Anda di halaman 1dari 12

PENYULUHAN PERTANIAN

PENYULUH PERTANIAN

OLEH:

SITI FATIMAH (184210066)


AGRIBISNIS 6A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
 Pengertian Penyuluh Pertanian

Penyuluh pertanian adalah orang yang bertugas dalam


memberikan dorongan kepada petani agar mampu
mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang
lebih sesuai dengan perkembangan, baik pengetahuan
budidaya maupun teknologi.
Seorang penyuluh pertanian bertugas untuk memberi
pengarahan, pembinaan, juga penyuluhan di bidang
pertanian. Biasanya sebelum benar-benar terjun ke tengah-
tengah petani, para penyuluh harus melakukan pendekatan
supaya mengetahui dan memahami kemampuan
perorangan maupun kelompok. Hal ini penting dilakukan
supaya apa yang disampaikan penyuluh mudah dicerna
dengan baik sehingga bisa diadopsi untuk meningkatkan
efisiensi usaha tani.
 Peran Penyuluh Pertanian

1. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan


gagasan/ide-ide baru;
2. Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan
keluar/kemudahan-kemudahan, baik dalam menyuluh/proses
belajar mengajar, maupun fasilitas dalam memajukan
usahataninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi
dalam hal : kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan
dan sebagainya;
3. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat
petani tahu, mau dan mampu;
4. Penyuluh sebagai penghubung (Penghubung dengan pemerintah,
dalam hal ini :  Penyuluh sebagai penyampai aspirasi
masyarakat tani sebagai contoh dalam bentuk programa
penyuluhan pertanian,  Penyuluh sebagai penyampai kebijakan
dan peraturan-peraturan yang menyangkut kebijakan dan
peraturan bidang pertanian);
5. Penghubung dengan peneliti, dalam hal ini penyuluh senantiasa
membawa inovasi baru hasil-hasil penelitian untuk dapat
memajukan usaha tani;
6. Penyuluh sebagai guru, pembimbing petani, yang senantiasa
mengajar, melatih petani sebagai orang dewasa;
7. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu
menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani agar mampu
berfungsi sebagai kelas belajar-mengajar, wahana kerjasama dan
sebagai unit produksi;
8. Penyuluh sebagai penganalisa, penyuluh dituntut untuk mampu
menganalisa masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga
tani mampu menganalisa kebutuhan petani yang selanjutnya
merupakan masukan dalam membuat programa penyuluhan
pertanian;
9. Penyuluh sebagai agen perubahan, penyuluh senantiasa harus
dapat mempengaruhi sasarannya agar dapat merubah dirinya ke
arah kemajuan. Dalam hal ini penyuluh berperan sebagai katalis,
pembantu memecahkan masalah (solution gives), pembantu proses
(process helper), dan sebagai sumber penghubung (resources
linker).
 Kualifikasi/Kompetensi Penyuluh Pertanian

Berdasarkan tinjauan teoritis Spencer dan Spencer


(1993) mendefinisikan kompetensi sebagai berikut:
“competency is an underlying characteristic of an
individual that is causally related to criterion-referenced
effective and/or superior performance in a job or
situation”
Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu
yang secara kasual berhubungan dengan kinerja yang
efektif dan/atau superior yang mengacu pada kriteria
dalam suatu pekerjaan atau situasi
Merujuk pada karakteristik kompetensi menurut Spencer
dan Spencer (1993) dan Mitrani et al. (1993) seperti
dikutip Sumardjo (2008), terdapat lima karakteristik
kompetensi penyuluh, yaitu:
1. Motives (Motif)
2. Traits (Sifat)
3. Self concept (Konsep diri)
4. Knowledge (Pengetahuan)
5. Skills (Keterampilan)
Berdasarkan kriteria yang digunakan untuk memprediksi suatu
pekerjaan, Spencer dan Spencer (1993) membedakan kompetensi
menjadi dua kategori, yaitu:
(1) Threshold competencies, merupakan karakteristik utama yang
harus dimiliki seseorang untuk dapat melaksanakan
pekerjaannya. Karakteristik utama tersebut adalah pengetahuan
atau keahlian dasar yang terkait dengan bidang kompetensinya
seperti: memahami prilaku khalayak, memahami kebutuhan
khalayak, mampu berkomunikasi efektif, mampu membangun
kerja sama, dan mampu mengembangkan inovasi berkelanjutan.
(2) Differentiating competencies, adalah faktor-faktor yang dapat
digunakan untuk membedakan antara individu yang berkinerja
tinggi dengan yang berkinerja rendah seperti: mampu
mengembangkan kompetensi petani agar sejahtera, bekerja
lebih tinggi dan sekedar melaksanakan tugas atasan.
 Persiapan Bagi Penyuluh Pertanian

Seorang penyuluh dalam melakukan penyuluhan harus


melakukan persiapan awal baik mental maupun bahan yang akan
disampaikan. Dalam melakukan tugasnya, seorang penyuluh harus
banyak melakukan kajian-kajian atau uji layak materi terlebih
dahulu, sehingga paham dan mengerti kekurangan atau kelebihan
dari materi yang disampaikan yang nantinya dapat dijadikan bahan
untuk didiskusikan.
Selain itu sebelum melakukan penyuluhan pertanian penyuluh
harus melakukan:
1. Identifikasi Lapangan
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui potensi dan
masalah yang ada di lapangan sehingga tujuan penyuluhan lebih terarah.
Dan lebih memudahkan dalam menyusun strategi dan rencana kerja
dalam misi merubah dan membentuk perilaku petani yang diharapkan.
2. Penyusunan dan Penyesuaian Materi Penyuluhan
Dalam menyampaikan materi harus di sesuaikan dengan kebutuhan
petani (misalnya masalah yang sedang terjadi di lapangan) sehingga
dapat langsung diterapkan akan tetapi bukan berarti melupakan misi
utama yang sudah direncanakan.
3. Merancang target dan Tujuan Penyuluhan
Ini merupakan hal terpenting karena tanpa ini semua hanyalah sia-
sia. Target dan tujuan dibuat bersama agar dapat menyamakan persepsi
dan memudahkan dalam pelaksanaan. Target dan tujuan dapat dibuat
melalui tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi Lapangan.
b. Sosialisasi Masalah yang kita dapat di lapangan.
c. Harapan Masyarakat.
d. Pembahasan bagaimana target itu dicapai.
e. Membuat kesepakatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai