Anda di halaman 1dari 63

Mekanika

Rekayasa 1
Hello!
I am Hermana Kaselle,ST., M.Eng
I am lecturer in Politeknik Negeri
Ujung Pandang

2
3
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
RENCANA PERTEMUAN
SEMESTER
Pertemuan 1-8 Pertemuan 10-15
- GAYA DALAM SIMPLE BEAM DAN CATILEVER
- VEKTOR GAYA
- PELENGKUNG 3 SENDI
- RESULTAN GAYA: ANALITIS DAN GRAFIS - PORTAL STATIS TERTENTU
- BALOK GERBER
- KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
- PERHITUNGAN GAYA BATANG DG METODE
- JENIS TUMPUAN DAN BEBAN TITIK KUMPUL
- PERHITUNGAN GAYA BATANG DENGAN
- REAKSI PERLETAKAN :SIMPLE BEAM,
METODE CREMONA
CANTILEVER, PORTAL DAN TRUSS
- PERHITUNGAN GAYA BATANG DENGAN
METODE RITTER

5
Penilaian
▸ Latihan/Tugas: 20%
▸ Quiz: 20%
▸ UTS: 25%
▸ UAS: 25%
▸ Kehadiran : 10%

6
FORCES
Literatur:
 Engineering statics mechanics: R.C. Hibbler
 Structural Stress Analysis: T.H.G. Megson

Mekanika adalah sebuah ilmu dalam fisika yang
mempelajari lebih dalam tentang benda dalam
kondisi diam atau berpindah (motion) dari sebuah
benda karena dikenai beban

8
MEKANIKA
RIGID BODY
Mechanics
DEFORMABLE BODY
Mechanics STATIC

DYNAMIC

FLUID Mechanics

9
STATIC
▸ Benda yang baik diam atau bergerak berada pada kondisi seimbang/ stabil
(Hukum Kesetimbangan)
▸ Dynamic: benda bergerak dengan akselerasi (percepatan) tertentu
▸ Dalam structural engineering, komponen struktur harus berada dalam
kondisi setimbang (static equilibrium)
▸ Idealisasi: Partikel, benda diam, beban terpusat
▸ Bagian: panjang, waktu, massa, dan gaya

10
11
Newton’s LAWs

1 A particle originally at rest, or The mutual forces of


moving in a straight line with action and reaction
constant velocity, tends to remain
in this state provided the particle is 2 Aunbalanced
particle acted upon by an
force F experiences an
between two
particles are equal,
not subjected to an unbalanced
acceleration a that has the same opposite, and collinear
force
direction as the force and a
magnitude that is directly
proportional to the force,

12
Forces (GAYA)
Berdasarkan hukum newton 1.
Terjadi perubahan bentuk (pergerakan) yang
dapat mengakibatkan percepatan
(acceleration) atau perlambatan
(declereration)

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY 13


MASSA
Semua benda dimuka bumi
memiliki berat (massa).
Ukuran dasar dari gaya atau
tegangan adalah Newton(N).
Ukuran ini digunakan untuk
dapat menentukan besaran dari
gaya yang bekerja
Steel beam

1KN=1000 N Human body

FORCES= MASS X ACCELERATION

14
Concrete structures
2 macam gaya
skalar vektor

Semua bentuk baik Semua bentuk


positif maupun perpindahan yang
negative yang diukur memiliki besaran dan
dengan sebuah arah dan diperlihatkan
besaran (magnitude). dengan anak panah.
Contohnya gaya, Contohnya gaya dan
massa,panjang, dll momen

15
FORCES FORM
Vektor Gaya

16
The end of session
any question??.

Next week…
Vector operation

17
Vector
Operation
Review:
Gaya memiliki arah besaran dan titik tangkap gaya

Titik tangkap Jarak arah

19
Gaya : FORCE

Gaya memiliki arah dan satuan.


Arah gaya dilukiskan dengan vektor gaya. Tanda panah merupakan arah kerja gaya, panjang
vektor merupakan besarnya gaya (berskala).

Satuan gaya berupa kg, ton, KN, N

Vektor gaya digambarkan sejajar dengan arah kerja gaya.


Dapat berupa:
 Gaya koplanar : jika garis kerja gaya pada bidang datar
 Gaya kongruen : jika garis kerja gaya berpotongan pada satu titik
 Gaya kolinier : jika garis kerja gaya berada pada satu garis lurus.

Sejumlah gaya dapat diganti dengan satu gaya yang disebut RESULTAN GAYA
Resultan gaya dapat dihitung dengan cara analisis dan grafis
Tipe dan System Gaya
SIFAT-SIFAT GAYA
 Gaya adalah suatu sebab yg mengubah sesuatu dari keadaan dia, menjadi bergerak
atau sebaliknya
 Suatu gaya ditentukan oleh besarnya, arahnya dan titik tangkapnya
 Garis yang dilalui oleh gaya itu disebut garis kerja gaya tersebut
 Apabila pada suatu benda bekerja sebuah gaya, maka di dalam benda tersebut
terjadilah gaya lawan yang besarnya sama dengan gaya tersebut, sedangkan gaya
gaya itu bertunggalan garis kerja (aksi = reaksi)
 Titik tangkap suatu gaya yang bekerja pada suatu benda tertentu boleh dipindahkan
pada sepanjang garis kerjanya.
 Momen dari suatu gaya adalah hasil kali gaya tersebut dengan jarak gaya itu (lengan)
sampai titik yang ditinjau. Momen disebut positif (+) jika menyebabkan benda
memutar menurut arah jarum jam dan sebaliknya
Garis kerja gaya
Titik tangkap gaya adalah titik awal bermulanya gaya tersebut.

Contoh: mobil mogok diatas jembatan, roda mobil serta tumpuan


tangan orang yang mendorong adalah merupakan titik tangkap gaya.
1.Sifat Gaya
Gaya dan titik tangkap gaya bisa dipindah-pindahkan asal masih dalam daerah garis
kerja gaya
Contoh:
▸ Suatu kendaraan yang terletak diatas jembatan. Maka Beban roda
kendaraan pada jembatan tersebut adalah suatu beban atau gaya.

struktur jembatan
gaya
Gaya adalah merupakan vektor yang mempunyai besar dan arah.
Penggambarannya biasanya berupa garis dengan panjang sesuai dengan
skala yang ditentukan. Jadi panjang garis bisa dikonversikan dengan
besarnya gaya.
Jadi 15 kg adalah gaya yang diberikan oleh orang untuk mendorong mobil mogok
dengan arah kesamping kanan, yang diwakili sebagai gambar anak panah dengan
panjang 1 cm karena 1 cm setara dengan 15 kg.
Vector Operation
If a vector multiplied by a positive scalar, it is increased by that amount
In other case
Multiplied with a negative scalar will also change the directional sense of
vector

Paralelogram law

31
Triangle Rules

Collinier Rules

32
 Graphic Solution

 Analitic Solution

Vector
Operation
Graphic solution

34
Poligon gaya
Kondisi 1
 Apabila terdapat dua gaya K1 dan K2 seperti gambar berikut,

 Maka resultan dapat dicari dengan cara, menarik garis yang paralel dengan gaya K1 dan K2,
 kemudian ditarik garis dari titik O ketitik perpotongan kedua garis tadi, hasil ini disebut
 paralelogram gaya. Untuk mempercepat proses pekerjaan dapat digambarkan sebagai
berikut,
Kondisi 2
Penjumlahan 2 gaya yang sebidang, tapi titik tangkapnya tidak sama. Gaya-gaya
tersebut bisa dipindahkan sepanjang garis kerja gaya

- K1 dan K2 adalah gaya-gaya yang akan dijumlahkan.

- 2 gaya tersebut tidak mem-punyai titik tangkap yang


sama, tapi masih sebidang.
Kondisi 3
Penjumlahan 3 gaya yang mempunyai titik tangkap tunggal dilakukan secara bertahap
 Salah satu diagonal terpanjang yaitu R1 adalah merupakan jumlah K1 + K2

 Buat garis sejajar K3 dan R1 di ujung gaya-gaya yang berlainan sehingga membentuk
jajaran genjang 0CED

 Salah satu diagonal terpanjang (R2) adalah jumlah dan R1 dan K3 sehingga sama dengan

jumlah antara K1, K2 dan K3.


Kondisi 4
Penjumlahan 3 gaya yang tidak mempunyai titik tangkap tunggal
 K1, K2 dan K3 adalah gaya-gaya yang akan
dijumlahkan.

 Kerjakan dulu penjumlahan antara K1 dan K2


dengan cara :

 Tarik gaya K1 dan K2 sehingga titik tangkapnya


bertemu pada satu titik di O.
 Buat garis sejajar K1 dan K2 pada ujung-ujung
gaya yang berlainan sehingga membentuk jajaran
genjang OACB
 Salah satu diagonal yang terpanjang yaitu R1 adalah merupakan jumlah dari K1 dan K2.

 Tarik gaya R1 dan K3 sehingga titik tangkapnya bertemu pada titik di 01


• Buat garis sejajar R1 dan K3 melalui ujung gaya yang berlainan sehingga membentuk
jajaran genjang 01, D F E, salah satu diagonal yang terpanjang adalah R2 yang
merupakan jumlah antara R1 dan K3 berarti jumlah antara K1 dan K2 dan K3.
a. Gaya bersifat konkuren.
Gaya Non Konkruen
Poligon batang
Pada cara ini resultan R dari gaya-gaya yang tidak konkuren dapat dicari beserta titik
tangkapnya, lihat contoh-contoh berikut.
1). Gaya-gaya paralel secara vertikal, besar dan letaknya sembarang.
Langkah-langkah penyelesaian grafis mencari resultan R adalah dengan menggambarkan
pertama kali diagram kutubnya (dengan memakai skala gaya), yaitu :
a. Susunlah gaya-gaya K1...K5 seperti terlihat pada gambar b).
b. Buat titik sembarang S.
c. Tarik garis yang menghubungkan titik S dengan ujung atas gaya K1 dan selanjutnya
dinamakan garis 0.
d. Kemudian hubungkan pula titik S dengan ujung gaya K2, dinamakan garis 1, dan
seterusnya sampai dengan garis 5.
e. Setelah diagram kutub selesai, buat gambar a), dengan cara menarik garis yang sejajar
(//) dengan garis 0 memotong gaya K1 pada titik sembarang.
f. Pada titik perpotongan ini (yaitu pada gaya K1), tarik garis sejajar (//) dengan garis 1
sampai memotong gaya K2. Dan seterusnya digambarkan sampai dengan garis yang
sejajar garis 5 yang memotong gaya K5.
g. Perpanjanglah garis 0 dan garis 5 sampai keduanya saling berpotongan satu sama lain.
Titik potong ini adalah merupakan titik tangkap gaya resultan R.
KONDISI SEIMBANG
▸ Jika benda dibebani dengan gaya-gaya dan ternyata benda tersebut tidak bergerak
maka benda tersebut dikatakan dalam keadaan seimbang statis, artinya gaya-gaya
yang bekerja dalam keadaan seimbang statis antara gaya aksi dan reaksi.
CONTOH
Analitic solution

51
Perjanjian tanda,
- arah gaya kekanan dan keatas bertanda positip (+),
- arah gaya kekiri dan kebawah bertanda negatip (-).

a. GAYA KONkuren
▸Perhatikan gambar kumpulan gaya berikut yang terletak pada bidang X-Y ,
Gaya non konkuren
Letak titik tangkap gaya resultan.
Untuk mencari letak titik tangkap resultan R adalah dengan menghitung momen Mx
dan My terhadap titik O (pusat sumbu X-Y), dimana momen sama dengan gaya dikali lengan
gaya seperti berikut,
CONTOH SOAL

1. Diketahui : Gaya-gaya seperti tergambar, K1 = 6 ton, K2


= 8 ton, K3 = 3 ton dengan koordinat titik tangkap gaya-
gaya (2,2), (4,4) dan (5,3). Arah masing-masing gaya α1 =
140o, α2 = 20o dan α3 = 300o.

Ditanya : Besar resultan gaya, letak titik tangkap resultan


dan arahnya
Penyelesaian :
- Resultan pada sumbu X,

- Resultan pada sumbu Y,

- Resultan total,

- Arah resultan,
2. Tentukan besar dan letak titik tangkap gaya resultan berikut.
Penyelesaian :
3. Mencari letak titik berat luasan.
Solusi

61
TUGAS 1
Diketahui penampang dengan ukuran-ukuran seperti tergambar. Tentukanlah letak pusat pusat berat dengan cara analitis
dan grafis terhadap sb-X dan sb-Y.
Thanks!
Any questions?

63

Anda mungkin juga menyukai