Anda di halaman 1dari 15

mekanika teknik

kuliah pengantar
pertemuan ke-1
semester ganjil
— intan findanavy
apa itu mekanika teknik?
mekanika teknik
(mata kuliah)

Mekanika Teknik adalah mata kuliah ilmu


statika
rekayasa yang mempelajari tentang gaya yang (ilmu)
bekerja pada suatu struktur yang dibatasi pada
situasi kestabilan tertentu (statis tertentu). Statika adalah ilmu tentang semua benda yang tetap, statis. Ilmu ini
merupakan bagian dari ilmu mekanika teknik. Dalam ilmu dinamika
diterangkan semua benda yang bergerak, sedangkan dalam ilmu
statika semua yang tidak bergerak (atau yang tidak akan bergerak).

Statika juga disebut ilmu keseimbangan gaya, yang berarti

v=0

Bjorn et al, p 85
Jika Anda harus menyeberang sebuah kali melalui sebuah jembatan, jembatan mana yang akan Anda pilih?

a b

Tentu jembatan yang akan Anda pilih adalah jembatan yang kokoh dan tidak berubah bentuk (deformasi) saat Anda berjalan di
atasnya. Keseimbangan tersebut menciptakan rasa aman bagi pengguna.
Begitupun dengan batu besar ini
yang secara dramatis bertengger di
atas sebuah lorong. Batu besar ini
bertengger di atas sebuah
tumpuan yang kokoh. Bayangkan
bila tumpuan di sisi kiri dan kanan
tersebut tidak kokoh? Bagaimana
bila Anda berjalan di bawahnya
dan mendengar bunyi ‘kretak’ dari
dinding?

Kondisi batu yang diam ini


sebenarnya terjadi dua buah gaya
yang aktif saling bekerja, yaitu:
1. Berat batu karena gravitas
(weight) yang mengarah ke
bawah
2. Gaya reaksi dari kedua
tumpuan yang mengarah ke
atas

Kedua gaya tersebut bekerja saling


meniadakan dan menghasilkan
kondisi keseimbangan.
Bjorn et al, p 87
apakah hubungan statika dengan sebuah bangunan?
Gambar di sebelah kiri memperlihatkan seorang
anak menaiki sebuah tangga. Tangga merupakan
suatu bentuk struktur yang menyalurkan beban
berupa berat anak menuju ke tanah. Dengan
demikian, dalam struktur tangga ini terdapat gaya
yang bekerja saling meniadakan, yaitu:

beban anak = gaya reaksi tanah

Struktur harus kokoh karena saat yang sama, ia


menyalurkan beban sekaligus menerima gaya
reaksi tanah.
apakah hubungan statika dengan sebuah bangunan?

Sebuah bangunan terdiri dari berbagai beban di dalamnya. Beban


bangunan berpijak pada tanah. Kemudian, tanah memberikan gaya
reaksi terhadap bangunan sehingga bangunan dapat berdiri tegak. Jika
tidak ada gaya reaksi dari tanah, bangunan akan tenggelam ke dalam
tanah.

Di dalam bangunan, penyaluran beban bangunan dilakukan oleh


komponen struktur bangunan. Mekanika teknik dilakukan untuk
menganalisis kemampuan struktur dalam menyalurkan beban namun
dalam kondisi struktur yang tetap seimbang.

Dengan demikian, struktur ialah himpunan elemen-elemen bahan yang


berfungsi untuk meneruskan beban-beban ke tanah dengan aman.
apa yang dilakukan sebelum menganalisis statika
pada struktur?

Beban harus Struktur harus disederhanakan dengan Perilaku bahan harus


disederhanakan sesuai menghilangkan atau mengabaikan minor disederhanakan dengan
dengan peraturan. effects (kemungkinan perubahan atau pengandaian atau
deformasi). perkiraan bahwa
deformasi adala
Selain itu, juga menggunakan notasi yang sebanding dnegan beban.
umum, yaitu sendi, rol dan jepit (dipelajari
kemudian).
apa yang dianalisis dalam statika pada struktur?

Keseimbangan Kestabilan struktur


struktur yang yang berarti tidak
berarti tidak mengalami
bergerak. pergeseran.

Kekakuan struktur
yang berarti tidak
mengalami
deformasi
(perubahan
Kekuatan struktur bentuk) yang
yang berarti membuatnya tidak
mampu memikul berguna.
beban tanpa
patah.
apa itu gaya?
100 kg/m2 Gaya yang bekerja tersembunyi di dalam struktur
(dan konstruksi) disebut sebagai gaya dalam.

Dari gambar di samping terlihat bahwa gaya


memiliki:

1. Besaran, yang ditunjukkan dengan angka atau


skala tertentu.

2. Arah gaya, yang dtunjukkan dengan arah


mata panah

3. Titik tangkap, sebuah garis melalui sumbu


batang panah.

Selain itu, gaya bekerja pada garis kerja. Garis


kerja gaya harus sejajar walau di manapun gaya
tersebut dipindahkan titik tangkapnya.
bagaimana susunan gaya? gaya garis kerja

1. Gaya-gaya
kolinier adalah
gaya-gaya yang
garis kerjanya
terletak pada suatu
garis lurus.
4. Gaya-gaya sejajar adalah
gaya-gaya yang garis kerjanya
sejajar baik dalam bidang
2. Gaya-gaya maupun ruang.
konkruen adalah 3. Gaya-gaya non-
gaya-gaya yang konkruen adalah gaya- 5. Gaya-gaya ruang adalah gaya-gaya
garis kerjanya gaya yang garis kerjanya yang bekerja dalam ruang.
melalui sebuah melalui sebuah titik,
titik. namun arahnya 6. Gaya-gaya koplanar adalah gaya-
gaya yang garis kerjanya terletak pada
sembarang. satu bidang.
bagaimana
melakukan
analisis
terhadap
gaya-gaya?
Gaya-gaya m dan n merupakan m
komponen gaya. Sedangkan P m
merupakan resultan gaya tersebut (P n
merupakan resultan dari gaya m dan n). n

α β α β
G
bagaimana
melakukan
analisis
terhadap ny

gaya-gaya? Py

my
Langkah awal analisis terhadap m m
gaya-gaya adalah membuat gaya-
gaya tersebut dalam keadaan n n
sejajar dan kolinier.
α β
Gaya-gaya yang telah dalam
keadaan sejajar dan kolinier
mx Px nx
dilakukan dengan menggunakan
sumbu x dan y.

Kemudian, buatlah resultan dari


kedua gaya tersebut. Resultan
gaya P, terdiri dari Px dan Py.
bagaimana
melakukan
analisis
terhadap ny

gaya-gaya? Py

my
m m
Resultan gaya Px dan Py dapat
dianalisis dengan cara n n
perhitungan, yaitu:
α β
Px = - m cos α + n cos β mx Px nx

Py = m sin α + n sin β

* Arah gaya mempengaruhi perhitungan. Tanda minus (-) digunakan untuk gaya yang mengarah ke kiri sumbu x dan bawah sumbu y. Sedangkan tanda
plus (+) untuk gaya yang mengarah ke kanan sumbu x dan atas sumbu y.
bagaimana
melakukan
analisis untuk
mencapai ny
keseimbangan Persyaratan untuk mencapai

gaya? keseimbangan adalah resultan


gaya pada garis kerja sumbu x
Py dan sumbu y, masing-masing
adalah 0 (nol). Maka:
my
m
Untuk mencapai keseimbangan ΣX = 0
gaya, sekarang kita masukkan ke n Px = 0
dalam analisis berat beban – mx + nx = 0
sebagai gaya penyeimbang. α β
Dalam kasus ini, beban G
mx Px nx ΣY = 0
merupakan gaya yang bekerja Py – G = 0
G
dalam garis kerja sumbu y. my + ny – G = 0
referensi

Kamarwan, Sidharta S. Statika bagian dari mekanika teknik.


Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 1982.
Frick, Heinz. Mekanika Teknik 1 – Statika dan Kegunaannya.
Yogyakarta, Kanisius. 1976.
Canonica, Lucio. Memahami Mekanika Teknik 1. Jakarta,
penerbit Angkasa. 1991.

Anda mungkin juga menyukai