Kementerian PUPR
Mekanika Teknik I
00. PENGANTAR KULIAH
01. SISTEM GAYA
1. Sistem Gaya
2. Klasifikasi Pembebanan Struktur dalam mekanika teknik
3. Konstruksi Statis Tertentu
4. Gaya Dalam Struktur (momen, gaya lintang, dan gaya aksial terhadap
pembebanan)
5. Gaya dalam pada konstruksi balok sederhana
6. Gaya dalam pada konstruksi balok kantilever dan balok sederhana
menerus
7. Gaya dalam pada konstruksi balok beban tidak langsung dan miring
8. Gaya dalam pada konstruksi balok gerber
9. Gaya dalam pada konstruksi rangka batang
PENILAIAN
KATEGORI BOBOT
KEHADIRAN 10%
SIKAP DAN KEAKTIFAN 5%
TUGAS 35%
UJIAN TENGAH SEMESTER 25%
UJIAN AKHIR SEMESTER 25% PERATURAN AKADEMIK
MEKANIKA TEKNIK
Mekanika adalah Cabang dari Ilmu Fisika, Mekanika menjelaskan dan
memprediksi pengaruh gaya terhadap benda (dalam kondisi diam maupun
bergerak)
Deformasi
MEKANIKA TEKNIK
Mechanics
Deformable
Rigid Bodies Fluids
Bodies
Vectors Scalar
• A quantity by • A quantity identified by
its magnitude positive or negative
and direction number.
BESAR ARAH
• Examples • It is characterized by its
include force, magnitude only
moment, and
displacement • Elementary algebra is used
TITIK when mathematical
TANGKAP operations are involved
𝑥
𝐴 𝐵
PRINSIP DASAR (HUKUM UTAMA DALAM MEKANIKA)
2. Hukum Transmisibilitas Gaya
- Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika
gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar
dan sama arah, tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam garis aksi
yang sama.
- Dikenal dengan Hukum Garis Gaya
𝐴 𝐹 𝐵 𝐹
PRINSIP DASAR (HUKUM UTAMA DALAM MEKANIKA)
3. Hukum NEWTON I
- Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol (tidak ada
gaya), maka partikel diam akan tetap diam dan atau partikel bergerak akan
tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
- Dikenal dengan Hukum Kelembaman
PRINSIP DASAR (HUKUM UTAMA DALAM MEKANIKA)
4. Hukum NEWTON II
- Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama dengan nol,
Partikel tersebut akan memperoleh percepatan sebanding dengan besarnya
gaya resultan dalam arah yang sama dengan arah gaya
𝑭 = 𝒎. 𝒂 a
F m
PRINSIP DASAR (HUKUM UTAMA DALAM MEKANIKA)
5. Hukum NEWTON III
- Gaya aksi dan reaksi antara benda yang berhubungan mempunyai besar dan
garis aksi yang sama, tetapi arahnya berlawanan
𝑭𝑨𝑲𝑺𝑰 = 𝑭𝑹𝑬𝑨𝑲𝑺𝑰
FA FR
PRINSIP DASAR (HUKUM UTAMA DALAM MEKANIKA)
6. Hukum GRAFITASI NEWTON
- Dua partikel dengan massa m1 dan m2 akan saling tarik menarik secara
proporsional terhadap massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya
𝒎𝟏 𝒎𝟐
𝑭 = 𝑮. d
𝒅𝟐
F
m1 m2
GAYA
- Gaya Koliner adalah gaya yang - Gaya Konkruen adalah gaya yang garis kerjanya
terletak pada satu garis lurus berpotongan pada satu titik
F2
F1 F2 F3 F3
F1 F4
- Gaya Koplanar adalah gaya
yang garis kerjanya terletak - Gaya Kopel adalah gaya yang sejajar sama besar
pada satu bidang dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu
batang (benda) yang akan menimbulkan kopel
F3 (momen) pada batang tersebut.
F3
r
F4 M=Fxr
F2 F adalah gaya dan
F1 F1 r adalah jarak antar gaya
SISTEM SATUAN
Ilmu mekanika banyak melibatkan empat besaran dasar, yaitu
panjang, massa, gaya, dan waktu.
Sistem satuan yang ada pada saat ini ada beberapa, diantaranya sistem Satuan
Inggris atau U.S. Customary, dan Sistem Internasional (SI).
Satuan Satuan
No Besaran Satuan Lambang No Besaran Lambang
Dasar Turunan
1 Massa Kilogram kg 1 Kecepatan m/s -
2 Panjang Meter m 2 Luas m2 -
3 Waktu Sekon s 3 Percepatan m/s2 -
4 Suhu Kelvin K 4 Gaya Kg.m/s2 Newton N
5 Arus Listrik Ampere A 5 Energi (gaya x jarak) Kg.m2/s2 Joule J
6 Intensitas Cahaya Cendela cd 6 Daya (energi / waktu) Kg.m2/s3 Watt W
7 Jumlah Zat Mole mol 7 Tekanan (gaya / luas) Kg/m.s2 Pascal Pa
8 Momen (gaya x jarak) Kg.m2/s2 Newton N.m
meter
KOMPONEN GAYA
Suatu gaya dapat diuraikan meqiadi komponen tegak lurus (sumbu x dan
sumbu y ). Komponen tegak lurus akan mewakili gaya seperti gambar berikut
𝐹= 𝐹𝑋2 + 𝐹𝑌2
𝜃 𝑥
𝑜 𝐹𝑌
𝐹𝑋 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛
𝐹𝑋
RESULTAN GAYA
• Resultan suatu sistem gaya sebidang adalah sebuah gaya yang dapat
menggantikan sistem gaya tersebut dengan tanpa mengubah efek pada benda
tempat sistem gaya bekerja.
• Dua gaya yang bekerja bersamaan (kongkuren) dapat dijumlahkan menurut
jajaran genjang dalam bidang yang dibentuk oleh keduanya untuk mendapatkan
jumlahnya (Resultan-nya).
𝑦 𝑦 𝑦 𝐹2
𝐹1 𝐹1
𝑅 𝑅
𝑅 𝐹2
𝑥 𝑜 𝑥 𝑜 𝑥
𝑜 𝐹1 𝐹2 𝐹2
RESULTAN GAYA (Metode 1. Jajaran Genjang)
Operasi penambahan vektor dapat dilakukan dengan metode parallelogram
(Metode Jajaran Genjang).
𝑦 Hukum Cosinus
𝑦
𝐹1 𝐹1
𝑅 𝐶 𝐵
𝜃 𝐶= 𝐴2 + 𝐵 2 − 2. 𝐴. 𝐵. cos 𝜃
𝜃
𝑥 𝑜 𝑥 𝐴
𝑜 𝐹2 𝐹2
𝑅
𝑦 𝑦 𝑅 𝑦
𝐹2
𝐹3 𝐹3 𝐹2 𝑅1+2
𝐹2
𝐹1 𝐹1 𝐹1
𝑜 𝑥 𝑥 𝑜 𝑥
𝑜
RESULTAN GAYA (Metode 4. Uraian)
Jika terdapat banyak gaya, resultan gaya dapat diperloleh dengan menguraikan gaya-
gaya tersebut menjadi komponen sumbu x dan sumbu y
𝑦
𝐹𝑌 𝑅
𝐹2𝑦 𝐹2 𝐹1𝑦 = 𝐹1 . sin 𝛼 𝐹1𝑥 = 𝐹1 . cos 𝛼
𝐹2𝑦 = 𝐹2 . sin 𝛽 𝐹2𝑥 = 𝐹2 . cos 𝛽
𝐹3𝑦 𝐹3 𝐹3𝑦 = 𝐹3 . sin 𝛾 𝐹3𝑥 = 𝐹3 . cos 𝛾
𝐹𝑌 = 𝐹1𝑦 + 𝐹2𝑦 + 𝐹3𝑦 𝐹𝑋 = 𝐹1𝑥 + 𝐹2𝑥 + 𝐹3𝑥
𝐹1𝑦 𝐹1
γ θ
β 𝑅= 𝐹𝑦2 + 𝐹𝑥2
α 𝐹𝑌
𝑜 𝐹3𝑥 𝐹2𝑥 𝐹1𝑥 𝐹𝑋 𝑥 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛
𝐹𝑋
CONTOH SOAL Hitung Resultan Gaya Dengan metode Jajaran Genjang
α = 54.760
LATIHAN
Hitung Resultan Gayanya