Anda di halaman 1dari 4

Tugas I Penyuluhan Kehutanan

Nama : Lukman Hakim


Nim : 20210212031
Prodi : kehutanan

1. Teori kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow adalah teori yang menjelaskan
bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan dasar, yang disusun secara hierarkis.
Kebutuhan dasar yang paling rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan dasar
yang lebih tinggi dapat terpenuhi. Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebagai
berikut :
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang paling penting, yaitu kebutuhan untuk
mempertahankan hidup secara fisik. Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan akan makanan,
minuman, oksigen, tempat berteduh, tidur, dan seks.
2) Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan akan rasa aman adalah kebutuhan untuk merasa aman dan terlindungi dari
bahaya fisik maupun emosional. Kebutuhan akan rasa aman meliputi kebutuhan akan
keamanan fisik, keamanan ekonomi, keamanan psikologis, dan keamanan sosial.
3) Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang
Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang adalah kebutuhan untuk merasa diterima,
dicintai, dan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang meliputi
kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua, teman, pasangan, dan kelompok sosial.
4) Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan untuk merasa memiliki harga diri dan
dihargai oleh orang lain. Kebutuhan akan penghargaan meliputi kebutuhan akan penghargaan,
pengakuan, dan reputasi.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk mencapai potensi diri secara
penuh. Kebutuhan akan aktualisasi diri meliputi kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan, menjadi diri sendiri, dan membuat perbedaan di dunia.

2. Prinsip menolong dirinya sendiri dalam penyelenggaraan penyuluhan adalah prinsip yang
menyatakan bahwa penyuluh harus mendorong agar sasaran penyuluhan dapat menolong
dirinya sendiri. Prinsip ini menjadi kunci utama keberhasilan penyuluhan karena dapat
meningkatkan partisipasi aktif sasaran penyuluhan dalam proses penyuluhan. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan dalam prinsip "menolong dirinya sendiri" dalam penyelenggaraan
penyuluhan, yaitu :
• Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah sasaran penyuluhan.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam prinsip menolong dirinya sendiri adalah
mengidentifikasi kebutuhan dan masalah sasaran penyuluhan. Dengan mengidentifikasi
kebutuhan dan masalah sasaran penyuluhan, penyuluh dapat menentukan materi
penyuluhan yang sesuai dan tepat sasaran.
• Mendorong sasaran penyuluhan untuk berpartisipasi aktif dalam proses penyuluhan.
Penyuluh harus mendorong sasaran penyuluhan untuk berpartisipasi aktif dalam
proses penyuluhan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan
yang partisipatif, seperti diskusi, simulasi, dan permainan.
• Memberikan kesempatan kepada sasaran penyuluhan untuk menguji dan menerapkan
materi penyuluhan.
Setelah sasaran penyuluhan memahami materi penyuluhan, penyuluh harus
memberikan kesempatan kepada mereka untuk menguji dan menerapkan materi
penyuluhan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas, praktik, atau
pendampingan.
• Memberikan umpan balik dan dukungan kepada sasaran penyuluhan.
Penyuluh harus memberikan umpan balik dan dukungan kepada sasaran penyuluhan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan apresiasi atas usaha dan keberhasilan
sasaran penyuluhan, serta memberikan bantuan jika diperlukan.
Prinsip menolong dirinya sendiri dapat diterapkan dalam berbagai jenis penyuluhan,
seperti penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan, dan penyuluhan pendidikan. Berikut
adalah beberapa contoh penerapan prinsip menolong dirinya sendiri dalam penyelenggaraan
penyuluhan :
• Penyuluhan pertanian.
Penyuluh pertanian dapat mendorong petani untuk berdiskusi tentang masalah
pertanian yang mereka hadapi. Penyuluh juga dapat memberikan kesempatan kepada
petani untuk praktik budidaya pertanian baru.
• Penyuluhan kesehatan.
Penyuluh kesehatan dapat mendorong masyarakat untuk berdiskusi tentang masalah
kesehatan yang mereka hadapi. Penyuluh juga dapat memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk praktik perilaku hidup sehat.
• Penyuluhan pendidikan.
Penyuluh pendidikan dapat mendorong siswa untuk berdiskusi tentang masalah
belajar yang mereka hadapi. Penyuluh juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk praktik belajar mandiri.
Dengan menerapkan prinsip menolong dirinya sendiri, penyuluh dapat membantu sasaran
penyuluhan untuk menjadi lebih mandiri dan mampu memecahkan masalahnya sendiri.

3. Situasi dan kondisi masyarakat sebagai sasaran penyuluhan sangat penting untuk dipahami
oleh seorang penyuluh. Hal ini karena situasi dan kondisi masyarakat akan mempengaruhi
efektivitas penyuluhan yang dilakukan.
Berikut adalah situasi dan kondisi yang harus dipahami oleh seorang penyuluh :
• Karakteristik masyarakat
Karakteristik masyarakat yang harus dipahami oleh seorang penyuluh meliputi
Demografi seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, Sosial
budaya seperti agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang dianut serta Pengetahuan dan
keterampilan, yang dimiliki oleh masyarakat.
• Kebutuhan dan masalah masyarakat
Kebutuhan dan masalah masyarakat yang harus dipahami oleh seorang penyuluh
meliputi Kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, pendidikan,
dan Kesehatan, Kebutuhan non-dasar seperti kebutuhan akan hiburan, rekreasi, dan
transportasi, serta Masalah yang dihadapi masyarakat, seperti masalah ekonomi, sosial,
dan budaya.
• Potensi dan peluang masyarakat
Potensi dan peluang masyarakat yang harus dipahami oleh seorang penyuluh meliputi
Potensi alam seperti sumber daya alam yang tersedia. Potensi manusia seperti sumber
daya manusia yang dimiliki, serta Peluang yang ada seperti peluang untuk
mengembangkan usaha atau meningkatkan kesejahteraan.
Dengan memahami situasi dan kondisi masyarakat, penyuluh dapat menyusun program
penyuluhan yang tepat sasaran dan efektif. Penyuluh juga dapat menyesuaikan metode dan
teknik penyuluhan yang digunakan agar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
masyarakat. Penyuluh harus selalu update dan up-to-date terhadap informasi tentang situasi
dan kondisi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca buku,
mengikuti seminar, atau melakukan penelitian.

4. Tujuan belajar dari masyarakat tani dihubungkan dengan kepentingan mereka adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani. Masyarakat tani merupakan salah satu kelompok
masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Mereka berperan
dalam menyediakan pangan, meningkatkan ketahanan pangan, dan menjaga lingkungan.
Berikut adalah beberapa tujuan belajar dari masyarakat tani dihubungkan dengan kepentingan
mereka :
• Memahami pengetahuan dan keterampilan masyarakat tani.
Petani memiliki pengetahuan dan keterampilan yang telah diturunkan secara turun-
temurun. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat tani.
• Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah masyarakat tani.
Dengan memahami kebutuhan dan masalah masyarakat tani, penyuluh dapat
menyusun program penyuluhan yang tepat sasaran dan efektif.

• Mengembangkan inovasi pertanian.


Inovasi pertanian dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian
dan kesejahteraan mereka.
• Meningkatkan kapasitas masyarakat tani.
Dengan meningkatkan kapasitas masyarakat tani, mereka dapat lebih mandiri dan
mampu memecahkan masalah mereka sendiri.
Belajar dari masyarakat tani dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
• Berdiskusi dengan petani.
• Melakukan penelitian di masyarakat tani.
• Mengikuti kegiatan masyarakat tani.
• Mengamati kegiatan masyarakat tani.
Dengan belajar dari masyarakat tani, kita dapat memahami apa yang mereka butuhkan dan
masalah yang mereka hadapi. Hal ini dapat membantu kita untuk menyusun program
penyuluhan yang tepat sasaran dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat tani.

Anda mungkin juga menyukai