ABSTRAK
Jembatan Boomerang Bridge merupakan Jembatan model rangka baja yang memperoleh penghargaan Juara I
dalam Kompetisi Jembatan Indonesia ke-9 Tahun 2013. Terdapat perbedaan nilai lendutan antara perencanaan
dengan kondisi lapangan, sehingga dilakukan penelitian juga pada variabel lain yaitu tegangan batang dan rotasi
batang tepi bawah. Tahap pertama yaitu uji elastisitas baja dengan bahan yang sejenis dengan profil rangka.
Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Tahap selanjutnya adalah perhitungan teoritis dan hasil
pengujian untuk mendapatkan nilai regangan, gaya batang, tegangan, dan rotasi batang. Perbedaan antara
perhitungan teoritis dengan pengujian dinyatakan dalam persentase perbandingan. Perbandingan nilai tegangan
dari hasil perhitungan teoritis dan pengujian yaitu seperempat bentang dekat tumpuan sendi sebesar 8,922%, di
tengah bentang sebesar 5,476%, dan seperempat bentang dekat tumpuan rol sebesar 7,522%. Perbandingan
rotasi teoritis dengan pengujian didapatkan nilai persentase sebesar 22,365% dan sama di berbagai posisi
pembebanan.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 142
beban terhadap tegangan dan rotasi batang
tepi bawah. Penelitian tegangan dilakukan
pada batang tepi bawah dan untuk rotasi
dilakukan penelitian pada batang di dekat Gambar 2. Letak pembebanan pada titik 4,
tumpuan sendi dan rol. titik 6, dan titik 8
......................... (4)
dimana:
X1= posisi titik buhul di tumpuan setelah
dibebani
Gambar 1. Model pembebanan dan letak X2 = posisi titik buhul di dekat tumpuan
batang yang diuji setelah dibebani
Lo = panjang awal sebelum dibebani
perubahan panjang horisontal
perubahan vertikal
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 143
Bagian ketiga adalah pengujian Tabel 2. Nilai gaya batang teoritis dan
langsung pada jembatan model. Pengujian pengujian
tegangan dilakukan dengan menggunakan Beban di Gaya Batang (kg)
strain gauge yang dipasang pada tengah Titik Teoritis Pengujian
profil. Regangan yang muncul pada strain 4 404,501 440,591
meter dicatat setiap interval beban 50 kg 6 270,230 285,028
hingga beban maksimal 400 kg. Pada 8 136,643 146,921
pengujian ini dilakukan 2 kali
pengulangan. Hasil dari pengujian Perubahan gaya batang dari hasil
diplotkan pada grafik hubungan beban- pengujian menunjukkan pola yang sama
regangan kemudian dihitung regresi dengan garis pengaruh dari perhitungan
linearnya untuk mendapatkan nilai teoritis. Diagram gaya batang dan garis
regangan pada beban 400 kg. Hasil pengaruh disajikan pada gambar berikut.
regangan ini digunakan untuk memperoleh
nilai gaya batang dengan Persamaan 2.
Kemudian dihitung nilai tegangan yang
terjadi dengan Persamaan 3.
Pada pengujian rotasi dilakukan
dengan menggunakan inklinometer yang
diletakkan pada batang di dekat tumpuan Gambar 4. Gaya batang hasil pengujian
sendi dan rol.
Bagian terakhir adalah perhitungan
persentase perbandingan antara
perhitungan teoritis dengan hasil
pengujian. Garis pengaruh yang diperoleh
dari perhitungan teoritis disesuaikan
polanya dengan hasil perhitungan gaya
batang saat pengujian.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 144
penerapan sambungan pada rangka model dan 7,522%. Perbedaan nilai hasil
berbeda dari perhitungan teoritis. Salah teoritis dan pengujian disebabkan
satunya yaitu letak baut yang menyalurkan karena beban tidak tepat bekerja
garis kerja gaya tidak tepat pada titik berat
melalui baut yang terpasang pada titik
profil batang. Dalam buku (Indrawahyuni,
Dewi, & Prastumi, 2010) dijelaskan bahwa berat profil siku.
regangan normal di seluruh volume batang b) Semakin dekat posisi beban terhadap
terjadi apabila beban bekerja melalui pusat batang yang diuji, semakin bersar pula
berat penampang dan bahannya homogen. tegangan batang yang terjadi, dan
Bagian yang terakhir adalah begitu pula sebaliknya.
perbandingan rotasi batang. Nilai rotasi c) Tidak terjadi perubahan rotasi yang
yang dari perhitungan teoritis dan
signifikan saat dilakukan perubahan
pengujian yang diperoleh dicantumkan
pada tabel berikut. posisi beban pada titik 4, titik 6, dan
titik 8.
Tabel 4. Rotasi batang dekat tumpuan sendi d) Perbadingan rotasi teoritis dan
Rotasi Dekat
Beban % pengujian mempunyai persentasi
Sendi (rad)
di Perbandingan perbandingan yang besar. Hal ini
Teoritis Pengujian dikarenakan inklinomoeter yang
4 0,000677 0,000872 22,366 digunakan hanya memiliki ketelitian
6 0,000677 0,000872 22,366 0,05o. Dengan bertambahnya beban
8 0,000677 0,000872 22,365
hingga 400 kg, rotasi yang terbaca
tetap 0,05o atau 0,0008722 rad.
5. KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil penelitian,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Persentase perbandingan posisi beban
saat di titik 4, titik 6, dan titik 8
berturut-turut adalah 8,922%, 5,476%,
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 145