Anda di halaman 1dari 19

Hidrolika Saluran Terbuka

Aliran Kritis, Sub Kritis, Super Kritis

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Sub-critical, critical, and
supercritical flow
T

Klasifikasi ini dikenal dengan Froude number, Fr, ::

V Q 2T
Fr  Fr  3
2
Fr Flow
g Dh Ag T
Fr < 1 Sub-critical
1 = Fr Critical
V = kecepatan rata-rata,
Fr >1 Supercritical
Dh = kedalaman hidrolis

Cross Section Area A


Dh  
Surface width T

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 2


Sifat-sifat aliran kritis
1. Tinggi kecepatan pada aliran kritis adalah setengah dari kedalaman kritis

2. Kedalaman kritis adalah 2/3 dari energi spesifik

3. Bilangan Froude adalah 1 pada aliran kritis

4. Untuk debit tertentu energi spesifiknya minimum, dalam persamaan dinyatakan sebagai berikut :

5. Untuk debit tertentu gaya spesifiknya minimum, dalam persamaan dinyatakan sebagai berikut :

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Sifat-sifat aliran kritis
Dari gambar terlihat bahwa terdapat
batas/limit dalam hal menaikkan
dasar saluran, yaitu sampai terjadi
kondisi kritis. Menaikkan dasar
saluran lebih jauh berarti
pengurangan energi spesifik.
Melewati batas ini adalah tidak
mungkin, krn E adalah minimum
dalam kondisi ini. Sehingga, jika kita
naikkan dasar saluran melewati batas
ini, debit satuan akan berkurang jika
muka air hulu konstan atau muka air
hulu akan naik untuk menambah
energi spesifik (E) pada debit yang
sama.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Sifat-sifat aliran kritis
Kedalaman berkurang ketika lebar
saluran berkurang jika aliran di
hulu adalah subkritis dan
meningkat jika aliran di hulu
adalah superkritis. Hal ini
berlangsung hingga kondisi kritis
tercapai, Pengurangan lebar
saluran lebih lanjut akan
mengurangi debit satuan atau
menaikkan muka air hilir.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Contoh soal
Sebuah jembatan direncanakan pada sebuah saluran lebar 50 m, debit 200 m3/dtk dan kedalaman aliran 4 m. Untuk
mengurangi panjang jembatan, pada debit ini, berapakah lebar minimum saluran sehingga muka air hulu tidak terpengaruh.
Supaya debit satuan adalah maksimum pada harga E
Diketahui: tersebut, kondisi aliran harus kritis
Lebar saluran yang
diperlukan

Kecepatan dan energi spesifik

Sehingga lebar saluran


dapat dipersempit dari
50 m menjadi 14,4 m
tanpa mempengaruhi
level muka air hulu.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Lokasi aliran kritis pada saluran lebar
konstan dengan kenaikan dasar saluran

Hubungan antara variasi elevasi dasar saluran terhadap kedalaman


aliran pada saluran segiempat dengan lebar konstan.

Pada kondisi kritis, sebelah kanan persamaan menjadi nol pada


kondisi kritis yaitu pada atau pada kondisi

Sehingga aliran adalah kritis pada lokasi dimana


yaitu pada titik tertinggi dari kenaikan dasar saluran.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Lokasi aliran kritis pada saluran
horizontal dengan lebar berubah
Tinggi energi total
Differensiasi persamaan di atas terhadap x (jarak horizontal) dengan
anggapan tidak ada kehilangan energi
Persamaan di atas menjadi sbb. Sehingga persamaan menjadi

Pada kondisi kritis,


sehingga
Persamaan bilangan Froude adalah
Dengan kata lain, aliran kritis terjadi pada titik
di mana lebar saluran adalah minimum.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Kurva Energi Spesifik
Dari persamaan:

2 2
V Q
Es  y  atau Es  y  2
2g 2gA
dapat dilihat bahwa untuk suatu penampang saluran
dan debit Q tertentu, energi spesifik dalam
penampang saluran hanya merupakan fungsi dari
kedalaman aliran.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Berdasarkan kurva di bawah, dapat dilihat
beberapa fakta;

1. Kedalaman aliran pada titik C disebut sebagai critical depth, yc. (titik ini merupakan kedalaman aliran
pada saat specific energy mencapai titik minimum, Emin  yc . Aliran pada titik tersebut di sebut
sebagai critical flow (Fr = 1.0).
2. Untuk nilai Es yang lebih besar daripada Emin , ada dua jenis kedalaman. Yang pertama adalah
kedalaman yang lebih besar daripada critical depth dan yang lain lebih kecil daripada critical depth;
Es1 y1 and y2
Kedua jenis kedalaman pada
specific energy tertentu disebut
kedalaman alternative (alternate
depths)

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 10


Berdasarkan kurva di bawah, dapat dilihat
beberapa fakta;
3. Jika kedalaman y  yc maka aliran ini disebut sub-critical (Fr < 1.0).
Pada kondisi ini Es berkurang, sedangkan y bertambah.
4. Jika kedalaman y  yc maka aliran ini disebut super-critical (Fr > 1.0).
Pada kondisi ini Es bertambah, sedangkan y berkurang.

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 11


Kedalaman kritis yc pada
saluran segiempat
Critical depth, yc , adalah kedalaman aliran pada saat specific energy mencapai nilai minimum, Emin,
Equation untuk mendapatkan critical depth is didapatkan dengan melalui proses differensiasi energy
equation terhadap y;
q2
Es  y 
2g y2
dE d q2 q2  2
0  (y  2
) 1 ( 3 )0
dy dy 2g y 2g y
1
q 
2 2 2 3
q q
1 3
0  y 
3
yc  
gy g  g 

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 12


Kecepatan kritis Vc pada saluran
segiempat
2
q
yc3  ,
g q
Q Q q
Vc 
V   yc
A B y y
2 2
V y
atau y
3
c
 Vc 
c c g  yc
g
Vc
 1  Fr
g  yc
Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 13
Energy spesifik pada kedalaman
kritis

q2
Emin  yc 
2 g yc2 yc
2
Emin  yc 
q 2
y 
3
c
g

3 yc 2 E min
E min  atau yc 
2 3

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 14


Kedalaman kritis yc pada saluran non-
rectangular

2 2 Q2 dA
dEs d
( y
Q
)1
2 Q dA
( )0 1 ( )0
0  2 3
atau 3
g A dy
dy dy 2g A 2 g A dy
(mengasumsikan debit konstan)

dA/dy = peningkatan luas terhadap y = T (top width).


2 2 3
QT Q A
1  0  Kondisi yang harus dipenuhi oleh aliran
3 pada kedalaman kritis.
gA g T
A Q2
sehingga Dh    A2 Dh V2 Dh
T g 
Kedalaman dapat ditulis sebagai tinggi kecepatan  2g 2

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 15


Energy spesifik pada kedalaman Persamaan ini merupakan kondisi kritis
kritis
2 Persamaan umum untuk
Q A 1 A
Es  y 2
 Es  y  atau E c  yc  ( ) energy spesifik pada aliran
kritis berlaku pada segala
2g A 2T 2 T bentuk tertentu.
Segiempat Penampang Penampang Trapezium
( 3B  5n yc ) yc
3yc Ec 
Ec  2 ( B  2 n yc )
2
Penampang segitiga
Penampang Bulat
5
Ec  yc
d d ( 2  sin 2 ) 4
Ec  ( 1  cos ) 
2 16 sin 

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS 16


Soal

Sebuah saluran persegi memiliki laju alir


(q) 20 m²/detik, (a) tentukan critical
depth, yc .
(b) Jika kedalamannya adalah 2 m,
tentukan jenis aliran, apakah termasuk
critical, sub-critical, atau super critical

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Jawab
Menggunakan rumus di bawah:
2 2
y 
3
c
q

20
 40.77 yc 3.44m
g 9.81

Jika kedalamannya adalah 2 m, maka kedalaman tersebut di bawah nilai


tinggi kritis, maka hal tersebut berarti aliran tersebut adalah aliran super
critical

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS


Terima Kasih atas Perhatian
Anda

Hidrolika - Jurusan Teknik Sipil UNHAS

Anda mungkin juga menyukai