Anda di halaman 1dari 20

INDEKS BIAS ,

TITIK LEBUK & JARAK LEBUR

Nama Kelompok :
1. Aditya Surya Wibawa (1041511192)
2. Ika Wulandari (1041511080)
3. Intan Kusumaningtyas (1041511083)
INDEKS BIAS
DASAR TEORI
Indeks bias suatu zat adalah perbandingan
kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut.
Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya
ketika berkas cahaya melewati bidang batas
dua medium yang berbeda indeks biasnya.
DASAR TEORI
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam
:
1. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium kurang rapat kemudian ke
medium lebih rapat

2. Menjauhi garis normal


Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
merambat dari medium lebih rapat kemudian ke
medium kurang rapat.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat B. Bahan
1. Refraktometer 1. Etanol
2. Pipet tetes 2. Kloroform
3. Tissue lensa 3. Aseton
Skema Kerja

Disiapkan alat refraktometer dan dibersihkan prismanya

Diatur sumber cahaya agar batas terang dan gelap terlihat

Disiapkan sampel dan dieteskan pada prisma

Diatur skala dalam alat untuk menentukan batas terang dan batas terang

Dibaca skala yang terlihat pada lensa kaca pembesar

Dilakukan pengujian masing-masing sampel dengan replikasi pengukuran 3 kali


DATA PENGAMATAN
INDEK BIAS
NO. SAMPEL RATA- RATA
R.1 R.2 R.3

1 ASETON 1.337 1.335 1.334 1.335


2 KLOROFORM 1.430 1.426 1.430 1.430
3 ETANOL 1.345 1.347 1.344 1.345

Literatur Indeks Bias


1. Aseton : 1,3591
2. Kloroform : 1,4476
3. Etanol : 1,3591 ( Merk Indeks edisi 9 )
PEMBAHASAN
Tujuan praktikum kali ini adalah menentukan indeks bias zat cair untuk
identifikasi dan uji tingkat kemurnian suatu zat cair. Alat yang digunakan
adalah refraktometer yang bekerja berdasarkan pembiasan sinar.
Dari data yang kami peroleh Hasil pengukuran indeks bias kemudian
dibandingkan dengan indeks bias standar. Kami mendapatkan rata-rata dari 3
kali replikasi untuk tiap bahan adalah sebagai berikut : Sampel aseton
memiliki rata- rata 1,335 dengan indeks bias standart 1,3591. Sampel
kloroform memiliki rata- rata 1,430 dengan indeks bias standart 1,4476.
sedangkan sampel ethanol memiliki rata- rata 1,344 dengan indeks bias
standart 1,3591.
faktor-faktor yang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
a. Kekentalan zat cair
b. Pengaruh suhu
c. Pengaruh kecepatan rambat cahaya
PEMBAHASAN
Nilai
KESIMPULAN
Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan
cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam
suatu zat.
Dari sampel asetaon, kloroform dan etanol
Kloroform memiliki nilai indeks bias paling tinggi
karena kerapatannya yang paling besar.
Faktor yang, mempengaruhi indeks bias antara lain
viskositas zat cair, kecepatan rambat cahaya, suhu dan
kerapatan suatu zat cair.
Sampel aseton, kloroform dan etanol yang kami uji
mempunyai tingkat kemurnian yang rendah sebab
tidak sesuai dengan literatur.
TITIK LEBUR &
JARAK LEBUR
DASAR TEORI
Titik lebur adalah suhu dimana benda akan berubah wujud dari
padat menjadi cair.
Jarak lebur adalah rentang suhu awal zat padat meleleh sampai
suhu meleleh sempurna
Suhu lebur adalah suhu pada saat suatu zat tepat melebur
seluruhnya yang ditujukan pada fase padat tepat hilang.
Menurut farmakope Indonesia III , jarak lebur adalah suhu awal dan
suhu akhir peleburan zat. Suhu awal dicatat pada saat zat mulai
menciut atau membentuk tetesan pada pipa kapiler, suhu akhir
dicatat pada saat hilangnya fase padat.
Tinggi rendahnya suhu lebur pada suatu zat pada t dipengaruhi
oleh bentuk zat padat tersebut. Sremakin kuat ikatan yang
dibentuk, semakin besar energy yang diperlukan untuk
memutuskannya. Dengan kata lain semakin tinggi pula titik lebur
unsur tersebut.
DASAR TEORI
Suatu zat dikatakan murni apabila titik lebur yang diperoleh
dari percobaan sama dengan yang ada dalam literature.
Tetapi bila zat itu tidak murni atau terdapat campuran,
maka ikatan molekulnya semakin kecil dan ikatannya
mudah lepas, sehingga tidak leburnya akan lebih kecil dari
zat murni.
Dalam bidang farmasi suatu senyawa obat murni dapat
ditentukan kemurniannya dengan jalan penentuan titik
leburnya. Selain itu, penentuan titik lebur dari bahan suatu
obat juga digunakan dalam pembuatan sediaan obat,
terutama obat yang diberikan melalui raktal, dan
diperlukan dalam cara penyimpanan suatu sediaan obat
agar tidak mudah rusak pada suhu kamar tertentu.

Alat yang digunakan untuk menentukan titik lebur suatu zat


adalah melting point.
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1. Melting point 1. Parafin solid
2. Pipa kapiler
Skema Kerja

Disiapkan alat melting point dan dihubungkan dengan arus listrik

Sampel paraffin dimasukkan dalam pipa kapiler khusus kurang lebih 2 cm

Pipa kapiler yang sudah terisi sampel dimasukkan dalam melting point

Stop kontak harus dinyalakan ( pemanasan dalam melting point menyala)

Diamati sampel dalam pipa kapiler saat pemanasan

Dicatat suhu saat sampel dalam pipa kapiler mulai meleleh hingga meleleh sempurna
Data Pengamatan
No Percobaan Bahan Mulai Melebur Jarak
ke Leleh sempurna Lebur

1 I Paraffin Solidum 59C 67 C 8C

2 II Parafin Solidum 66C 7C

3 III Parafin Solidum 59C 66C 7 C

Literatur suhu lebur Paraffin solidum


50C - 59C ( Farmakope Indonesia edisi III )
PEMBAHASAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menentukan titik
lebur atau jarak lebur suatu zat padat untuk mengetahui tingkat
kemurnian suatu zat padat.
Alat yang digunakan untuk mengukur titik lebur adalah melting
point. Prinsip alat ini adalah adanya interaksi antara suhu dan zat
sehingga zat tersebut melebur.
Pada percobaan kali menggunakan sampel yaitu paraffin solid.
Pada literatur suhu lebur paraffin solid adalah 50-57 C, berdasarkan
percobaan yang dilakukan tiga kali replikasi dan memperoleh
Data sebagai berikut :
Replikasi I : 59 C- 67 C
Replikasi II : 59 C- 66 C
Replikasi III : 59 C- 66 C
Pembahasan
Suatu zat dikatakan murni apabila titik lebur
yang diperoleh dari percobaan sama dengan yang
ada dalam literature. Dan dari data percobaan
paraffin solid yang kami gunakan dapat kami
simpulkan memiliki kemurnian yang rendah.
zat itu tidak murni apabila terdapat
kontaminasi campuran, sehingga ikatan
molekulnya semakin kecil dan ikatannya mudah
lepas, sehingga titik leburnya akan lebih kecil dari
zat murni.
KESIMPULAN
Titik lebur adalah suhu dimana benda akan
berubah wujud dari padat menjadi cair,
Jarak lebur adalah jarak antara suhu awal
mulai melebur hingga suhu akhir zat melebur
sempurna.
Paraffin solidum memiliki kemurnian yang
rendah hal ini dapat terjadi karena adanya zat
pengotor/zat asing pada sampel.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai