KELAS B
KELOMPOK 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha yang senantiasa melimpahkan
nikmat-Nya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang
direncanakan.
Laporan hasil wawancara petani “Status dan Luas Penguasaan Lahan Desa Cikeruh” ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Pertanian.
Sejak awal sampai selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tegur sapa dari para pembaca
yang sifatnya kritik membangun akan penulis terima demi kebaikan makalah selanjutnya. Penulis
berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi para
pendidik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 5
LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Cikeruh merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Jatinangor. Desa Cikeruh
berasal dari nama sebuah sungai yang mengalir ke wilayah Kecamatan Jatinangor dan melewati
beberapa desa yang berada di dalamnya. Dulunya, Sungai Cikeruh ini melintasi juga wilayah Desa
Cikeruh.Namun saat ini, setelah dilakukan pemekaran wilayah desa, Desa Cikeruh tidak dilintasi
Sungai Cikeruh.
Berdasarkan data Kecamatan Jatinangor dalam Angka tahun 2014, Desa Cikeruh memiliki
status sebagai perkotaan dengan klasifikasi sebagai desa swasembada. Secara topografis wilayah
Desa Cikeruh merupakan daerah dataran memanjang dari utara ke selatan. Bagian utaranya mencakup
sebagian wilayah kampus Universitas Padjadjaran bagian barat, kemudian ke selatan melewati jalan
utama Jatinangor dan ke selatan menyusuri bagian barat Sungai Cikeruh. Ketinggian wilayah dimana
kantor desa berada sekitar 701 meter di atas permukaan laut.
Masih berdasarkan sumber data yang sama, Desa Cikeruh memiliki luas wilayah sebesar 213
hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan yaitu sebagai lahan pertanian,
lahan pemukiman dan lahan lainnya. Sebesar 73 persen dari luasan wilayah Desa Cikeruh
dipergunakan sebagai lahan pertanian baik sebagai lahan pesawahan maupun lahan ladang, huma dan
perkebunan. Untuk luas lahan pesawahannya sebesar 13 persen atau 27,69 hektar dan luas lahan
pertanian bukan pesawahan sebesar 60 persen atau 127,8 hektar. Sebesar sembilan persennya
dipergunakan sebagai lahan pemukiman dan pekarangan atau seluas 19,17 hektar. Sisanya sebesar
sembilan persen atau 19,17 dipergunakan sebagai lahan lainnya seperti lahan fasilitas umum.
Sehingga untuk mata pencaharian penduduk Desa Cikeruh, hampir merata di segala sektor baik
pertanian, perdagangan, jasa, industri dan transportasi.
Sektor pertanian di Desa Cikeruh menghasilkan produk utama berupa padi ditambah palawija
dan beberapa jenis sayuran. Dari jenis industri kecil terkait pengolahan makanan diantaranya adalah
pengolahan manisan, makanan ringan, kripik pisang dan kripik singkong. Industri kerajinan juga
menghasilkan produk berupa senapan angin, kerajinan dari tulang, dan bros dari batok kelapa. Sektor
peternakannya dari jenis binatang ternak seperti sapi potong, sapi perah, domba tangkas, domba sayur
dan ayam pedaging.
3
BAB II
ISI
Pak Nding tidak bergabung dengan kelompok tani yang terdapat pada Desa Cikeruh, tetapi ia
mengenal yang tergabung pada kelompok tani Desa Cikeruh. Para petani yang diDesa Cikeruh,
mendapat bantuan pupuk dari pemerintah yang disalurkan kepada kelompok tani. Sudah 2 musim
tanam, pupuk tidak dibagikan kepada petani. Karena bukan anggota dari kelompok tani tersebut,
beliau sungkan untuk menanyakan tentang sumber pupuk. Sehingga, Pak Nding harus membelinya
sendiri.
Pak Nding juga memiliki traktor untuk membajak sawah. Ia gunakan traktor tersebut untuk
mengolah tanah di sawahnya sendiri. Apabila Desa lain membutuhkan bantuan untuk mengolah tanah
sawah,beliau ikut membantu mengolah tanah di desa tersebut.
Beliau memiliki jam kerja sendiri, ia mulai bekerja dari jam setengah enam pagi sampai jam
setengah lima sore,dan beristirahat saat dzuhur. Pada pengelolaan sawah, Pak Nding bekerja
sendirian.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di desa cikeruh terdapat satu kelompok tani yang anggotanya tidak mencakup seluruh petani.
Terdapat fungsi pada struktur kelompok tani tersebut. Anggota kelompok tani akan mendapatkan
bantuan dari pemerintah juga mendapatkan ilmu pengetahun tentang pertanian.
5
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, amid malik. 2016. Desa Cikeruh. Sumedang Tandang.Diakses pada tanggal 3 april
2019. http://sumedangtandang.com/direktori/detail/desa-cikeruh.htm
6
LAMPIRAN
7
8