ABSTRAK
Komposit yang berarti menyusun atau mengabung, dalam artian dunia industri berarti terdiri dari dua
atau lebih bahan yang berbeda yang digabung atau dicampur menjadi satu. Jadi secara sederhana material
komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Penggabungan komposit tidaklah
boleh dilakukan sembarangan, untuk mendapatkan komposit yang baik, harus dilakukan pengujian perbandingan
kekuatan variasi fraksi volume komposit serat. Metode pembuatan komposit mengunakan hand lay-up dengan
menggunakan bahan serat daun pandan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Balikpapan dan
Laboratorium teknik mesin Politeknik Negeri Balikpapan pada bulan April sampai Juli. Pengujian komposit
dilakukan dengan 2 alat uji yaitu uji impact dan uji tarik. Setiap pengujian masing-masing memiliki 2 variasi
fraksi volume serat yang berbeda yaitu 25% dan 35%. Sumber dari Observasi lapangan yaitu pengumpulan data
dimana penulis mengamati langsung pada objek penelitian untuk dapat diambil data-datanya. Pada pengujian
impact semakin sedikit serat yang ada didalam komposit maka akan menambah kekuatan pada komposit. Dari
hasil pengujian kekuatan impact maksimum terjadi pada fraksi volume 25% dengan kekuatan rat-rata sebesar
0,253 J/mm2 dan menunjukan kekuatan impact minimum terdapat pada komposit fraksi volume 35% spesimen
uji ke 1 dan 3 dengan kekuatan impact 0,147 J/mm2 . Pada pengujian tarik semakin banyak serat yang ada
didalam komposit maka akan mempengaruhi kekuatan tarik dari komposit tersebut. Dari hasil pengujian
kekuatan tarik maksimum terjadi pada komposit dengan fraksi volume 25% dengan nilai modulus elastisitas
tarik rata-rata sebesar 1.403,110 N /mm2 dan menunjukan kekuatan minium pada komposit dengan variasi fraksi
volume 25% dan 35% ke 1 sebesar 831,083 N /mm2 .
Kata kunci : Serat daun pandan, resin Polyester, Komposit uji tarik & impact
ABSTRACT
Composite which means compiling or mourning, in the sense of the industrial world means consisting of two or
more different materials that are combined or mixed into one. So simply composite material means a
combination of two or more different materials. Composite incorporation should not be done haphazardly, to get
a good composite, it must be tested the comparison of the volume fraction strength variation of fiber composites.
The method of making composites using hand lay-up using pandan leaf fiber material. The study was conducted
at the University of Balikpapan Laboratory and the Mechanical Engineering Laboratory of the State
Polytechnic in Balikpapan in April to July. Composite testing is carried out with 2 test equipment namely impact
test and tensile test. Each test each has 2 variations of the different fiber volume fractions, 25% and 35%. The
source of field observations is data collection where the writer observes directly on the research object to
retrieve the data. In the impact test the less fiber that is in the composite it will add strength to the composite.
From the results of testing the maximum impact strength occurs at a volume fraction of 25% with an average
strength of 0,253 J/mm2 and shows the minimum impact strength found in composites of 35% volume fraction of
the 1st and 3rd test specimens with an impact strength of 0,147 J/mm2 In tensile testing the more fibers that are
in the composite it will affect the tensile strength of the composite. From the results of testing the maximum
tensile strength occurs in composites with a volume fraction of 25% with an average modulus of elasticity of
1.403,110 N/mm2 and shows the strength of aluminum in composites with a variation of volume fraction of 25%
and 35% to 1 of 831,083 N/mm2 .
Keywords: Pandan leaf fiber, Polyester resin, Composite tensile & impact test
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
untuk mensimulasikan kondisi operasi material bertahap terus meningkat hingga maksimum
yang sering ditemui dimana beban selamanya yang menyebabkan (bertambah panjang) benda
tidak terjadi secara perlahan-lahan melainkan hingga putus atau rusak.
datang dengan tiba-tiba. Pengujian impact ada Dalam proses pembebanan terus
dua jenis yaitu pengujian impact charpy dan menerus yang diberikan pada spesimen uji,
pengujian impact izod. Perbedaannya adalah menghasilkan data pertambahan panjang benda
peletakan spesimennya saat benda diuji. uji dan pertambahan gaya pembebanan dengan
Pada pengujian impact ini banyak menggunakan data tersebut ditambah data-data
energi yang diserap oleh bahan untuk teknis spesimen, maka dapat dianalisis
terjadinya perpatahan merupakan ukuran tegangan dan regangan teknis serta kekuatan
ketahanan impact dan ketangguhan bahan tarik dari spesimen uji tersebut.
tersebut. Suatu material dikatakan tangguh bila Kekuatan tarik adalah satu sifat dasar dari
kemampuan menyerap beban kejut yang besar bahan. Hubungan tegang regangan pada
tanpa terjadinya retakan atau deformasi. Pada tarikan meberikan nilai yang cukup berubah
pengujian impact, energi yang diserap oleh tergantung pada laju tegangan, temperatur,
benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan kelembaban dan seterusnya kekuatan tarik
joule dan dibaca langsung pada skala (dial) diukur dengan menarik skeping sapel dengan
petunjuk telah dikalibrasi yang terdapat pada dimensi yang seragam. Bahan bahan yang
mesin penguji. tidak dapat bertahan terhadap tarikan pada
Menurut Schackelford (1992) besarnya harga-harga regangan yang relatif rendah,
energi terserap pendulum saat mematahkan diklasifikasikan sebagai bahan-bahan rapuh
specimen material komposit adalah (brittle). Contoh-contohnya adalah beton, batu,
Eserap = m.g.R ( cos β – α ) besi tuang (cast iron), kaca, bahan-bahan
keramik dan kebanyakan paduan-paduan
Dimana : logam yang lazim. Bahan-bahan ini gagal (fail)
Eserap = Energi terserap (J). hanya dengan pemanjangan kecil setelah batas
m = Massa pendulum (Kg). sebanding terlampaui dan tegangannya
g = Gravitasi (m/ s2). patahannya (stress fracture) sama dengan
R = Panjang lengan pendulum tegangan batas. Baja dengan karbon yang
(m). tinggi bersifat rapuh. Mereka dapat memiliki
β = Sudut pendulum setelah tegangan leleh yang sangat tinggi (dalam
diayunkan ( ° ). beberapa kasus 700 MPa keatas), tetapi
α = Sudut pendulum sebelum patahan terjadi pada perpanjangan yang hanya
diayunkan ( ° ). beberapa persen saja.
Setelah diketahui besarnya energi yang
terserap pendulum saat mematahkan, maka Tegangan Tarik (σ)
besarnya kekuatan/energi impact dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut : P
σ=
A
E
HI =
A Dimana :
Adapun yang dijadikan sebagai objek A. Variabel bebas : variasi fraksi volume
penelitian ini adalah sebagai berikut: serat daun pandan dalam spesimen uji
25% dan 35%.
B. Variabel terikat : kekuatan impact dan
kekuatan tarik.
Gambar 2. Spesimen Uji Impact C. Variabel kontrol : lama perendaman serat
Berdasarkan ASTM D5942-96, bentuk dalam larutan NaOH sebesar 40 gr dalam
spesimen uji impact untuk orientasi serat 800 ml air selama 1 jam.
sejajar. Geometri spesimen menurut Annual HASIL DAN PEMBAHASAN
book of standards ASTM D5942-96, standars
Uji Impact
test methodz for determining charpy impact
Pada pengujian impact komposit
strength of plastic, ASTM, 1996
dibuat sebanyak 6 benda uji dengan 2 macam
komposisi serat dalam komposit yaitu 25%
serat, dan 35% serat.
A. Spesimen komposit dengan 25% serat.
Gambar 3. Spesimen Uji Tarik
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
[17] Rahman M. Budi Nur ., Riyanta, [20] Schwartz, M.M., (1984). Composite
Bambang., & Diharjo, Kuncoro., Material Handbook. McGraw-Hill
(2011), ‘Pengaruh fraksi volume serat Book Company: New York, USA.
dan lama perendaman alkali terhadap [21] Shackelford, J.F., (1984). Composite
kekuatan impak komposit serat aren- Material Handbook. McGraw-Hill
polyester’, Jurnal Ilmiah semesta Book Company: New York, USA.
teknik, Vol. 14, No. 1, Hal 26-32. [22] Suartama, Putu Gede., Nugraha,
[18] Romels C. A. Lumintang., Rudy Nyoman Pasek., Dantes, Kadek
Soenoko., Selamat Wahyudi. (2011). Rihendra., (2016). Pengaruh Fraksi
Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Volume Serat Terhadap Sifat Mekanis
Serbuk Batang dan Serat Serabut Komposit Matriks Polimer Polyester
Kelapa. Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 2. Diperkuat Serat Pelepah Gebang.
No. 2. Hal: 145-153. Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin (JJPTM). Vol: 5 No: 2.
[19] Salahudin, M. (2012), ‘Kaji [23] Yuwono, Akhmad, Herman., (2009).
pengembangan serat daun pandan di Buku Panduan Praktikum
kabupaten magelang sebagai bahan Karakterisasi Material 1 pengujian
koposit interior mobil’, jurnal teknik Merusak (Destruktive Testing): 19-23.
mesin untilang, Vol. 37, No. 1, Hal Departemen Metalurgi dan Material
121-135. Fakultas Teknik Universita Indonesia:
Jakarta