AGRIBISNIS 6A FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU Pengertian Penyuluh Pertanian
Penyuluh pertanian adalah orang yang bertugas dalam
memberikan dorongan kepada petani agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan, baik pengetahuan budidaya maupun teknologi. Seorang penyuluh pertanian bertugas untuk memberi pengarahan, pembinaan, juga penyuluhan di bidang pertanian. Biasanya sebelum benar-benar terjun ke tengah- tengah petani, para penyuluh harus melakukan pendekatan supaya mengetahui dan memahami kemampuan perorangan maupun kelompok. Hal ini penting dilakukan supaya apa yang disampaikan penyuluh mudah dicerna dengan baik sehingga bisa diadopsi untuk meningkatkan efisiensi usaha tani. Peran Penyuluh Pertanian
1. Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan
gagasan/ide-ide baru; 2. Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar/kemudahan-kemudahan, baik dalam menyuluh/proses belajar mengajar, maupun fasilitas dalam memajukan usahataninya. Dalam hal menyuluh penyuluh memfasilitasi dalam hal : kemitraan usaha, berakses ke pasar, permodalan dan sebagainya; 3. Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan mampu; 4. Penyuluh sebagai penghubung (Penghubung dengan pemerintah, dalam hal ini : Penyuluh sebagai penyampai aspirasi masyarakat tani sebagai contoh dalam bentuk programa penyuluhan pertanian, Penyuluh sebagai penyampai kebijakan dan peraturan-peraturan yang menyangkut kebijakan dan peraturan bidang pertanian); 5. Penghubung dengan peneliti, dalam hal ini penyuluh senantiasa membawa inovasi baru hasil-hasil penelitian untuk dapat memajukan usaha tani; 6. Penyuluh sebagai guru, pembimbing petani, yang senantiasa mengajar, melatih petani sebagai orang dewasa; 7. Penyuluh sebagai organisator dan dinamisator, yang selalu menumbuhkan dan mengembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi sebagai kelas belajar-mengajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi; 8. Penyuluh sebagai penganalisa, penyuluh dituntut untuk mampu menganalisa masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga tani mampu menganalisa kebutuhan petani yang selanjutnya merupakan masukan dalam membuat programa penyuluhan pertanian; 9. Penyuluh sebagai agen perubahan, penyuluh senantiasa harus dapat mempengaruhi sasarannya agar dapat merubah dirinya ke arah kemajuan. Dalam hal ini penyuluh berperan sebagai katalis, pembantu memecahkan masalah (solution gives), pembantu proses (process helper), dan sebagai sumber penghubung (resources linker). Kualifikasi/Kompetensi Penyuluh Pertanian
Berdasarkan tinjauan teoritis Spencer dan Spencer
(1993) mendefinisikan kompetensi sebagai berikut: “competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation” Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu yang secara kasual berhubungan dengan kinerja yang efektif dan/atau superior yang mengacu pada kriteria dalam suatu pekerjaan atau situasi Merujuk pada karakteristik kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993) dan Mitrani et al. (1993) seperti dikutip Sumardjo (2008), terdapat lima karakteristik kompetensi penyuluh, yaitu: 1. Motives (Motif) 2. Traits (Sifat) 3. Self concept (Konsep diri) 4. Knowledge (Pengetahuan) 5. Skills (Keterampilan) Berdasarkan kriteria yang digunakan untuk memprediksi suatu pekerjaan, Spencer dan Spencer (1993) membedakan kompetensi menjadi dua kategori, yaitu: (1) Threshold competencies, merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya. Karakteristik utama tersebut adalah pengetahuan atau keahlian dasar yang terkait dengan bidang kompetensinya seperti: memahami prilaku khalayak, memahami kebutuhan khalayak, mampu berkomunikasi efektif, mampu membangun kerja sama, dan mampu mengembangkan inovasi berkelanjutan. (2) Differentiating competencies, adalah faktor-faktor yang dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang berkinerja tinggi dengan yang berkinerja rendah seperti: mampu mengembangkan kompetensi petani agar sejahtera, bekerja lebih tinggi dan sekedar melaksanakan tugas atasan. Persiapan Bagi Penyuluh Pertanian
Seorang penyuluh dalam melakukan penyuluhan harus
melakukan persiapan awal baik mental maupun bahan yang akan disampaikan. Dalam melakukan tugasnya, seorang penyuluh harus banyak melakukan kajian-kajian atau uji layak materi terlebih dahulu, sehingga paham dan mengerti kekurangan atau kelebihan dari materi yang disampaikan yang nantinya dapat dijadikan bahan untuk didiskusikan. Selain itu sebelum melakukan penyuluhan pertanian penyuluh harus melakukan: 1. Identifikasi Lapangan Identifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di lapangan sehingga tujuan penyuluhan lebih terarah. Dan lebih memudahkan dalam menyusun strategi dan rencana kerja dalam misi merubah dan membentuk perilaku petani yang diharapkan. 2. Penyusunan dan Penyesuaian Materi Penyuluhan Dalam menyampaikan materi harus di sesuaikan dengan kebutuhan petani (misalnya masalah yang sedang terjadi di lapangan) sehingga dapat langsung diterapkan akan tetapi bukan berarti melupakan misi utama yang sudah direncanakan. 3. Merancang target dan Tujuan Penyuluhan Ini merupakan hal terpenting karena tanpa ini semua hanyalah sia- sia. Target dan tujuan dibuat bersama agar dapat menyamakan persepsi dan memudahkan dalam pelaksanaan. Target dan tujuan dapat dibuat melalui tahapan sebagai berikut: a. Identifikasi Lapangan. b. Sosialisasi Masalah yang kita dapat di lapangan. c. Harapan Masyarakat. d. Pembahasan bagaimana target itu dicapai. e. Membuat kesepakatan bersama.