C. Prosedur Percobaan
Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan pada percobaan ini:
1. Siapkan semua peralatan yang diperlukan
2. Mencatat berat masing-masing komponen yang ada pada ponton.
3. Mengukur dimensi ponton.
4. Rakit semua alat
5. Meletakkan ponton di baskom berisi air
6. Tetapkan tinggi “sliding mass” (menurut petunjuk instruktur).
7. Terlebih dahulu mengatur unting-untingnya, dimana dalam keadaan
stabil sudut bacaannya nol derajat
8. Menghitung kedalaman bagian ponton yang terendam (d), untuk
kemudian menentukan titik pusat gaya apung dari dasar pontón dalam
keadaan stabil (B).
9. Geser Ajustable Mass (berdasarkan petunjuk instruktur) ke kiri dan ke
kanan secara bertahap, masing-masing tahap diamati secara berhati-
hati dan dicatat pengamatan pada skala sudut dengan pembacaan
sudut benang unting-unting.
10. Ulangi percobaan nomor 9, dengan tinggi “sliding mass” yang
berbeda pada langkah nomor 6.
D. Dasar Teori
a) Stabilitas Benda Apung
Suatu benda dikatakan stabil bila benda tersebut tidak terpengaruh
oleh ganguan kecil (gaya) yang mencoba membuatnya tidak seimbang.
Bila sebaliknya benda itu dikatakan dalam keadaan tidak stabil atau labil.
Suatu benda terapung dalam keseimbangan stabil apabila pusat beratnya
berada dibawah pusat apung. Benda terapung dengan kondisi tertentu
dapat pula dalam keseimbangan stabil meskipun pusat beratnya berada di
atas pusat apung.
Titik metasentrum adalah titik potong antara garis vertikal yang
melalui pusat apung Bo sesudah benda digoyang dengan garis vertikal
yang melalui titik pusat Bo sebelum digoyang. Jika Mo terletak dibawah
Wo maka benda akan terapung labil dan apabila Mo terletak diatas Wo,
benda akan terapung stabil.
I = V BM
atau
𝐼
BM =𝑉
Kekiri Kekanan
NO 𝒃. 𝑿 𝒃. 𝑿
X Φ ( ) X Φ ( )
𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽
1 4 1 49,106 4 0,9 54,563
Kekiri Kekanan
NO 𝒃. 𝑿 𝒃. 𝑿
X Φ ( ) X Φ ( )
𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽
1 4 0,4 122,775 4 0,6 81,848
2 8 1 98,211 8 1,2 81,839
3 12 2,4 61,352 12 2,2 66,936
4 16 2,5 78,527 16 2,6 75,503
5 24 3,6 81,743 24 3,4 86,564
6 28 4,7 72,979 28 4,9 69,987
DATA III
Tinggi geseran sliding mass (a) = 140 mm
t
Tinggi pusat berat dari dasar ponton ( a ) = 172,45 mm
2
Kedalaman ponton yang terendam (d) = 23 mm
d
Posisi titik apung ( ) = 1,15 mm
2
Tabel 3.3 Percobaan Benda Apung untuk Percobaan III
Kekiri Kekanan
NO 𝒃. 𝑿 𝒃. 𝑿
X Φ ( ) X Φ ( )
𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽
1 4 1,1 44,641 4 0,9 54,563
2 8 1,9 51,676 8 2,1 46,751
3 12 2,4 61,352 12 2,2 66,936
4 16 3,4 57,709 16 3,6 54,496
5 24 4,6 63,920 24 4,4 66,837
6 28 4,9 69,987 28 4,7 72,979
DATA IV
Tinggi geseran sliding mass (a) = 210 mm
t
Tinggi pusat berat dari dasar ponton ( a ) = 242,45 mm
2
Kedalaman ponton yang terendam (d) = 24 mm
d
Posisi titik apung ( ) = 1,2 mm
2
Tabel E.4 Percobaan Benda Apung untuk Percobaan IV
Kekiri Kekanan
NO 𝒃. 𝑿 𝒃. 𝑿
X Φ ( ) X Φ ( )
𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽
1 4 0,5 98,219 4 0,4 122,775
2 8 1,5 65,466 8 1,3 75,542
3 12 2,4 61,352 12 2,6 56,627
4 16 4,8 40,830 16 4,6 42,613
5 24 6,2 47,341 24 6,0 48,931
6 28 7 48,866 28 6,9 49,581
DATA V
Tinggi geseran sliding mass (a) = 280 mm
t
Tinggi pusat berat dari dasar ponton ( a ) = 312,45 mm
2
Kedalaman ponton yang terendam (d) = 25 mm
d
Posisi titik apung ( ) = 1,25 mm
2
Tabel E.5 Percobaan Benda Apung untuk Percobaan V
Kekiri Kekanan
NO 𝒃. 𝑿 𝒃. 𝑿
X Φ ( ) X Φ ( )
𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽 𝑾 𝐭𝐚𝐧 𝜽
1 4 1,9 25,838 4 2,1 23,376
2 8 2,5 39,264 8 2,4 40,902
3 12 3,7 39,764 12 3,8 38,715
4 16 4,9 39,993 16 5,0 39,189
5 24 6,1 48,123 24 6,0 48,931
6 28 8 42,692 28 7,8 43,801
F. Tabel Hasil Perhitungan dan Gambar Grafik
Hasil Rerata
No
𝑏. 𝑋
X 𝜃 rata-rata ( )
𝑊 tan 𝜃 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1 4 0,95 51,8343
2 8 1 99,2035
3 12 1,65 89,3495
4 16 2,2 89,4331
5 24 3,35 87,8787
6 28 4,4 78,0173
Tabel F.2 Perhitungan Benda Apung untuk Percobaan II, a = 7 cm
Hasil Rerata
No
𝑏. 𝑋
X 𝜃 rata-rata ( )
𝑊 tan 𝜃 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1 4 0,5 102,311
2 8 1,1 90,0253
3 12 2,3 64,1443
4 16 2,55 77,0151
5 24 3,5 84,1538
6 28 4,8 71,4832
Hasil Rerata
No
𝑏. 𝑋
X 𝜃 rata-rata ( )
𝑊 tan 𝜃 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1 4 1 49,6017
2 8 2 49,2138
3 12 2,3 64,1443
4 16 3,5 56,1025
5 24 4,5 65,3785
6 28 4,8 71,4832
Hasil Rerata
No
𝑏. 𝑋
X 𝜃 rata-rata ( )
𝑊 tan 𝜃 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1 4 0,45 110,497
2 8 1,4 70,5039
3 12 2,5 58,9898
4 16 4,7 41,7215
5 24 6,1 48,1359
6 28 6,95 49,2237
Tabel F.5 Perhitungan Benda Apung untuk Percobaan V, a = 28 cm
Hasil Rerata
No
𝑏. 𝑋
X 𝜃 rata-rata ( )
𝑊 tan 𝜃 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
1 4 2 24,6069
2 8 2,45 40,0826
3 12 3,75 39,2394
4 16 4,95 39,5907
5 24 6,05 48,527
6 28 7,9 43,2466
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100
Tinggi Metasentrum (GN)
20
15
10
5
0
0 20 40 60 80 100
Tinggi Metasentrum (GN)
3.8 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ponton dapat dikatakan stabil atau tidak, dinyatakan dari letak titik
berat terhadap garis kerja gaya apung.
2. Jika titik berat (sliding mass) diubah kedudukannya semakin tinggi dan
adjustable mass digeser kedudukannya menjauhi titik berat ponton,
maka semakin besar sudut yang terjadi.
3. Tinggi Metasentrum (GM) sangat dipengaruhi oleh jarak geseran.
4. Ketinggian Metasentrum berubah-ubah bersamaan dengan perubahan
tinggi Sliding Mass.