hasil uji bivariat yaitu hasil analisis
rujukan. bivariate hubungan demam selama
Perdarahan antepartum yang kehamilan dengan kejadian asfiksia di
sebagian besar disebabkan oleh placenta RSUD Dr Hi Abdul Moeloek Tahun 2014
previa dan solusio plasenta sulit di deteksi diperoleh p-value 1,000 .nilai ini jika
bila tidak diperiksa dengan USG. dibandingkan dengan harga α=0,05 maka
Diperlukan dukungan dari dinas kesehatan p-value > 0,05 yang berarti bahwa tidak
setempat untuk menfasilitasi penggunaan ada hubungan demam selama kehamilan
USG oleh bidan-bidan terutama di daerah dengan kejadian asfiksia di RSUD Dr Hi
yang jauh dari RS rujukan tingkat pertama. Abdul Moeloek Tahun 2014.
Hasil penelitian ini tidak sesuai
Hubungan partus lama dengan kejadian dengan teori yang dikemukakan oleh
asfiksia Varney (2002) yang menyatakan demam
Hasil uji bivariat yaitu hasil analisis selama kehamilan dapat menyebabkan
bivariat hubungan partus lama dengan asfiksia pada bayi baru lahir. Ibu yang
asfiksia di RSUD Dr H Abdul Moeloek mengalami demam selama kehamilan
Tahun 2014 diperoleh p-value sebesar terjadi efek yang tidak baik seperti seperti
0,386. Nilai ini jika dibandingkan dengan dehidrasi, asupan nutrisi yang buruk dan
harga α=0,05 maka p-value > 0,05 yang ketidakseimbangan elektrolit dan bahaya
berarti bahwa tidak ada hubungan partus pada janin adalah dapat menyebabkan
lama dengan kejadian asfiksia di RSUD Dr kelainan konginetal .hasil penelitian ini
H Abdul Moeloek Tahun 2014 . yang tidak sesuai dengan teori
Hasil penelitian ini tidak sesuai dimungkinkan karena jumlah sampel yang
dengan teori yang dikemukan oleh tidak mencukupi.
Muchtar (1998) yang menyatakan partus Deteksi dini adanya infeksi pada ibu
lama dapat menyebabkan terjadinya hamil dapat dilakukan dengan pengawasan
asfiksia bagi janin. Pada partus lama ANC yang teratur, serta nutrisi yang
terjadi pemanjangan fase laten (lebih dari 8 adekuat.
jam), persalinan telah berlangsung lebih
dari 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi Hubungan infeksi berat selama
dan dilatasi servik uteri di kanan garis persalinan dengan asfiksia
waspada pada partograf. Hasil uji bivariat yaitu hasil analisis
Hasil penelitian ini tidak sejalan bivariat hubungan infeksi berat selama
dengan penelitian Ning Aprilia (2012) di persalinan dengan kejadian asfiksia di
RS Abidin Zainal Banda Aceh, yang RSUD DR Hi Abdul Moeloek Tahun 2014
menyatakan ada hubungan partus lama , diperoleh p-value sebesar 1,000. Nilai ini
dengan asfiksia (p-value jika dibandingkan dengan harga α = 0,05
0,022).Berdasarkan teori dan hasil maka p-value > 0,05 yang berarti tidak ada
penelitian terkait di atas menunjukkan hubungan infeski berat selama persalinan
hasil yang tidak sejalan dengan penelitian
[288]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
[289]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
Hasil penelitian ini sejalan dengan terjadinya rileksasi spingter ani sehingga
penelitian yang dilakukan oleh Eka Ayu isi rectum diekresikan.
Setiana (2012) di RSUD Kota Salatiga Hasil analisis ini berbeda dengan
yang menyebutkan bahwa ada hubungan penelitian yang dilakukan oleh Evi
air ketuban campur mekonium dengan Desvauza (2007) di RS Pringadi Medan
asfiksia pada bayi baru lahir (p-value menunjukkan bahwa anemia merupakan
0,00). faktor yang paling dominan mempengaruhi
Untuk mencegah terjadinya air asfiksia. Penelitian lain yaitu Fahrudin di
ketuban campur mekonium adalah dengan kabupaten Purworejo (2003) menyatakan
mencegah terjadinya infeksi pada ibu bahwa faktor dominan yang
hamil, menjauhi paparan asap rokok, mempengaruhi asfiksia adalah ketuban
pengawasan ANC yang ketat pada ibu pecah dini. Adanya perbedaan faktor yang
hamil dengan diabetes, hipertensi dan mempengaruhi kejadian asfiksia ini
kelainan pada jantung. Pencegahan yang dikarenakan karakteristik responden yang
lain adalah mencegah terjadinya persalinan berbeda dan variabel-variabel yang diteliti
sulit. berbeda.
Kualitas air ketuban amat
Variabel yang paling dominan menentukan kualitas janin yang ada di
berhubungan dengan asfiksia dalamnya, artinya ketuban yang tidak
Hasil penelitian ini menunjukkan bercampur mekonium dan jumlahnya
bahwa air ketuban campur meconium cukup akan menjamin kecukupan nutrisi
adalah variabel yang paling dominan dan oksigen untuk janin. Semakin pekat
berhubungan asfiksia bayi baru lahir. Hal dan keruh air ketuban semakin besar
ini dapat terlihat pada p-value 0,00 dan ancaman terhadap kesejahteraan
besar nilai OR/Exp (B) 10,488: (95% janin.Kesulitannya warna air ketuban baru
CI2.668-36.206) angka ini menunjukkan dapat diketahui bila sudah memasuki
bahwa janin yang mengalami air ketuban persalinan. Bila sudah diketahui adanya
campur mekonium saat kehamilan dan ketuban yang keruh karena bercampur
persalinan berpeluang untuk terjadi meconium bayi harus segera dilahirkan,
asfiksia sebesar 10.488 kali dibandingkan dan tindakan 290ection caesaria (SC)
dengan janin yang tidak mengalami air adalah tindakan pilihan untuk memperkecil
ketuban campur mekonium . Besar peluang risiko terjadinya asfiksia.
variabel lain secara berurutan adalah Tindakan preventif lainnya adalah
prematur (2,946) dan kelainan konginetal therapy yang adekuat bila ibu hamil terjadi
(0.561). penyakit infeksi, mencegah terjadi post
Dalam penelitian ini air ketuban matur dan pengawasan ANC yang ketat
campur mekonium menjadi variabel bila ibu menderita asma.
dominan mempengaruhi asfiksia
dimungkinkan karena adanya demam KESIMPULAN
selama kehamilan dan infeksi saat
persalinan serta berhubungan dengan Berdasarkan hasil penelitian dan
partus lama. pembahasan maka dapat ditarik
Hasil penelitian ini sejalan dengan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
teori yang dikemukakan oleh Manuaba preeklampsia-eklampsia, perdarahan
(2008) yang menyatakan bahwa air antepartum, partus lama, demam selama
ketuban yang bercampur meconium persalinan, infeksi berat selama
merupakan salah satu penyebab terjadinya kehamilan, kehamilan post matur,
asfiksia pada bayi baru lahir. Jika janin persalinan sulit, bayi baru lahir prematur,
tidak tidak mendapakan cukup oksigen dan kelainan kongenital pada bayi baru
selama kehamilan dan persalinan janin lahir dengan kejadian asfiksia neonatorum
akan mengeluarkan mekonium akibat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
adanya peningkatan peristaltic usus dan Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun
[290]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
2014. Sedangkan untuk variabel air adanya deteksi dini ini ibu dan keluarga
ketuban bercampur mekonium mempunyai cukup waktu untuk melakukan
berhubungan dengan kejadian asfiksia persiapan sebelum dirujuk seperti
neonatorum di Rumah Sakit Umum persiapan donor darah, kendaraan dan
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar finansial.
Lampung tahun 2014.
Analisis lebih lanjut disimpulkan
bahwa faktor ibu dan bayi yang paling DAFTAR PUSTAKA
dominan mempengaruhi kejadian asfiksia
neonatorum di Rumah Sakit Umum Aprilia, Ning, 2012, Hubungan pre
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Bandar eklamsia dan persalinan macet
Lampung tahun 2014 adalah faktor air dengan kejadian asfiksia bayi baru
ketuban campur mekonium . lahir di Badan Layanan Umum
Dalam upaya menurunkan angka Daerah Rumah Sakit Daerah DR
kematian ibu dan bayi akibat berbagai Zainul Abidin Banda Aceh Tahun
komplikasi kehamilan serta persalinan 2012 , http://ejournal.uui.ac.id [8
diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Oktober 2015]
Berbagai upaya yang harus dilakukan itu Bobak, 2005, Buku Ajar keperawatan
harus menyeluruh atau komprehensif Maternitas, EGC, Jakarta
sepanjang siklus kehidupan (continuum of Desvauza, Evi, 2007, Faktor- faktor yang
care)yang diawali dari peningkatan Mempengaruhi Kejadian Asfiksia
kesehatan (promosi kesehatan) dan Neonatorum di RSU Dr. Pringadi
pencegahan (preventif) yang ada di Medan, [16 Nopember 2014],
masyarakat sampai pengobatan dan Fahrudin, 2003, Analisis Beberapa Faktor
rehabilitasi di rumah sakit. Risiko Kejadian Asfiksia
Upaya yang dilakukan di tingkat Neonatorum di Kabupaten
masyarakat (promosi kesehatan dan Purworejo,
preventif) membutuhkan kerjasama dari http://eprints.undip.ac.id/14393/ [16
berbagai lintas sektoral seperti penyediaan Nopember 2014],
lingkungan sekitar yang sehat dan aman Gomella T.L, M . Douglas Cunningham,
dari paparan racun (asap rokok), aman dari Fabianyal, 2009, Neonatology,6 th,
penyakit malaria, prilaku sex yang aman United States of America: The
dari pasangan suami istri (mencegah HIV, McGraw-Hill Companies,Inc
AIDS dan penyakit menular seksual), serta Herawati, Rika, 2011, Faktor- faktor yang
pemenuhan gizi yang optimal (tidak Menyebabkan Terjadinya Asfiksia
berlebihan karena ibu yang hamil dengan Neonatorum di Rumah Sakit Umum
berat badan lebih cenderung terjadi Daerah Kabupaten Rokan Hulu
preekalmsia eklamsia). Tahun 2011,
Pada sektor pelayanan dimulai dari http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.ph
pelayanan primer (bidan praktik mandiri p/kesmas/article/viewfile [8
dan puskesmas) hendaknya benar-benar Desember 2014],
berkomitmen melaksanakan pengawasan JNPK-KR, 2008, Asuhan Persalinan
ANC sesuai standar. Bidan yang berada di Normal, Jakarta
daerah yang terpencil dan jauh dari Lemeshow, 1997, Besar Sampel dalam
pelayanan puskemas dan pelayanan Penelitian Kesehatan, Gajah Mada
PONED hendaknya difasilitasi untuk University Press, Yogyakarta.
mampu mendeteksi dan mempunyai alat Manuaba, Ida Bagus Gede, 2010, Ilmu
Ultrasonografi (USG) sederhana yang Kebidanan, Penyakit Kandungan
dapat mendeteksi keadaan patologis pada dan Keluarga Berencana untuk
ibu yang dapat mengancam keselamatan Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
ibu dan bayi (keadaan placenta previa, Mochtar, Rustam, 2010, Sinopsis Obstetri,
solusio plasenta dan CPD) . Dengan EGC, Jakarta
[291]
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1907 - 0357
Oxorn, dan Forte, 2010, Ilmu Rabe, Thomas, 2003, Buku saku Ilmu
Kebidanan:Patologi dan Fisiologi Kebidanan, Hipokrates, Jakarta
Persalinan, ANDI,YEM, Yogyakarta Setiana Eka Ayu, 2012, Hubungan partus
Pratiwi, Nurlaila, 2013, Hubungan lama dengan keadaan air ketuban
Preeklamsia dengan kejadian asfiksia dengan kejadian asfiksia bayi baru
di RS Ahmad Yani Metro, Skripsi lahir (studi kasus di RSUD Kota
DIV, Perpustakaan Prodi DIV Salatiga Tahun 2012),
Kebidanan Metro http://akbid.adila.ac,id, [1 Oktober
Rudolph, et. All., 2006, Buku Ajar 2015]
PediatriRudolth Volume I, EGC, Varney, Hellen; Kriebs, Jan; Gegor
Jakarta jCarolyn, 2006, Buku Ajar Asuhan
Rukiyah, 2010, Asuhan Kebidanan 4 Kebidanan Volume 2, EGC, Jakarta
(Patologi), Trans Info Medika, Wiknjosastro, Hanifa, 2007. Ilmu
Jakarta Kebidanan, YP-SP, Jakarta
Ryadi, Slamet 2012, Dasar-Dasar
Epidemiologi, Salemba Medika,
Jakarta
[292]