http://ejournal-fst-unc.com/index.php/LJTMU
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of oven temperature on mechanical
properties composite hybrid polyester reinforcement palm fruit fiber and glass fiber with fiber volume
fraction (Vf) of 32%. The materials used in this study is polyester resin, glass fiber and shoots corypha
utan fiber. Tensile test specimens were made according to ASTM D638 standard while bending test
specimens according to ASTM standard D790. The test specimen is molded by hand lay-up method
followed by suppression and left for 1 day. Furthermore, the composite molded is cutting abreast
tensile test standard and bending tests standard, then the test specimens treated with different
temperature. The test results showed that the tensile specimens heat-treatment 1000C for 1 hour
temperature has a greater tensile strength than others which is equal to 123,00915MPa, while the
tensile strength low of 54,65102 MPa obtained on specimens that are subjected to 2000C for 3 hours
. The results also show that the bending test specimens with heat treatment 1000C for 1 hour to have
the largest bending strength which is equal to 150,7179 MPa, bending strength whereas low of
85,3945 MPa obtained on specimens with heat treatment over 2000C for 3 hours. The results of the
macro image shows the crack on bending test specimens, whereas the tensile test specimens seen the
fiber pullout, deboning and brittle fracture.
Keywords: palm fruit fiber, Glass Fibers, Tensile Strength, Bending Strength
tumbuh di daerah dengan curah hujan yang terhadap sifat mekanik, yaitu kekuatan tarik dan
minim. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di kekuatan bending yang berpenguat serat buah
wilayah Nusa Tenggara Timur, karena didukung lontar dan serat kaca. Selain itu bisa digunakan
oleh kondisi alam dan iklim. salah satu spesies sebagai kontribusi terhadap perkembangan
tanaman lokal ini adalah pemanfaatan buah material alternatif pengganti logam dalam
lontar yang memiliki kandungan serat yang bidang permesinan yang mempunyai bahan
tinggi. Serat kaca sangat sering digunakan lebih murah, berkualitas dan mudah dalam
dalam aplikasi bidang keteknikan. Namun, proses pembuatannya dan sebagai informasi
penggunaan serat sintetik membutuhkan biaya yang penting bagi kalangan perusahaan sebagai
yang besar dan limbah dari serat kaca tersebut landasan baru terbentuknya industri yang
juga tidak ramah terhadap lingkungan. melihat bergerak dalam bidang komposit.
kekurangan dan kelebihan dari serat kaca,
penulis tertarik membuat bahan komposit untuk
aplikasi keteknikan dengan menggabungkan TINJAUAN PUSTAKA
serat kaca dan serat buah lontar menjadi Komposit merupakan bahan baru hasil
komposit hibrid. dari rekayasa material. Secara umum Komposit
Komposit hibrid merupakan komposit adalah gabungan dari dua atau lebih bahan yang
gabungan antara serat sintetik dan serat alam. berbeda, baik sifat kimia dan fisiknya dan akan
Penelitian sebelumnya tentang komposit hibrid tetap terpisah sampai akhir proses atau saat
yang menggabungkan serat sintetik dan serat menjadi hasil nanti. Komposit adalah bahan
alam dilakukan oleh Sitorus (1996). Dari yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen
penelitian tersebut diperoleh beberapa sifat yang berlainan digabungkan.
mekanik dari komposit hibrid serat ijuk dan
serat glass dengan resin polyester yaitu Matriks
kekuatan tarik tegangan maksimum rata-rata
untuk mode ijuk-glass-ijuk sebesar 56,04 MPa. Matriks adalah fasa dalam komposit yang
Pada pengujian kekuatan lentur, kekuatan lentur mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar
maksimum rata-rata sebesar 180,7 MPa. (dominan). Dalam komposit terdapat dua atau
Pengaruh lingkungan adalah salah satu hal lebih fase yang dipisahkan oleh lapisan
penting yang patut dianalisis pada material pembatas, lapisan ini penting untuk
komposit. Hal ini dikarenakan, aplikasi material membedakan material penyusunnya.Fungsi
komposit sering kali berada pada kondisi matriks adalah untuk mendukung dan mengikat
lingkungan yang tidak konstan atau selalu reinforcement, meneruskan beban antar
berubah. Komposit hibrid berbasis serat buah reinforcement, dan melindungi reinforcement
lontar dan serat kaca ini diharapkan akan dari perubahan eksternal. Umumnya matriks
dijadikan sebagai material pengganti dari yang dipilih adalah matriks yang memiliki
material logam untuk komponen-komponen ketahanan panas yang tinggi. Sebagai bahan
kendaraan, maupun aplikasi teknik lainnya. penyusun utama dari komposit, matriks harus
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis mengikat serat secara optimal agar beban yang
memandang perlu dilakukan suatu penelitian diterima dapat diteruskan oleh serat secara
mengenai Pengaruh Temperatur Pengovenan maksimal sehingga diperoleh kekuatan yang
Terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid tinggi.
Berpenguat Serat buah lontar Dan Serat Kaca
sehingga dapat diketahui perilaku mekanik yang Serat
akhirnya bermuara pada analisa kelayakan Salah satu bagian utama dari komposit
material komposit tersebut dan prediksi umur adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi
pakai sesuai dengan aplikasinya. sebagai penanggung beban utama pada
Hasil penelitian ini diharapkan bisa komposit. Fungsi utama dari serat adalah
digunakan sebagai salah satu masukan dalam sebagai penopang kekuatan dari komposit,
menentukan pengaruh temperatur pengovenan
28
Hironimus R. Fao, Jahirwan Ut Jasron, Wenseslaus Bunganaen, Kristomus Boimau, Pengaruh Perlakuan
Temperatur terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar dan Serat Kaca
(b)
29
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016
dihasilkan oleh pohon lontar juga sangat besar mengakibatkan kegagalan pada material
manfaatnya. Di beberapa daerah, nira tidak komposit. Kekuatan bending pada sisi bagian
hanya dimanfaatkan untuk membuat gula merah atas sama nilai dengan kekuatan bending pada
atau sekedar diminum sebagai tuak, namun nira sisi bagian bawah. Pengujian dilakukan dengan
juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan metode three point bending.
bioetanol untuk alkohol medik. Selain daun,
Kekuatan Tarik
batang dan nira, buah lontar juga memiliki
kandungan serat yang tinggi tetapi belum Salah satu jenis pengujian mekanik pada
dimanfaatkan. Pohon lontar tumbuh di dataran komposit adalah pengujian tarik. Dari pengujian
rendah dan daerah pantai sampai pegunungan. ini dapat diketahui sifat mekanik material yang
Suhu optimum untuk pertumbuhan ± 300C, sangat dibutuhkan dalam desain rekayasa. Hasil
mudah beradaptasi di daerah kering dan di pengujian ini dapat ditampilkan dalam grafik
daerah yang bercurah hujan rendah. tegangan regangan.
Resin Poliester
Poliester adalah resin thermoset yang METODE PENELITIAN
berbentuk cair dengan viskositas yang relatif
rendah, dengan penambahan katalis, poliester Alat dan Bahan
akan mengeras. Resin poliester banyak Alat dan bahan yang akan digunakan
mengandung monomer stiren sehingga suhu dalam penelitian ini adalah :
deformasi termal lebih rendah dari pada resin - Timbangan digital
thermoset lainnya dan ketahanan panas jangka - Gelas ukur
panjang adalah kira-kira 110 – 140°C. - Gergaji
Ketahanan dingin resin ini relatif baik. - Jangka sorong digital
- Kuas
Kekuatan Mekanik - Kain bekas
Kekuatan Bending - Kamera digital
Uji lengkung (bending test) merupakan - Kaca pembesar
salah satu bentuk pengujian untuk menentukan - Mesin Uji tarik dan Uji bending
mutu suatu material secara visual. Selain itu uji - Gunting dan Cutter
bending digunakan untuk mengukur kekuatan - Cetakan komposit dari kayu
material akibat pembebanan dan kekenyalan. - Gerinda
Untuk mengetahui kekuatan bending satu - Ampelas
komposit dapat dilakukan dengan pengujian Bahan
bending terhadap material komposit tersebut.
Bahan-bahan yang akan digunakan pada
Kekuatan bending atau kekuatan lengkung
adalah tegangan bending terbesar yang dapat penelitian ini terdiri dari:
diterima akibat pembebanan luar tanpa - Serat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah serat gelas dan serat lontar.
mengalamip deformasi yang besar atau
- Resin Polyester.
kegagalan. Besar kekuatan bending tergantung
- Katalis atau hardener.
pada jenis material dan pembebanan. Akibat
- Wax mirrorglass
pengujian bending bagian atas spesimen
mengalami tekanan sedangkan bagian bawah Metode yang digunakan ini adalah metode
akan mengalami tegangan tarik. Dalam material eksperimen, yaitu suatu metode yang dilakukan
dengan melakukan percobaan terhadap objek
komposit kekuatan tekanannya lebih tinggi dari
bahan penelitian serta adanya Kontrol, dimana
pada kekuatan tariknya, karena tidak mampu
mempunyai tujuan untuk menyelidiki dan
menahan tegangan tarik yang diterima,
spesimen tersebut akan patah. Hal tersebut mencari kekuatan tarik dan bending.
30
Hironimus R. Fao, Jahirwan Ut Jasron, Wenseslaus Bunganaen, Kristomus Boimau, Pengaruh Perlakuan
Temperatur terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar dan Serat Kaca
31
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016
Regangan tarik ( % )
80 0.6
60 0.5
40 0.4
20 0.3
100°C 150°C 200°C
0 0.2
0 1 2 3 4 0.1 100°C 150°C 200°C
waktu pemanasan, jam 0
0 1 2 3 4
Gambar 6. Grafik hubungan tegangan tarik waktu pemanasan, jam
dengan waktu pemanasan Gambar 7. Grafik hubungan regangan tarik dengan
Dari gambar di atas terlihat bahwa nilai waktu pemanasan
kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada
komposit yang dipanaskan pada temperatur Pengaruh waktu pemanasan terhadap sifat
1000C selama 1 jam yaitu sebesar 123,0092 tarik
MPa, sedangkan yang paling rendah terdapat 140
pada pemanasan, temperatur 2000C selama 3 120
Tegangan ( MPa )
32
Hironimus R. Fao, Jahirwan Ut Jasron, Wenseslaus Bunganaen, Kristomus Boimau, Pengaruh Perlakuan
Temperatur terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar dan Serat Kaca
60
fraksi volume 32% yaitu 612,144 N. Sedangkan
40 data yang diperoleh dari pengujian bending
1 jam
yang dilakukan terhadap spesimen uji komposit
20 2 jam dengan temperatur 2000C selama 3 jam
3 jam memiliki nilai paling rendah yakni sebesar
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
340,734 N.
Regangan ( Ɛ )
Pengaruh waktu pemanasan terhadap
Gambar 10. Grafik tegangan-regangan uji tarik kekuatan tegangan bending
terhadap waktu pemanasan dengan temperatur Dari Gambar 11 menunjukkan bahwa
200°C
kekuatan bending komposit hibrid polyester
Dari semua Gambar 8 hingga Gambar 10 yang diperkuat serat buah lontar dan serat kaca
menunjukkan hubungan antara waktu mengalami penurunan kekuatan bending seiring
pemanasan terhadap sifat tarik komposit hibrid dengan meningkatnya waktu pemanasan dan
polyester berpenguat serat buah lontar dan serat temperatur pemanasan. Dari Gambar 11, terlihat
kaca diperoleh kekuatan tarik tertinggi sebesar bahwa nilai tegangan bending tertinggi
123 MPa diperoleh pada waktu pemanasan 1 diperoleh dari pengujian dengan temperatur
jam dengan temperatur 100°C, sedangkan 1000C selama 1 jam yaitu sebesar 150,7179
kekuatan terendah sebesar 54,65 MPa diperoleh MPa, sedangkan yang paling rendah terdapat
pada pada waktu pemanasan 3 jam dengan pada temperatur 2000C selama 3 jam yakni
temperatur 200°C. Regangan tarik tertinggi sebesar 85,3945 MPa.
sebesar 0.707 % diperoleh pada pada waktu 200
pemanasan 1 jam dengan temperatur 100°C
Teganagan Bending
100
temperatur 200°C. Modulus elastisitas tertinggi
sebesar 0,195 GPa diperoleh pada waktu 50 100°C 150°C 200°C
pemanasan 1 jam dengan temperatur 100°C,
sedangkan terendah sebesar 0.147 GPa 0
0 1 2 3 4
diperoleh pada waktu pemanasan 3 jam dengan Waktu pemanasan ( jam )
temperatur 200°C.
Hasil-hasil di atas menunjukkan bahwa Gambar 11. Hubungan Tegangan Bending Dengan
besarnya temperatur dan lama waktu pemanasan Waktu Pemanasan.
yang diberikan juga memberikan dampak Pengaruh temperatur terhadap nilai modulus
terhadap nilai-nilai kekuatan tarik, regangan elastisitas bending dengan waktu pemanasan.
tarik dan modulus elastisitas, dimana semakin
1.E+00
besar temperatur dan lama waktu pemanasan
1.E+00
yang di berikan maka kekuatannya pun
Modulus Elastisitas
1.E+00
cenderung menurun. Hal ini disebabkan
8.E-01
semakin besar temperatur yang diberikan,
(GPa)
6.E-01
spesimen mengalami perubahan fase dari padat
4.E-01
menuju fase cair yang mengakibatkan ikatan 100°C 150°C 200°C
2.E-01
antar permukaan resin polyester dengan serat 0.E+00
menjadi lemah atau tidak terjalin sempurna 0 1 2 3 4
sehingga akan menyebabkan terjadinya pada Waktu pemanasan ( jam )
patahan spesimen komposit.
Gambar 12 Hubungan Modulus Elastisitas Bending
Komposit dengan temperatur 100°C Dengan Waktu Pemanasan.
33
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016
Pada Gambar 12 terlihat bahwa komposit dan serat kaca untuk uji tarik dengan perlakuan
komposit hibrid berpenguat serat buah lontar temperatur 100°C, 150°C dan temperatur 200°C
dan serat kaca pada temperatur 1000C selama 1 mengalami jenis patahan getas yang didominasi
jam memiliki nilai modulus elastisitas bending oleh peristiwa fibre pull out. Fibre pull out yaitu
yang paling tinggi dengan nilai sebesar 1,1456 serat keluar dari patahan komposit yang
Gpa dan yang paling rendah terdapat pada disebabkan ikatan antara matrik dan fibre tidak
temperatur 2000C selama 3 jam dengan nilai berlangsung dengan sempurna. Sedangkan
sebesar 0,7330 GPa. Hal ini disebabkan karena bentuk patahannya dilihat sebagai patahan
elastisitas bahan menurun seiring dengan banyak. Hal ini disebabkan jika temperatur uji
naiknya temperatur sehingga bahan uji menjadi semakin tinggi kekuatan tarik komposit akan
getas dan menyebabkan bahan lebih mudah turun atau kekuatan tarik menjadi lemah.
rusak. Semakin besar temperatur yang diberikan,
spesimen mengalami perubahan fase dari padat
Pengaruh waktu pemanasan terhadap nilai
menuju fase cair yang mengakibatkan ikatan
momen bending
antar permukaan resinp polyester dengan serat
20000 menjadi lemah atau tidak terjalin sempurna
15000 sehingga akan menyebabkan terjadinya patahan
Moment bending
5000
100°C 150°C 200°C
0
0 2 4
Waktu pemanasan ( jam )
34
Hironimus R. Fao, Jahirwan Ut Jasron, Wenseslaus Bunganaen, Kristomus Boimau, Pengaruh Perlakuan
Temperatur terhadap Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar dan Serat Kaca
tinggi kekuatan tarik komposit akan turun atau disebabkan karena besarnya temperatur dan
kekuatan tarik menjadi lemah. Semakin besar lamanya waktu pemanasan komposit.
temperatur yang diberikan, spesimen - Semua komposit hibrid polyester berpenguat
mengalami perubahan fase dari padat menuju serat buah lontar dan serat kaca mengalami
fase cair yang mengakibatkan ikatan antar jenis patahan getas dengan fiber pull out yang
permukaan resin polyester dengan serat menjadi disebabkan rendahnya ikatan antara serat dan
lemah atau tidak terjalin sempurna sehingga matriks.
akan menyebabkan terjadinya keretakan pada - Nilai tegangan bending tertinggi diperoleh
spesimen komposit. pada komposit denagn temperatur 100°C pada
waktu pemanasan selama 1 jam yakni sebesar
150,71 MPa, sedangkan paling terendah pada
temperatur 2000C dengan waktu pemanasan
selama 3 jam yaitu 85,39 MPa. Dengan
temperatur 100°C pada waktu pemanasan
selama 1 memiliki nilai modulus elastisitas
Gambar 17. Fraksi Volume Serat 32% Dengan
bending tertinggi adalah 1,14 MPa, sedangkan
Perlakuan Temperatur 100°C Selama 1 Jam
yang paling rendah terdapat pada temperatur
2000C dengan waktu pemanasan selama 3
yakni 0,7330MPa. Sedangkan temperatur
100°C pada waktu pemanasan selama 1
memiliki nilai nilai momen bending yang
tertinggi sebesar 15303,5 MPa, Sedangkan
Gambar 18. Fraksi Volume Serat 32% Dengan yang paling rendah terdapat pada temperatur
Perlakuan Temperatur 150°C Selama 3 Jam 2000C dengan waktu pemanasan selama 3
yakni 8318,45 MPa.
SARAN
Setelah penulis melakukan penelitian ini,
ada beberapa saran untuk mengembangkan
Gambar 19. Fraksi Volume Serat 32% Dengan penelitian selanjutnya, yaitu :
Perlakuan Temperatur 200°C Selama 3 Jam - Menentukkan komposisi resin yang tepat
karena akan mempengaruhi keras dan
KESIMPULAN tidaknya komposit yang dibuat.
- Proses pencampuran bahan harus merata
- Kenaikan temperatur dan lamanya waktu (homogen) dan pengadukannya harus benar-
pemanasan uji akan mempengaruhi kekuatan benar merata. Hal ini akan terlihat setelah
tarik komposit, dari hasil pengujian komposit dilakukan uji foto makro.
yang di dapat temperatur 100°C pada waktu
pemanasan selama 1 jam memiliki kekuatan
tarik yang tertinggi yaitu sebesar 123,009 DAFTAR PUSTAKA
MPa, sedangkan yang terendah pada
[1] Abanat J. J. D., Purnowidodo A., Irawan
temperatur 2000C selama 3 jam yaitu 54,6510
S.Y., 2012, “Pengaruh Fraksi Volume
MPa. Regangan yang tertinggi terdapat pada
Serat Pelepah Gebang (Corypha Utan
perlakuan temperatur 1000C dengan waktu
Lamarck) Terhadap Sifat Mekanik Pada
pemanasan selama 1 jam sebesar 0,1951 %
Komposit Bermatrik Epoksi”, Jurnal
dan yang terendah pada temperatur 2000C
Rekayasa Mesin, Vol.3, No. 2, Tahun 2012
dengan waktu pemanasan selama 3 jam yaitu
: 352-361, ISSN 0216-468X.
0,1471 %. Menurunannya kekuatan komposit
35
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana, Vol. 03, No. 01, April 2016
36