Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

ANALISIS KEKUATAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT DAUN


PANDAN–POLYESTER BERDASARKAN VARIASI FRAKSI VOLUME
SERAT

Gusti Achmad Hanafi


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Balikpapan
Jl.Pupuk Raya, Gunung Bahagia, Telp/Fax.(0542) 764205
E-mail: gustiahmad31@gmail.com

ABSTRAK
Komposit yang berarti menyusun atau mengabung, dalam artian dunia industri berarti terdiri dari dua
atau lebih bahan yang berbeda yang digabung atau dicampur menjadi satu. Jadi secara sederhana material
komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Penggabungan komposit tidaklah
boleh dilakukan sembarangan, untuk mendapatkan komposit yang baik, harus dilakukan pengujian perbandingan
kekuatan variasi fraksi volume komposit serat. Metode pembuatan komposit mengunakan hand lay-up dengan
menggunakan bahan serat daun pandan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Universitas Balikpapan dan
Laboratorium teknik mesin Politeknik Negeri Balikpapan pada bulan April sampai Juli. Pengujian komposit
dilakukan dengan 2 alat uji yaitu uji impact dan uji tarik. Setiap pengujian masing-masing memiliki 2 variasi
fraksi volume serat yang berbeda yaitu 25% dan 35%. Sumber dari Observasi lapangan yaitu pengumpulan data
dimana penulis mengamati langsung pada objek penelitian untuk dapat diambil data-datanya. Pada pengujian
impact semakin sedikit serat yang ada didalam komposit maka akan menambah kekuatan pada komposit. Dari
hasil pengujian kekuatan impact maksimum terjadi pada fraksi volume 25% dengan kekuatan rat-rata sebesar
0,253 J/mm2 dan menunjukan kekuatan impact minimum terdapat pada komposit fraksi volume 35% spesimen
uji ke 1 dan 3 dengan kekuatan impact 0,147 J/mm2 . Pada pengujian tarik semakin banyak serat yang ada
didalam komposit maka akan mempengaruhi kekuatan tarik dari komposit tersebut. Dari hasil pengujian
kekuatan tarik maksimum terjadi pada komposit dengan fraksi volume 25% dengan nilai modulus elastisitas
tarik rata-rata sebesar 1.403,110 N /mm2 dan menunjukan kekuatan minium pada komposit dengan variasi fraksi
volume 25% dan 35% ke 1 sebesar 831,083 N /mm2 .

Kata kunci : Serat daun pandan, resin Polyester, Komposit uji tarik & impact

ABSTRACT
Composite which means compiling or mourning, in the sense of the industrial world means consisting of two or
more different materials that are combined or mixed into one. So simply composite material means a
combination of two or more different materials. Composite incorporation should not be done haphazardly, to get
a good composite, it must be tested the comparison of the volume fraction strength variation of fiber composites.
The method of making composites using hand lay-up using pandan leaf fiber material. The study was conducted
at the University of Balikpapan Laboratory and the Mechanical Engineering Laboratory of the State
Polytechnic in Balikpapan in April to July. Composite testing is carried out with 2 test equipment namely impact
test and tensile test. Each test each has 2 variations of the different fiber volume fractions, 25% and 35%. The
source of field observations is data collection where the writer observes directly on the research object to
retrieve the data. In the impact test the less fiber that is in the composite it will add strength to the composite.
From the results of testing the maximum impact strength occurs at a volume fraction of 25% with an average
strength of 0,253 J/mm2 and shows the minimum impact strength found in composites of 35% volume fraction of
the 1st and 3rd test specimens with an impact strength of 0,147 J/mm2 In tensile testing the more fibers that are
in the composite it will affect the tensile strength of the composite. From the results of testing the maximum
tensile strength occurs in composites with a volume fraction of 25% with an average modulus of elasticity of
1.403,110 N/mm2 and shows the strength of aluminum in composites with a variation of volume fraction of 25%
and 35% to 1 of 831,083 N/mm2 .

Keywords: Pandan leaf fiber, Polyester resin, Composite tensile & impact test
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

PENDAHULUAN material komposit dan fungsi matrik


Indonesia merupakan negara kepulauan merupakan mengikat dan melindungi serat
penghasil serat dikerenakan keanekaragaman agar dapat bekerja dengan baik terhadap gaya-
hayati dan ditunjang dengan iklim tropis, gaya yang diterima
sehingga memudahkan untuk menjumpai Keunggulan dari material komposit
tanaman dan pepohonan yang seratnya dapat bila dibandingkan dengan material lainnya
dimanfaatkan menjadi bahan baku alternatif. penggabungan unsu-unsur yang unggul dari
Tanaman penghasil serat biasa dijumpai masing-masing unsur serat pembentuknya
dengan istilah bast plant, seperti rami, flax, tersebut. Dari hasil penggabungan ini
rosella, kenaf dan jute. Serat alam bisa juga diharapkan dapat saling melengkapi
didapat dari serat buah, seperti buah kelapa, kelemahan-kelemahan yang terdapat pada
buah kelapa sawit, dan kapas. Selain itu, serat masing-asing material penyusun. Sifat material
alam juga bisa didapatkan dari serat daun, yang mungkin dapat diperbaharui contohnya,
seperti pandan dan nanas. Salah satu kekuatan, kekakuan, ketahanan korosi,
pemanfaatan serat alam yang sering kita ketahanan gesek, densitas, ketahanan lelah,
jumpai adalah serat daun pandan yang konduktifitas panas dan lain-lain. Secara alami
dimanfaatkan sebagai beragam kerajinan kemampuan tersebut tidak ada sesuai pada
anyaman dan pembungkus makanan. Daun waktu yang bersamaan.
pandan apabila diolah dengan benar akan
menghasilkan serat untuk komposit yang dapat Komposit terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :
diaplikasikan dalam bidang otomotif, bidang a) Matriks, berfungsi untuk perekatan atau
elektronik dan sebagai pengganti serat sintetis. peningkat dalam pelindung filler (pengisi)
Diharapkan dengan serat daun pandan yang dari kerusakan eksternal.
lebih tipis dan memiliki massa jenis yang lebih b) Filler (pengisi), berfungsi sebagai penguat
ringan mampu menghasilkan komposit yang dari atriks, contohnya carbon, glass
berkualitas baik. aramid, dan Kevlar

Berdasarkan latar belakang, maka Serat Daun Pandan


penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Serat daun pandan didapat dengan cara
perbandingan kekuatan mekanis komposit serat membusukan daun pandan sehingga serat
batang pisang dengan matriks resin polyester didapat dengan mudah dipisahkan dengan
menggunakan uji impact dan uji tarik dengan bagian daun yang lain. Serat daun pandan yang
fraksi volume 25% dan 35% digunakan pada penelitian berfungsi sebagai
bahan penguat pada pembuatan komposit.
TINJAUAN PUSTAKA Massa jenis serat daun pandan yaitu 0,96 gr/
Komposit cm3.

Komposit berasal dari kata “to


compose” yang berarti menyusun atau
menggabung. Didalam dunia industri kata
komposit dalam pengertian komposit berarti
terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbeda
yang digabungkan atau dicampurkan menjadi
satu. Jadi secara sederhana material komposit Gambar 1. Serat Daun Pandan
berarti bahan gabungan dari dua atau lebih
bahan yang berlainan.
Komposit umumnya terdiri dari dua Pengujian Impact
unsur, yaitu material pengisi (filler) dan Pengujian impact merupakan suatu
material pengikat di sebut matrik. Unsur utama pengujian yang mengukur ketahanan bahan
pada komposit adalah material pengisi dan terhadap beban kejut. Inilah suatu yang
material pengikatnya merupakan material yang membedakan pengujian impact dengan
mudah di bentuk dan daya pengikatnya tinggi. pengujian Tarik dan kekerasan dimana
Fungsi material pengisi yaitu untuk menahan pebebanan dilakukan secara perlahan-lahan.
sebagian besar gaya yang bekerja pada Pengujian impact merupakan sesuatu upaya
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

untuk mensimulasikan kondisi operasi material bertahap terus meningkat hingga maksimum
yang sering ditemui dimana beban selamanya yang menyebabkan (bertambah panjang) benda
tidak terjadi secara perlahan-lahan melainkan hingga putus atau rusak.
datang dengan tiba-tiba. Pengujian impact ada Dalam proses pembebanan terus
dua jenis yaitu pengujian impact charpy dan menerus yang diberikan pada spesimen uji,
pengujian impact izod. Perbedaannya adalah menghasilkan data pertambahan panjang benda
peletakan spesimennya saat benda diuji. uji dan pertambahan gaya pembebanan dengan
Pada pengujian impact ini banyak menggunakan data tersebut ditambah data-data
energi yang diserap oleh bahan untuk teknis spesimen, maka dapat dianalisis
terjadinya perpatahan merupakan ukuran tegangan dan regangan teknis serta kekuatan
ketahanan impact dan ketangguhan bahan tarik dari spesimen uji tersebut.
tersebut. Suatu material dikatakan tangguh bila Kekuatan tarik adalah satu sifat dasar dari
kemampuan menyerap beban kejut yang besar bahan. Hubungan tegang regangan pada
tanpa terjadinya retakan atau deformasi. Pada tarikan meberikan nilai yang cukup berubah
pengujian impact, energi yang diserap oleh tergantung pada laju tegangan, temperatur,
benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan kelembaban dan seterusnya kekuatan tarik
joule dan dibaca langsung pada skala (dial) diukur dengan menarik skeping sapel dengan
petunjuk telah dikalibrasi yang terdapat pada dimensi yang seragam. Bahan bahan yang
mesin penguji. tidak dapat bertahan terhadap tarikan pada
Menurut Schackelford (1992) besarnya harga-harga regangan yang relatif rendah,
energi terserap pendulum saat mematahkan diklasifikasikan sebagai bahan-bahan rapuh
specimen material komposit adalah (brittle). Contoh-contohnya adalah beton, batu,
Eserap = m.g.R ( cos β – α ) besi tuang (cast iron), kaca, bahan-bahan
keramik dan kebanyakan paduan-paduan
Dimana : logam yang lazim. Bahan-bahan ini gagal (fail)
Eserap = Energi terserap (J). hanya dengan pemanjangan kecil setelah batas
m = Massa pendulum (Kg). sebanding terlampaui dan tegangannya
g = Gravitasi (m/ s2). patahannya (stress fracture) sama dengan
R = Panjang lengan pendulum tegangan batas. Baja dengan karbon yang
(m). tinggi bersifat rapuh. Mereka dapat memiliki
β = Sudut pendulum setelah tegangan leleh yang sangat tinggi (dalam
diayunkan ( ° ). beberapa kasus 700 MPa keatas), tetapi
α = Sudut pendulum sebelum patahan terjadi pada perpanjangan yang hanya
diayunkan ( ° ). beberapa persen saja.
Setelah diketahui besarnya energi yang
terserap pendulum saat mematahkan, maka Tegangan Tarik  (σ)
besarnya kekuatan/energi impact dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut : P
σ=
A
E
HI =
A Dimana :

Dimana : σ = Tegangan (N/mm2 )


HI = Harga Impact (J/mm2).
Eserap = Energi terserap (J). P = Beban Tarik (N)
A = Luas Penampang (mm2 ).
A = Luas Penampang (mm2)

Pengujian Tarik Perpanjangan Tarik (ε).


Pengujian tarik merupakan metode
eksperimental dengan jenis destructive test l 1−l 0 ΔL
(pengujian yang merusak) untuk mengetahui ε= =
l0 l0
sifat mekanik suatu bahan material. Peroses
pengujian tarik dilakukan dengan memberi Dimana :
pembebanan tarik pada material secara
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

ε = Regangan tarik Spesimen uji tarik mengacu pada ASTM D


638-01. Spesimen dibuat dengan mengunakan
l 0 = Panjang mula-mula specimen cetakan.
sebelum diberikan pembebanan
(mm) Alat dan Bahan

ΔL = Pertambahan panjang (mm) Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan


berbagai sarana prasarana yang menunjang
dalam memperoleh data melalui pengukuran.
Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan
Perbandingan tegangan (σ) terhadap perpanjan sebagai berikut :
gan (ε) disebut modulus elastisitas (E). A. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan
spesimen komposit :
σ
E=
ε 1. Timbangan digital.
2. Cetakan
Dimana : 3. Gelas takar.
4. Amplas.
σ = Tegangan (N/mm2 ) 5. Jangka sorong.
6. Mangkok.
ε = Regangan 7. Pisau cuter.
8. Penggaris
METODOLOGI 9. Alat uji impact.
Waktu dan Tempat Penelitian 10. Alat uji tarik.
B. Bahan yang dihunakan untuk pembuatan
Pengujian Impact dilakukan di spesimen komposit :
Laboratorium Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri Universitas 1. Resin
Balikpapan. Pengujian tarik dilaksanakan di 2. Katalis
Laboratorium Teknik Mesin Alat Berat 3. Serat Batang Pisang Kepok
Politeknik Negri Balikpapan.. Pembuatan 4. NaOH Kristal
spesimen dilakukan di laboratorium teknik 5. Mirror
mesin Universitas Balikpapan. Penelitian ini
terhitung dari bulan April sampai Agustus
2019. Variabel Penelitian

Adapun yang dijadikan sebagai objek A. Variabel bebas : variasi fraksi volume
penelitian ini adalah sebagai berikut: serat daun pandan dalam spesimen uji
25% dan 35%.
B. Variabel terikat : kekuatan impact dan
kekuatan tarik.
Gambar 2. Spesimen Uji Impact C. Variabel kontrol : lama perendaman serat
Berdasarkan ASTM D5942-96, bentuk dalam larutan NaOH sebesar 40 gr dalam
spesimen uji impact untuk orientasi serat 800 ml air selama 1 jam.
sejajar. Geometri spesimen menurut Annual HASIL DAN PEMBAHASAN
book of standards ASTM D5942-96, standars
Uji Impact
test methodz for determining charpy impact
Pada pengujian impact komposit
strength of plastic, ASTM, 1996
dibuat sebanyak 6 benda uji dengan 2 macam
komposisi serat dalam komposit yaitu 25%
serat, dan 35% serat.
A. Spesimen komposit dengan 25% serat.
Gambar 3. Spesimen Uji Tarik
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Serat 2 26 11,76 0,117


daun 0
3 30 14,70 0,147
pandan
0
Pada hasil spesimen uji impact serat
25% yang terdiri dari 3 spesimen uji,
didapatkan 2 spesimen yang memiliki hasil
yang sama 0,246 J/mm2 yaitu spesimen uji ke-
Gambar 4. Spesimen uji impact 25% 1 dan spesimen uji ke-3 sedangkan spesimen
uji ke-2 mendapatkan hasil 0,268 J/mm2,
B. Spesimen komposit dengan 35 % serat sehinga HI rata-rata spesimen uji impact
dengan serat 25% adalah 0,253 J/mm2. Pada
hasil spesimen uji impact serat 35% yang
terdiri 3 spesimen uji didapatkan 2 hasil yang
sama, spesimen uji ke-1 mendapatkan hasil
0,147 J/mm2 , dan spesimen uji ke-3
mendapatkan hasil 0,147 J/mm2, dan spesimen
ke-2 mendapatkan 0,117 J/mm2, sehingga HI
Gambar 5. Spesimen Uji impact 35%
rata-rata spesimen uji impact dengan serat 35%
Data Pengujian Impact adalah 0,137 J/mm2. Dari hasil pengujian yang
Sepesime N M g R α β A0 dilakukan pada 6 spesimen uji dengan 2
n o (kg (m/ s 2 (m) (° (°
(mm2 macam komposisi serat, didapatkan hasil
) ) ) campuran serat 25% yang mendapatkan nilai
)
)
tertinggi pada pengujian yang dilakukan.
Komposit 1 50 9,8 0,7 30 21 100
25% 5 Uji Tarik
Serat 2 20 Pada pengujian tarik komposit dibuat
3 21
daun sebanyak 6 benda uji dengan 2 macam
pandan komposisi serat dalam komposit yaitu 25%
Komposit 1 50 9,8 0,7 30 25 100 serat, dan 35% serat.
35% 5
A. Spesimen komposit dengan 25% serat.
Serat 2 26
3 25
daun
pandan

Gambar 6. Spesimen uji Tarik 25%

Data Hasil Perhitungan Impact B. Spesimen komposit dengan 35 % serat


Spesimen N α β A0 Esera HI HI
o (° (° p (J/ Rata-
) ) (mm 2) (J) rata
mm2 (J/
)
mm2 Gambar 7. Spesimen Uji Tarik 35%
)
Komposit 1 30 21 100 24,62 0,246 0,253 Data Hasil Pengujian Tarik
25% 2 Spesim N Are Max Yiled Tensile Elogati
2 20 26,82 0,268 en o a Forc Strengt Strengt on
Serat
7 (m e h h (%)
daun
3 21 24,62 0,246
pandan m) (N) (N/ (N/
2
Komposit 1 30 25 100 14,70 0,147 0,137
mm2 ) mm2 )
35% 0 Kompo 1 78,0 777,9 4,31 9,97 2,40
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

sit 25% 0 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan


2 78,0 1.475 11,49 18,91 1,05
Serat pada komposit serat daun pandan dengan
0 ,1
daun
3 78,0 1.687 6,52 21,63 2,40
variasi fraksi volume serat bisa diambil
pandan kesimpulan dari hasil yang didapatkan :
0 ,0
Kompo 1 78,0 777,9 4,31 9,97 2,40 Pada pengujian komposit serat daun pandan
sit 35% 0 dilakukan dua macam pengujian yaitu
Serat 2 78,0 1.246 8,64 15,98 1,26 pengujian impact dan pengujian tarik
0 ,8
kemudian didapatkan hasil :
daun
3 78,0 1.118 6,48 14,34 1,24 a. Pada pengujian impact semakin sedikit
pandan
0 ,8 serat yang ada didalam komposit maka
akan menambah kekuatan pada komposit.
Data Hasil Perhitungan Tarik Dari hasil pengujian kekuatan impact
Spesimen No σ ε E E maksimum terjadi pada fraksi volume
2 Rata- 25% dengan kekuatan rat-rata sebesar
) 2 ( N /mm )
2
( N / mmmm rata 0,253 J/mm2 dan menunjukan kekuatan
impact minimum terjadi pada komposit
( N / mm 2)
fraksi volume 35% spesimen uji dengan
Komposit 1 9,973 0,012 831,083 kekuatan impact rata-rata 0,137 J/mm2 .
25% 2 18,911 0,012 1.575,91 b. Pada pengujian tarik semakin banyak
1.403,110
Serat 6 serat yang ada didalam komposit maka
3 21,628 0,012 1.802,33
daun akan mempengaruhi kekuatan tarik dari
3 komposit tersebut. Dari hasil pengujian
pandan
Komposit 1 9,973 0,012 831,083 kekuatan tarik maksimum terjadi pada
35% 2 15,984 0,012 1.332 komposit dengan fraksi volume 25%
3 14,337 0,012 1.119,277
Serat dengan nilai modulus elastisitas tarik rata-
1.194,75
daun rata sebesar 1.403,110 N /mm2 dan
pandan menunjukan kekuatan minimum pada
komposit dengan fraksi volume 35%
hasil pengujian spesimen uji tarik serat dengan nilai modulus elastisitas tarik rata-
25% mendapatkan hasiltertinggi dalam rata sebesar 1.119,277 N /mm2 .
pengujian tarik endapatkan nilai beban tarik
untuk spesimen ke 1 sebesar 777,9 N putus SARAN
dalam waktu 6 detik, spesimen ke 2 sebesar
1.475,1 N putus dalam waktu 8,6 detik, dan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
spesimen ke 3 sebesar 1.687,0 N dalam waktu komposit menggunakan serat daun pandan dan
6,8 detik. Pada hasil pengujian spesime 25% dari kesimpulan dapat dikeukakan beberapa
didapatkan nilai modulus elastisitas tarik rata- saran :
rata 1.403,110 N /mm2 . Hasil pengujian serat 1. Penelitian lanjutan lebih memperhatikan
35% mendapatkan nilai beban tarik paling proses pengambilan serat daun pandan
rendah dari hasil penelitian. Pada pengujian dikarenakan pengambilan serat dengan
mendapatkan nilai beban tarik untuk spesimen kekuatan tekan berlebih akan
ke 1 sebesar 777,9 putus dalam waktu 6,2 detik mengakibatkan serat mudah putus.
, pada spesimen ke 1 mendapatkan nilai beban 2. Peneliti lanjutan lebih memperhatikan
tarik yang sama dengan spesimen 25% ke 1, penjemuran serat daun pandan dalam suhu
untuk spesimen ke 2 sebesar 1.246.8 N putus ruangan, apabila serat dijemur pada sinar
dalam waktu 9 detik, dan kemudian spesimen matahari langsung akan membuat serat
ke 3 sebesar 1.118,3 putus dala waktu 9,1 kering dan rapuh.
detik. Pada hasil pengujian spesimen 35% 3. Pada proses pencetakan spesimen uji
didapatkan nilai modulus elastisitas tarik rata- komposit harus memperhatikan proses
rata sebesar 1.119,277 N /mm2 . pemasukan serat kedalam cetakan agar
nantinya serat yang ada didalam komposit
benar-benar merata dan berada didalam
KESIMPULAN
tengah-tengah spesimen uji.
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

4. Pada proses pembentukan spesimen [7] Hartomo, AJ., (1992), Memahami


komposit uji tarik harus memperhatikan Polimer dan Perekat. Andi Offset:
volume yang dibuang dengan sangat teliti Yogyakarta
karena akan mempengaruhi jumlah [8] Hendriawan, Fahmi., Harry,
volume serat dalam spesimen. Hermansyah., (2011). Pengaruh
5. Penelitian lebih lanjut kepada pengolahan Orientasi Serat Pada Komposit Resin
serat daun pandan agar dapat Polyester/ Serat Daun Nanas Terhadap
menggunakan serat daun pandan sebagai Kekuatan Tarik. Jurnal Teknik Mesin.
bahan pokok produksi suatu produk yang Vol. 1. No. 1. Hal : 46-52.
nantinya dapat berguna dan diproduksi [9] Jamasri, Diharjo K., (2005). Rekayasa
secara masal yang dapat bernilai jual dan dan Manufaktur Bahan Komposit
ikut untuk menciptakan produk-produk Sandwich Berpenguat Serat Kenaf
yang ramah lingkungan. dengan Core Limbah Kayu Sengon
Laut untuk Komponen Gerbong Kereta
UCAPAN TERIMA KASIH Api. Fakultas Teknik UNS, Penelitian,
Terima kasih ditujukan kepada Universitas Dikti, Hibah Bersaing.
Balikpapn dan Politeknik Negeri Balikpapan
yang telah memberikan tempat dan fasilitas [10] Jonathan Oroh., Ir. Frans P. Sappu .,
dalam penelitian ini. Romels Lumintang., (2013) Analisis
Sifat Mekenik aterial Komposit Dari
DAFTAR PUSTAKA Serat Sabut Kelapa. Jurnal USRM.
Vol. 1 No .3.
[1] Anonim. (2002). Composite Material [11] Jones, M. R., (1975). Mechanics of
Handbook, Departement of Defence, Composite Material. McGraw-Hill
United States of America. Kogakusha, ltd.
[2] Anuual book of standards ASTM [12] Kuncoro Diharjo., (2011). Kekuatan
D5942-96., (1996). Standards test Bending Koposit Sandwich Serat
methodz for determining charpy Gelas Dengan Core DIVINYCELLL-
impact strength of plastic, ASTM. PVC H-60 (Pengaruh Orientasi Serat,
[3] American society of testing and Jumlah Laminat dan Tebal Core
material (ASTM)., (2000). Tensile Terhadap Kekuatan Bending.
Properties of plastics. ASTM D638, Mekanika. Vol. 9. No. 2.
Annual book of ASTM Standarts, [13] Mahmuda, Efri., Savetlana, Shirley.,
American Society for Testing Sugiyanto., (2013). Pengaruh Panjang
materials: Philadelphia. Serat Terhadap Kekuatan Tarik
[4] Bismarck, A., Askargorta, I.A., Komposit Berpenguat Ijuk Dengan
Lamphe, T., Wielaye, B., Stamboulis, Matriks Epoxy. Jurnal FEMA. Vol. 1,
A., Skenderovich, I., Limbach, H.H., No. 3.
(2002), “Surface Characterization of [14] Martikno, Tobias., (2007). Pengaruh
Flax, Hemp and Cellulose Fibers: Filler Serbuk Sekam Padi Terhadap
Surface Properties and the Water Sifat Mekanik dan Termal Komposit
Uptake Behavior, Polymer Composite Bermatrik Polipropilen. (Skripsi).
Vol 23, no. 5”. Technical University of Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Berlin, Institute of Chemical Teknik, Universitas Bandar Lampung.
Technology Department of [15] Maryanti, Budha., Sonief, A. As’ad.,
Macromolecular Cheistry, TC06 D- Wahyudi, Slamet., (2011). Pengaruh
10623: Berlin, Germany. Alkalisasi Komposit Serat Kelapa-
[5] Gere, James M., Timoshenko, Stephen Poliester Terhadap Kekuatan Tarik.
P., (2000). Mekanika Bahan Jilid 1. Jurnal Rekayasa Mesin. Vol. 2, No. 2.
Erlangga : Jakarta. [16] Nugroho, Deny Sulistyo., (2016). Sifat
[6] Gibson, R.F., (1994), Principles of Mekanik Komposit Serat Tangkai
Composite Material Mechanics, Mc Ilalalng Sebagai Bahan Panel Ramah
Graw Hill: Singapure. Lingkungan. (Skripsi). Jurusan Teknik
Industri. Fakultas Teknik. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jurnal Teknik Mesin- Universitas Balikpapan ISBN:XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

[17] Rahman M. Budi Nur ., Riyanta, [20] Schwartz, M.M., (1984). Composite
Bambang., & Diharjo, Kuncoro., Material Handbook. McGraw-Hill
(2011), ‘Pengaruh fraksi volume serat Book Company: New York, USA.
dan lama perendaman alkali terhadap [21] Shackelford, J.F., (1984). Composite
kekuatan impak komposit serat aren- Material Handbook. McGraw-Hill
polyester’, Jurnal Ilmiah semesta Book Company: New York, USA.
teknik, Vol. 14, No. 1, Hal 26-32. [22] Suartama, Putu Gede., Nugraha,
[18] Romels C. A. Lumintang., Rudy Nyoman Pasek., Dantes, Kadek
Soenoko., Selamat Wahyudi. (2011). Rihendra., (2016). Pengaruh Fraksi
Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Volume Serat Terhadap Sifat Mekanis
Serbuk Batang dan Serat Serabut Komposit Matriks Polimer Polyester
Kelapa. Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 2. Diperkuat Serat Pelepah Gebang.
No. 2. Hal: 145-153. Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin (JJPTM). Vol: 5 No: 2.
[19] Salahudin, M. (2012), ‘Kaji [23] Yuwono, Akhmad, Herman., (2009).
pengembangan serat daun pandan di Buku Panduan Praktikum
kabupaten magelang sebagai bahan Karakterisasi Material 1 pengujian
koposit interior mobil’, jurnal teknik Merusak (Destruktive Testing): 19-23.
mesin untilang, Vol. 37, No. 1, Hal Departemen Metalurgi dan Material
121-135. Fakultas Teknik Universita Indonesia:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai