Anda di halaman 1dari 11

PROSES PENGOLAHAN BAJA

DENGAN KONVERTER
• Konventer untuk proses “oksidasi berkapasitas
antara 50-400 ton”. Besi kasar dari tanur yang
dituangkan ke dalam konventer disemburkan
oksigen dari atas melalui pipa sembur yang
bertekanan kira-kira 12 atm.
Reaksi yang terjadi:

O2 + C --> CO2
• Penyemburan Oksigen berlangsung antara 10-20
menit. Penambahan waktu penyemburan akan
mengakibatkan terbakarnya C, P, Mn dan Si.
• Konvertor dibuat dari plat baja dengan
sambungan las atau paku keling. Bagian dalamnya
dibuat dari batu tahan api. Konvertor disangga
dengan alat penyangga yang dilengkapi dengan
trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau
vertikal Konvertor.
• Pada bagian bawah konvertor terdapat lubang-
lubang angin (tuyer)sebagai saluran udara
penghembus (air blast). Batu tahan api yang
digunakan untuk lapisan bagian dalam Konvertor
dapat bersifat asam atau basa tergantung dari
sifat baja yang diinginkan.
Secara umum proses kerja konverter adalah:

a. Dipanaskan dengan kokas sampai suhu 15000C.


b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja (+1/8 dari
volume konverter).
c. Konverter ditegakkan kembali.
d. Dihembuskan udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dengan
kompresor.
e. Setelah 20 – 25 menit konverter dijungkirkan untuk
mengeluarkan hasilnya.
1. Proses Bessemer (1855)

Proses Bessemer diinginkan baja bersifat asam sehingga


batu tahan apinya harus bersifat asam (Misal : kwarsa
atau aksid asam SiO2). Besi mentah cair yang
digunakan dalam proses Bessemer harus mempunyai
kadar unsur Si <= 2%; Mn <= 1,5%; kadar unsur P dan S
sekecil mungkin. Ketika udara panas dihembuskan
lewat besi mentah cair, unsur-unsur Fe, Si dan Mn
terbakar menjadi oksidasinya.
Sebagian oksida besi yang terbentuk pada reaksi di atas akan
berubah menjadi terak dan sebagian lagi akan bereaksi
dengan Si dan Mn.

Reaksi-reaksi di atas diikuti dengan kenaikan temperatur dari


1250 0C ke 1650 oC. Dari reaksi di atas akan terbentuk terak
asam kira-kira 40 - 50% Si O2. Periode ini disebut periode
pembentukan terak (“The slag forming period”). Periode ini
disebut juga periode “Silicon blow”. Periode ini berlangsung
sekitar 4 - 5 menit yang ditandai adanya bunga api
danledakan keluar dari mulut Konvertor.
. Proses Thomas (1878)

Proses Thomas disebut juga “Basic Bessemer Process”


yaitu proses Bessemer dalam keadaan basa. Proses ini
memakai Converter yang di bagian dalamnya dilapisi
bahan tahan api (refractory) bersifat basa seperti
dolomite (Mg CO3 CaCO3).

Pertama-tama converter diisi dengan batu kapur,


kemudian besi mentah (pig iron) cair yang
mengandung unsur phosfor (P) : 1,6 - 2% ; dan sedikit Si
dan S (0,6% Si, 0,07 % S).
Pada periode I (Slag forming period = Silicon blow)
yaitu pada saat penghembusan, unsur Fe, Si, Mn
akan teroksider dan terbentuklah terak basa (basic
slag). Dengan adanya batu kapur, akan terjadi
kenaikan temperatur, tetapi unsur phosfor (P) yang
terkandung dalam besi mentah belum dapat
dipisahkan dari Fe.
Mula-mula konventer dimiringkan,
kemudian besi-besi bekas disusul dengan
besi kasar cair dimasukkan ke dalam
konventer.

Tahap berikutnya, oksigen disemburkan


dari atas selama 10-20 menit.

Karena di atas permukaan yang kontak


dengan pipa sembur oksigen terjadi
temperatur pembakaran yang tinggi,
maka Phosphor akan terbakar terlebih
dahulu baru kemudian Karbon. Dengan
demikian Kadar yang dicapai bisa lebih
baik, yaitu 0.05%.

Besi bekas yang bisa diikutsertakan untuk


pembuatan baja hanya 40%.

Anda mungkin juga menyukai