Anda di halaman 1dari 2

5a. Made Supriatma, penulis buku “The Jokowi-Prabowo Election 2.

0” pada acara diskusi


buku di FISIPOL UGM memaparkan interpretasi jalannya Pemilu 2019 silam serta
implikasinya. Jika kita melihat ke belakang yaitu pada Pemilu 2019, saat itu terjadi polarisasi
masyarakat menjadi dua kubu bersebrangan karena adanya politik identitas yang memecah
belah masyarakat. Terlebih lagi dengan adanya peran cyberpolitic yang mengeskalasi
perpecahan secara signifikan di ranah media sosial. Tentu kita tidak ingin hal yang sama
terulang kembali di Pemilu 2024. Nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila yaitu
“Persatuan Indonesia” menjadi landasan bagi bangsa Indonesia untuk menyatukan warga
negara dalam berbagai keberagaman, termasuk keberagaman pilihan politik pada kontestasi
Pemilu 2024 yang akan datang.
Persatuan merupakan sikap kebangsaan yang saling menghormati perbedaan dan
keragaman. Sikap ini hanya dapat dilakukan jika ada kesadaran akan realita bahwa Indonesia
adalah negara dengan masyarakat multikultural, yang mana hal ini tentunya suatu anugrah
kekayaan budaya namun juga memiliki tantangan tersendiri agar persatuan tetap terjaga.
Persatuan hanya mungkin terjadi jika kita memiliki sikap toleran dan menyuburkan paham
multikulturalisme di tengah masyarakat Indonesia. Untuk mencapai hal ini, dalam
menghadapi kontestasi Pemilu 2024 yang akan datang, agar persatuan Indonesia terjaga
diperlukan setidaknya dua hal penting:
1. Capres-cawapres beserta caleg agar mengamalkan sila ketiga Pancasila dan tidak
menggunakan strategi kampanye yang memecah belah demi meraup suara. Calon
pimpinan negara harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, serta
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
serta golongan, sesuai dengat butir pengamalan sila ketiga Pancasila yang tercantum
dalam TAP MPR Nomor I/MPR/2003
2. Masyarakat sebagai pemilih dalam pemilu 2024 harus saling menghargai pandangan
politik satu sama lain dan jangan mudah terprovokasi. Sadari bahwa Indonesia adalah
kesatuan Bhineka Tunggal Ika dan pihak-pihak yang membawa narasi memecah belah
harus diwasapadai serta dihindari.

Daftar Pustaka:
1. Tim CBDC. 2022. Diktat CB Pancasila. Universitas Bina Nusantara Jakarta.
2. FISIPOL UGM. 2022. Menilik Kembali Pemilu 2019 dan Implikasinya untuk Masa
Depan. Diakses pada 8 November 2022 melalui tautan https://fisipol.ugm.ac.id/menilik-
kembali-pemilu-2019-dan-implikasinya-untuk-masa-depan/
3. TAP MPR Nomor I/MPR/2003

5b. Kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak hanya menjadi tanggung jawab dari
penyelengggara pemilu saja, dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), akan tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah dan
masyarakat Bersama. Untuk menghindari konflik bahkan kerusuhan yang mungkin terjadi
sebagai akibat perbedaan pilihan politik, pemerintah harus memfasilitasi agar mencapai
pemilu yang demokratis, salah satunay dengan menjamin netralitas ASN dan penyelenggara
negara. Pemerintah juga memiliki tugas sosialisasi dan melaksanakan pendidikan politik bagi
pemilih dengan menekankan pentingnya persatuan Indonesia. Pemerintah harus bersikap
netral dan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA dan
politik identitas yang memecah belah. Di sisi lain, masyarakat harus toleran dalam menyikapi
perbedaan pandangan dan pilihan politik. Beberapa perilaku toleran yang perlu
diimplementasikan sehari-hari antara lain:
1. Tidak memaksakan kehendak dan pandangan politik kita kepada orang lain
2. Menghormati pandangan orang lain
3. Berlaku baik kepada siapa saja tanpa memandangan ras, agama, fisik, dan pandangan
politik orang lain
4. Tidak menghina orang lain yang berbeda pilihan, dll

Daftar Pustaka:
1. Tim CBDC. 2022. Diktat CB Pancasila. Universitas Bina Nusantara Jakarta.
2. Kartoni, K. (2022). Sinergitas Peranan Penyelenggara Pemilu, Pemerintah Dan
Masyarakat Dalam Mewujudkan Perlindungan Hak Memilih Melalui Pendaftaran
Pemilih. Awasia: Jurnal Pemilu Dan Demokrasi, 2(1), 1–19.
3. Indonesia Kini. Peran Pemerintah Daerah dalam Mensukseskan Pemilu 2024. Diakses
pada 8 November 2023 melalui tautan https://indonesiakini.go.id/berita/9329525/peran-
pemerintah-daerah-dalam-mensukseskan-pemilu-2024

Anda mungkin juga menyukai