Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN


“PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PISANG”

Disusun oleh:
Nama : Nanda Febrika (E1K020032)
Shift : Shift I
Hari/Tanggal : Kamis / 9 Februari 2023
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Mimi Sutrawati, S.P. M.Si
2. Dr. Ir. Hendri Bustamam, MS.
Coass : 1. Zahra Sahira (E1K018015)
2. Hediarton Berutu (E1K019021)

LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN


JURUSAN PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang dengan nama latin Musa paradisiaca L. (Musaceae) adalah salah satu komoditas
buah yang banyak di konsumsi oleh masyarakat. Buah pisang memiliki kandungan gizi yang
cukup tinggi yaitu karbohidrat, gula, protein, lemak, garam-garam mineral serta vitamin A, B,
dan C (Riastiwi,2017). Konsumsi pisang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran akan manfaat buah sebagai
sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan gizi lainnya, (Satuhu dan Supriyadi, 2008). Negara-
negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah Brasil, Filipina, Honduras, India,
Equador, Thailand, Kolumbia, Kosta Rika, Meksiko, Karibia, Pantai Gading, Uganda, dan
Hawaii. Tanaman pisang dapat beradaptasi pada musim kering, sehingga sangat strategis untuk
peningkatan ketahanan pangan suatu daerah (Arseni dan Nugrahini, 2016).
Menurut Badan Pusat Statistik (2013) menunjukkan adanya penurunan produksi buah
pisang pada tahun 2010. Produksi pisang pada tahun 2010 turun menjadi 5.755.073 ton menurun
hampir 1 juta ton dari tahun sebelumnya yang mencapai 6.373.533 ton. Salah satu akibat
fluktuasi produksi pisang yaitu infeksi patogen pada tanaman pisang. Tanaman buah-buahan
sangat rentan terhadap serangan beragam pathogen penyebab penyakit. Patogen menyerang
tanaman buah-buahan sejak benih, masa vegetative, masa generative hingga pasca panen
(Semangun, 2000).
Namun demikian, akhir-akhir ini pengembangan tanaman pisang di Indonesia terkendala
dengan adanya penyakit yang menyerang tanaman pisang yang mengganggu proses produksi
tanaman pisang tersebut. Terdapat beberapa penyakit yang ada pada tanaman pisang, seperti yang
penting yaitu penyakit layu fusarium, penyakit layu bakteri, bercak daun sigatoka, dan penyakit
kerdil pisang yang disebabkan oleh virus (Sahlan et, al.dalam Manti 2004).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pisang (Musa paradisiaca L.) merupakan tanaman yang berasal dari kawasan Asia
Tenggara, termasuk Indonesia.Pisang juga merupakan jenis buah yang langsung dapat dimakan
setelah buah pisang masak (Nuryani & Soedjono, 1999).Penyebaran tanaman pisang hampir
merata di seluruh dunia, yaitu meliputi daerah tropis dan subtropis (Suyanti &Supriyadi,2008).
Pisang merupakan produk hortikultura yang mempunyai arti penting bagi peningkatan gizi
masyarakat karena buahnya merupakan sumber vitamin (A, B1dan C), mineral (kalium, natrium,
chlor, magnesium, posfor) dan karbohidrat 25% yang mudah dicerna (Nuryani & Soedjono,
1999).Menurut Departemen Pertanian (2004),permintaan buahpisang di Indonesia pada tahun
2005 mengalami peningkatan 32,5% atau dengan total konsumsi di Indonesia sekitar 10,3 juta
ton. Salah satu kendala utama dalam budidaya tanaman pisang adalah penyakit antraknosa.
Penyakit antraknosa disebabkan oleh Colletotrichum musae (Semangun, 2000).
Penyakit antraknosa merupakan penyakit terpenting pada buah pisang, karena pathogen
tersebut dapat menyerang buah pisang yang masih muda maupun buah yang sudah matang.
Gejala serangan pathogen ini ada pada buah pisang yaitu berupa bintikbintik kecil
kehitaman,yang kemudian berkembang meluas kearah ujung buah. Gejala ini selanjutnya terus
berkembang cepat membentuk noda dan menyatu dengan noda lainnya sehingga membentuk
noda yang sangat besar sehingga buah pisang tersebut tidak menarik untuk dikomsumsi (Rumah
lewang &Amanupunyo, 2012).
Penyakit darah bakteri yang disebabkan oleh Blood diseases bacteri (BDB)
mengakibatkan rendahnya produksi dan produktifitas pisang. Penyakit ini merupakan salah satu
penyakit paling penting pada tanaman pisang di Indonesia, sebab Blood disease bakteri
melakukan kolonisasi pada relung ekologi yang sama dengan pathogen tanaman (Marwan et al,
2011). Bakteri ini dikenal sebagai patogen tular tanah paling berbahaya didunia, sampai tahun
2003 luas serangan penyakit layu di Sumatera Utara mencapai 186.148 ha (Ditlin Holtikultura
2006).
Selain mikroorganisme yang masuk ke dalam buah melalui luka, serangan busuk buah
juga sudah dimulai penetrasinya sejak buah masih di pohon (Bhargava, 2011). Mutu buah pisang
yang telah dipanen juga menurun akibat serangan hama dan penyakit pasca panen yang dapat
menyebabkan terjadinya penurunan hasil baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu penyakit
yang biasanya menyerang buah pisang pasca panen dan simpanan adalah penyakit antraknosa
yang disebabkan oleh Colletotrichum musae (Semangun, 2000 ; Soesanto, 2006 ; Martoredjo,
2009).
BAB III
METEDOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam prakktikum kali ini adalah
1) Gelas Objek
2) Gelas Penutup
3) Lampu Spritus
4) Mikroskop
5) Carter
6) Gunting
7) Alat tulis kuliah (ATK)
8) Jarum
9) Kaca preparat
10) Kamera handphone
11) Bagian tanaman pisang yang terserang berbagai penyakit
3.2. Cara Kerja
Cara kerja yang di perlukan dalam praktikum ini adalah
1. Mengamati bagian-bagian tanaman yang sakit, buat gambar dan deskripsi penyakit
2. Mengkorek bagian tanaman yangg sakit dengan menggunakan pisau scalpel atau
silet bertangkai, pindahkan ke atas gelas objek. Tetesi dengan air steril, kemudian
lekapkan dengan gelas penutup.
3. Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100-400 X
4. Memfoto hasil pengamatan yang di dapat menggunakan kamera handphone
5. Membuat gambar dan deskripsinya pada LKP
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Gambar Penyakit/ Patogen Deskripsi Gejala serangan


1. Bercak-bercak kuning Nama Patogen : Cordana
atau pucat berbentuk musae
mata atau oval muncul Nama Konidia : Maubl
di dekat tepian daun Asperioporium
yang lebih rendah Ciri-ciri : Stoma subepidermal
di inang, menembus epidermis,
mengandung konidiofor
pendek yang padat, konidia
gelap, kasar, 2 sel yang
dihasilkan sebagai ujung-ujung
konidiofor yang baru tumbuh.

2. Pada daun menguning


pucat di tepi bawah
daun dan adanya bintik-
bintik putih seperti
spora cendawan.
3.

Anda mungkin juga menyukai