Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS FARMASI 1

TITRASI REDOKS
“LATIHAN SOAL”

NAMA : DIAN WINARTY SIMATUPANG


NIM : 20334767
KELAS :K

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA – 2021
1. Dalam penetapan kadar vitamin C menggunakan iodimetri, diketahui bahwa jumlah
sampel yang bereaksi adalah 0,02 Molar. Jika massa vitamin C yang digunakan
adalah 141 mg dan MR vitamin C adalah 176,17, hitunglah volume vitamin C yang
digunakan!

Diketahui:
M = 0,02 M
Massa = 141 mg = 0,141 g
MR vit C = 176,17

Ditanya: Volume Vit C yang digunakan ?

Jawab:
gram 1000
M = x
MR V

0,141 1000
M = x
176,17 V
0,141 1000
V = x
176,17 0,02
141
V =
3,5234
V = 40,018 ml

Jadi, volume Vitamin C yang digunakan adalah sebanyak 40,018 ml.

2. 20 tablet sulfametoksazol ditimbang seksama kemudian diserbuk. Diketahui berat


total hasil timbangan adalah 12 gram. Sebanyak 0,3 gram serbuk tersebut digunakan
untuk penetapan kadar menggunakan titrasi nitrimetri dengan prosedur sebagai
berikut:
a. 0,3 gram serbuk ditambah 5 ml HCl encer dan 50 ml air. Didinginkan hingga
suhu 15 C kemudian dititrasi dengan natrium nitrit 0,05 M hingga 1 tetes
larutan segera memberikan warna biru pada kertas kanji iodida. Untuk itu
diperlukan 15 ml natrium nitrit 0,05 M.
b. Jika diketahui kandungan sulfametoksazol per tablet adalah 400 mg, tentukan
kadar sulfametoksazol tersebut ! (valensi 2, MR sulfametoksazol = 253,28)

Diketahui:
Massa total 20 tab = 12 g
massa sulfa yang digunakan = 0,3 g (300 mg)
M NaNO 2 = 0,05 M
V Hcl = 5 ml
V2 NaNO 2 = 15 ml
V1 (sulfa) = 50 ml
massa Sulfametoksazol/tab = 400 mg (0,4 g)
MR Sulfametoksazol = 253,28

Ditanya: Kadar Sulfametoksazol ?


Jawab:

12 g
Bobot 1 tablet = = 600 mg/tablet
20 tablet
300 g
Bobot teoritis sulfametoksazol = x 400 mg =200 mg (0,2 g)
600 mg

N NaNO 2 = valensi x molaritas


= 2 x 0,05 M
= 0,1 N
V1. N1(sulfa) = V2.N2 (NaNO 2 ¿
(50) xN1 = (15 ml) x 0,1 N
1,5
N1 =
50
= 0,03 N
N sulfa = molaritas x valensi
gram 1000
N sulfa = x x valensi
MR V
gram 1000
0,03 N = x x2
253,28 50
0,03 x 253,28 x 50
gram =
2 x 1000
gram = 0,18996 g
= 0,190 g
0,190 g
Kadar Sulfa = x 100%
0,2 g
= 95%
Jadi, kadar sulfametoksazol yaitu 95%.

3. Dalam FI IV, larutan baku kalium permanganat hanya digunakan untuk menetapkan
kadar hidrogen peroksida dengan cara sebagai berikut:
Timbang seksama lebih kurang 1 ml hidrogen peroksida dalam labu takar yang telah
ditakar sebelumnya dan encerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml. Pada 20,0
ml larutan ini, tambahkan 20 ml asam sulfat 2 N, titrasi dengan kalium permanganat
0,1 N sampai terbentuk warna pink permanen pertama kali. Tiap ml larutan kalium
permanganat 0,1 N setara dengan 1,701 mg hidrogen peroksida.
a. Tuliskan reaksi yang berlangsung.
b. Berapakah valensinya ?

Diketahui:

V1H2O2 = 1 ml
N2 KMnO4 = 0,1 N
V2 = 20 ml
1 ml KMnO4 0,1 N setara dengan 1,707 mg H2O2

Jawab:
a. Reaksi yang berlangsung antara H2O2 dengan larutan baku KMnO4 adalah
sebagai berikut:

2KMnO4 + 5H2O2 + 3H2SO4 K2SO4 + MnO4 + 8H2O + 5O2


2H2O2 2H2O + O
H2O2 O

c. Valensi H2O2 ?
V1. N1(H2O2) = V2.N2 (KMnO4¿
1 x N1(H2O2) = 20 x 0,1
N1(H2O2) =2N

1 ml KMnO4 0,1 N ∞ 1,707 mg H2O2


20 ml KMnO4 0,1 N ∞ X mg H2O2
X = 20 x 1,707 mg
X = 34,14 mg
= 0,034 g

MR H2O2 = 34

N = valensi x molaritas
gram 1000
2 = valensi x x
MR V
0,034 , 1000
2 = valensi x x
34 1
2 = valensi x 0,001 x 1000
valensi =2

Jadi, valensi dari H2O2 adalah 2.

Anda mungkin juga menyukai