Disusun oleh :
NAMA KELOMPOK 1 :
Ani Hidayah (
Dina Oktaria (
Gita Parera (
Nadiatul Janna (
Yani Aulia (166510014)
KELAS : 4A
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang maha
Esa,karena atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum 1 yaitu
praktikum Pembuatan Simplisia dan Susut Pengeringan Kumis Kucing ”. Laporan
Praktikum ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Tanaman Obat.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan,sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
diharapkan guna untuk memperbaiki karya ini agar dapat mempunyai manfaat
bagi kita sekalian. Dan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan pada masa ini
sumber intelektual yang sangat di harapkan demi menuju Indonesia yang makmur
dan sejahtera.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen,mudah-mudahan ilmu
yang Bapak berikan punya makna yang sangat besar bagi kami. Dan mudah-
mudahan Bapak di beri safaat oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
penyususn
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................8
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................8
BAB ll TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................9
BAB lll METODE PENELITIAN.........................................................................13
2.1 Tempat dan Waktu....................................................................................13
2.2 Alat dan Bahan ....................................................................................13
2.3 Pelaksanaan Pratikum..........................................................................13
2.4 Hasil Pengamatan.................................................................................16
BAB lll PENUTUP................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
B. Rumusan masalah
4
1. Bagaimana cara pemilihan bahan untuk pembuatan simplisia?
2. Bagaimana cara menghitung susut pengeringan pada tanaman Kumis
Kucing?
C. Tujuan Pratikum
Tujuan dilakukan pratikum hidroponik adalah sebagai berikut :
1. Mampu membuat simplisia sesuai prosedur
2. Menghitung susut pengeringan pada tanaman kumis kucing
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Simplisia
1. Definisi Simplisia
6
Jenis-jenis simplisia nabati adalah:
a. Herba (herba), Herba merupakan seluruh bagian dari tanaman obat mulai
dari akar, batang, daun, bunga, dan buah yang berasal dari tanaman jenis
terna yangbersifat herbaceus. Contohnya , Pegagan.
g. Kulit kayu (cortex),Kulit kayu merupakan bagian terluar dari batang pada
tanaman.
7
dikumpulkan ketika proses pertumbuhannya terhenti. Contoh akar yang
kerap dijadikan simplisia adalah akar tanaman kompri.
3. Buah Mengkudu
8
bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai macam senyawa kimia yang
berguna bagi kesehatan manusia.Peran mengkudu dalam pengobatan tradisional
mendorong para peneliti diberbagai belahan dunia melakukan berbagai penelitian
mengenai khasiat mengkudu.Popularitas tanaman tersebut terus menyebar ke
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Australia, Jepang,
dan Singapura. Industri pengolahan berbahan baku mengkudu terus tumbuh
diberbagai negara.
Perusahaan industri minuman di wilayah kepulauan Pasifik Timur yang
telah mengolah buah mengkudu untuk minuman sehat, terus memperluas
perkebunan mengkudu untuk memenuhi pasar di Amerika Serikat, Jepang dan
negara-negara di Benua Eropa.
Pesatnya perkembangan industri obat tradisional yang mengolah buah
mengkudu belum diimbangi dengan upaya pengembangan budidaya yang
memadai. Baru beberapa tahun terakhir di beberapa daerah petani dan pengusaha
agribisnis mengebunkan meng-kudu dalam luas areal yang masih terbatas dan
dengan cara-cara budidaya yang masih sangat sederhana, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan buah mengkudu sebagai bahan baku industri obat sebagian
besar masih dipanen dari tanaman liar.
Dalam mendukung pengembangan tanaman mengkudu di Indonesia, Balai
Penelitian Tanaman rempah dan Obat (Balittro) telah melakukan berbagai
penelitian teknologi budidaya mulai dari ekologi, pemulia-an, hama dan penyakit
hingga pasca panen yang akan diurai pada bagian selanjutnya dari tulisan ini.
9
Para petualang tersebut langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan,
kondisi pantai, dan pulaunya. Dalam pengembaraannya mereka hanya membawa
tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-
tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian,
bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia
yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa
setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut
dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan mengkudu untuk mengobati berbagai jenis
penyakit, diantaranya tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan, demam,
dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan
mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita
rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut kahuna adalah orang memegang peranan
penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu
menggunakan mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat pada
tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa
pemerintahan Dinasti Han di Cina, dan juga dimuat dalam cerita-cerita
pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan
tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian
bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada
masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa
menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian
diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Hasil penemuan inilah yang menjadi
latar belakang nama "Morinda" diturunkan.
Sedangkan di Indonesia secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan
buah mengkudu ini sebagai pembuatan sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan
sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib
buka puasa. Mengkudu (keumeudee) karena itu sering ditanam di dekat rumah di
pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan
obat-obatan.
10
5. Klasifikasi Tanaman Mengkudu
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L.
Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan
ketinggian 1-1500 meter diatas permukaan laut, suhu udara antara 22-30 C,
namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C. kelembaban udara antara 50-70 %.
Curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari.
Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan
podsolik merah kuning.
a. Pohon
Pohon dari tanaman mengkudu ini tidak terlalu besar, dengan tinggi 3-8 m.
Batangnya bengkok-bengkok dan berdahan kaku, memiliki akar tunggang yang
tertancap dalam. Kulit batang coklat kekuningan, beralur dangkal, tidak berbulu,
anak cabangnya segi empat. Tajuknya hijau seprti daun.Batang mengkudu mudah
11
dibelah setelah dikeringkan dan bisa digunakan sebagai kayu bakar dan tiang. Di
bidang pertanian kayu mengkudu digunakan untuk menopang tanaman lada.
b. Daun
Daunnya besar dan tunggal. Daun kebanyakan bersilang berhadapan,
bertangkai, bulat telur lebar hingga bentuk elips, kebanyakan dengan ujung
runcing, sisi atas hijau tua mengkilat, sama sekali gundul, 10-40 kali 5-17 cm.
Daun penumpu bentuknya bervariasi, kadang bulat telur, bertepi rata, hijau
kekuningan, gundul, dengan panjang 1,5 cm, dibawah karangan bunga selalu
cukup tinggi dan tumbuh menjadi satu. Peruratan daun menyirip.Daun mengkudu
dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizinya tinggi karena banyak mengandung
vitamin A.
c. Bunga
Perbungaan mengkudu bertipe bongkol dengan tangkai 1-4 cm, rapat,
berbunga banyak, tumbuh di ketiak. Bunga berbilangan 5-6, berbau harum.
Mahkota bentuk tabung bentuk terompet, putih, dalam lehernya berambut wol,
tabung panjangnya bisa mencapai 1,5 cm, taju sempit. Benang sari 5, tumbuh jadi
satu dengan tabung mahkota hingga tinggi, tangkai sari berambut wol.
d. Buah
Kelopak bunga tumbuh menjadi buah yang bulat atau lonjong seperti telur
ayam. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak)
yang berbintik-bintik atau berkutil. Bakal buah pada ujungnya dengan kelopak
yang tetap tinggal yang berwarna hijau kekuningan. Mula-mula buahnya berwarna
hijau ketika masih muda, dan menjadi putih kekuningan menjelang buahnya
masak dan setelah benar-benar matang menjadi putih transparan dan lunak.
Daging buah tersusun atas buah-buah batu yang berbentuk pyramid/bentuk
memanjang segitiga dan berwarna coklat kemerahan.
e.Biji
Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang
12
udara yang tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya tumbuh tinggi, walaupun
telah disimpan selama 6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji
disemaikan.Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu
6 bulan, tinggi tanaman dapat mencapai 1,2-1,5 m. Perbungaan dan pembuahan
dimuali pada tahun ke-3 dan berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Umur
maksimum dari tanaman mengkudu adalah sekitar 25 tahun.
8. Budidaya Tanaman Mengkudu
13
Pemilihan bibit unggul harus dilakukan karena bibit unggul lebih cepet dalam
pertumbuhan, tahan penyakit dan menghasilkan buah berkualitas.Bibit mengkudu
terdiri dari tiga jenis yaitu Bibit Generatif, Bibit Vegetatif dan Bibit Siap Tanam.
Bibit Generatif diperoleh dengan cara menyemai benih mengkudu dari indukan
berkualitas. Bibit Vegetatif didapat dari cara stek batang, diambil dari batang
indukan unggul. Sedangkan bibit siap tanam ddapat dengan cara membeli di
tempat penjualan bbit tanaman.
14
selokan dilakukan bila perlu terutama menjelang dan dimusim hujan.
Pengendalian gulma dilakukan apabila banyak tumbuh disekitar piringan atau
tanaman dengan cara mencabutnya.
4. Pola Tanam
15
Buah yang telah dipanen dimasukkan kedalam wadah peti dari kayu atau
keranjang dari bambu yang kuat/kokoh agar buah tidak rusak pada sewaktu
diangkut ketempat pengolahan buah.Dalam prosepengangkutan, peti atau
keranjang tetap terbuka agar sirkulasi udara tetap baik, sehingga buah tidak cepat
mengalami proses pematangan buah. Bila buah akan dijual ke pabrik pengolahan,
harus disortir terlebih da-hulu, karena dengan alasan efisiensi. Pabrik pengolah
hanya menerima buah mengkudu dengan ukuran tertentu, yaitu panjangnya diatas
6 cm dan diameter diatas 4 cm. Buah-buah yang berukuran dibawah tersebut
diatas bisa diolah sendiri, baik itu dibuat jus atau dikeringkan.
16
sedang irigasi dan penggunaan pupuk juga akan meminimalkan kerusakan dan
mengurangi besarnya busuk akar sekunder dengan saprophytic jamur dan bakteri.
4. Gulma
Dapat menyebabkan tanaman mengkudu tidak dapat tumbuh dengan baik
sehingga tidak dapat menghasilkan produk herbal yang baik. Gulma adalah
tanaman liar yang tumbuh disekitar tanaman mengkudu. Disamping menjadi
pesaing untuk mendapatkan unsur hara tanah bagi tanaman mengkudu, gulma
juga menjadi sarang hama seperti kutu daun, kala, dan whitefly. Hama tersebut
dapat efektif dikendalikan dengan penyemprotan insektisida dan cairan
sabun/deterjen. Gulma dapat dicegah yaitu dengan menghilangkan gulma
17
induknya agar tidak berkembang lebih banyak, oleh karena itu secara berkala
melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi gulma induk, dan
membersihkannya. Tanaman Mengkudu muda yang baru dipindahkan sangat
rentan terhadap persaingan dari gulma seperti rumput Guinea (Mimosa pudica).
Penyiangan tanaman mengkudu muda harus hati-hati, sebaiknya menggunakan
tangan untuk mencegah agar batangnya tidak cedera mekanis kalau menggunakan
mesin pemotong atau pemangkas, yang dilakukan sampai batang cukup
besar.Penyiangan juga untuk memberantas nematode akar-simpul dan hama
serangga seperti kutu daun, serta hama penyakit lain yang bersarang di tanaman
liar atau gulma tersebut.
18
Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan
anti-alergi.
Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif
melawan sel-sel abnormal.
Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam
buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit
xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias
proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti
koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-
protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif..
Selain itu, dalam tanaman mengkudu juga terdapat beberapa kandungan kimia,
dan berikut merupakan kandungan kimia dari beberapa zat dari bagian-bagian
tertentu pada tanaman mengkudu :
Bagian tanaman Kandungan kimia
Buah Asam askorbat, asam asetat, asperulosida, aambutanoat,
asam benzoat, benzil alkohol, 1-butanol, aam kaprilat,
asam dekanoat, (E)-6-dodekeno-gamma-laktona, (z,z,z)-8,
11,14-asamekosatri-noat, asam elaidat, etil dekanoat, etil-
ektanoat, etil benzena, eugenol, eugenol, glukosa, asam
heptanoat, 2-heptanon, hexanal, hexanamida, asam
hexaneudioat, asam hexanoat, 1-hexanol, 3-butan-1-o1,
metil dekanoat, metil elaidat, metil hexanoat, metil-3-
metil-tio-propanoat, metil oktanoat, metil oleat, metil
palmitat, Scopoletin, asam undekanoat, (z,z)-2,5-
undekadin-1-o1, vomifol. Ascubin, L.asperuloside, alizarin,
antraquinon, proxeronin, Damnacanthal.
Akar Asperulosids, damnachantal, morindadiol, morindin,
morindon, nordamacantal, rubiadin, rubiadin monometil
eter, soranjidiol, antraquinon, glikosida, zat getah, resin,
sterol
Kulit Alizarin, klororubin, glikosida, (pentosa, hexosa),
morindadiol, morindanigrin, morindin, morindon, zat
resin, rubiadin monometil eter, soranjidiol
19
Kayu Antragalol-2, 3-dimetil eter
20
Untuk mengatasi sakit perut, cukup dengan menyiapkan 2-3 daun
mengkudu.Kemudian daun ditumbuk halus dan ditambahkan garam
serta diseduh air panas. Setelah dingin, disaring dan diminum.
e) Untuk mengatasi batuk, cukup menyiapkan satu buah mengkudu dan
½ genggam daun poo (bujanggut).Dengan cara merebus bahan tersebut
dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas,
kemudian disaring dan diminum dua kali satu hari, yaitu pagi dan sore.
f) Untuk mengatasi demam dengan mengkudu, siapkan satu buah
mengkudu dan satu rimpang kencur.Kemudian, kedua bahan tersebut
direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas,
lalu disaring.Diminum dua kali satu hari; pagi dan sore.
g) Sebagai obat pereda rasa nyeri.
Buah mengkudu dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit dan
daunnya bisa digunakan untuk meredam sakit kepala.Konon, sejak
dulu banyak orang yang menggunakan daun buah mengkudu sebagai
obat alami untuk meredakan nyeri sendi.Mengkudu memiliki
kandungan analgesik sebanyak 75% yang efektif sebagai morfin sulfat
dalam mengurangi nyeri sendi.
h) Merupakan salah satu zat anti bakteri.
Kandungan senyawa seperti antrakuinon, skopoletin dan terpana yang
ada pada buah mengkudu memiliki sifat antibakteri, anti jamur dan
antiparasit yang baik untuk memelihara kesehatan kulit dan tubuh.
21
l) Membantu regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak.
22
(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga
menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif
untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga
leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar
thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat
langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga
golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker)
sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri
(apoptosis).
(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak
terdapat dalam mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi
xeronine. Xeronine yang juga diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini
dibutuhkan untuk mengaktifkan protein sel sebelum digunakan dalam
seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga memperbaiki struktur dan
menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak.Karena pada dasarnya setiap
sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat memperbaiki
segala jenis sel yang tidak normal.Dari sini diperoleh penjelasan, mengapa
efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan
perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.
23
coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan
darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal).
Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat
berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk
pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal,
tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
24
D. Cara Kerja
1) Temulawak
Prosedur kerja
a) Pilih temulawak yang berukuran besar atau tua (umur tanaman 9-12
bulan),segar, tidk busuk dan tidak cacat
b) Bersihkan temulawak dari tanah atau kotoran lain yang masih menempel
pada temulawak
c) Kelompokkan temulawak sesuai ukuran, pisahkan rimpang dari sisa batang
atau daun yang masih terbawa
d) Temulawak dicuci bersih dengan air bersih yang mengalir sebanyak 3-4 kali
samai temulawak bennar-benar bersih. Kemudian temulawak ditiriskan dalam
keranjang plastik
e) Tanaman yang telah di bersihkan ditimbang untuk mengetahui berat basah
f) Selanjutnya perajangan dilakukan dengan pisau yang terbuat dari stainless
dengan ketebalan 7-8 mm
g) Selanjutnya temulawak dikeringkan dengan bantuan sinar matahari atau bisa
menggunakan oven dengan suhu 40-50 c
h) Setalah simplisia kering dilakukan penyortiran terhadap benda asing yang
masih tertinggal
i) Selanjtnya lalukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
j) Setalah itu hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus.
2) Kumis Kucing
Prosedur Kerja
a) Jangan memilih daun yang terlalu tua atau terlalu muda. Plilihlah daun yang
masih segar dan masih dalam kondisi baik
b) Rendam daun pada baskom yang berisikan air yang bersih dan cuci daun
perlembar untuk memastikan bahwa daun bersih dari kotoran, debu, tanah,
dan partikel yang lain
c) Selanjutnya tanaman yang telah di bersihkan ditimbang untuk mengetahui
barat basah
25
d) Setalah ditimbang, daun bersih tiriskan daun dalam rak keranjang yang
berlubang
e) Pengeringan dilakukan menggunakan oven selama 30 menit dengan suhu 60 c
f) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
g) Selanjutnya daun yang sudah ditimbang, disimpan ke dalam wadah yan bersih
h) Setelahi itu, hitung susus pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus
3) Mengkudu
Prosedur Kerja
a) Pilihlah buah mengkudu yang masih segar dan buah tidak dalam kondisi cacat
b) Kemudian cuci dengan air yang mengalir sampai bersih
c) Tanaman yang telah dibersihkan ditimbang untuk mengetahui berat basah
d) Setalah tanaman ditimbang, kemudian buah mengkudu ditiriskan
menggunakan rak keranjang
e) Selanjutnya lakukan perajangan dengan ukuran 0,5 cm
f) Buah yang telah dirajang dikeringkan di bawah sinar matahari yang ditutup
dengan kain hitam yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan bahan akibat
teriknya sinar matahari yang dapat menurunkan mutu simplisia. Apabila
pengeringan dilakukan dengan oven makan dilakukan dengan sushu 40 c
g) Setalah buah mengkudu kering lakukan sortasi kering untuk menghilangkan
kotoran yang terbawa selama proses pengeringan
h) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
i) Hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus
4) Mahkota Dewa
Prosedur Kerja
a) Pilihlah buah yang tidak busuk atau buah yang masih segar. Setalah itu
bersihkan dari kotoran yang menempel pada buah
b) Kemudian cuci dengan air yang mengalir sampai bersih
26
c) Setalah tanaman telah di bersikan, tanaman ditimbang kembali untuk
mengetahui berat basah
d) Setalah ditimbang, mahkota dewa ditiriskan di rak keranjang setalah itu
lakukan perajangan dengan menggunakan pisau stainless. Mahkota dewa
dibelah kemudian diambil buahnya lalu bijinya dibuang. Selanjutnya buah
dirajang tipis
e) Kemudian rajangan mahkota dewa dijemur di bawah sinar matahari atau
lakukan pengeringan menggunakan oven dengan suhu 40-50 c
f) Setelah mahkota dewa kering lakukan sortasi kering yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran yang terbawa selama proses pengeringan
g) Selanjutnya lakukan penimbangan kembali untuk mengetahui berat kering
tanaman
h) Lalu hitung susut pengeringan simplisia dengan menggunakan rumus
27
28
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.), berbentuk semak,
batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Bisa tumbuh di tempat yang
kering maupun basah pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, tanaman
ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya bergerigi kasar. Bunganya
mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Bunga tanaman kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan
yang keluar di ujung percabangan. Warnanya ungu pucat atau putih sedangkan
benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis kucing berupa buah
kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji
maupun setek batang.
Tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Tanaman kumis kucing
ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut
dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta
infeksi kandung kemih.
2) Mengkudu
Kandungan gizi yang terkandung dalam buah mengkudu yaitu senyawa-
senyawa terpenoid, zat anti-bakteri, asam, nutrisi, scopoletin zat anti-kanker
(Damnacanthal), xeronine dan proxeronine, dan zat pewarna. Manfaat buah
mengkudu diantaranya yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menormalkan
29
tekanan darah, mengobati tumor dan kanker, menghilangkan rasa sakit,
memperbaiki fungsi pencernaan, berkhasiat anti bakteri, mengobati penyakit
defisiensi Vitamin C, dan khasiat-khasiat tambahan lainnya. Setelah dijadikan
suatu produk yang lebih menarik, mengkudu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Mengkudu didistribusikan kepada masyarakat kedalam bentuk pil obat yang
telaah melalui proses-proses pengestrakan untuk diambil manfaatnya.
3) Mahkota Dewa
Ekstrak n-butanol buah muda maupun buah tua memiliki daya inhibisi
yang lebih tinggi dibanding ekstrak dari pelarut etilasetat dan air.
B.Saran
Sebaiknyaa dalam melakukan praktikum simplisia, dilakukan dengan hati-
hati agar bahan nya terjaga kebersihan nya dengan baik. Untuk pemilihan bahan
untuk sebaik nya di pilih yang berkualitas agar simplisia yang dihasilkan dapat
bagus dan berkualitas juga.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI.
31
32