Anda di halaman 1dari 15

BAB V

PERCOBAAN IV
STABILITAS BEJANA TERAPUNG

5.1 Deskripsi
Percobaan stabilitas bejana terapung dimaksudkan untuk mengetahui keseimbangan
bejana akibat beban vertikal dan beban horizontal.

5.2 Tujuan
Menentukan pusat titik berat benda/bejana terapung (stability of
floatingbody).

5.3 Teori
Pada gambar 5.1 menunjukkan tampang lintang suatu benda berbentuk kotak yang
terapung diatas permukaan air.

Gambar 5.1 Stabilitas Benda Terapung


(Sumber: Nugraha, A. S., Putra P, A. R., Nailissa'adah, Z., M Somadayo, M., Harjono,
I. D., & Nasrullah, P. A. (2022). Laporan Praktikum Hidrolika. Malang.)

33
Pusat apung B adalah sama dengan pusat berat dari bagian benda yang berada
di bawah permukaan air seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5.1.a pusat apung
tersebut berada vertikal dibawah pusat berat G. Bidang AE adalah perpotongan
permukaan zat cair dengan benda. Perpotongan antara sumbu yang melalui titik B
dan G dengan bidang permukaan zat cair dan dasar benda adalah titik P dan O
(gambar 5.1.a).

Apabila benda digoyang (posisi miring) terhadap sumbu melalui P dari


kedudukan seimbang, titik B akan berpindah pada posisi baru B’, seperti ditunjukkan
pada gambar 5.1.b. Sudut kemiringan benda terhadap bidang permukaan zat cair
adalah X. Perpindahan pusat apung ke titik B’ terjadi karena volume zat cair yang
dipindahkan mempunyai bentuk yang berbeda pada waktu posisi benda miring.
Dalam gambar (5.1.b), titik metasentrum M adalah titikp otong antara garis vertikal
melalui B’ dan perpanjangan garis BG. Titik ini di gunakan sebagai dasar di dalam
menentukan stabilitas benda terapung. Pada gambar 5.1.b, apabila titik M diatas G,
gaya FB dan FG akan menimbulkan momen yang berusaha untuk mengembalikan
benda pada kedudukan semula, dan benda tersebut dalam kondisi stabil. Sebaliknya,
apabila M berada di bawah G, momen yang ditimbulkan F B dan FG akan
menggulingkan benda sehingga benda tidak stabil. Sedang jika M berimpit dengan
G maka benda dalam keseimbangan netral. Dengan demikian jarak MG dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi stabil. Apabila MG positif (M diatas G) maka
benda akan stabil. Semakin besar nilai MG, semakin besar pula stabilitas benda
terapung. Jika MG negatif (M dibawah G) maka benda adalah tidak stabil. Jarak MG
disebut dengan tinggi metasentrum. Pada gambar 5.1.b., setelah benda digoyang, di
sebelah kanan sumbu simetri terjadi tambahan gaya apung sebesar dFB dan
disebelah kiri terjadi pengurangan sebesar dFB. Apabila ditinjau suatu elemen

34
dengan luas tampang dA dan terletak pada jarak x dari sumbu simetri, maka
penambahan gaya apung adalah:

dFB = x tg α dA α

Dengan x tg α adalah tinggi elemen.

Momen kopel yang terjadi:

dM = x tg  dA  x =  tg  x2 dA
Persamaan di atas diintegralkan sehingga menjadi :
M =  tg  x2 dA
Dengan  x2 dA adalah momen inersia tampang lintang benda terapung yang
terpotong muka air terhadap sumbu rotasi, Io, sehingga bentuk diatas menjadi :
M =  tg  Io
Selain itu momen yang ditimbulkan oleh gaya apung terhadap sumbu simetris
adalah :
M = FB  BM sin 
M =  V  BM sin 
Dengan V adalah volume air yang di pindahkan.
Subsitusikan nilai M dari persamaan (4.1) ke dalam persamaan (4.2) akan
memberikan :
 tg  Io =  V ( BM sin  )
Untuk nilai  sangat kecil, sin  = tg  a, sehingga :
Io = V BM
Atau
Io
BM =
V
Tinggi metasentrum adalah :
GM = BM - BG

35
Io
GM = − BG
V
Apabila G di bawah B maka BG ditambahkan. Dalam keadaan ini tinggi
metasentrum selalu positif dan keseimbangan adalah stabil. Tinggi
metasentrum ini angat penting di dalam perencanaan kapal, ponton, pelampung
penambat kapal, dan sebagainya.

5.4 Peralatan
a. Hidraulik Bench (F1-10).
b. Peralatan pengukuran metacentrik height (F1-10).
c. Rol meter.
d. Neraca (timbangan).

5.5 Cara Percobaan


1. Ukur dimensi bejana meliputi panjang, lebar dan kedalaman/tinggi.
2. Timbangan berat pengatur (adjustable mass) dan berat bejana (pontoon)
seluruhnya.
3. Atur posisi pengatur dibagian tengah, letakkan bejana didalam air.
4. Pastikan benang penggantung (plum line) pada skala 0.
5. Pilih letak beban geser (sliding mass) kira-kira 1/3 tinggi batang geser (mast).
6. Geser beban pengatur ke arah kanan, ukur sudut yang terjadi (  ) , kedalam
bagian yang tenggelam (d) dan tinggi beban geser terhadap dasar bejana (y).
7. Ulangi percobaan diatas dengan menggeser beban pengatur ke arah kiri.
8. Ulangi langkah 5, 6, dan 7 dengan menaikkan beban geser menjadi kurang lebih
2/3 batang geser dan ujung teratas geser.

36
Gambar 5.2 Dokumentasi Percobaan 4
(Sumber: Pelaksanaan Praktikum Hidrolika)

5.6 Hasil-hasil Pengukuran :


a. Dimensi bejana ; L = 350 mm, B = 200 mm, D = 75 mm
b. Berat beban pengatur ; M = 1,1 kg
c. Berat bejana ; m = 0,3845 kg
d. Untuk beban geser 1/3 batang geser
Tinggi pusat beban (center of grafity),y = 133mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 29 mm
Volume baja yang tenggelam, V = 2030000 mm3
Untuk 1/3 Batang Geser
V=L×B×d
= 350 mm × 200 mm × 25 mm
= 1750000 mm3

m.x
GN =
M .tg

37
Dimana :
∆x (Interval L.beban pengatur) = 15

Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 1/3 Batang Geser
Kanan Kiri

L. beban Hasil Metacentric L. beban Hasil Metacentric


pengatur Pengamatan GN pengatur Pengamatan GN
(mm) (θ) (mm) (mm) (θ) (mm)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
15 3 100,046 15 2,5 120,089
30 5 59,930 30 5 59,930
45 7,5 39,826 45 7,5 39,826
(Sumber: Data Primer Diolah, 2022)

Contoh Perhitungan :
1. Kolom 1
Luas Beban Pengatur = 15 mm
2. Kolom 2
Hasil Pengamatan dari kanan = 3o
3. Kolom 3
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Hasil pengamatan dari kanan = 3o
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 100,046 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 3°

4. Kolom 4
Luas beban pengatur = 15 mm

38
5. Kolom 5
Hasil pengamatan dari kiri = 2.5o
6. Kolom 6
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 120,089 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 2,5°

Hubungan GN dengan θ kanan


120,000
100,046
100,000

80,000
59,930
GN

60,000
39,826
40,000

20,000

0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
θ

Gambar 5.3 Grafik Hubungan GN Dengan θ (Data Kanan)


(Sumber: Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 1/3 Batang
Geser)
1. Analisa data kanan
Diketahui:
Hasil pengamatan pada beban pengatur 45 = 7,5º
Hasil pengamatan pada beban pengatur 15 = 2º
Metasentrik GN pada beban pengatur 45 = 39,826 mm
Metasentrik GN pada beban pengatur 15 = 100,046 mm

39
7,5 ° − 2°
𝑇g 𝜃 = = 0,0747
100,046 𝑚𝑚 − 39,826 𝑚𝑚
2. Harga GN dari grafik
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,0747

𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 70,17 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0747

3. Harga GN dari perhitungan


Tinggi pusat beban (center of gravity), Y= 133 mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 29 mm
𝑑 29 𝑚𝑚
𝐵𝑁 = 𝑌 + = 133 𝑚𝑚 + = 147,833 𝑚𝑚
2 2
Luas Bejana = 350 mm
Lebar bejana = 200 mm
Volume baja yang tenggelam, v = 2030000 mm³
𝐿 × 𝐵3 350 𝑚𝑚 × (200 𝑚𝑚)3
𝐵𝐺 = = = 114,891 𝑚𝑚
12 × 𝑉 12 × 2030000 𝑚𝑚3

𝐺𝑁 = 𝐵𝑁 − 𝐵𝐺 = 147,833 𝑚𝑚 − 114,891 𝑚𝑚 = 32,891𝑚𝑚

Hasil GN dari grafik > dari hasil GN perhitungan

40
Hubungan GN dengan θ kiri
140,000
120,089
120,000

100,000
GN

80,000
59,930
60,000
39,826
40,000

20,000

0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
θ

Gambar 5.4 Grafik Hubungan GN Dengan θ (Data Kiri)


(Sumber: Tabel 5.1 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 1/3 Batang
Geser)
1. Analisa data kiri
Diketahui :
Hasil pengamatan pada beban pengatur 45 = 7,5 ̊
Hasil pengamatan pada beban pengatur 15 = 2,5 ̊
Metasentrik GN pada beban pengatur 45 = 39,826 mm
Metasentrik GN pada beban pengatur 15 = 120,089 mm
7,5 ° − 2,5°
𝑇g 𝜃 = = 0,0623 𝑚𝑚
120,089 𝑚𝑚 − 39,826 𝑚𝑚

2. Harga GN dari grafik


Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,063

41
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 84,17 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0623
3. Harga GN dari perhitungan
Tinggi pusat beban (center of gravity), Y= 133 mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 29 mm
𝑑 29𝑚𝑚
𝐵𝑁 = 𝑌 + = 133 𝑚𝑚 + = 147,833 𝑚𝑚
2 2
Luas Bejana = 350 mm
Lebar bejana = 200 mm
Volume baja yang tenggelam, v = 2030000 mm³
𝐿 × 𝐵3 350 𝑚𝑚 × (200 𝑚𝑚)3
𝐵𝐺 = = = 114,943 𝑚𝑚
12 × 𝑉 12 × 2030000 𝑚𝑚3

𝐺𝑁 = 𝐵𝑁 − 𝐵𝐺 = 147,833 𝑚𝑚 − 114,943 𝑚𝑚 = 32,891𝑚𝑚

Hasil GN dari grafik >dari hasil GN perhitungan

Untuk Beban Geser 2/3 Batang Geser

Tinggi pusat beban (center of grafity), y = 267 mm

Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 25 mm

Volume baja yang tenggelam, V = 1750000 mm³

2/3 Batang geser

Panjang bejana (L) = 350 mm


Lebar bejana (B) = 200 mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam (d) = 25 mm
V=L×B×d
= 350 mm × 200 mm × 5 mm
= 1750000 mm3

42
m.x
GN =
M .tg

Dimana :
∆x (Interval L.beban pengatur) = 15

Tabel 5.2 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 2/3 Batang Geser
Kanan Kiri

L. beban Hasil Metacentric L. beban Hasil Metacentric


pengatur Pengamatan GN pengatur Pengamatan GN
(mm) (θ) (mm) (mm) (θ) (mm)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


15 3,5 85,725 15 2,5 120,089
30 6,5 46,019 30 5,5 54,453
45 9 33,104 45 8,5 35,083
(Sumber: Data Primer Diolah, 2022)

Contoh Perhitungan:

1. Kolom 1
Luas Beban Pengatur = 15 mm
2. Kolom 2
Hasil Pengamatan dari kanan = 3,5o
3. Kolom 3
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Hasil pengamatan dari kanan = 3,5o

43
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 85,725 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 3,5°

4. Kolom 4
Luas beban pengatur = 15 mm
5. Kolom 5
Hasil pengamatan dari kiri = 2,5o
6. Kolom 6
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
𝑚.∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 ×15𝑚𝑚
Metasentrik GN = 𝑀 𝑡𝑔𝜃 = = 120,089 𝑚𝑚
1,1𝑘𝑔 ×𝑡𝑔 2,5°

Hubungan GN dengan θ kanan


120,000

100,000 85,725

80,000
GN

60,000 46,019

40,000 33,104

20,000

0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
θ

Gambar 5.5 Grafik Hubungan GN Dengan θ (Data Kanan)


(Sumber: Tabel 5.2 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 2/3 Batang Geser)

1. Analisa data kanan


Diketahui:
Hasil pengamatan pada beban pengatur 45 = 9º

44
Hasil pengamatan pada beban pengatur 15 = 3,5 º
Metasentrik GN pada beban pengatur 45 = 33,104 mm
Metasentrik GN pada beban pengatur 15 = 85,725 mm
9 ° − 3,5°
𝑇g 𝜃 = = 0,1045 𝑚𝑚
85,725 𝑚𝑚 − 33,104 𝑚𝑚
2. Harga GN dari grafik
Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,1045

𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 50,164 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,1045

3. Harga GN dari perhitungan


Tinggi pusat beban (center of gravity), Y=267 mm
Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 25 mm
𝑑 25 𝑚𝑚
𝐵𝑁 = 𝑌 + = 267 𝑚𝑚 + = 279,167 𝑚𝑚
2 2
Luas Bejana = 350 mm
Lebar bejana = 200 mm
Volume baja yang tenggelam, v = 1750000 mm³
𝐿 × 𝐵3 350 𝑚𝑚 × (200 𝑚𝑚)3
𝐵𝐺 = = = 133,333 𝑚𝑚
12 × 𝑉 12 × 1750000 𝑚𝑚3

𝐺𝑁 = 𝐵𝑁 − 𝐵𝐺 = 279,167 𝑚𝑚 − 133,333 𝑚𝑚 = 145,833𝑚𝑚

Hasil GN dari grafik < dari hasil GN perhitungan

45
Hubungan GN dengan θ kiri
140,000
120,089
120,000

100,000

80,000
GN

54,453
60,000
35,083
40,000

20,000

0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
θ

Gambar 5.6 Grafik Hubungan GN Dengan θ (Data Kiri)


(Sumber: Tabel 5.2 Tabel Hasil Perhitungan Jarak Beban Geser 2/3 Batang Geser)

1. Analisa data kiri


Diketahui :
Hasil pengamatan pada beban pengatur 45 = 8,5 ̊
Hasil pengamatan pada beban pengatur 15 = 2,5 ̊
Metasentrik GN pada beban pengatur 45 = 35,083 mm
Metasentrik GN pada beban pengatur 15 =120,089 mm
8,5 ° − 2,5°
𝑇g 𝜃 = = 0,0706 𝑚𝑚
120,089 𝑚𝑚 − 35,083 𝑚𝑚

2. Harga GN dari grafik


Berat bejana (m) = 0,3845 kg
Interval L.beban pengatur (∆x) = 15 mm
Berat beban pengatur (M) = 1,1 kg
Tg θ = 0,0706

46
𝑚. ∆𝑥 0,3845𝑘𝑔 × 15𝑚𝑚
𝐺𝑁 = = = 74,283 𝑚𝑚
𝑀 𝑡𝑔𝜃 1,1𝑘𝑔 × 0,0706

3. Harga GN dari perhitungan

Tinggi pusat beban (center of gravity), Y= 267 mm


Ukuran bagian ujung yang tenggelam, d = 25 mm
𝑑 25 𝑚𝑚
𝐵𝑁 = 𝑌 + = 267 𝑚𝑚 + = 279,167 𝑚𝑚
2 2
Luas Bejana = 350 mm
Lebar bejana = 200 mm
Volume baja yang tenggelam, V= 1750000 mm³
𝐿 × 𝐵3 350 𝑚𝑚 × (200 𝑚𝑚)3
𝐵𝐺 = = = 133,333 𝑚𝑚
12 × 𝑉 12 × 1750000 𝑚𝑚3

𝐺𝑁 = 𝐵𝑁 − 𝐵𝐺 = 279,167 𝑚𝑚 − 133,333 𝑚𝑚 = 145,833𝑚𝑚

Hasil GN dari grafik < dari hasil GN perhitungan

5.7 Kesimpulan
Dari hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa Besarnya metasonik
tergantung pada pusat berat (center of gravity). semakin besar harga pusat berat
(Y) maka tinggi metasonik (GN) semakin besar. Begitupun sebaliknya semakin
kecil harga pusat berat (Y) maka tinggi metasonik (GN) semakin kecil. Pada
praktikum diatas tinggi pusat berat (Y) = 133 mm dan 267 mm, maka nilai GN
yang diperoleh pada Y=133 mm adalah 32,891 mm dan Y= 267 mm adalah
145,833 mm. Tinggi metasentrik akan berubah dengan sudut θ yang bervariasi
yang dipengaruhi oleh lengan pengatur, semakin besar lengan beban semakin besar
pula sudut yang terjadi (θ) yang menyebabkan tinggi metasonik (GN) semakin
kecil.

47

Anda mungkin juga menyukai