Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM TANAMAN OBAT 1

“Pembuatan Simplisia dan Susut Pengeringan Buah Mengkudu”

Disusun oleh :

NAMA KELOMPOK 1 :

Ani Hidayah (
Dina Oktaria (
Gita Parera (
Nadiatul Janna (
Yani Aulia (166510014)

KELAS : 4A

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2018

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang maha
Esa,karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum 1 yaitu
praktikum Pembuatan Simplisia dan Susut Pengeringan Kumis Kucing ”. Laporan
Praktikum ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Tanaman Obat.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan,sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
diharapkan guna untuk memperbaiki karya ini agar dapat mempunyai manfaat
bagi kita sekalian. Dan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa ini
sumber intelektual yang sangat di harapkan demi menuju Indonesia yang makmur
dan sejahtera.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen,mudah-mudahan ilmu
yang Bapak berikan punya makna yang sangat besar bagi kami. Dan mudah-
mudahan Bapak di beri safaat oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.

Pekanbaru, 24 Mei 2018

penyususn

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................8
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................8
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................9
BAB lll METODE PENELITIAN.........................................................................13
2.1 Tempat dan Waktu....................................................................................13
2.2 Alat dan Bahan ....................................................................................13
2.3 Pelaksanaan Pratikum..........................................................................13
2.4 Hasil Pengamatan.................................................................................16
BAB lll PENUTUP................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat


penting. Disamping itu tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan makhluk hidup. Indonesia adalah negara yang sangat kaya
dengan beraneka ragam tumbuh-tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang
beriklim tropis, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur, sangat cocok sebagai
tempat tumbuh kembangnya berbagai macam tanaman, dari berbagai macam jenis
atau spesies. Tanaman yang tumbuh subur tersebut tidak hanya tanaman yang asli
berasal dari tanah Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal dari luar
negeri seperti: Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan
tumbuh subur setelah mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah
(Belanda, Inggris, Jepang).
Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di
karenakan berbagai zat-zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan
mengenali tanaman yang berkhasiat obat maka diperlukan sistem
pengklasifikasian atau pengelompokan berdasarkan perawakan, ciri morfologi,
habitatnya dan manfaatnya. Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya tidak
sekeras efek dari obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah
menerima obat dari bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat
kimiawi. Penemuan obat-obatan modern dewada ini ternyata mendukung
penggunaan obat tradisional, banyak obat-obatan modern yang dibuat dari
tanaman obat. Dalam makalah ini akan dijabarkan salah satu tanaman yang
berkhasiat obat yaitu Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) beserta
klasifikasian, pendeskripsian,ciri-ciri morfologi, kandungan zat berkhasiat dan
kegunaannya di dunia farmasi.

B. Rumusan masalah

4
1. Bagaimana cara pemilihan bahan untuk pembuatan simplisia?
2. Bagaimana cara menghitung susut pengeringan pada tanaman Kumis
Kucing?

C. Tujuan Pratikum
Tujuan dilakukan pratikum hidroponik adalah sebagai berikut :
1. Mampu membuat simplisia sesuai prosedur
2. Menghitung susut pengeringan pada tanaman kumis kucing

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Simplisia
1. Definisi Simplisia

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang


belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati,
simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
Menurut Dapertemen kesehatan RI simplisia adalah bahan alami yang digunakan
untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia nabati , merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. Sebagai sumber simplisia,
tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman budidaya.
Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya di hutan atau
tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya
sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk
memproduksi simplisia. Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam
untuk tujuan produksi simplisia
.
2. Simplisia Nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian


tanaman dan eksudat tanaman. Eskudat tanaman ialah isi yang spontan keluar dari
tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya, dengan cara tertentu atau zat
yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa
zat kimia murni.

6
Jenis-jenis simplisia nabati adalah:

a. Herba (herba), Herba merupakan seluruh bagian dari tanaman obat mulai
dari akar, batang, daun, bunga, dan buah yang berasal dari tanaman jenis
terna yangbersifat herbaceus. Contohnya , Pegagan.

b. Daun (folium),Bisa dikatakan, daun adalah jenis simplisia yang paling


sering digunakan dalam pembuatan herbal. simplisia tersebut bisa derupa
daun segar atau kering dan dapat berupa pucuk daun seperti teh atau daun
tua seperti daun salam.

c. Bunga (flos),Bunga yang digunakan sebagai simplisia dapat berupa bunga


tunggal atau majemuk.

d. Buah (fructus),Buah untuk simplisia biasanya dikumpulkan setelah masak.

e. Kulit buah (pericarpium),Kulit buah dikumpulkan dari buah masak seperti


kulit buah jeruk.

f. Biji (semen),Biji biasanya dikumpulkan dari buah yang masak.

g. Kulit kayu (cortex),Kulit kayu merupakan bagian terluar dari batang pada
tanaman.

h. Kayu (lignum),Kayu yang biasa digunakan sebagai simplisia merupakan


kayu tanpa kulit. Pemotongan kayu biasanya dilakukan miring sehinggak
permukaan menjadi lebar. Kadangkala berupa serutan kayu.

i. Akar (radix),Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat


dalam tanah. Tugas akar selain memperkuat tegaknya tumbuhan,
menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kadang-kadang juga
sebagai tempat menimbun makanan. Menurut bentuknya, dibedakan 2
macam akar yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang hanya
terdapat pada tumbuhan yang ditanam dari biji. Akar untuk simplisia bisa
dari tanaman rumput, perdu, atau tanaman berkayu keras. simplisia akar

7
dikumpulkan ketika proses pertumbuhannya terhenti. Contoh akar yang
kerap dijadikan simplisia adalah akar tanaman kompri.

j. Umbi (tuber),Umbi merupakan penjelmaan batang atau akar sehingga


dibedakan menjadi umbi batang dan umbi akar. Untuk menjadikan
simplisia, umbi di[potong miring agar permukaan menjadi lebar. Bila
umbi bersifat toksik, sebelum digunakan umbi perlu diproses terlebih
dahulu dengan cara perendaman atau pengukusan. Contoh umbi akar
serabut adalah singkong dan umbi akar tunggang adalah lobak, sementara
contoh umbi batang adalah kentang.

k. Rimpang (rhizome),Rimpang merupakan batanf dan daun yang terdapat di


dalam tanah, bercabang -cabang, dan tumbuh tunas yang muncul ke atas
tanah dan menjadi tumbuhan baru. Kunyit merupakan salah satu contoh
jenis rimpang yang biasa dijadikan simplisia.

l. Umbi lapis (bulbus),Umbi lapis merupakan perubahan bentuk dari batang


beserta daunnya menjadi umbi yang berlapis-lapis karena daunnya tebal,
lunak, dan berdaging. Contoh umbi lapis antara lain bawang merah dan
bawang bombay.

3. Buah Mengkudu

Mengkudu (Basa Aceh: keumeudee, Jawa: pace, kemudu, kudu); cangkudu


(Sunda), kodhuk (Madura), tibah (Bali) berasal dari daerah Asia Tenggara dan
tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah Noni
(bahasa Hawaii), Nono (bahasa Tahiti), Nonu (bahasa Tonga), ungcoikan (bahasa
Myanmar) dan Ach (bahasa Hindi).
Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) merupakan salah satu tanaman
obat yang dalam beberapa tahun terakhir banyak peminatnya baik dari kalangan
pangusaha agribisnis, maupun dari kalangan pengusaha industri obat tradisional,
bahkan dari kalangan ilmuwan diberbagai negara.Hal ini disebabkan karena baik
secara empiris maupun hasil penelitian medis membuktikan bahwa dalam semua

8
bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai macam senyawa kimia yang
berguna bagi kesehatan manusia.Peran mengkudu dalam pengobatan tradisional
mendorong para peneliti diberbagai belahan dunia melakukan berbagai penelitian
mengenai khasiat mengkudu.Popularitas tanaman tersebut terus menyebar ke
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Jepang,
dan Singapura. Industri pengolahan berbahan baku mengkudu terus tumbuh
diberbagai negara.
Perusahaan industri minuman di wilayah kepulauan Pasifik Timur yang
telah mengolah buah mengkudu untuk minuman sehat, terus memperluas
perkebunan mengkudu untuk memenuhi pasar di Amerika Serikat, Jepang dan
negara-negara di Benua Eropa.
Pesatnya perkembangan industri obat tradisional yang mengolah buah
mengkudu belum diimbangi dengan upaya pengembangan budidaya yang
memadai. Baru beberapa tahun terakhir di beberapa daerah petani dan pengusaha
agribisnis mengebunkan meng-kudu dalam luas areal yang masih terbatas dan
dengan cara-cara budidaya yang masih sangat sederhana, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan buah mengkudu sebagai bahan baku industri obat sebagian
besar masih dipanen dari tanaman liar.
Dalam mendukung pengembangan tanaman mengkudu di Indonesia, Balai
Penelitian Tanaman rempah dan Obat (Balittro) telah melakukan berbagai
penelitian teknologi budidaya mulai dari ekologi, pemulia-an, hama dan penyakit
hingga pasca panen yang akan diurai pada bagian selanjutnya dari tulisan ini.

4. Asal Usul Tanaman Mengkudu

Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia


yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal
dari (Asia Tenggara). Pada tahun 100 SM, bangsa yang terkenal berani
mengembara. Tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan meninggalkan
tanah air mereka. Ada kesan para pengembara itu di kecewakan oleh suatu hal dan
maksud menjauhkan diri dari kehidupan sebelumnya. Setelah lama mengembara,
mereka sampai di sekitar Polinesia, yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan.

9
Para petualang tersebut langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan,
kondisi pantai, dan pulaunya. Dalam pengembaraannya mereka hanya membawa
tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-
tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian,
bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia
yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa
setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut
dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan mengkudu untuk mengobati berbagai jenis
penyakit, diantaranya tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan, demam,
dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan
mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita
rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut kahuna adalah orang memegang peranan
penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu
menggunakan mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat pada
tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa
pemerintahan Dinasti Han di Cina, dan juga dimuat dalam cerita-cerita
pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan
tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian
bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada
masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa
menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian
diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Hasil penemuan inilah yang menjadi
latar belakang nama "Morinda" diturunkan.
Sedangkan di Indonesia secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan
buah mengkudu  ini sebagai pembuatan sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan
sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib
buka puasa. Mengkudu (keumeudee) karena itu sering ditanam di dekat rumah di
pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan
obat-obatan.

10
5. Klasifikasi Tanaman Mengkudu

Klasifikasi tanaman mengkudu adalah sebagai berikut:

Kingdom         : Plantae
Sub Kingdom  : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiaceae
Genus              : Morinda
Spesies            : Morinda citrifolia L.

6. Habitat Tanaman Mengkudu

Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan
ketinggian 1-1500 meter diatas permukaan laut, suhu udara antara 22-30 C,
namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C. kelembaban udara antara 50-70 %.
Curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari.
Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan
podsolik merah kuning.

7. Morfologi Tanaman Mengkudu

a. Pohon
Pohon dari tanaman mengkudu ini tidak terlalu besar, dengan tinggi 3-8 m.
Batangnya bengkok-bengkok dan berdahan kaku, memiliki akar tunggang yang
tertancap dalam. Kulit batang coklat kekuningan, beralur dangkal, tidak berbulu,
anak  cabangnya segi empat. Tajuknya hijau seprti daun.Batang mengkudu mudah

11
dibelah setelah dikeringkan dan bisa digunakan sebagai kayu bakar dan tiang. Di
bidang pertanian kayu mengkudu  digunakan untuk menopang tanaman lada.

b. Daun
Daunnya besar dan tunggal. Daun kebanyakan bersilang berhadapan,
bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk elips, kebanyakan dengan ujung
runcing, sisi atas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40 kali 5-17 cm.
Daun penumpu bentuknya bervariasi, kadang bulat telur, bertepi rata, hijau
kekuningan, gundul, dengan panjang 1,5 cm, dibawah karangan bunga selalu
cukup tinggi dan tumbuh menjadi satu. Peruratan daun menyirip.Daun mengkudu
dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizinya tinggi karena banyak mengandung
vitamin A.

c. Bunga
Perbungaan  mengkudu bertipe bongkol dengan tangkai 1-4 cm, rapat,
berbunga banyak,  tumbuh di ketiak. Bunga berbilangan 5-6, berbau harum.
Mahkota bentuk tabung bentuk terompet, putih, dalam lehernya berambut wol,
tabung panjangnya bisa mencapai 1,5 cm, taju sempit. Benang sari 5, tumbuh jadi
satu dengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari berambut wol.

d. Buah
Kelopak bunga tumbuh menjadi  buah yang bulat atau lonjong seperti telur
ayam. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) 
yang berbintik-bintik atau berkutil. Bakal buah pada ujungnya dengan kelopak
yang tetap tinggal yang berwarna hijau kekuningan. Mula-mula buahnya berwarna
hijau ketika masih muda, dan menjadi putih kekuningan menjelang buahnya
masak dan setelah benar-benar matang menjadi putih transparan  dan lunak.
Daging buah tersusun atas buah-buah batu yang  berbentuk pyramid/bentuk
memanjang segitiga dan berwarna coklat kemerahan.

e.Biji
          Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang

12
udara yang tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya  tumbuh tinggi, walaupun
telah disimpan selama 6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji
disemaikan.Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu
6 bulan, tinggi tanaman  dapat mencapai 1,2-1,5 m. Perbungaan dan pembuahan 
dimuali pada tahun ke-3 dan berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Umur
maksimum dari tanaman mengkudu adalah sekitar 25 tahun.
8. Budidaya Tanaman Mengkudu

Cara perbanyakan mengkudu yang umum dilakukan oleh petani di


Indonesia adalah dengan menggunakan biji. Dalam rangka mempertahankan sifat
genetis yang baik yang dipunyai induknya cara ini tidak dapat dilakukan karena
penyer-bukan tanaman mengkudu terjadi secara silang, sehingga akan terjadi seg-
regasi genetik pada keturunan ber-ikutnya. Untuk itu perbanyakan mengkudu
sebaiknya dilakkan secara vegetatif.
Dalam upaya menunjang pengembangan budidaya mengkudu, Balittro
terus melakukan penelitian mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan
peningkatan produksi dan mutu mengkudu.Beberapa aspek budidaya yang telah
dilakukan penelitiannya seperti pengadaan bahan tanaman secara vegetatif,
pemupukan dan analisa mutu dari jenis-jenis mengkudu unggulan.
Dari hasil penelitian, cara perbanyakan dengan setek, grafting dan cangkok
tingkat keberhasilannya mencapai  hingga lebih dari 80 %. Habitus tanaman hasil
dari ketiga cara perbanyakan tersebut cukup rindang dan cepat berbuah, sehingga
mempermudah dalam cara panen buahnya. Namun demikian ma-sing-masing cara
mempunyai kelebih-an dan keterbatasan. Tanaman mengkudu hasil perbanyakan
dengan cara setek dan cangkok sistim perakarannya yang dangkal karna tidak
mempunyai akar tunjang, sehingga cukup rentan terhadap kekeringan dimusim
kemarau. Sedangkan dengan cara grafting, dalam tehnik pelaksanaannya
membutuhkan personil yang mempunyai keterampilan yang tinggi, sehingga perlu
dilatih terlebih dahulu.

1. Pemilihan Bibit Mengkudu,

13
Pemilihan bibit unggul harus dilakukan karena bibit unggul lebih cepet dalam
pertumbuhan, tahan penyakit dan menghasilkan buah berkualitas.Bibit mengkudu
terdiri dari tiga jenis yaitu Bibit Generatif, Bibit Vegetatif dan Bibit Siap Tanam.
Bibit Generatif diperoleh dengan cara menyemai benih mengkudu dari indukan
berkualitas. Bibit Vegetatif didapat dari cara stek batang, diambil dari batang
indukan unggul. Sedangkan bibit siap tanam ddapat dengan cara membeli di
tempat penjualan bbit tanaman.

2. Proses Pengolahan Lahan dan Penanaman

Penanaman dilakukan secara monokultur, dapat langsung dibuat lubang


tanam namun apabila penanaman dilakukan dengan sistem tumpangsari dengan
tanaman semusim, maka tanah perlu diolah dahulu. Lubang tanam dibuat dengan
ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 40 cm. Jarak antar lubang tanam
3 m x 4 m atau 4 m x 4 m, tergantung dari kondisi topografi dan kesuburan tanah.
Pada lahan yang miring dan tanah yang lebih subur jarak tanam dapat diperlebar.
Pada daerah serangan rayap dan hama tanah lainnya, sebelum ditimbun
disekeliling pangkal batang bibit ditaburi dengan anti rayap, dengan sedapat
mungkin menggunakan pestisida nabati. Setelah melakukan penanaman dilakukan
penyiraman secukupnya serta diberi mulsa dan naungan jerami atau sisa bahan
tanaman lainnya. Naungan dibuka setelah tanaman muda cukup tahan terhadap
sinar mata hari terik (+ 2 bulan ).

3. Pemupukan dan Pemeliharaan

Pemupukan pada tanaman mengkudu tidak dianjurkan menggunakan pupuk


buatan (anorganik). Dengan demikian dianjurkan menggunakan pupuk organik
berupa kotoran hewan, kompos atau bokasi. Pupuk organik kotoran hewan dengan
dosis 20 kg atau dengan bokasi 15 kg/tanaman/tahun yang diberikan pada awal
dan akhir musim hujan masing-masing separuh dosis dapat meningkatkan
produksi dan mutu buah mengkudu. Pemberian mulsa disekitar piringan/tanaman
perlu dilakukan setiap tahun menjelang musim kemarau. Perbaikan saluran dan

14
selokan dilakukan bila perlu terutama menjelang dan dimusim hujan.
Pengendalian gulma dilakukan apabila banyak tumbuh disekitar piringan atau
tanaman dengan cara mencabutnya.

4. Pola Tanam

Mengkudu dapat dibudidayakan dengan sistm tanam polikultur atau


tumpangsari dengan tanaman semusim, dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi lahan dan pendapatan petani.Tanaman sela atau tumpangsari ditanam
diantara tanaman mengkudu dengan mengatur jarak tanam dan populasi tanaman
tersebut.Jenis tanaman sela atau tumpangsari yang dianjurkan untuk ditanam yaitu
yang bersifat kompatibel, tidak kompetitif dengan tanaman pokok, cocok dengan
lahan dan iklim setempat dan mempunyai nilai jual yang tinggi.Tanaman tahunan
yang ditumpangsarikan dengan tanaman mengkudu misalnya jeruk, pisang,
kapolaga, tanaman sayuran seperti katuk dan lainnya, atau juga sejenis tanaman
palawija dan semusim lainnya seperti jagung, kacang-kacangan, dan tanaman
sayuran.

5. Panen dan Pasca Panen

Hasil penelitian Balittro menunjukkan bahwa tanaman mengkudu yang


berasal dari bahan tanaman setek dan cangkok akan dipanen buahnya lebih awal,
yaitu pada umur 10 bulan setelah tanam, sedangkan yang berasal dari bahan
tanaman grafting  akan dipanen pada umur 12 bulan dan yang berasal dari okulasi
dan biji  dipanen pada umur > 12 - 14 bulan.
Selanjutnya panen buah dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali. Buah yang
dipanen yang sudah tua sampai mengkal, dengan ciri-ciri : kulit buah berwarna
putih mengkilap merata, transparan dan daging buah masih keras. Produksi buah
tanaman mengkudu hasil dari ke-tiga cara perbanyakan tersebut di atas cukup
baik. Pada tahun pertama bisa menghasilkan buah rata-rata diatas 30 kg/pohon.

15
Buah yang telah dipanen dimasukkan kedalam wadah peti dari kayu atau
keranjang dari bambu yang kuat/kokoh agar buah tidak rusak pada sewaktu
diangkut ketempat pengolahan buah.Dalam  prosepengangkutan, peti atau
keranjang tetap terbuka agar sirkulasi udara tetap baik, sehingga buah tidak cepat
mengalami proses pematangan buah. Bila buah akan dijual ke pabrik pengolahan,
harus disortir terlebih da-hulu, karena dengan alasan efisiensi. Pabrik pengolah
hanya menerima buah mengkudu dengan ukuran tertentu, yaitu panjangnya diatas
6 cm dan diameter diatas 4 cm. Buah-buah yang berukuran dibawah tersebut
diatas bisa diolah sendiri, baik itu dibuat jus atau dikeringkan.

9. Hama dan Penyakit pada Tanaman Mengkudu

1.    Penyakit Hitam Daun


Penyakit ini disebabkan oleh patogen Phytophthora botryosa. Gejalanya
yaitu daun  berwarnahitam, batang membusuk  dan kemudian mati, buah berwarna
coklat kemudian hitam membusuk. Penyakit ini berkembang baik pada periode
iklim basah. Dengan adanya jamur pada daun, maka akan mengurangi
photosyntesa. Penyakit busuk daun yang menyerang tanaman mengkudu
inimengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu, buahnya kecil dan
kualitasnya menurun. Langkah - langkah  yang dapat dilakukan sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian mencakup pemangkasan, gulma kontrol, dan
sanitasi lapangan. Pengndalian jamur jelaga dilakukan dengan air sabun
disemprotkan pada tempat yang terinfeksi.

2.    Penyakit Simpul Akar


Penyakit simpul akar adalah penyakit akar yang disebabkan oleh
nematoda, spesies Meloidogyne. Gejalanya yang terlihat pada tanaman yaitu
batangnya kekuatan berkurang, tanaman kerdil, kemudian menguning. Pada
akarnya, seperti membengkak, retak, dan membusuk.  Penyakit ini dapat
diminimalkan dengan menggunakan metode transplantasi bebas nematoda dengan
menambahkan tanah organik seperti kompos yang mengandung kotoran ayam.

16
sedang irigasi dan penggunaan pupuk juga akan meminimalkan kerusakan dan
mengurangi besarnya busuk akar sekunder dengan saprophytic jamur dan bakteri.

3.    Penyakit Batang Membusuk


Penyakit batang membusuk adalah penyakit pada batangnya membusuk,
menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Gejala awal adalah tanaman layu,
termasuk lesu daun, menguning, kemudian gugur daun. Penyakit ini timbul dari
berbagai penyebab yang komplek termasuk akibat dari penanamn benih dari
tanaman yang terinfeksi seperti nematode akar-simpul, banjir, cedera batang dan
pembusukan oleh jamur tanah dan Sclerotiumrolfsii. Pencegahan dilakukan
dengan tanaman bebas patogen, memilih tanah yang sesuai.

3. Hama tanaman mengkudu


Hama serangga yang menyerang jenis tanaman herbal mengkudu
menyebabkan kerusakan yang signifikan, antara lain yaitu: kutu daun (Aphis
gossypii), semut, kala (kala hijau), tungau (eriophyid tungau), whiteflies, dan
siput. Wabah hama sering terjadi pada tanaman mengkudu monokultur. Jadi,
tumpangsari dengan tanaman spesies lain dapat meminimalkan serangan hama.
Tungau dapat dikendalikan dengan pemangkasan daun yang terkena dampak dan
menggunakan pestisida yang direkomendasikani, seperti belerang. Untuk
mengendalikan siput dan semut, menaruh penghalang sementara di dasar tanaman
mengkudu, seperti asam tembaga (untuk siput), atau zat lengket seperti getah
pinus (bagi semut).

4. Gulma
Dapat menyebabkan tanaman mengkudu tidak dapat tumbuh dengan baik
sehingga tidak dapat menghasilkan produk herbal yang baik. Gulma adalah
tanaman liar yang tumbuh disekitar tanaman mengkudu. Disamping menjadi
pesaing untuk mendapatkan unsur hara tanah bagi tanaman mengkudu, gulma
juga menjadi sarang hama seperti kutu daun, kala, dan whitefly. Hama tersebut
dapat efektif dikendalikan dengan penyemprotan insektisida dan cairan
sabun/deterjen. Gulma dapat dicegah yaitu dengan menghilangkan gulma

17
induknya agar tidak berkembang lebih banyak, oleh karena itu secara berkala
melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi gulma induk, dan
membersihkannya. Tanaman Mengkudu muda yang baru dipindahkan sangat
rentan terhadap persaingan dari gulma seperti rumput Guinea (Mimosa pudica).
Penyiangan tanaman mengkudu muda harus hati-hati, sebaiknya menggunakan
tangan untuk mencegah agar batangnya tidak cedera mekanis kalau menggunakan
mesin pemotong atau pemangkas, yang dilakukan sampai batang cukup
besar.Penyiangan juga untuk memberantas nematode akar-simpul dan hama
serangga seperti kutu daun, serta hama penyakit lain yang bersarang di tanaman
liar atau gulma tersebut.

10. Kandungan yang Terdapat dalam Buah Mengkudu

Di dalam buah mengkudu terkandung zat-zat yang berkaitan dengan


kesehatan dan beberapa zat tersebut hanyaterdapat di dalam mengkudu seperti
vitamin, mineral, enzim alkaloid, kofaktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk
secara alamiah.
 Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi
lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral
penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium,
salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang
hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant
sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra
quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
 Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis   organic dan pemulihan sel-
sel tubuh.
 Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu
dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa,
Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli.
Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti
Salmonella montivideo, S .scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S .
flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

18
 Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan
anti-alergi.
 Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel-sel abnormal.
 Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam
buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit
xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias
proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti
koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-
protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif..
Selain itu, dalam tanaman mengkudu juga terdapat beberapa kandungan kimia,
dan berikut merupakan kandungan kimia dari beberapa zat dari bagian-bagian
tertentu pada tanaman mengkudu :
Bagian tanaman Kandungan kimia
Buah Asam askorbat, asam asetat, asperulosida, aambutanoat,
asam benzoat, benzil alkohol, 1-butanol, aam kaprilat,
asam dekanoat, (E)-6-dodekeno-gamma-laktona, (z,z,z)-8,
11,14-asamekosatri-noat, asam elaidat, etil dekanoat, etil-
ektanoat, etil benzena, eugenol, eugenol, glukosa, asam
heptanoat, 2-heptanon, hexanal, hexanamida, asam
hexaneudioat, asam hexanoat, 1-hexanol, 3-butan-1-o1,
metil dekanoat, metil elaidat, metil hexanoat, metil-3-
metil-tio-propanoat, metil oktanoat, metil oleat, metil
palmitat, Scopoletin, asam undekanoat, (z,z)-2,5-
undekadin-1-o1, vomifol. Ascubin, L.asperuloside, alizarin,
antraquinon, proxeronin, Damnacanthal.
Akar Asperulosids, damnachantal, morindadiol, morindin,
morindon, nordamacantal, rubiadin, rubiadin monometil
eter, soranjidiol, antraquinon, glikosida, zat getah, resin,
sterol
Kulit Alizarin, klororubin, glikosida, (pentosa, hexosa),
morindadiol, morindanigrin, morindin, morindon, zat
resin, rubiadin monometil eter, soranjidiol

19
Kayu Antragalol-2, 3-dimetil eter

11.  Manfaat Tanaman Mengkudu

Dibalik aroma tak sedap dari buah mengkudu, terdapat banyak


manfaat yang berguna bagi keidupan masyarakat terutama untuk kesehatan
tubuh, diantaranya ialah :
a) Mampu meningkatkan daya tahan tubuh kita karena kaya akan
anitoksidan alami.
Buah mengkudu memiliki keseimbangan sempurna dari vitamin,
mineral, asam amino, peptida, dan enzim.Nutrisi tersebut sangat baik
untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.Sebuah penelitian
menunjukan bahwa mengkonsumsi jus mengkudu dapat membantu
melindungi tubuh dari efek radikal bebas.Hal ini dikarenakan buah
mengkudu kaya akan antioksidan alami seperti vitamin E dan koenzim
Q10 yang diperlukan tubuh.
b)    Membantu mencegah akan menyebarnya sel - sel kanker.
Penelitian telah menyatakan adanya senyawa 2-methoxy-
1,3,6trihydroxyanthraquinone pada buah mengkudu yang baik untuk
mencegah kerusakan DNA dan kanker serta baik untuk menjaga sel-sel
sehat dalam tubuh.
c) mencegah tumor.
Zat Aktif dalam buah mengkudu yang dapat menghambat sel kanker
dan tumor.Karena suplai terhambat, maka tumor dan kanker dapat
dimatikan.
d) Membantu mengobati sakit perut, batuk dan juga demam.

20
Untuk mengatasi sakit perut, cukup dengan menyiapkan 2-3 daun
mengkudu.Kemudian  daun ditumbuk halus dan ditambahkan garam
serta diseduh air panas. Setelah dingin, disaring dan diminum.
e) Untuk mengatasi batuk, cukup menyiapkan satu buah mengkudu dan
½ genggam daun poo (bujanggut).Dengan cara merebus bahan tersebut
dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas,
kemudian disaring dan diminum dua kali satu hari, yaitu pagi dan sore.
f) Untuk mengatasi demam dengan mengkudu, siapkan satu buah
mengkudu dan satu rimpang kencur.Kemudian, kedua bahan tersebut
direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas,
lalu disaring.Diminum dua kali satu hari; pagi dan sore.
g) Sebagai obat pereda rasa nyeri.
Buah mengkudu dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit dan
daunnya bisa digunakan untuk meredam sakit kepala.Konon, sejak
dulu banyak orang yang menggunakan daun buah mengkudu sebagai
obat alami untuk meredakan nyeri sendi.Mengkudu memiliki
kandungan analgesik sebanyak 75% yang efektif sebagai morfin sulfat
dalam mengurangi nyeri sendi.
h) Merupakan salah satu zat anti bakteri.
Kandungan senyawa seperti antrakuinon, skopoletin dan terpana yang
ada pada buah mengkudu memiliki sifat antibakteri, anti jamur dan
antiparasit yang baik untuk memelihara kesehatan kulit dan tubuh.

i) Membantu menormalkan tekanan darah.


Adanya zat Fitonutrien scopoletin yang berfungsi melebarkan
pembuluh darah.Akibatnya jantung tersebut tidak dapat kerja
keras,sehingga dapat menormalkan tekanan darah. Mengkonsumsi
buah mengkudu dalam bentuk jus, buah segar atau suplemen sangat
dianjurkan, karena kandungan nutrisinya bisa mencegah terkena
hipertensi. Tekanan darah menjadi lebih stabil.
j) Sebagai zat anti peradangan dan anti alergi.
k) Membantu mengatur fungsi sel-sel dalam

21
l) Membantu regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak.

Selain itu, tanaman mengkudu juga bermanfaat dalam pengobatan


penyakit penyakit yang tergolong berat, berikut beberapa manfaatnya:
a) Manfaat Mengkudu untuk Penyakit Kanker
Tim peneliti Universitas Hawai yang dipimpin Annie Hirazumi mendapati
bahwa jus mengkudu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh (terutama
sel makrofag dan limfosit) tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru
Lewis, sehingga mampu bertahan hidup 50 hari lebih.Padahal tikus yang
tidak diberi mengkudu hanya mampu bertahan hidup antara 9-12 hari
saja.Annie juga meneliti bahwa jus mengkudu bermanfaat untuk mengatasi
sarcoma.
Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A.
Hornick, Ph.D menemukan bahwa jus mengkudu dalam kadar10% dapat
menghentikan pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel
kanker payudara dan merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada,
sehingga sel-sel kanker mati.Sedangkan Maria Gabriela Manuele dan
kawan-kawan berhasil membuktikan bahwa scopoletin dapat mengaktifkan
limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.
Dr. Rangadhar Satapathy, MD menyatakan bahwa tanaman mengkudu
memiliki 150 neutraceutical (zat gizi berkhasiat obat), lima di antaranya
merupakan zat antikanker:
(1)      Polisakarida yang banyak terdapat pada mengkudu mencegah
menempelnya sel yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga dapat
mencegah terjadinya metastase.
(2)   Damnacanthal, sejenis anthraquinon, menghambat pertumbuhan sel
ganas. Alizarin, anthraquinon lain, menghentikan aliran darah ke jaringan
tumor, sehingga menghentikan perkembangannya.
(3)   Epigollocatechin gallate (EGCg). Antioksidan golongan flavonoid
polifenol yang banyak terdapat dalam mengkudu ini mencegah mutasi sel
dan menginduksi apoptosis (bunuh diri) pada sel-sel abnormal.

22
(4)   Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga
menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif
untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga
leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar
thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat
langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga
golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker)
sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri
(apoptosis).
(5)   Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak
terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi
xeronine. Xeronine yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini
dibutuhkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum digunakan dalam
seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan
menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak.Karena pada dasarnya setiap
sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat memperbaiki
segala jenis sel yang tidak normal.Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa
efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan
perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.

b) Manfaat Mengkudu untuk Penyakit Kencing Manis


Uji kandungan, pace (mengkudu) mengandung saponin, cardenolin,
bifadienol, tannin dan antrakino. Kandungan proxeronine dalam mengkudu
membantu memperbaiki sel beta pancreas yang telah rusak. Selain itu
mampu memperbaiki reseptor insulin yang tidak mampu berfungsi dengan
baik .

c) Manfaat Mengkudu untuk Penyakit Tekanan Darah Tinggi


Buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang
berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami
penyempitan.Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras
untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal.Hasil uji

23
coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan
darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal).
Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat
berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk
pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal,
tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu


Tempat : Di laboratorium dasar Universitas Islam Riau
Waktu :
B. Bahan dan Alat
Alat Bahan
1. Timbangan 1. Tanaman Temulawak
2. Oven 2. Tanaman Kumis Kucing
3. Rak keranjang 3. Tanaman Mengkudu
4. Pisau stainless 4. Tanaman Mahkota dewa
5. Baskom
6. Kain hitam
7. Blender
8. Kalkulator
9. Alat tulis
C. Proses pembuatan simplisia
1. Sortasi Basah
2. Pencucian
3. Perajangan
4. Pengeringan
5. Sortasi Kering
6. Pengepakan dan penyimpanan

24
D. Cara Kerja
1) Temulawak
Prosedur kerja
a) Pilih temulawak yang berukuran besar atau tua (umur tanaman 9-12
bulan),segar, tidk busuk dan tidak cacat
b) Bersihkan temulawak dari tanah atau kotoran lain yang masih menempel
pada temulawak
c) Kelompokkan temulawak sesuai ukuran, pisahkan rimpang dari sisa batang
atau daun yang masih terbawa
d) Temulawak dicuci bersih dengan air bersih yang mengalir sebanyak 3-4 kali
samai temulawak bennar-benar bersih. Kemudian temulawak ditiriskan dalam
keranjang plastik
e) Tanaman yang telah di bersihkan ditimbang untuk mengetahui berat basah
f) Selanjutnya perajangan dilakukan dengan pisau yang terbuat dari stainless
dengan ketebalan 7-8 mm
g) Selanjutnya temulawak dikeringkan dengan bantuan sinar matahari atau bisa
menggunakan oven dengan suhu 40-50 c
h) Setalah simplisia kering dilakukan penyortiran terhadap benda asing yang
masih tertinggal
i) Selanjtnya lalukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
j) Setalah itu hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus.

2) Kumis Kucing
Prosedur Kerja
a) Jangan memilih daun yang terlalu tua atau terlalu muda. Plilihlah daun yang
masih segar dan masih dalam kondisi baik
b) Rendam daun pada baskom yang berisikan air yang bersih dan cuci daun
perlembar untuk memastikan bahwa daun bersih dari kotoran, debu, tanah,
dan partikel yang lain
c) Selanjutnya tanaman yang telah di bersihkan ditimbang untuk mengetahui
barat basah

25
d) Setalah ditimbang, daun bersih tiriskan daun dalam rak keranjang yang
berlubang
e) Pengeringan dilakukan menggunakan oven selama 30 menit dengan suhu 60 c
f) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
g) Selanjutnya daun yang sudah ditimbang, disimpan ke dalam wadah yan bersih
h) Setelahi itu, hitung susus pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus

3) Mengkudu
Prosedur Kerja
a) Pilihlah buah mengkudu yang masih segar dan buah tidak dalam kondisi cacat
b) Kemudian cuci dengan air yang mengalir sampai bersih
c) Tanaman yang telah dibersihkan ditimbang untuk mengetahui berat basah
d) Setalah tanaman ditimbang, kemudian buah mengkudu ditiriskan
menggunakan rak keranjang
e) Selanjutnya lakukan perajangan dengan ukuran 0,5 cm
f) Buah yang telah dirajang dikeringkan di bawah sinar matahari yang ditutup
dengan kain hitam yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan bahan akibat
teriknya sinar matahari yang dapat menurunkan mutu simplisia. Apabila
pengeringan dilakukan dengan oven makan dilakukan dengan sushu 40 c
g) Setalah buah mengkudu kering lakukan sortasi kering untuk menghilangkan
kotoran yang terbawa selama proses pengeringan
h) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
i) Hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus

4) Mahkota Dewa
Prosedur Kerja
a) Pilihlah buah yang tidak busuk atau buah yang masih segar. Setalah itu
bersihkan dari kotoran yang menempel pada buah
b) Kemudian cuci dengan air yang mengalir sampai bersih

26
c) Setalah tanaman telah di bersikan, tanaman ditimbang kembali untuk
mengetahui berat basah
d) Setalah ditimbang, mahkota dewa ditiriskan di rak keranjang setalah itu
lakukan perajangan dengan menggunakan pisau stainless. Mahkota dewa
dibelah kemudian diambil buahnya lalu bijinya dibuang. Selanjutnya buah
dirajang tipis
e) Kemudian rajangan mahkota dewa dijemur di bawah sinar matahari atau
lakukan pengeringan menggunakan oven dengan suhu 40-50 c
f) Setelah mahkota dewa kering lakukan sortasi kering yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran yang terbawa selama proses pengeringan
g) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
h) Lalu hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus

E. Dokumentasi Hasil Pengamatan

27
28
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.), berbentuk semak,
batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Bisa tumbuh di tempat yang
kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman
ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya
mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan
yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan
benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah
kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji
maupun setek batang.
Tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Tanaman kumis kucing
ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut
dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta
infeksi kandung kemih.
2) Mengkudu
Kandungan gizi yang terkandung dalam buah mengkudu yaitu senyawa-
senyawa terpenoid, zat anti-bakteri, asam, nutrisi, scopoletin zat anti-kanker
(Damnacanthal), xeronine dan proxeronine, dan zat pewarna. Manfaat buah
mengkudu diantaranya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan

29
tekanan darah, mengobati tumor dan kanker, menghilangkan rasa sakit,
memperbaiki fungsi pencernaan, berkhasiat anti bakteri, mengobati penyakit
defisiensi Vitamin C, dan khasiat-khasiat tambahan lainnya. Setelah dijadikan
suatu produk yang lebih menarik, mengkudu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Mengkudu didistribusikan kepada masyarakat kedalam bentuk pil obat yang
telaah melalui proses-proses pengestrakan untuk diambil manfaatnya.

3) Mahkota Dewa
Ekstrak n-butanol buah muda maupun buah tua memiliki daya inhibisi
yang lebih tinggi dibanding ekstrak dari pelarut etilasetat dan air.

B.Saran
Sebaiknyaa dalam melakukan praktikum simplisia, dilakukan dengan hati-
hati agar bahan nya terjaga kebersihan nya dengan baik. Untuk pemilihan bahan
untuk sebaik nya di pilih yang berkualitas agar simplisia yang dihasilkan dapat
bagus dan berkualitas juga.

30
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, jilid I, Departemen Kesehatan RI.

Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI.

Arisandi, Yohana & Yovita Andriani.2008.Khasiat Berbagai Tanaman Obat untuk


Pengobatan cetakan ke-3.Jakarta : Eska Media.

Dwiyanto.2009.Ramuan Tradisional cetakan ke-1.Yogyakarta : Quills Publisher.

Geurin J.C., Reveillere H.P., 1989, "Orthosiphone stamineus as a potent source of


methylripario chromene A"., J.Nat.Prod., Vol 52, No. 1, p.171-173.

J. Kloppenburgh – Versteegh,  Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I, Alih Bahasa dan


Saduran : drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press, 2006

31
32

Anda mungkin juga menyukai