Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

KONSEPSI FASILITASI DALAM


ASISTENSI/PENDAMPINGAN BUMDES

OLEH :
Ir. MEI WULANDARI MM

BINA PEMERINTAHAN DESA


POKOK BAHASAN 3. : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
PENGELOLAAN BUMDES

SUB POKOK BAHASAN : KONSEPSI FASILITASI DALAM ASISTENSI/PENDAMPINGAN


3.1 BUMDES

TUJUAN : Setelah selesai penyajian SPB ini peserta dapat:


1. Menjelaskan Pengertian Fasilitasi dalam
Asistensi/pendampingan Bumdes dengan benar
2. Menjelaskan manfaat asistensi/pendampingan dengan benar
3. Menjelaskan peran dan fungsi asisten/pendampingan sebagai
fasilitator dengan benar
4. Menjelaskan Pola pendampingan Bumdes dengan benar.

WAKTU : 2 jam pelajaran @ 45 menit = 90 menit


1. KONSEP DASAR FASILITASI
fasilitasi mengandung pengertian proses
membantu memudahkan kelompok untuk
sukses meraih tujuan terbaiknya dari
pemebelaaran dengan taat pada nilai-nilai dasar
partisipasi.

Adapun pelaku fasilitasi disebut fasilitator, yaitu


orang yang membuat kerja kelompok menjadi
lebihmudah karena kemampuannya dalam
menstrukturkan dan memandupartisipasi anggota-
anggota kelompok. Pada umumnya fasilitator
bekerjadalam sebuah pertemuan atau diskusi.
Secara umum, beberapa kata kunci yang bisa
dikaitkan dengan dunia fasilitator adalah:

m e m u d a h k an
1. Untuk a r i k e su l i ta n dan
. U nt uk b e b as d
2
hambatan e b a n tu ga s yang
u k m e n gu ra ngi b
3. Unt
sulit
k m e ny e na ngkan
4. Untu l a k kan
m e n g g a
5. Untuk aya m e nja di ya ng
m b a nt u su p
6 . Me
terdepat
Pe m u da h cara
7.
Fasilitator yang baik ?

Fasilitasi yang baik merupakan suatu


keadaan dimana fasilitator dapat
membantu kelompok menjadi lebih efektif
dan efisien dalam mencapai konsensus.
Kelompok yang dibantu fasilitator harus
mampu berinteraksi dengan aktif, berkesan
dan mampu membuat keputusan secara
bijaksana.
A. Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni

Seorang fasilitator bekerja


denganmengaplikasikan satu set keahlian
spesifik dan metode, teknologi kelompok,
digabung dengan perhatian cermat dan
sensitivitas pada orang lain. Dengan cara
itu, maka seorang fasilitator akan
membawa kelompok pada penampilan
terbaiknya.
B. Nilai-nilai Dasar Partisipasi
2. Latar Belakang asistensi/pendampingan
dalam pembinaan dan pengawasan bumdes
Tiga syarat yang harus dipenuhi untuk
menjadi pendamping (fasilitator) :
4 pokok yang diperlukan dalam pendampingan:

1. Fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dalam bentuk


penguatan kemampuan masyarakat lokal (capacity building),
dalam menerapkan dan menggunakan sumber daya lokal dan
teknologi setempat;
2. Penguatan kelembagaan masyarakat (institutional building),
kelembagaan ekonomi dalam pengembangan usaha mikro yang
berorientasi pada kemajuan, berdaya saing tinggi dilandasi
keterbukaan (tranparant), bertanggungjawab (accountable) serta
menguasai bidangnya (professional);
3. Visi aparat pemerintah desa sebagai fasilitator pembangunan
berperan memperlancar pengembangan ekonomi yang dilakukan
masyarakat;
4. Pemberdayaan masyarakat dan aparat dibidang ekonomi
3. MANFAAT ASISTENSI/PENDAMPINGAN
1. Menciptakan kemandirian
2. Menciptakan peluang guna meningkatkan pendapatan asli
desa dari hasil yang diperoleh dalam pengelolaan Bumdes.
3. Meningkatkan kemapuan (capacity building) para pengelola
Bumdes dengan memberikan pengetahuan, keahlian, serta
akses terhadap informasi;
4. Mengembangkan pengawasan sosial (social control);
5. Merangsang tumbuh dan berkembangnya factor ekonomi
6. Meningkatkan kesejahteraan individu/kelompok masyarakat
setempat
7. Menjadikan pendamping sebagai kegiatan profesional yang
mampu menjadi sumber pendapatan bagi para pendamping.
4. FASILITASI DAN ASISTENSI/PENDAMPINGAN

Fasilitasi menjadi inti dari kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh


tenaga khusus untuk membantu para pengelola Bumdes termasuk di
dalamnya para ketua unit usaha dalam berbagai sektor pembangunan.
Kegiatan pendampingan dilakukan dalam upaya mendorong partisipasi
dan kemandirian usaha Bumdes. Kegiatan pendampingan menjadi salah
satu bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat. Dalam
pendampingan dibutuhkan tenaga yang memiliki kemampuan untuk
mentransfer pengetahuan, sikap dan perilaku tertentu kepada kelompok
pengelola Bumdes.
5. PERAN DAN FUNGSI FASILITATOR SEBAGAI
ASISTEN/PENDAMPING
• ASTD (1998) mengemukakan paling tidak ada
empat fungsi utama fasilitator kegiatan
pemberdayaan masyarakat yaitu ;

1. Nara sumber.
2. Pelatih,
3. Mediator.
4. Penggerak.
Tugas dari Fasilitator berikut ini :

Tugas fasilitator sebagai pelatih sangat


menonjol dalam setiap kegiatan training,
lokakarya, seminar dan diskusi.
Penguasaan terhadap pola perubahan
perilaku baik pengetahuan, keterampilan
dan sikap menjadi penting untuk
menentukan proses (metodologi) dan
hasil dari suatu pembelajaran.
6. MENJADI ASISTEN/PENDAMPING YANG
EFEKTIF

Pada dasarnya tugas pendampingan yang


dilakukan berkaitan erat dengan bagaimana
Anda memotivasi masyarakat dalam untuk
melakukan tindakan yang dianggap penting
dalam memecahkan persoalan dengan
mengembangkan potensinya secara mandiri
10 Hal yang harus di perhatikan agar fasilitator
menjadi efektif dan efesien :
1. Menghayati kebutuhan masyarakat
2. Menyadari kekutan diri
3. Bekerja dengan penuh tanggung jawab
4. Menikmati tugas
5. Kebanggaan atas kinerja
6. Menyesuaikan diri
7. Menetapkan prioritas
8. Berkolaborasi
9. Possitive believing
10.Belajar
7. POLA PENDAMPINGAN BUMDES

Pendampingan dalam kerangka proyek seringkali


tidak meletakkan keberdayaan masyarakat sebagi
tujuan utama, sehingga yang terjadi adalah
ketidakberdayaan dan ketergantungan.
Pendampingan juga dilaksanakan secara parsial
sehingga informasi dan konsultasi yang diberikan
kepada masyarakat hanya berkutat pada aspek-
aspek tertentu.
Gambar Pola Pendampingan Bumdes :
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai