LANDASAN TEORI
2.1 Pembakaran
Proses pembakaran adalah secara fisik terjadi di dalam silinder selama
pembakaran terjadi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan temperatur dan
tekanan di dalam silinder (Wardan Suyanto 1989:252). Pembakaran diawali
dengan loncatan bunga api dari busi pada akhir langkah kompresi. Loncatan
bunga api terjadi sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) sewaktu
langkah kompresi. Saat loncatan bunga api biasanya dinyatakan dalam
derajat sudut engkol sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA).(Soenarta
dan Furuhama, 1995:26). (Wiratmaja 2010:18) menjelaskan bahwa secara
umum hanya terdapat tiga unsur yang penting didalam bahan bakar yaitu
Karbon, Hidrogen dan Sulfur (belerang). Dalam proses pembakaran energi
kimia diubah menjadi energi dalam bentuk panas dimana dalam setiap
pembakaran dihasilkan gas sisa hasil dari proses pembakaran yang
dinamakan gas buang yang meliputi beberapa komponen-komponen gas
buang antara lain CO2, NO2, H2O, SO2 dan CO. Dalam proses pembakaran
setiap macam bahan bakar selalu membutuhkan udara tertentu agar bahan
bakar tadi dapat terbakar sempurna (Soenarta, Furuhama 1995:8). Hal ini
dapat ditelusuri dari persamaan reaksi kimia pada pembakaran Isooktan
(C8H18).
a. Pembakaran Normal
Pembakaran normal (sempurna) adalah pembakaran dimana semua
unsur di dalam bahan bakar membentuk gas CO2, dan H2O, sehingga tak ada
4
5
Kriteria yang harus dimiliki bahan bakar yang akan digunakan dalam sebuah
motor bakar adalah sebagai berikut :
1. Proses pembakaran bahan bakar harus sangat cepat dalam silinder dan
panas yang dihasilkan harus tinggi.
6
dengan titik didih 205C serta dengan massa jenis suhu 15C. Pertamax
diklaim lebih irit serta mengurangi gejala Knocking atau ngelitik pada
kendaraan sehingga pembakaran lebih jauh maksimal. (Direktorat Jendral
Minyak dan Gas
(Ditjen Migas) No.3674.K/24/DJM/2006
2. Pertamax 92
3. Pertamax 98
Turbo
Apabila suatu bahan dengan oktan tinggi hendak digunakan pada mesin yang
sebenarnya dirancang untuk memakai bahan bakar dengan oktan rendah
maka tidak akan terlihat adanya perbedaan dan perbaikan pada efisiensi serta
daya yang dihasilkan. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari bahan bakar
dengan oktan tinggi adalah tidak peka terhadap detonasi (Arismunandar 2002
: 87). Untuk mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi sangat
dianjurkan untuk memakai oktan yang tinggi atau sesuai dengan rasio
kompresi agar memperoleh efisiensi tanpa detonasi.
T=Fxr (2.1)
Dimana :
T = Torsi (N.m)
F = Gaya penyeimbang yang diberikan (N)
r = Jarak lengan torsi (mm)
9
Daya motor adalah salah satu acuan atau parameter dalam menentukan
performa motor. Daya adalah pengertian dari besarnya kerja motor selama
kurun waktu tertentu (Arends & Berenschot 1980 : 18). Untuk menghitung
besar daya motor untuk mesin 4 langkah menggunakan rumus sebagai berikut
:
(2.2)
Dimana :
P = daya (kW)
n = putaran mesin (rpm)
T = torsi (Nm)
(2.3)
Dimana :
L = langkah (m)
Pada saat piston berada di TMB, piston akan bergerak ke atas karena
putaran poros engkol, maka pada dua kali gerakan piston akan menghasilkan
satu putaran poros engkol. Apabila poros engkol melakukan N putaran, maka
piston bergerak 2LN dan dinyatakan dalam detik maka dibagi 60 (Jalius
Jama, 2008 : 22)