Anda di halaman 1dari 5

Bessemer Converter Furnace

Oleh : Danu Wijaya


Cilegon, Banten
danuwijaya@gmail.com

Kunci Kunci: Bessemer, converter, besi, oksidasi.


Abstract : Jurnal ini membahas proses Bessemer pada besi hingga membentuk baja menggunakan
alat converter. Serangkain proses Bessemer ini diawali dengan proses oksidasi untuk
menghilangkan kandungan pengotor dalam besi, proses penyemburan oksigen, proses
perapian terbuka, hingga tahap penghalusan. Sedangkan converter sendiri adalah alat baja
berbentuk bulat telur yang digunakan dalam proses Bessemer. Hasil dari proses Bessemer
ini adalah baja malleable.
Pendahuluan
Proses Bessemer adalah proses untuk produksi massa baja dari cair pig iron. Proses ini
dinamai penemunya, Henry Bessemer, yang mengeluarkan paten pada tahun 1855.[1] Ini adalah
proses pertama untuk produksi-massa baja dari besi cair.
Proses ini juga telah digunakan di luar Eropa selama ratusan tahun, tetapi tidak pada skala
industri. Prinsip utama adalah menghilangkan kotoran dari besi dengan oksidasi dengan udara yang
ditiup melalui besi cair. Oksidasi juga meningkatkan suhu massa besi dan menyimpannya cair.[2]
Converter Bessemer
Proses pembentukan ini dilakukan dalam kontainer baja bulat telur besar dilapisi dengan
tanah liat atau dolomit disebut konverter Bessemer. Dibagian atasnya terbuka sedangkan pada
bagian bawahnya terdapat sejumlah lubang-lubang untuk saluran udara. Bejana ini dapat digulinggulingkan. Kapasitas sebuah konverter 8-30 ton besi cair dengan muatan yang biasa berada di
sekitar 15 ton. Dibagian atas konverter merupakan pembukaan, biasanya miring ke sisi relatif
terhadap tubuh kapal, dimana besi diperkenalkan dan produk jadi dihapus. Bagian bawah ini
berlubang dengan sejumlah saluran yang disebut tuyres melalui udara dipaksa menjadi konverter.
Konverter ini diputar pada trunnions sehingga dapat diputar untuk menerima tuduhan, berbalik
tegak selama konversi dan kemudian diputar lagi untuk menuangkan baja cair di akhir. [3]

Gambar 1.
Komponen Converter
Bessemer

Kerja Proses Bessemer


a. Oksidasi
Proses oksidasi menghilangkan pengotor seperti silikon, mangan dan karbon sebagai
oksida yang akan membentuk gas ataupun terak padat. Lapisan tahan panas konverter juga
memainkan peran dalam lapisan tanah liat yang konversinya menggunakan dalam asam
Bessemer, dimana ada rendah fosfor dalam bahan baku. Dolomit digunakan ketika
kandungan fosfor tinggi di dasar Bessemer (kapur atau magnesit pelapis juga kadangkadang digunakan sebagai pengganti dolomit). Dalam rangka memberikan baja sifat yang
diinginkan, zat lainnya dapat ditambahkan ke baja cair saat konversi selesai adalah
spiegeleisen (karbon-mangan paduan besi).
Konverter untuk proses oksidasi berkapasitas antara 50-400 ton. Besi kasardari tanur
yang dituangkan ke dalam converter disemburkan oksigen dari atas melalui pipa sembur
yang bertekanan kira-kira 12 atm. Reaksi yang terjadi adalah :

[5]

Penyemburan oksigen berlangsung antara 10-20 menit. Penambahan waktu penyemburan


akan mengakibatkan terbakarnya C, P, Mn dan Si.
Konverter dibuat dari plat baja dengan las atau paku keeling. Bagian dalamnya
dibuat dari batu tahan api. Converter disangga dengan alat penyangga yang dilengkapi
dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal dan vertical konvertor.pada bagian bawah
konvertor terdapat lubang-lubang angina (tuyer) sebagai saluran udara penghembus (air
blast).batu tahan api yang digunakan untuk lapisan bagian dalam Konvertor dapat bersifat
asam atau basa tergantung sifat baja yang diinginkan.
Sifat lapisan tahan panas konverter tergantung pada komposisi pig iron yang
digunakan:
Dalam proses-proses Bessemer Asam, lapisan adalah silika (SiO 2) bata. Ini digunakan,
ketika pig iron tidak termasuk fosfor.
Dalam proses Bessemer Basic, lapisan adalah dari (dolomit CaO.MgO) dikalsinasi batu
bata. Ini digunakan, ketika babi-besi mengandung persentase yang tinggi fosfor.
Konverter tersebut kemudian dibawa dalam posisi vertikal dan ledakan panas udara
dipaksa melalui logam cair. Selama 5 menit pertama, semua Si Mn, yang hadir dalam besi,
yang masing-masing dioksidasi untuk MnO dan SiO 2, yang bergabung membentuk terak
silikat mangan.
b. Proses Bessemer
Pada proses ini, besi cair hasil dari tanur sembur dimasukkan ke dalam reaktor
silinder. Udara panas disemburkan dari lubang-lubang pipa untuk mengoksidasi karbon dan
zat pengotor yang masih tersisa. [4]
Persamaannya :

Tabel 1.

C(s) + O2(g)
Si(l) + O2(g)
2Fe(l) + O2(g)

CO2(g)
SiO2(l)
2FeO(l)

Untuk mereduksi kembali FeO yang turut teroksidasi, ditambahkan logam mangan. Reaksi
yang terjadi:

Mn(l) + FeO(l)

(FeMnO)(l)
feromangan
Tabel 2.

Baja jenis feromangan mutunya kurang baik dan harganya relatif murah. Baja feromangan
biasanya dipakai untuk membuat kerangka beton bangunan, pipa ledeng, dan kawat pagar.

Gambar 2. Proses
Bessemer

c. Proses Perapian Terbuka


Pada proses perapian terbuka digunakan reaktor serupa mangkuk yang memuat
sekitar 100200 ton besi cair. Untuk menjaga besi tetap cair maka atap wadah dibentuk
cembung agar dapat memantulkan kalor ke arah permukaan besi cair.
Semburan udara panas mengandung oksigen dilewatkan melalui permukaan besi dan
bereaksi dengan pengotor. Si dan Mn dioksidasi pertama kali menjadi terak, diikuti oleh
oksidasi karbon menjadi CO yang menimbulkan agitasi dan busa di atas mangkuk.

Oksidasi termal karbon meningkatkan suhu dalam mangkuk yang menyebabkan


fluks batu kapur terkalsinasi menghasilkan kapur tohor yang mengambang di atas lelehan.
Kapur ini bergabung dengan fosfat, sulfat, silikat, dan pengotor lain. Kalsinasi adalah proses
pemanasan di bawah titik leleh zat untuk menghilangkan pengotor.
d. Tahap Penghalusan Baja Karbon
Tahap penghalusan melibatkan oksidasi karbon dan pengotor secara terus-menerus.
Pengotor seperti Mn, P, dan Si bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, dan direaksikan
kembali dengan suatu fluks. Jenis fluks bergantung pada pengotor. Jika pengotor adalah
mangan (basa) maka fluks yang bersifat asam ditambahkan (silika).

MnO(s) + SiO2(s)

MnSiO3(l)
Tabel 3.

Jika pengotor silikon atau fosfor (asam) maka fluks yang bersifat basa ditambahkan (CaO
atau MgO):

SiO2(s) + MgO(s)
P4O10(s) + 6CaO(s)

MgSiO3(l)

2Ca3(PO4)2(l)
Tabel 4.

Sebelum dikeluarkan dari tanur, logam lain, seperti Co, Cr, Ni, V, atau W dapat ditambahkan
pada baja agar menghasilkan paduan yang memiliki sifat-sifat tertentu.
Hasil
Hasil dari poses Bessemer ini adalah baja malleable. Yang nantinya dapat diproduksi lebih
lanjut menjadi bentuk produk seperti : Strip, Plate, Body karoseri, konstruksi baja. [6]

Referensi

Gambar 3.
Keseluruhan Proses
Bessemer

[1][3] http://awalterang.com/2010/12/proses-bessemer.html. Diakses Minggu, 31 Mei 2015

[2][6] Ihsan, Rizki M. Dapur Bassemer. Jurnal Teknik Pengecoran. Diakses Minggu, 31 Mei
2015, melalui slideshare.com
[4] www.tcetoday.com Diakses Minggu, 31 Mei 2015
[5] http://kiteklik.com/2011/01/pengolahan-baja-dengan-konverter.html/. Diakses Minggu, 31 Mei
2015

Anda mungkin juga menyukai