BAB I PENDAHULUAN
Breackdown Maintenance
Preventive Maintenance
Predictive Maintenance
Tugas dan Latihan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
Kondisi
Waktu pemakaian
tanpa perawatan
Kinerj
a
Daerah
Penggunaan
Kinerja
maksim Daerah kerusakan
um Batas
Umur
Waktu
t1 t2 t3 t4 t5
Gambar 2 , Siklus hidup mesin dan fasilitas industri lainnya
BAB III
Setiap perusahaan yang melibatkan mesin dan alat untuk proses produksi,
baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan bagian perawatan mesin dan
alat bantu produksi lainnya. Bagian ini akan melibatkan sumber daya manusia
yang memiliki kemampun khusus untuk melakukan perawatan mesin industri.
Mereka harus menjaga dan mengkondisikan agar mesin dan alat produksi lainnya
tidak mengalami kerusakan yang dapat mengganggu kelangsungan proses
produksi. Kerusakan mesin dan alat produksi lainnya dapat berakibat pada
menurunnya kualitas produk, sampai pada kemungkinan proses produksi harus
dihentikan. Kejadian semacam ini berpotensi merugikan perusahaan, baik dari
internal perusahaan salah satunya dapat menurunkan jumlah produk yang
dihasilkan. Sedangkan eksternal perusahaan bisa berupa terganggunya pelayanan
kepada konsumen.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama melakukan proses
perawatan mesin, dibutuhkan Sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan mesin.Kebutuhan
tersebut pada dasarnya disesuaikan dengan cara bekerjanya mesin untuk mencapai
kinerja yang diharapkan. Pencapaian kinerja mesin ini akan melibatkan bagian-
bagian mesin yang yang bekerja secara sinergi untuk mencapai fungsi mesin
sesuai yang direncanakan, Untuk menjaga dan mempertahankan kinerja mesin
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, pada umumnya membutuhkan
sumber daya manusia (SDM) yang mampu merawatnya. Kemampuan SDM untuk
merawat mesin pada umumnya akan melibatkan keahlian di bidang mekanik,
elektrik, hidrolik,dan pnumatik. Disamping membutuhkan pula keahlian dibidang
lainnya seperti: pengelasan logam, pengerasan material dan sejenisnya. Oleh
sebab itu sebaiknya sebelum menetapkan seseorang di bidang pekerjaan
perawatan mesin, perlu dilakukan analisis pekerjaan untuk masing-masing bidang
yang akan mereka kerjakan. Analisis pekerjaan menurut Henry Simamora (2006)
bertujuan untuk mendifinisikan setiap pekerjaan yang berhubungan dengan
perilaku yang diperlukan untuk melaksanakannya. Dengan mendefinisikan secara
jelas untuk masing-masing bidang pekerjaan dalam perawatan mesin, akan
memberi kejelasan batasan dari area kerja yang menjadi kewajiban dan tanggung
jawabnya. Setiap orang atau pekerja yang terlibat dalam pekerjaan perawatan
mesin harus mengetahui kewajiban dan tanggung jawabnya masing-masing. Apa
saja kewajiban dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat dari tugas yang harus
dilaksanakan. Tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing orang/pekerja
sangat tergantung pada dimana mereka menempati suatu posisi (formasi).
Perbedaan posisi (formasi) yang ditempati oleh sesorang akan berpengaruh
terhadap bagaimana kewajiban dan apa yang menjadi tanggung jawab mereka
dalam melakukan pekerjaan. Disinilah dibutuhkan analisis pekerjaan untuk
masing-masing posisi (formasi) di dalam organisasi perawatan mesin industri.
Analisis pekerjaan dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi dari
aktivitas kerja yang harus dilakukan pada suatu posisi (formasi) dan
kualifikasinya meliputi: keahlian,pengetahuan,kemampuan,serta sifat individu
lainnya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut. Hasil akhir dari
analisis pekerjaan perawatan mesin berupa deskripsi tertulis dari persyaratan
aktual pekerjaan perawatan mesin yang dibutuhkan guna menjaga dan
mempertahankan mesin agar tetap menghasilkan produk yang berkualitas.
Manajer Umum
Supervisor Supervisor
Rekayasa Mekanik Rekayasa Elektrik
Pekerja Pekerja
Mekanik Elektrik
Gambar
Mandor Elektrik
Mandor Elektrik
Mandor Mekanik
Mandor Mekanik
Mandor Elektrik
Mandor Mekanik
Mandor Elektrik
Mandor Sipil
Gambar
Berbeda dengan struktur organisasi untuk perawatan terpusat. Pada model struktur
organisasi perawatan tidak terpusat ini masing-masing lokasi/unit kerja
mempunyai bagian perawatan sendiri-sendiri. Mereka melakukan pekerjaan
perawatan untuk masing-masing mesin dan peralatan produksi lainnya sesuai
dengan lokasi/unit kerjanya.
Bagian perawatan bisa pula diatur menggunakan organisasi matrix, seperti contoh
di bawah ini.
Supervisor konstruksi
Supervisor bagian
Supervisor bagian
Supervisor bagian
Supervisor bagian
Mekanik
Elektrik
sipil
& las
Manajer Unit Produksi I
Manajer Bengkel
Pemesinan
Gambar
BAB IV
Manajemen strategi atau yang saat ini kita sebut dengan manajemen strategik
adalah keterampilan (seni), teknik, dan ilmu dalam merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasii serta mengawasi berbagai keputusan-
keputusan fungsional sebuah organisasi (perusahaan bisnis ataupun non bisnis)
yang selalu terpengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi
yang selalu berubah sehingga bisa memberi kemampuan pada perusahaan dalam
pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan.
Membiarkan mesin dan peralatan produksi lainnya digunakan sampai tidak bisa di
gunakan lagi (rusak).