PERCOBAAN IV
STABILITAS BEJANA TERAPUNG
5.1 Deskripsi
Percobaan stabilitas bejana terapung dimaksudkan untuk mengetahui keseimbangan
bejana akibat beban vertikal dan beban horizontal.
5.2 Tujuan
Menentukan pusat titik berat benda/bejana terapung (stability of
floatingbody).
5.3 Teori
Pada gambar 5.1 menunjukkan tampang lintang suatu benda berbentuk kotak yang
terapung diatas permukaan air.
33
Pusat apung B adalah sama dengan pusat berat dari bagian benda yang berada
di bawah permukaan air seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5.1.a pusat apung
tersebut berada vertikal dibawah pusat berat G. Bidang AE adalah perpotongan
permukaan zat cair dengan benda. Perpotongan antara sumbu yang melalui titik B
dan G dengan bidang permukaan zat cair dan dasar benda adalah titik P dan O
(gambar 5.1.a).
34
dengan luas tampang dA dan terletak pada jarak x dari sumbu simetri, maka
penambahan gaya apung adalah:
dFB = x tg α dA α
dM = x tg dA x = tg x2 dA
Persamaan di atas diintegralkan sehingga menjadi :
M = tg x2 dA
Dengan x2 dA adalah momen inersia tampang lintang benda terapung yang
terpotong muka air terhadap sumbu rotasi, Io, sehingga bentuk diatas menjadi :
M = tg Io
Selain itu momen yang ditimbulkan oleh gaya apung terhadap sumbu simetris
adalah :
M = FB BM sin
M = V BM sin
Dengan V adalah volume air yang di pindahkan.
Subsitusikan nilai M dari persamaan (4.1) ke dalam persamaan (4.2) akan
memberikan :
tg Io = V ( BM sin )
Untuk nilai sangat kecil, sin = tg a, sehingga :
Io = V BM
Atau
Io
BM =
V
Tinggi metasentrum adalah :
GM = BM - BG
35
Io
GM = − BG
V
Apabila G di bawah B maka BG ditambahkan. Dalam keadaan ini tinggi
metasentrum selalu positif dan keseimbangan adalah stabil. Tinggi
metasentrum ini angat penting di dalam perencanaan kapal, ponton, pelampung
penambat kapal, dan sebagainya.
5.4 Peralatan
a. Hidraulik Bench (F1-10).
b. Peralatan pengukuran metacentrik height (F1-10).
c. Rol meter.
d. Neraca (timbangan).
36
Gambar 5.2 Dokumentasi Percobaan 4
(Sumber: Pelaksanaan Praktikum Hidrolika)
m.x
GN =
M .tg
37
Dimana :
∆x (Interval L.beban pengatur) = 15
Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 1/3 Batang Geser
Kanan Kiri
Contoh Perhitungan :
1. Kolom 1
Luas Beban Pengatur = 15 mm
2. Kolom 2
Hasil Pengamatan dari kanan = 3o
3. Kolom 3
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Hasil pengamatan dari kanan = 3o
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 100,046 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 3°
4. Kolom 4
Luas beban pengatur = 15 mm
38
5. Kolom 5
Hasil pengamatan dari kiri = 2.5o
6. Kolom 6
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 120,089 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 2,5°
80,000
59,930
GN
60,000
39,826
40,000
20,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
θ
39
7,5 ° − 2°
𝑇g 𝜃 = = 0,0747
100,046 𝑚𝑚 − 39,826 𝑚𝑚
2. Harga GN dari grafik
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,0747
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 70,17 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0747
40
Hubungan GN dengan θ kiri
140,000
120,089
120,000
100,000
GN
80,000
59,930
60,000
39,826
40,000
20,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
θ
41
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 84,17 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0623
3. Harga GN dari perhitungan
Tinggi pusat beban (center of gravity), Y= 133 mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 29 mm
𝑑 29𝑚𝑚
𝐵𝑁 = 𝑌 + = 133 𝑚𝑚 + = 147,833 𝑚𝑚
2 2
Luas Bejana = 350 mm
Lebar bejana = 200 mm
Volume baja yang tenggelam, v = 2030000 mm³
𝐿 × 𝐵3 350 𝑚𝑚 × (200 𝑚𝑚)3
𝐵𝐺 = = = 114,943 𝑚𝑚
12 × 𝑉 12 × 2030000 𝑚𝑚3
42
m.x
GN =
M .tg
Dimana :
∆x (Interval L.beban pengatur) = 15
Tabel 5.2 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 2/3 Batang Geser
Kanan Kiri
Contoh Perhitungan:
1. Kolom 1
Luas Beban Pengatur = 15 mm
2. Kolom 2
Hasil Pengamatan dari kanan = 3,5o
3. Kolom 3
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Hasil pengamatan dari kanan = 3,5o
43
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 85,725 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 3,5°
4. Kolom 4
Luas beban pengatur = 15 mm
5. Kolom 5
Hasil pengamatan dari kiri = 2,5o
6. Kolom 6
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 120,089 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 2,5°
100,000 85,725
80,000
GN
60,000 46,019
40,000 33,104
20,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
θ
44
Hasil pengamatan pada beban pengatur 15 = 3,5 º
Metasentrik GN pada beban pengatur 45 = 33,104 mm
Metasentrik GN pada beban pengatur 15 = 85,725 mm
9 ° − 3,5°
𝑇g 𝜃 = = 0,1045 𝑚𝑚
85,725 𝑚𝑚 − 33,104 𝑚𝑚
2. Harga GN dari grafik
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,1045
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 50,164 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,1045
45
Hubungan GN dengan θ kiri
140,000
120,089
120,000
100,000
80,000
GN
54,453
60,000
35,083
40,000
20,000
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
θ
46
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 74,283 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0706
5.7 Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa Besarnya metasonik
tergantung pada pusat berat (center of gravity). semakin besar harga pusat berat
(Y) maka tinggi metasonik (GN) semakin besar. Begitupun sebaliknya semakin
kecil harga pusat berat (Y) maka tinggi metasonik (GN) semakin kecil. Pada
praktikum diatas tinggi pusat berat (Y) = 133 mm dan 267 mm, maka nilai GN
yang diperoleh pada Y=133 mm adalah 32,891 mm dan Y= 267 mm adalah
145,833 mm. Tinggi metasentrik akan berubah dengan sudut θ yang bervariasi
yang dipengaruhi oleh lengan pengatur, semakin besar lengan beban semakin besar
pula sudut yang terjadi (θ) yang menyebabkan tinggi metasonik (GN) semakin
kecil.
47