“UJI LENGKUNG”
Disusun Oleh :
NIM : 4202217073
Kelompok : 2 (DUA)
2023
A. TUJUAN PRAKTEK
B. DASAR TEORI
Apabila suatu benda uji dibengkokkan, maka akan terjadi perubahan bentuk pada
bagian yang dibengkokkan. Bagian luar akan mendapat tarikan sedangkan bagian dalam
Besarnya defleksi yang terjadi tergantung dari jenis bahan, dimensi bahan dan beban
yang diberikan. Pada pengujian lengkung ini defleksi atau lenturan yang terjadi dapat di
ukur dengan dial indikator, kemudian hasilnya dapat digunakan untuk menghitung
Menurut ilmu gaya, defleksi atau lenturan dapat dihitung berdasarkan rumus-rumus di
bawah ini.
F
R A =R B=
2
3
F×L
E=
48 ×∆ Y × I
Dimana :
F = beban ( N )
4
I = momen inersia ( mm )
N
2
E = modulus elastisitas ( mm )
y = defleksi ( mm )
a ≠b
F ×b F×a
RA= , RB =
L L
2 2
a ×b × F
E=
3 × ∆ Y × L× I
3. Momen inersia dan momen tahanan.
a. Penampang bulat
I x =I y =I
π 4
I = Momen inersia = × d (mm 4)
64
π 3 3
W x =W y =Momentahanan= × d (mm )
32
b. Penampang persegi
1 3 4
I x= × b ×h (mm )
12
1 2 3
W x = × b ×h (mm )
6
Gambar 5. Penampang persegi beban sejajar sumbu x-x
1 3 4
I x= × h× b (mm )
12
1 2 3
W x = × b ×h (mm )
6
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
2. Dynamometer
3. Vernier Caliper
4. Micrometer
5. Test Piece
6. Spidol permanen
7. High Gauge
8. Dial Indikator
9. Surface Plate
E. PROSEDUR PERCOBAAN
c. Hidupkan mesin hirolik dengan menekan “pump on” sehingga “pump lamp”
menyala
g. Gerakkan mesin hingga benda uji menyentuh penekan, catat kenaikan bebannya
i. Naikkan beban setiap 200 N secara bertahap dan catat defleksinya pada saat itu
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi posisi a b (a = 100 mm, b = 150 mm)
3. Pengukuran lenturan dengan penampang persegi panjang
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi disini batang uji pada sumbu x-x tegak
Langkah-langkahnya sama seperti no.1 tetapi disini batang uji pada sumbu x-x tegak
dengan a b
Defleksi(
No ARAH GAYA Defleksi( ARAH GAYA
Y)
. GAYA (F) (N) Y) (mm) GAYA (F) (N)
(mm)
1 0 0 2600 0.67
2 200 0.03 2400 0.65
3 400 0.10 2200 0.63
4 600 0.22 2000 0.60
5 800 0.28 T 1800 0.56
6 N 1000 0.32 U 1600 0.52
7 A 1200 0.37 R 1400 0.48
8 I 1400 0.45 U 1200 0.45
9 K 1600 0.46 N 1000 0.40
10 1800 0.50 800 0.36
11 2000 0.56 600 0.32
12 2200 0.60 400 0.27
13 2400 0.65 200 0.22
14 2600 0.67 0 0
Tabel 4. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah pada penampang bulat.
Tabel 5. Data pengujian lengkung beban ditengah pada penampang segi empat.
Defleksi ( Defleksi (
No ARAH GAYA (F) Y) ARAH GAYA Y)
. GAYA (N) (mm) GAYA (F) (N) (mm)
1 0 0 2600 0.29
2 200 0.03 2400 0.28
3 400 0.05 2200 0.27
4 600 0.07 T 2000 0.25
5 N 800 0.10 U 1800 0.23
6 A 1000 0.12 R 1600 0.21
7 I 1200 0.15 U 1400 0.19
8 K 1400 0.16 N 1200 0.16
9 1600 0.19 1000 0.15
10 1800 0.21 800 0.14
11 2000 0.24 600 0.10
12 2200 0.26 400 0.07
13 2400 0.28 200 0.04
14 2600 0.29 0 0
2. Beban tidak ditengah tengah
a) Data sebelum di uji
Sebelum dilakukan pengujian lengkung, maka dilakukan pengukuran dimensi
benda uji dan jarak tumpuan (lihat gambar 11) adalah sebagai berikut :
Gambar 11. pengujian beban tidak ditengah pada penampang segi empat.
Tabel 6. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah pada penampang segi empat.
Tabel 7. Data pengujian lengkung beban ditengah pada penampang segi empat.
Gambar 13. pengujian beban tidak ditengah pada penampang segi empat.
Tabel 8. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah pada penampang segi empat.
G. PENGOLAHAN DATA
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan data data di atas, maka dapatlah diolah
seperti contoh perhitungan di bawah ini:
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data
lainnnya dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan baja beban ditengah
Erata rata=
∑ E = 700656,866 N /mm2 =53896,682 N /mm2
n 13
2500
Axis Title 2000
1500
1000
500
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Naik Turun
2 2 4
2600 N × 100 mm × 150 mm 585000000000 N mm 2
E= 4
= 6
=77949,61757 N /mm
3 × 0 , 49 mm ×20421,354 mm ×250 mm 7504847,595 mm
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data lainnya
dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan baja beban tidak ditengah
Erata rata=
∑ E = 1022673.74 N /mm2 =78667.21073 N /mm2
n 13
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data
lainnnya dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 11. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan kuningan beban ditengah
Defleksi Defleksi
ARAH GAYA Modulus ARAH GAYA Modulus
(Y) (Y)
GAYA (F) (N) Elastisitas (E) GAYA (F) (N) Elastisitas (E)
(mm) (mm)
0 0 0 2600 0.90 46781.90223
200 0.03 107958,2359 2400 0.88 44164.73287
400 0.10 64774.94155 2200 0.83 42923.15404
600 0.16 60726.5077 2000 0.77 42061.65036
800 0.23 56326.03613 T 1800 0.70 41641.03385
N 1000 0.33 49071.92542 U 1600 0.63 41126.94702
A 1200 0.40 48581.20616 R 1400 0.56 40484.33847
I 1400 0.48 47231.72821 U 1200 0.48 40484.33847
K 1600 0.55 47109.0484 N 1000 0.40 40484.33847
1800 0.63 46267.81539 800 0.33 39257.54033
2000 0.68 47628.63349 600 0.27 35986.07864
2200 0.78 45674.63827 400 0.18 35986.07864
2400 0.87 44672.37348 200 0.10 32387.47077
2600 0.90 46781.90223 0 0 0
Erata rata=
∑ E = 712804,9924 N /mm2 =54831,15326 N /mm 2
n 13
1500
1000
500
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
DEFLEKSI (∆Y) (mm)
2 2 4
2600 N ×100 mm ×150 mm 585000000000 N mm 2
E= 4
= 6
=44094,0693 N /mm
3 × 0 ,88 mm× 20101,652 mm ×250 mm 13267090 , 32mm
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data lainnya
dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 11. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan kuningan beban tidak
ditengah
Erata rata=
∑ E = 640880,0354 N /mm2 =49298,46426 N /mm2
n 13
3 3
2600 N × 250 mm 40625000000 N mm
E= 4
= 5
48 ×0 , 29 mm ×32552,083 mm 453124,9954 mm
2
¿ 89655,17333 N /mm
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data
lainnnya dapat dilihat pada tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 13. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan baja segi empat beban
ditengah
Erata rata =
∑ E 1076457,285 N /mm2
= =82804,40653 N /mm
2
n 13
2 2 4
2600 N ×100 mm ×150 mm 585000000000 N mm 2
E= 4
= 6
=82626,20774 N /mm
3 × 0 ,29 mm × 32552,083 mm ×250 mm 7080078,053 mm
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data lainnya
dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan baja segi empat beban
tidak ditengah
Erata rata=
∑ E = 1049234,811N /mm2 =80710,37009 N /mm2
n 13
1500
1000
500
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
DEFLEKSI (∆Y) (mm)
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data
lainnnya dapat dilihat pada tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan kuningan segi empat
beban ditengah
Erata rata =
∑ E 719102,1176 N /mm2
= =55315,54751 N /mm
2
n 13
1500
1000
500
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
DEFLEKSI (∆Y) (mm)
Dengan menggunakan contoh perhitungan di atas, maka untuk hasil perhitungan data lainnya
dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13. Data hasil perhitungan pengujian lengkung bahan kuningan beban tidak
ditengah
Erata rata=
∑ E = 818901,8437 N /mm2 =62992,44952 N /mm2
n 13
1500
1000
500
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
DEFLEKSI (∆Y) (mm)
Berdasarkan hasil dan data yang di peroleh dari pengujian lengkung bahwa pengujian
lengkung bertujuan untuk mengtahui kekuatan dan perilaku deformasi dari bahan tersebut
saat dikenakan beban. Pemberian beban tidak dilakukan sekaligus namun bertahap dimana
arah bebannya naik dan turun.
Pada bahan yang di kenakan beban arah naik perbuahan kelurusan dari bahan baja dan
kuningan berubah cepat. Ada perubahan defleksi (perubahan bentuk pada balok atau batang)
di mana bahan yang di tekan dengan gaya 200 – 2600 N mengalami defleksi yang lebih kecil
di bandingkan ketika bahan di beri beban turun dengan gaya 2600 - 200 N.
Dari data hasil pengujian yang di peroleh dengan bahan baja dan kuningan yaitu
Modulus elastisitas bahan pada baja penampang bulat dengan beban di tengah
2
53896,682 N /mm
Modulus elastisatas bahan baja penampang bulat beban tidak di tengah 78667,21073 N /mm2
Modulus elastisitas bahan kuningan penampang bulat beban di tengah 54831,15326 N /mm 2
Modulus elastisitas bahan pada baja penampang segi empat dengan beban di tengah sebesar
2
82804,40653 N /mm
Modulus elastisitas bahan pada baja penampang segi empat dengan beban tidak di tengah
2
80710,37009 N /mm
Modulus elastisitas bahan kuningan penampang segi empat beban tidak di tengah
2
62992,44952 N /mm
Dari data yang di peroleh maka pada bahan baja penampang bulat dengan beban di
tengah dan tidak di tengah data yang di dapat mengalami peningkatan dari 53896,682 N /
mm2 menjadi 78667,21073 N /mm2, pada bahan kuningan beban di tengah dan tidak di tengah
data yang di peroleh di dapat mengalami penurunan yaitu dari 54831,15326 N /mm 2 menjadi
2
49298,46426 N /mm , pada bahan baja penampang segi empat beban di tengah dan tidak di
tengah mengalami penurunan dari 82804,40653 N /mm 2 menjadi 80710,37009 N /mm 2, pada
bahan kuningan penampang segi empat mengalami peningkatan dari 55315,54751 N /mm2
menjadi 62992,44952 N /mm2
H. KESIMPULAN
Dari data dan analisa dengan bahan baja dan kuningan terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi yaitu Pada bahan baja kekuatan lengkung lebih besar, karna bahan baja
memiliki karbon yang lebih sedikit sehingga baja bersifat lunak. Berbeda dengan kuningan
yang bersifat getas. Sehingga bahan baja tidak mudah patah ketika diberi beban yang besar
dibandingkan dengan bahan yang kuningan yang akan lebih mudah patah.Bentuk penampang
yang berbeda segi empat dan bulat karna bentuk penampang secara langsung mempengaruhi
momen inersia dan kekakuan penampang tersebut. Penampang segi empat, sering kali
dirancang untuk memberikan kekakuan yang optimal terhadap lentur. Penampang bulat
mungkin tidak memiliki kekakuan yang sama karena distribusi massa merata di sekitar
sumbu. Jarak antara tumpuan mempengaruhi uji lengkung atau pengujian lentur karena jarak
ini memainkan peran kunci dalam menentukan distribusi beban dan momen lentur pada suatu
struktur atau benda uji yang sedang diuji.
Jawaban
1.) Fungsi dari pengujian lengkung adalah salah satu metode penting dalam bidang mekanika
material. Uji ini dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan sebuah bahan dalam menahan
beban lentur hingga terjadi deformasi atau keretakan.
2.) Tumpuan sama a = b yaitu 125 mm pada bahan baja dan kuningan hasil beban yang di
terima sebesar 1300 N sedangkan pada tumpuan yang tidak sama a = 100 mm, b = 150 mm
bahan baja dan kuningan hasil beban yang di terima lebih besar yaitu 1560 N
3.) Yang terjadi pada bahan jika terletak pada dua tumpuan yang di beri gaya lengkung
adalah bahan akan mengalami Regangan, tekanan, deformasi, perubahan bentuk dan potesi
patah atau rusak.