Anda di halaman 1dari 7

Laporan Penyuluhan Pertanian

Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian


Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Jember

Dosen Pengampu : Dr. Tanti Kustiari, S.Sos.M.Si

Oleh :

Ariva Kumala Ledia Viranda D41190976

Revilinda Annabela D41191026

Uli Khoiruorhmatin D41191217

Diah Binti Utami D41191227

Muhamad Rico T.R D41191248

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI (GOLONGAN C)

JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2020/2021
HASIL LAPORAN

PEMBAHASAN

Hasil observasi di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Jember


mengenai beberapa aspek untuk menentukan perencanaan penyuluhan pertanian yang ada disana
sebagai berikut :

A. Kelembagaan

Di Kebonsari memiliki GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) yang bersama Subur


Makmur yang terdiri dari 3 kelompok tani dan masing-masing kelompok memiliki
wilayah sendiri.

1. Kelompok Tani Sido Dadi


2. Kelompok Tani Moro Dadi
3. Kelompok Tani Rukun Tani
B. Potensi sumber daya lahan
Rata-rata setiap kelompok memiliki luas 20 hektar, jadi potensi lahan yang dimiliki
sejumlah 60 hektar sawah irigasi, lahan kering dan setengah iringasi tetapi rata-rata yang
terdapat di Kebonsari lahan atau sawah irigasi, lahan kering sedikit hanya beberapa
hektar saja. Diwilayah Kebonsari memiliki 3 musim, yaitu musim pertama hujan yaitu
padi, musim hujan kedua padi lagi dan ketiga jagung ataupun tembakau sebagian ada
juga yang kacang. Tetapi musim kali ini diluar dugaan seperti yang kita ketahui sekarang
sebenarnya musim ketiga yaitu musim tanam jagung namun akhir-akhir ini sering terjadi
hujan, karena hujan tidak cocok untuk ditanami jagung.
C. Alat dan mesin pertanian
Alat dan mesin pertanian sangat penting untuk keberlangsungan kegiatan pertanian.
Berikut alat dan mesin pertanian yang digunakan kelompok tani Di Kelurahan Kebonsari,
Kecematan Kebonsari, Kabupaten Jember :
1. Untuk mengolah tanah menggunakan mesin hetraktor yaitu traktor manual yang
menggunakan tangki
2. Pemupukan menggunakan manual dan adapun yang menggunakan alat itu hanya di
beberapa daerah saja
3. Panen menggunakan mesin Dores , dan adapula yang menggunakan mesin pemotong
padi, yang digunakan dibeberapa daerah namun di Kebonsari tidak menggunakan
mesin pemotong padi jadi hanya menggunakan mesin Dores
4. Kemudian pengendalian hama menggunakan handseprayer dengan cara di semprot
kan
D. Bagaimana Sumber Daya Manusia yang bekerja
 Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator utama ukuran kualitas
manusia di dalam pertanian, di Desa Kebonsari rata-rata tingkat pendidikannya
meliputi:
a. Pemilik lahan sebagian besar pendidikan terakhirnya yaitu sarjana
b. Penyewa lahan sebagian besar pendidikan terakhirnya SMA-SMP
c. Buruh tani sebagian besar pendidikan terakhirnya SD-tidak tamat SD
Yang menjadi garis bawah disini ialah buruh tani di Kebonsari yang rata-
rata dari luar daerah seperti ajung, krenjingan& tegal besar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan Kelompok Tani di
Kebonsari cukup untuk memajukan kelompok tani di Kebonsari
 Usia
Sebagian besar usia dari Kelompok Tani di desa Kebonsari ialah 50 tahun ke atas,
jumlah presentase yang kurang lebih 60%. Dan sisanya paling muda 40 tahun.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa rata-rata usianya ialah 50 tahun ke atas.

E. Mata pencaharian
Di desa Kebonsari mata pencaharian terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Murni petani
yaitu petani yang hanya menggarap tanah miliknya sendiri.
2. Memiliki dua pekerjaan
Yaitu ia juga menggarap sawah dan juga memiliki pekerjaan sampingan lainya.
Contoh: menggap lahan milik orang lain saat musim panen tiba dan menjadi tukang
becak saat tidak waktu panen.
3. Diluar petani
Yaitu memiliki pekerjaan yang diluar menggarap lahan.
Contoh: karyawan, pegawai, guru dll
F. Sarana dan Prasarana
Sarana yang digunakan petani yaitu alat-alat sederhana yang dimiliki oleh petani.
Contohnya seperti sabit, alat penyemprot, hansprayer dan traktor. Namun, untuk
hansprayer dan traktor tidak semua petani memiliki alat tersebut, sehingga pemakaiannya
secara bergantian, dan untuk traktor ada yang menyewa dari luar.
Dan untuk prasarana contohnya yaitu jalan. Yang dimaksud jalan ini bukanlah jalan
umum atau jalan raya, tetapi jalan di kelompok tani atau jalan di desa yang belum diaspal.
Kemudian prasarana untuk mengeringkan hasil panen petani seperti jagung dan padi.
Tidak semua petani memiliki prasarana tersebut. Sehingga, petani yang tidak memiliki
prasarana pengering padi maupun jagung, mereka akan langsung menjual hasil panennya
tanpa dikeringkan terlebih dahulu. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap harga jual
yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil panen yang dikeringkan terlebih dahulu.
G. Tanaman Pangan yang Ditanam

Tanaman pangan yang ditanam yaitu padi, jagung, sebagian kecil kacang-kacangan dan
holtikultura seperti cabe, tomat dan sayur-sayuran. Selain itu, untuk perkebunannya ada
tembakau. Petani biasanya menanam tembakau jika merasa harga tembakau baik.
H. Lokasi
1. Kelompok Tani Moro Dadi berada didaerah perbatasan Kebun Indah sampai Taman
Gading.
2. Kelompok tani Sido Dadi berada didaerah Sumber Dandang.
3. Kelompok Tani Rukun Tani berada didaerah perbatasan Kebun Indah sampai Jl
Sriwijaya.
I. Permasalahan pertanian
1. Degradasi lahan
Hal ini disebabkan karena adanya alih fungsi (konversi) pertanian untuk dijadikan
pemukiman baru.
2. Saluran irigasi
Saluran irigasi yang ada disana mengalami permasalahan seperti macet atau putus
sehingga menyebabkan kekeringan jika musim kemarau.
3. Subsidi pupuk
Permasalahan subsidi pupuk ini disebabkan oleh adanya pertambahan luasan lahan
pertanian namun subsidi yang diberikan tidak bertambah
J. Perencanaan Penyuluhan Pertanian
Perencanaan penyuluhan pertanian pada kelompok kami di Kelurahan Kebonsari yaitu
membuat program sebagai berikut
1. Program daulat pangan
Perencanaan program ini bertujuan memberi arahan dan sosialisasi kepada petani agar
dapat mengelola hasil produksi pertaniannya
2. Program Irigasi Lancar
Program ini bertujuan membuat irigasi yang lebih baik dari sebelumnya guna
memenuhi kebutuhan dalam pertanian.
3. Program Sejahtera
Dari temuan masalah yang ada di Kelurahan Kebonsari, program penyuluhan
pertanian yang akan diberikan tentunya untuk memberikan solusi, misalnya pengajuan
subsidi pupuk, pengajuan traktor pertanian untuk setiap kelompok tani.

KESIMPULAN

Hasil observasi di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Jember


menunjukkan dari beberapa aspek tersebut mendapatkan data dilapangan mengenai kebutuhan
petani, kelembagaan pertanian, seumber daya manusianya, lokasi, alat dan mesin pertanian,
sarana prasana dan permasalahan yang ada disana. Temuan dilapang ini menunjukkan bahwa
penyuluhan pertanian harus tetap dilaksanakan agar petani dapat bertahan dan memenuhi
kebutuhan masing-masing.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai