Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH POSISI BEBAN TERHADAP TEGANGAN DAN ROTASI

BATANG TEPI BAWAH JEMBATAN


BOOMERANG BRIDGE

Ari Wibowo*1, Devi Nuralinah1, Wisnumurti1, Erwin Widya A.2


1
Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2
Mahasiswa / Program Sarjana / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur
Korespondensi : ariwibowo@ub.ac.id

ABSTRAK

Jembatan Boomerang Bridge merupakan Jembatan model rangka baja yang memperoleh penghargaan Juara I
dalam Kompetisi Jembatan Indonesia ke-9 Tahun 2013. Terdapat perbedaan nilai lendutan antara perencanaan
dengan kondisi lapangan, sehingga dilakukan penelitian juga pada variabel lain yaitu tegangan batang dan rotasi
batang tepi bawah. Tahap pertama yaitu uji elastisitas baja dengan bahan yang sejenis dengan profil rangka.
Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Tahap selanjutnya adalah perhitungan teoritis dan hasil
pengujian untuk mendapatkan nilai regangan, gaya batang, tegangan, dan rotasi batang. Perbedaan antara
perhitungan teoritis dengan pengujian dinyatakan dalam persentase perbandingan. Perbandingan nilai tegangan
dari hasil perhitungan teoritis dan pengujian yaitu seperempat bentang dekat tumpuan sendi sebesar 8,922%, di
tengah bentang sebesar 5,476%, dan seperempat bentang dekat tumpuan rol sebesar 7,522%. Perbandingan
rotasi teoritis dengan pengujian didapatkan nilai persentase sebesar 22,365% dan sama di berbagai posisi
pembebanan.

Kata kunci: Tegangan, Regangan, Gaya batang, Rotasi

1. PENDAHULUAN sambungan baut yang tidak tepat di titik


Jembatan Boomerang Bridge berat profil menyebabkan terjadi
merupakan salah satu jembatan model perbedaan hasil teoritis dan pengujian
rangka baja dalam Kompetisi Jembatan karena terjadi eksentrisitas.
Indonesia ke-9 Tahun 2013. Jembatan ini Dari masalah tersebut, maka
telah memperoleh penghargaan Juara I, dilakukan penelitian terhadap tegangan
dan berbagai juara kategori, sehingga dan rotasi batang. Karena selain terjadi
Jembatan ini layak apabila digunakan perbedaan lendutan, diduga ada perbedaan
untuk pengabdian kepada masyarakat dan nilai tegangan pada batang profil antara
diaplikasikan ke lapangan. perhitungan teoritis dan pengujian.
Pada saat dilakukan pembebanan di Sehingga perlu dilakukan penelitian
lapangan, terdapat perbedaan yang besar bagaimana pengaruh posisi beban yang
pada hasil lendutan antara perhitungan bekerja terhadap tegangan dan rotasi
teoritis dan pengujian akibat beban 400 kg. batang tepi bawah jembatan.
Perbedaan ini diakibatkan oleh dimensi
dan kualitas profil yang digunakan saat 2. TUJUAN
perencanaan tidak sesuai dengan kondisi Tujuan dilakukan penelitian adalah
lapangan. Prayitno dkk (2013) untuk mengetahui perbandingan regangan,
menyebutkan bahwa kualitas baja dalam gaya batang, tegangan dan rotasi pada
pasaran domestik masih belum memenuhi batang tepi bawah akibat posisi beban dari
standar SNI 2002. Selain itu dalam kondisi hasil perhitungan teoritis dengan hasil
sebenarnya pada rangka model, pengujian dan mengetahui pengaruh posisi

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 142
beban terhadap tegangan dan rotasi batang
tepi bawah. Penelitian tegangan dilakukan
pada batang tepi bawah dan untuk rotasi
dilakukan penelitian pada batang di dekat Gambar 2. Letak pembebanan pada titik 4,
tumpuan sendi dan rol. titik 6, dan titik 8

3. METODE PENELITIAN Output dari analisis software adalah


Penelitian awal yaitu dilakukan uji gaya batang dan displacement atau
tarik baja untuk memperoleh nilai perpindahan titik buhul. Nilai gaya batang
elastisitas baja. Bahan uji yang yang (P) ini selanjutnya digunakan untuk
digunakan sejenis dengan profil pada menghitung regangan dengan persamaan:
rangka dan dibentuk spesimen uji sesuai
SNI 07-0371-1998 dan digunakan 4 buah .......................................... (2)
sampel. Dalam pengujian ini digunakan Dan nilai tegangan diperoleh dengan
strain gauge untuk memperoleh nilai persamaan:
regangan. Nilai regangan dicatat setiap
penambahan beban tarik dengan interval ........................................ (3)
pembebanan 2 kN hingga mencapai titik
leleh. Data-data tersebut diplotkan pada Dalam perhitungan teoritis juga
grafik hubungan tegangan-regangan dan dilakukan analisis garis pengaruh dengan
dibuat regresi linear. Sehingga nilai tujuan untuk disesuaikan polanya dengan
elastisitas diperoleh dengan persamaan: gaya batang hasil pengujian.
Bagian terakhir dari teoritis yaitu
......................................(1) perhitungan rotasi batang. Nilai rotasi
diperoleh dengan menggunakan hasil
dengan, E = elastisitas baja displacement dari analisis software. Pada
tegangan displacement diperoleh perpindahan titik
regangan buhul di dekat tumpuan setelah dibebani
sebesar 400 kg dan dihitung dengan
Bagian kedua adalah perhitungan menggunakan persamaan tangen.
teoritis yang dilakukan dengan
menggunakan software. Data yang
diinputkan adalah data yang sesuai dengan
kondisi lapangan yaitu beban 400 kg,
dimensi profil dan nilai elastisitas uji.
Pembebanan dilakukan pada titik 4, 6, dan
8 seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 3. Skema perhitungan rotasi batang

......................... (4)

dimana:
X1= posisi titik buhul di tumpuan setelah
dibebani
Gambar 1. Model pembebanan dan letak X2 = posisi titik buhul di dekat tumpuan
batang yang diuji setelah dibebani
Lo = panjang awal sebelum dibebani
perubahan panjang horisontal
perubahan vertikal

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 143
Bagian ketiga adalah pengujian Tabel 2. Nilai gaya batang teoritis dan
langsung pada jembatan model. Pengujian pengujian
tegangan dilakukan dengan menggunakan Beban di Gaya Batang (kg)
strain gauge yang dipasang pada tengah Titik Teoritis Pengujian
profil. Regangan yang muncul pada strain 4 404,501 440,591
meter dicatat setiap interval beban 50 kg 6 270,230 285,028
hingga beban maksimal 400 kg. Pada 8 136,643 146,921
pengujian ini dilakukan 2 kali
pengulangan. Hasil dari pengujian Perubahan gaya batang dari hasil
diplotkan pada grafik hubungan beban- pengujian menunjukkan pola yang sama
regangan kemudian dihitung regresi dengan garis pengaruh dari perhitungan
linearnya untuk mendapatkan nilai teoritis. Diagram gaya batang dan garis
regangan pada beban 400 kg. Hasil pengaruh disajikan pada gambar berikut.
regangan ini digunakan untuk memperoleh
nilai gaya batang dengan Persamaan 2.
Kemudian dihitung nilai tegangan yang
terjadi dengan Persamaan 3.
Pada pengujian rotasi dilakukan
dengan menggunakan inklinometer yang
diletakkan pada batang di dekat tumpuan Gambar 4. Gaya batang hasil pengujian
sendi dan rol.
Bagian terakhir adalah perhitungan
persentase perbandingan antara
perhitungan teoritis dengan hasil
pengujian. Garis pengaruh yang diperoleh
dari perhitungan teoritis disesuaikan
polanya dengan hasil perhitungan gaya
batang saat pengujian.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Nilai elastisitas baja diperoleh dari 4
buah sampel yang dihitung dengan grafik
regresi linear. Nilai rata-rata yang
diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Hasil
tersebut digunakan sebagai data
pendukung untuk perhitungan teoritis dan Gambar 5. Garis pengaruh perhitungan
pengujian. teoritis
Pada perbandingan nilai perhitungan
teoritis dengan pengujian diperoleh Tabel 3. Perbandingan tegangan batang
teoritis dan pengujian
persentase perbandingan regangan seperti
pada Tabel 1. Sedangkan untuk Tegangan (kg/cm2) %
perbandingan nilai gaya batang seperti Titik
Perbandingan
Teoritis Pengujian
pada Tabel 2.
4 71,399 186,691 8,922
Tabel 1. Nilai regangan teoritis dan pengujian 6 14,504 120,774 5,476
Beban di Regangan
8 7,900 62,255 7,522
Titik Teoritis Pengujian
4 0,00009361 0,00010196 Untuk nilai tegangan dapat dilihat
6 0,00006254 0,00006596 pada Tabel 3. Perbandingan tegangan
8 0,00003162 0,00003400 yang terjadi disebabkan karena karena

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 144
penerapan sambungan pada rangka model dan 7,522%. Perbedaan nilai hasil
berbeda dari perhitungan teoritis. Salah teoritis dan pengujian disebabkan
satunya yaitu letak baut yang menyalurkan karena beban tidak tepat bekerja
garis kerja gaya tidak tepat pada titik berat
melalui baut yang terpasang pada titik
profil batang. Dalam buku (Indrawahyuni,
Dewi, & Prastumi, 2010) dijelaskan bahwa berat profil siku.
regangan normal di seluruh volume batang b) Semakin dekat posisi beban terhadap
terjadi apabila beban bekerja melalui pusat batang yang diuji, semakin bersar pula
berat penampang dan bahannya homogen. tegangan batang yang terjadi, dan
Bagian yang terakhir adalah begitu pula sebaliknya.
perbandingan rotasi batang. Nilai rotasi c) Tidak terjadi perubahan rotasi yang
yang dari perhitungan teoritis dan
signifikan saat dilakukan perubahan
pengujian yang diperoleh dicantumkan
pada tabel berikut. posisi beban pada titik 4, titik 6, dan
titik 8.
Tabel 4. Rotasi batang dekat tumpuan sendi d) Perbadingan rotasi teoritis dan
Rotasi Dekat
Beban % pengujian mempunyai persentasi
Sendi (rad)
di Perbandingan perbandingan yang besar. Hal ini
Teoritis Pengujian dikarenakan inklinomoeter yang
4 0,000677 0,000872 22,366 digunakan hanya memiliki ketelitian
6 0,000677 0,000872 22,366 0,05o. Dengan bertambahnya beban
8 0,000677 0,000872 22,365
hingga 400 kg, rotasi yang terbaca
tetap 0,05o atau 0,0008722 rad.

Tabel 5. Perbandingan rotasi batang dekat rol 6. DAFTAR PUSTAKA


akibat beban SNI 07-0371-1998. Batang Uji Tarik Untuk Bahan
Beban Rotasi Dekat Rol (rad) % Logam
di Perbandingan Indrawahyuni, H., Dewi, S. M., & Prastumi. 2010.
Teoritis Pengujian
Mekanika Bahan Untuk Teknik Sipil.
4 0,0006772 0,0008722 22,365 Malang: Bargie Media.
Prayitno, A., Dalil, M., & Yanuar. 2013. Evaluasi
6 0,0006771 0,0008722 22,366 Mutu Produk dari Produk-produk Baja
Tulangan Domestik Berdasarkan
8 0,0006771 0,0008722 22,366
Konsistensi Kekuatannya. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung.
Persentase perbandingan yang
diperoleh cukup besar, yaitu 22,366%.
Perbandingan yang besar disebabkan
karena inklinometer yang digunakan hanya
memiliki ketelitian 0,05o, dan dengan
beban bertambah hingga mencapai 400 kg,
rotasi yang terbaca tetap 0,05o atau
0,0008722 rad.

5. KESIMPULAN
Dari pembahasan hasil penelitian,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Persentase perbandingan posisi beban
saat di titik 4, titik 6, dan titik 8
berturut-turut adalah 8,922%, 5,476%,

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 8, No.2 2014 ISSN 1978 - 5658 145

Anda mungkin juga menyukai