Anda di halaman 1dari 10

1.

PRAKTIKUM DEFLEKSI

I. Teori Dasar
Suatu batang kontinu yang ditumpu pada bagian pangkalnya akan melendut jika
diberi suatu pembebanan. Secara umum persamaan defleksi suatu batang dapat
dilihat pada kurva defleksi batang tersebut. Defleksi secara umum adalah
besarnya perpindahan yang terjadi akibat adanya berat batang maupun beban yang
diberikan dari luar. Pada gambar 1.1 diperlihatkan peristiwa defleksi pada suatu
batang kantilever. Dari gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa defleksi pada ujung
bebas berharga sebesar V.
dx
x

Gambar 1.1 Defleksi batang kantilever

Defleksi pada suatu batang berhubungan langsung dengan regangan yang terjadi
pada batang tersebut (L/L). Jika regangan yang terjadi pada struktur semakin
besar, maka tegangan struktur pun akan bertambah besar. Defleksi sangat penting
untuk diketahui karena berhubungan dengan desain sturktur dan membantu dalam
analisis struktur.

Jenis jenis defleksi berdasarkan pembebanan yang terjadi pada batang

1. Defleksi Aksial
Merupakan defleksi yang terjadi jika pembebanan tegak lurus terhadap
penampang seperti diperlihatkan pada gambar 1.2.

I-1
Gambar 1.2 Defleksi Aksial
Defleksi dari batang aksial, seperti diperlihatkan pada gambar 1.2 dapat
dinyatakan dengan persamaan (I-1)
PL
(1-1)
AE
Dimana P menyatakan beban aksial, A adalah luas penampang, E merupakan
modulus elastisitas batang dan L adalah panjang batang.

2. Defleksi lateral (lendutan)


Merupakan defleksi yang terjadi jika pembebanan lateral yang sejajar dengan
penampang atau tegak lurus terhadap sumbu batang. Defleksi batang sederhana
yang dibebani lateral diperlihatkan pada gambar 1.3. Beban P ditempatkan
sejarak a dari tumpuan sebelah kiri. Defleksi untuk dari batang akan berbentuk
kurva, dimana persamaan defleksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan
(1.2)

I-2
Gambar 1.3 Defleksi lateral sebuah balok elastis

Pb 3
( x) [ x (L2 b 2 ) x] (1.2)
6EI
Persamaan (2) berlaku untuk x<a. Untuk bentuk posisi pembebanan dan jenis
tumpuan lainnya silahkan diturunkan sendiri.

II. Tugas Sebelum Praktikum


(1) Terangkan metode-metode yang dapat digunakan untuk menghitung
defleksi
(2) Jelaskan mengapa defleksi pada struktur perlu dihitung dalam
perancangan sebuah struktur

III. Tujuan Praktikum


(1) Mengetahui fenomena defleksi (lendutan) pada batang prismatik.
(2) Menganalisis pengaruh berbagai parameter fisik dari sebuah batang
elastik serta bentuk tumpuan terhadap defleksi sekaligus memverifikasi
persamaan defleksi yang diperoleh secara teoritik dengan hasil
percobaan.

IV. Peralatan Praktikum


Peralatan praktikum defleksi diperlihatkan pada gambar 4 yang terdiri dari
struktur pendukung, batang uji dan sensor. Batang uji berupa balok yang terbuat
dari baja yang nantinya akan ditempatkan pada tumpuan yang dapat divariasikan
jenisnya mulai dari jenis engsel dan jepit. Sensor defleksi yang digunakan adalah
dial indikator. Beban yang diberikan pada batang uji berupa massa yang
digantung pada balok uji. Posisi pembebanan ini dapat divariasikan disepanjang
batang uji. Bantang uji mempunyai harga parameter sbb:
EI = 62500000 Nmm2
Panjang batang ( l ) = 800 mm.

I-3
Batang
perismatik

Tumpuan

Beban
Dial indikator

Gambar 1.4 Skema Percobaan

V. Prosedur Pengujian
(1) Susun batang seperti pada gambar 1.4. Jenis tumpuan dan posisi
pembebanan disesuaikan dengan kasus seperti diberikan pada Tabel 1
yang terdiri dari empat jenis struktur dan pembebanan.
(2) Ukur referensi dari defleksi untuk masing-masing struktur sebelum
dibebani dengan mengukur posisi masing-masing titik pada batang uji
dengan menggunakan dial gauge.
(3) Pasang beban pada hanger yang mana posisi beban disesuikan dengan data
yang diberikan pada Tabel 1.1. Catat lendutan yang terjadi dengan
menggunakan dial gauge.
(4) Lakukan pengukuran defleksi untuk berbagai posisi dial gauge di
sepanjang batang uji, kemudian isikan hasil yang diperoleh pada Tabel
1.1.
(5) Lakukan percobaan untuk semua kasus pembebanan seperti diberikan pada
Tabel 1 (A, B, C, dan D) dan hasil yang diperoleh diisikan ke Tabel 1.1.

I-4
Tabel 1.1 Tabel hasil Pengujian dan pengolahan data
Posisi dial Percobaan Teori
No Pengujian
(mm) (mm) (mm)
1 A. P 100
2 200
3 /2 /2 300
4 400
5 P = 9,81 N 500
6 600
7 700
1 B. 100
P
2 200
3 300
a b
4 400
5 P = 9,81 N 500
6 a = 200 mm 600
7 b = 600 mm 700
1 C. P 100
2 200
3 /2 /2 300
4 400
5 P = 9,81 N 500
6 600
7 700
1 D. P 100
2 200
3 a b
300
4 400
5 P = 9,81 N 500
6 a = 200 mm 600
7 b = 600 mm 700

Prosedur Perhitungan Defleksi


Gunakan persamaan defleksi yang sesuai untuk masing-masing jenis stuktur dan
bentuk pembebanan untuk kasus A,B, C dam D. Kemudian hasil yang diperoleh
dimasukkan kedalam Tabel 1.1. Gunakan metode superposisi untuk kasus balik
dengan konfigurasi statis tak tentu. Dalam hal ini untuk kasus C dan D pada Tabel
I.

I-5
VI. Tugas Setelah Praktikum
(1) Buatkan grafik defleksi berdasarkan data yang diperoleh secara ekperimen
(2) Dimana terjadinya defleksi maksimum untuk kempat jenis struktur pada
hasil percobaan. Banding hasil yang diperoleh secara eksperimen dan
teoritis., jelaskan analisisnya.

I-6
Hasil dan Diskusi

I-7
Hasil dan Diskusi

I-8
Hasil dan Diskusi

I-9
Hasil dan Diskusi

I-10

Anda mungkin juga menyukai