Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SGBM QBD 3

KELOMPOK 1

Disusun Oleh

MIFTAHUL JANNAH RENYAAN

NIM. 202270006

Dosen Pengampu

ROSDIANA NAIBEY, S.Kep, M.Sc

NIP. 19891014201903 2 013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PAPUA
TA 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

1.1 Latar Belakang................................................................................3

1.2 Kasus...............................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah ..........................................................................4

1.4 Tujuan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5

2.1 Bakteri Pathogen.............................................................................5

BAB III PENUTUP..........................................................................................8

3.1 Kesimpulan.....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti

dan sangat kecil (mikroskopis) dan memainkan peran besar

hidup di bumi Beberapa kelompok bakteri dapat memberikan manfaat

dan sumber penyakit dalam industri pangan. Banyak klasifikasi bakteri yang salah

Salah satunya adalah enterobakteri patogen yang menyebabkan banyak penyakit

Saluran pencernaan manusia Lebih dari 80% bakteri dalam pembusukan makanan

disebabkan oleh enterobakteri patogen (Madigan, 2009).

Enterobacteria patogen adalah bakteri yang biasanya menginfeksi saluran


kemih

untuk pencernaan hewan dan manusia. Banyak dari bakteri ini berasal

makanan dan air yang terkontaminasi. Bakteri adalah kelompok

Sebagian besar batang gram negatif dikultur di sebagian besar pengaturan klinis
dan laboratorium

penyebab umum penyakit gastrointestinal. Sebuah keluarga yang termasuk


Enterobacteriaceae

Ada beberapa genera patogen yang sering mencemari makanan,

termasuk E. coli, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia,

Proteus dan lainnya (Brooks et al., 2010).

Salmonella spp. adalah enterobacterium patogen berbahaya yang

dapat menyebabkan demam usus. Salmonella spp. memperlihatkan


Pencemaran selama proses produksi dan kebersihan yang buruk pada saat itu

Pengolahan Salmonella dan E. coli berkerabat dekat,

Namun, salmonella umumnya lebih patogen.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud denganbakteri pathogen?

1.4 Tujuan

Untuk mengetahui mengenai bakteri pathogen


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bakteri Phatogen

Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak


mempunyai selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki
informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus
(nukleus) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri adalah sirkuler,
panjang dan biasa disebut nukleoid. Pada DNA bakteri tidak mempunyai
intron dan hanya tersusun atas ekson saja. Bakteri juga memiliki DNA
ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan
sirkuler4.

Sumber: http://micro.magnet.fsu.edu/cells/procaryotes/images/procaryote.jpg

Struktur dari bakteri:


 Inti/nukleus: Badan inti tidak mempunyai dinding inti/membran inti. Di
dalamnya terdapat benang DNA yang panjangnya kira-kira 1 mm6.
 Sitoplasma: Tidak mempunyai mitokondria atau kloroplast; sehingga
enzim-enzim untuk tranport elektron bekerja di membran sel6.
 Membran Sitoplasma: Terdiri dari fosfolipid dan protein. Berfungsi
sebagai transport bahan makanan, tempat transport elektron, biosintesis
DNA, dan kemotaktik. Terdapat mesosom yang berperan dalam
pembelahan sel6.
 Dinding Sel: Terdiri dari lapisan peptidoglikan, berfungsi untuk menjaga
tekanan osmotik, pembelahan sel, biosintesis, determinan dari antigen
permukaan bakteri; pada bakteri Gram-negatif, salah satu lapisan dinding
sel mempunyai aktivitas endotoksin yang tidak spesifik, yaitu
lipopolisakarida yang bersifat toksik6
 Kapsul: Disintesis dari polimer ekstrasel yang berkondensasi dan
membentuk lapisan di sekeliling sel, sehingga bakteri lebih tahan terhadap
efek fagositosis6.
 Flagel: Berbentuk seperti benang, yang terdiri dari protein berukuran 12-
30 nanometer. Flagel adalah alat pergerakan. Protein dari flagel disebut
flagelin.4 • Pili/fimbriae: Berperan dalam adhesi bakteri dengan sel tubuh
hospes dan konjugasi 2 bakteri6.
 Endospora: Beberapa genus dapat membentuk endospora. Bakteri-bakteri
ini mengadakan diferensiasi membentuk spora bila keadaan
lingkungannya menjadi jelek, misalnya bila medium sekitar kekurangan
nutrisi. Spora bersifat sangat resisten terhadap panas, kekeringan dan zat
kimiawi. Bila kondisi lingkungan telah baik, spora dapat kembali
melakukan germinasi dan memproduksi sel vegetatif6.

Bakteri adalah kelompok mikroorganisme uniseluler dengan struktur sel


prokariotik (tanpa selubung inti). Sebagai makhluk hidup, bakteri memang
memiliki informasi genetik berupa DNA, namun tidak terletak di tempat
khusus (nukleus) dan tidak terdapat membran inti. DNA bakteri berbentuk
lingkaran, panjang, dan sering disebut sebagai nukleoid. DNA bakteri tidak
memiliki intron dan hanya terdiri dari ekson. Bakteri juga memiliki DNA
ekstrakromosom yang digabungkan menjadi plasmid sirkular kecil5.
Bakteri patogen merupakan mikroorganisme penyebab penyakit, bakteri
dianggap patogen jika memiliki kemampuan untuk menularkan, menempel
pada sel inang dan berkembang biak, memanfaatkan nutrisi dari sel inang,
menyerang dan merusak sel dan jaringan, memiliki toksisitas, dan memiliki
kemampuan untuk mengganggu sistem kekebalan inang dari kebangkitan. Hal
ini dipengaruhi oleh struktur bakteri dan produk yang dihasilkannya, serta
sifat dari bakteri itu sendiri (Howard dan Rees, 1994).

Contoh bakteri pathogen:

 Salmonella typhi Salmonella paratyphi

 Streptococcus agalactiae Shigella dysentriae


BAB 3

KESIMPULAN

Berdasarkan kemampuannya menimbulkan penyakit bakteri ada dua jenis,


salah satunya bakteri jenis pathogen. Patogen adalah bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit, baik melalui invasi langsung, sehingga jadi bakteri
patogen adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Pralambang SD, Setiawan S. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia.


Bikfokes. 2021 Nov 30;2(1):60.
1. Pusat Data dan Informasi - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Infodatin Tuberkulosis 2018. Pusat Data dan Informasi - Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi -
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.
2. CDC. TB Risk Factors [Internet]. CDC. [cited 2021 Oct 11]. Available
from:https://www.cdc.gov/tb/topic/ba sics/risk.htm 3.
3. Tim Program TB St. Carolus. Tuberkulosis bisa disembuhkan! KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia). Jakarta; 2017.
4. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical
Microbiology. 23rd ed. New York: Lange medical books; 2004.
5. Mims et al. Medical microbiology. 2nd ed. London: Mosby; 1998 . p . 25-
7, 411-9
6. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara; 1993. hal.
10-3.

Anda mungkin juga menyukai