PENGUJIAN BAHAN
JOB UJI LENGKUNG
Disusun Oleh;
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum pengujian lengkung pada bahan adalah sebagai
berikut :
1) Mahasiswa dapat mempelajari defleksi yang terjadi pada batang.
B. DASAR TEORI
Apabila suatu benda uji dibengkokkan, maka akan terjadi perubahan bentuk pada bagian
yang dibengkokkan. Bagian luar akan mendapat tarikan sedangkan bagian dalam akan mendapat
tekanan dan bagian tengah netral.
Besarnya defleksi yang terjadi tergantung dari jenis bahan, dimensi bahan dan beban yang
diberikan. Pada pengujian lengkung ini defleksi atau lenturan yang terjadi dapat diukur dengan
dial indikator, kemudian hasilnya dapat digunakan untuk menghitung modulus elastisitas bahan
uji tersebut.
Menurut ilmu gaya, defleksi atau lenturan dapat dihitung berdasarkan rumus-rumus dibawah ini :
A. Δy = defleksi (mm)
a≠b
C. PERLENGKAPAN KERJA
Perlengkapan yang digunakan dalam praktek ini adalah :
D. KESELAMATAN KERJA
1. Beban ditengah-tengah
F
125 125 y
F
x x
A C B
y
250 d=25,40
Tabel 2. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah pada penampang bulat.
F
125 125 y
F
x x
A C B
y
250 d=25,30
F
100 150 y
F
x x
A C B
y
250
d=25,30
GAYA
ARAH (F) DEFLEKSI ARAH GAYA DEFLEKSI
GAYA (N) (ΔY) (mm) GAYA (F) (N) (ΔY) (mm)
1. Beban ditengah-tengah
a) Data sebelum di uji
Sebelum dilakukan pengujian lengkung, maka dilakukan pengukuran dimensi benda uji dan jarak
tumpuan (lihat gambar 10) adalah sebagai berikut :
F
y
125 125
F
x x
A C h=25,00
B
250 y
d=25,00
100 y
150
F
x x h=25,00
A C B
y
250
d=25,00
Tabel 6. Data pengujian lengkung beban tidak ditengah penampang segi empat.
1. Beban ditengah-tengah
Sebelum dilakukan pengujian lengkung, maka dilakukan pengukuran dimensi benda uji dan jarak
tumpuan (lihat gambar 12) adalah sebagai berikut :
y
125 125
F
x x
A C h=25,3
B
250 y
d=25,3
benda uji dan dial indicator telah terpasang di mesin uji bengkok, maka dapat diambil datanya (lihat
table 7) adalah sebagai berikut :
100 y
150
F
x x h=25,3
A C B
250 y
d=25,3
Gambar 13. Pengujian beban tidak ditengah pada penampang segi empat
benda uji dan dial indicator telah terpasang di mesin uji bengkok, maka dapat diambil datanya (lihat
table 8) adalah sebagai berikut :
G. PENGOLAHAN DATA
H. ANALISA
Dari pengujian yang telah dilakukan kita dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat bahan yang di
uji. Bahan yang mempunyai tingkat kekerasan rendah akan mudah patah karena sifat ketas. pada
saat pengujian lengkung menggunakan bahan kayu terjadi perubahan pada benda uji,kayu tidak
mengalami kebengkokkan tetapi patah karena kayu memiliki sifat ketas,pada kasus ini
mengakibatkan retakan atau patah di tengah-tengah kayu ,mulai dari retakan kecil di
permukaan,retakan yang besar dan terus menerus hinnga mengakibatkan kayu patah.
Terdapat hasil data dari benda uji tersebut di atas, Semakin ketas benda yang diuji maka semakin
mudah benda tersebut untuk hancur saat dilakukannya penekanan. Dalam pengujian suatu bahan
kayu terhadap tekanan dari beban yang di berikan sampai beban mencapai titik Lelah atau
samapai pada beban maksimum yang dapat diterima oleh bahan tersebut berdasarkan
perhitungan.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dan pengolahan data diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua
bahan saat di uji mempunyai tingkat kekerasan yang sama. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses uji lengkung yaitu ketebalan bahan yg di uji,peralatan yang di
gunakan dan sebagainya. pada saat melakukan penekanan semakin besar gaya yang di
berikan maka semakin kecil daya tahan dari benda yang di uji dan semakin ketas benda
yang diuji maka semakin mudah benda tersebut untuk patah pada saat di lakukan penekanan
pada titik tertentu.