Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN WAWANCARA PETANI

KOMODITAS PADI
DI KECAMATAN PATRANG JEMBER

Nama Kelompok:

1. Jinnie Indah Syahfitri (191710201028)


2. Mega Ayu Widya Putri (191710201029)
3. Dicky Putera Prayitno (191710201074)
4. Nur Fahmi Hidayat (191710201108)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019/ 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
hasil wawancara ini pada tanggal 1 September 2019.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara
ini adalah untuk menyelesaikan tugas Alat dan Mesin Pertanian, yaitu wawancara
mengenai “Proses Budidaya Komoditas Padi”, membangun kerjasama yang baik
antar kelompok, memahami dan menguasai kegiatan wawancara serta
memperoleh informasi dari hasil wawancara. Laporan ini disusun berdasarkan
wawancara yang kami lakukan terhadap seseorang narasumber yang bernama
Bapak Mursyid.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat
laporan hasil wawancara ini.
Suatu harapan yang kami inginkan, semoga laporan ini dapat berguna
bagi pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala
kekurangan dalam penyusunan laporan wawancara ini.

Jember, 1 September 2019

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Padi merupakan salah satu komoditas kelompok yang diproduksi oleh
rakyat Indonesia. Padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi masyarakat
Asia khususnya Indonesia. Di Indonesia, padi banyak ditemukan di Pulau Jawa.
Hal ini dikarenakan iklim dan cuaca di pulau Jawa sangat mendukung bagi
pertumbuhan padi yang maksimal. Pada umumnya, padi digunakan sebagai bahan
pangan yaitu beras. Beras banyak mengandung karbohidrat yang cocok untuk
warga negara Indonesia. Karena beras merupakan kebutuhan utama msyarakat
Indonesia, maka dari itu dibutuhkan bimbingan kepada para petani untuk dapat
menghasilkan padi dengan kualitas yang baik dan menyehatkan.
Dengan proses budidaya yang baik, maka akan memengaruhi hasil panen
padi tersebut. Oleh karena itu, kami menyusun laporan ini dengan tujuan untuk
mengkaji tentang proses budidaya padi pada masyarakat sekitar dengan harapan
mampu mengembangkan dan membimbing para petani agar lebih produktif lagi.

1.2 Rumusan Makalah


1. Bagaimana proses penanaman padi?
2. Berapa biaya yang dibutuhkan sekali tanam?
3. Komoditas apa yang ditanam setiap tahunnya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penanaman padi di daerah Kecamatan Patrang.
2. Untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan petani dalam sekali tanam.
3. Untuk mengetahui komoditas apa saja yang ditanam petani setiap tahunnya.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban. Meskipun mengacu pada jenis tanaman
budidaya, ada beberapa jenis padi yang biasa disebut sebagai padi liar. Dalam
pembahasan ini, kami akan membahas mengenai padi budidaya. Berikut
adalah hasil dari wawancara kami kepada petani padi:
Daerah : Bintoro
Komoditi : Padi
Nama Petani : Bapak Mursyid
Alamat : Jalan Branjangan, Plalangan, Bintoro, Kec. Patrang, Kab.
Jember, Jawa Timur
Anggota keluarga : mempunyai istri dan 3 anak perempuan. Menjadi petani
sejak lahir.
1. Cara bercocok tanam ?
Prapanen : Pertama sebelum membajak sawah, petani
melakukan pengirigasian pada sawah kemudian dilanjutkan dengan
membajak tanah dengan menggunakan traktor mini. Selanjutnya disebagian
lahan ditanam dengan bibit padi setelah menabur benih, petani meratakan
tanah sembari menunggu bibit siap tanam (waktu bibit siap tanam selama
24 hari). Setelah pembibitan petani melakukan pemupukan sebanyak 2 kali
dalam selang waktu 4 bulan. Selain itu petani juga menyiangi rumput yang
tumbuh di sekitar padi, proses ini hanya dilakukan sekali saja. Untuk
pengairan/ irigasi, petani hanya melakukan pengirigasian bila air mulai
surut dan tanah mulai kering. Hal itu bertujuan untuk mempercepat waktu
panen, karena menurut beliau bila kadar air dalam tanah lebih sedikit padi
akan lebih cepat menguning.
Panen : Petani melakukan pemanenan setelah jangka waktu
4 bulan dengan alat tradisional (menggunakan sabit).
Pascapanen : Pada proses ini petani melakukan pengeringan
menggunakan cara yang masih tradisional (menggunakan panas matahari di
lahan yang luas). Waktu pengeringan menyesuaikan cuaca, jika cuacanya
panas hanya perlu waktu 2 hari. Namun bila cuaca sedang mendung maka
perlu waktu sekitar 5 hari. Di lanjutkan dengan proses penyelepan.
2. Masuk pada fase apakah sekarang?
Petani yang kami kunjungi akan memasuki pada fase panen.
3. Apa saja komoditas yang ditanam oleh petani sepanjang tahun?
Petani yang kami kunjungi hanya menanam padi setiap tahunnya,
dikarenakan pada daerah tersebut sumber air selalu memadai.
4. Apakah petani memiliki pendapat yang lainnya?
Berdasarkan petani yang kami kunjungi beliau tidak hanya bekerja sebagai
petani namun juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil bidang pertanian
dan juga beliau membuka toko sembako.
5. Berapa penghasilan yang didapat petani?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi penghasilan beliau
sekitar Rp 8.000.000,00 setiap panen.
6. Berapa biaya oleh petani dalam sekali tanam?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi beliau memerlukan
modal awal sekitar Rp 1.500.000,00.
7. Berapa luas lahan sawah yang dimiliki oleh petani?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi beliau memiliki sawah
selebar 300 m.
8. Berapa banyak hasil panen dihasilkan petani dalam sekali panen?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi hasil panen beliau
mencapai 2000 kg dalam sekali panen dalam cuaca mendukung, apabila
cuaca tidak mendukung hanya mencapai 2 karung padi.
9. Apa saja pupuk yang dipakai?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi beliau menggunakan 2
jenis pupuk, pupuk UREA dan pupuk PHONSKA.
10. Apa bibit padi yang dipakai oleh petani?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi, beliau menggunakan
benih padi varietas IR - 66.
11. Darimana air yang digunakan untuk irigasi?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi, beliau menggunakan
air dari sumber/ aliran sungai yang ada di dataran yang lebih tinggi.
12. Dalam bentuk apa hasil yang dijual?
Berdasarkan penjelasan petani yang kami kunjungi, beliau menjual hasil
panennya yang masih berupa padi.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini yaitu lahan milik petani yang telah kami
kunjungi, setiap tahunnya hanya ditanami padi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain ketersediaan sumber air, jenis tanah yang tersedia, cuaca yang
mendukung, letak lahan yang dimiliki sangat mendukung keberhasilan panen
tanaman padi. Oleh karena itu, petani yang kami kunjungi hanya menanam padi
sepanjang tahunnya.

3.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, alangkah baiknya informasi yang didapat
ditambah dengan data yang akurat. Seperti halnya tentang takaran atau
perbandingan pupuk yang digunakan maupun jumlah air yang digunakan dalam
pengirigasian. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan
laporan hasil peneliti yang sebelumnya.
LAMPIRAN

a) Gambar lahan

b) Gambar jalan menuju sawah

Anda mungkin juga menyukai