Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rosiyana

NIM : 6411418076

Mata Kuliah : Higiene Lingkungan Kerja

Kelas : K3 Reguler 2020

A. Pengertian Sutet

SUTET adalah suatu saluran udara dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk
menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-
pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Disekitar jaringan
transmisi timbul medan magnet yang bergantung pada besar arus yang mengalir pada
penghantar dan jarak terhadap penghantar tersebut (Supardi dkk.,2003).

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, sebenernya yang berbahaya


adalah medan magnet dari SUTET, bukan dampak dari kekuatan medan listriknya.
Selama ini, medan listrik hanya menimbulkan efek fisik yaitu berupa suhu panas, namun
medan magnet menyebabkan efek yang lebih signifikan yaitu dampak pada segi medis
dan gangguan psikis (Ardliana.,2006).

Gelombang elektromagnetik pada dasarnya adalah suatu gelombang yang


dibentuk dari perpaduan antara medan magnet dan medan listrik yang berjalan saling
tegak lurus satu sama lain (Prawirosusanto, 1994).

Dalam perkembangan teknologi kelistrikan dikenal adanya arus listrik bolak-balik


(alternating current = AC) yang menghasilkan medan elektromagnetik atau medan
elektrodinamik. Dikenal juga medan yang dihasilkan listrik searah (direct current = DC)
yang disebut medan elektrostatik Rangkaian arus listrik dapat melalui udara atau partikel
lainnya seperti bahan konduktif atau jaringan tubuh. Kenyataannya medan listrik dapat
bergabung dengan medium ataupun jaringan tubuh sehingga menghasilkan arus
konduktif, apabila medan listrik pada permukaan jaringan mempunyai kecukupan udara
untuk terjadi ionisasi (Yunardi, 2000).

Pengukuran medan listrik di daerah Ungaran pada tahun 2005 adalah 4,78 kV/m
pada titik sejarak 15 m. Kuat medan magnet di daerah Ungaran adalah 0,00180 mT pada
titik 0 m pada poros utama tower SUTET (Tribuana, 2006).
Paparan medan elektromagnetik Extremely Low Frequency (EMELF) di
lingkungan senantiasa semakin meningkat seirirng dengan peningkatan teknologi
pemanfaatan peralatan berenergi listrik di dalam kehidupan ini. Walaupun intensitas
paparan gelombang elektromagnetik ELF di lingkungan pada umumnya berada di bawah
nilai ambang batas yang diperkenankan WHO (yaitu 5kV/m untuk medan listrik dan 100
µT untuk medan magnet), namun hasil penelitian untuk kesehatan oleh paparan
gelombang elektromagnetik ELF pada intensitas rendah di lingkungan yang dilaporkan
sampai saat ini masih kontradiktif (Pramesti, 2005).

B. Dampak Sutet
1. Pembangunan Sutet dan Masalah Lingkungan
Implikasi dari pembangunan SUTET terhadap lingkungan adalah timbulnya
keresahan masyarakat terutama yang tinggal dibawah jalur SUTET. Menurut UU No.15
tahun 1985 tentang ketenagalistrikan, Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No
01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K.47/MPE/1999 Tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang
Ruang Bebas SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik.
Oleh karena itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah mempunyai Standar
Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas
minimum SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan
Medan Magnet SUTET. Besarnya kuat medan magnet dan medan listrik yang
dipersyaratkan WHO adalah: kuat medan magnet sebesar 0,1 mT, kuat medan listrik
sebesar 5kV/m.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini,
pembangunan SUTET akan mengakibatkan aspek fisik-kimia pada kualitas air khususnya
air tanah yang telah terkontaminasi radiasi gelombang elektromagnetik dari SUTET
sehingga terjadi kenaikan suhu pada badan air dimana dapat membahayakan kesehatan
masyarakat jika mengkonsumsinya adapaun hal ini juga berpengaruh pada penurunan
kualitas tanaman yang mengandalkan irigasi dari air tanah yang berada di kawasan
SUTET.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah akibat SUTET terjadi karena adanya pertikel atau benda yang
bermuatan listrik, disekitarnya akan timbul medan listrik. Pada medan listrik, garis
medannya mempunyai awal dan akhir, yaitu berawal dari kawat penghantar yang
bertegangan sebagai sumbernya dan berakhir pada struktur konduktif, misalnya tanah
atau permukaan benda-benda yang berada di atas tanah dan merupakan titik akhir garis
medan listrik tersebut. Besaran medan dinyatakan dalam kuat medan listrik E dengan
satuan V/m atau kV/m. kuat medan listrik tertinggi terdapat pada permukaan kawat
penghantar, sedangkan yang terendah pada permukaan tanah atau benda-benda yang
berada di atas permukaan tanah.

Hal inilah yang menyebabkan peningkatan suhu badan tanah dan mengurangi
tingkat kesuburan tanah sehingga banyak pohon dan tanaman yang sulit tumbuh bahkan
mati. Adapun implikasi lain pencemaran tanah akibat SUTET dapat mempengaruhi
terhadap kesehatan tergantung pada jumlah radiasi gelombang elektromagnetik dari tanah
yang akhirnya menciptakan kerentanan populasi sehingga sangat berbahaya pada anak-
anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Terdapat
beberapa macam dampak kedehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusig, letih, iritasi
mata dan ruam kulit yang kelas pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan kematian.

4. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan peristiwa masuknya atau dimasukannya makhluk
hidup, zat, energi atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau proses alam. SUTET yang menciptakan radiasi elektromagnetik
adalah kombinasi medan listrik yang berosilasi dan medan magnet yang merambat lewat
ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Berkaitan dengan
SUTET, secara teoretis adanya medan listrik dan medan magnet akan mempengaruhi
electron bebas di udara.

Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan
terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik sehingga gerakannya akan
makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat
terjadi karena electron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan
bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan
electron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan
tinggi dan akibatnya ion dan electron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila
gradient tegangannya cukup tinggi.

Udara yang lembab karena adanya pepohonan di bawah jaringan tinggi akan lebih
mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan electron yang disebut dengan avalanche.
Akibat berlipat gandanya ion dan electron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan
korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertau pula dengan suara
mendesis dan bau khas yang disebut dengan bau ozone.

Dari segi kesehatan pencemaran udara akibat SUTET menyebabkan implikasi


negatif seperti:

1. Gejala hipersensitivitas berupa keluhan sakit kepala, pening dan gejala keletihan
menahun
2. Selain itu menurut WHO, dapat menyebabkan terganggunya system darah,
reproduksi, syaraf, jantung, psikologis dan hipersensitivitas
3. Jantung berdebar, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, rasa mual dan gangguan
pencernaan lain yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging, muka terbakar,
kejang otot, kebingungan serta gangguan kejiwaan berupa depresi.
5. Kondisi Sistem Lingkungan
Kondisi system lingkungan terkait pembangunan SUTET berdasarkan rencana
pemerintah dalam meningkatkan industrialisasi menimbulkan keresahan masyarakat, hal
ini dikarenakan kepedulian bangsa Indonesia terhadap masalah lingkungan semakin
meningkat. Penilaian masyarakat terhadap masalah lingkungan terbagi paling sedikit dua
kelompok yang saling bertentangan, yaitu mereka yang berpihak pada pertumbuhan dan
mereka yang berpihak pada konservasi.

Selain concern pada masalah lingkungan, pembangunan SUTET juga menciptakan


kekhawatiran terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati
SUTET. Hasil penelitian yang sangat mempengaruhi pandangan masyarakat dunia
tentang hubungan kanker otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah
hasil penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979 yang sempat menggoncangkan dunia
karena resiko positif yang dilaporkannya. Sejak penelitian tersebut, berbagai studi
epidemologi dan laboratorium lainnya dilakukan sebagai replikasi dan ekspansi
penelitian Wertheimer di berbagai negara.
Hal ini juga yang menciptakan inisiatif masyarakat dalam penghentian proyek
pembangunan SUTET yang kiranya dapat menimbulkan eksternalitas negatif tersebut.
Namun dilematisnya, apabila terealisasikan maka resesi kegiatan ekonomi akhirnya
menciptakan peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu, pembangunan
SUTET harus dipertimbangkan terkait ketersediaan tenaga listrik yang andal, aman,
akrab lingkungan dan efisien dengan harga terjangkau yang merupakan faktor penunjang
kehidupan masyarakat sehari-hari termasuk untuk menghasilkan barang dan jasa.

6. Manusia
Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan Saluran
Udara Tegangan Eksta Tinggi (SUTET) itu sendiri. Karena manusia lah yang membuat
dan merealisasikan energi listrik tersebut. Dalam pembangunannya manusia harus
mampu memperkirakan dampak baik dan buruknya dalam pembangunan SUTET
tersebut, jika tidak cermat akan beresiko besar akibat dari pembangunan SUTET
tersebut.

Diperlukannya manusia atau Sumber Daya Manusia yang handal dan berkompeten
dalam pembangunan-pembangunan suatu sistem salah satunya pembangunan jaringan
transmisi seperti SUTET. Pada saat realisasinya tidaklah mulus sesuai dengan rencana
yang diharapkan, kecerobohan-kecerobohan atau kesalahan itu sendiri memang
datangnya dari manusia itu sendiri. Namun demi menghindari hal itu diperlukannya alat
atau sistem yang safety atau aman agar dampak yang ditimbulkan bisa di minimalisir.

Anda mungkin juga menyukai