TUJUAN
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Persamaan Pembangun
Persamaan difusi 1 dimensi yang digunakan adalah:
Deskritisasi Model
Persamaan beda hingga metode ini adalah pendekatan beda maju untuk
turunan waktu dan beda puat untuk turunan ruang. Bila indeks n untuk waktu,
indeks i untuk ruang, dan Ad dianggap konstan terhadap ruang dan waktu, maka
persamaan di atas dapat dideskritasi menjadi:
dimana
Kriteria stabilitas untuk menyelesaikan persamaan difusi dengan metode beda
hingga eksplisit adalah:
(Anonim, 2012)
Nilai Awal
Konsentrasi polutan dianggap belum ada, perairan dianggap bersih. Maka
secara matematis dapat dituliskan:
F=0, X pada t=0
Atau
2.3.2
Syarat Batas
Syarat batas di hulu (i=0) dapat ditulis:
(Anonim, 2012)
III.
FLOWCHART
IV.
LISTING PROGRAM
V.
5.1 Hasil
5.1.1
Skenario 1
konsentrasi
100
t=6
140
t=14
120
t=54
100
t=104
konsentrasi
140
t=154
60
t=198
40
t=250
20
t=300
t=350
t=400
-20 0
10
20
30
ruang
40
50
60
grid 15
grid 16
grid 17
60
grid 21
40
grid 26
20
grid 36
100
200
300
400
500
waktu
Skenario 2
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
grid 11
80
80
-20 0
konsentrasi
t=2
t=2
t=6
t=14
t=54
t=104
t=154
t=198
t=250
t=300
0
10
12
t=350
ruang
140
t=6
120
t=14
100
konsentrasi
t=2
t=54
konsentrasi
140
Skenario 3
120
grid 11
100
grid 15
80
grid 16
60
grid 17
80
t=104
60
t=154
40
t=198
20
t=250
20
t=300
t=350
-20 0
-20 0
20
40
60
ruang
80
100
Skenario 4
120
grid 21
40
grid 26
grid 36
100
200
300
waktu
400
500
t=2
140
t=6
140
120
t=14
120
grid 11
100
grid 15
konsentrasi
100
t=104
80
t=154
konsentrasi
t=54
grid 16
80
grid 17
60
60
t=198
40
t=250
20
t=300
20
t=350
t=400
-20 0
-20 0
10
20
30
40
50
60
grid 21
40
grid 26
grid 36
100
200
300
t=2
140
120
konsentrasi
100
120
grid 11
t=54
100
grid 15
80
grid 16
60
grid 17
60
t=198
40
t=250
20
t=300
20
t=350
t=400
-20 0
140
20
30
ruang
40
50
60
grid 21
40
grid 26
grid 36
100
200
300
400
500
waktu
Skenario 6
t=2
140
t=6
t=14
120
grid 11
100
t=54
100
grid 15
t=104
80
grid 16
60
grid 17
80
t=154
konsentrasi
120
60
t=198
40
t=250
20
t=300
20
t=350
t=400
-20 0
0
-20 0
10
20
30
ruang
140
40
50
60
grid 21
40
grid 26
grid 36
10
20
30
40
waktu
Skenario 7
t=2
140
t=6
120
t=14
120
grid 11
100
t=54
100
grid 15
80
grid 16
t=104
80
t=154
60
t=198
40
t=250
20
t=300
t=350
0
-20 0
10
20
30
ruang
40
50
60
t=400
konsentrasi
konsentrasi
t=14
t=154
konsentrasi
140
t=104
10
t=6
80
-20 0
500
Skenario 5
konsentrasi
400
waktu
ruang
grid 17
60
grid 21
40
grid 26
20
grid 36
0
-20 0
1000
2000
3000
waktu
4000
5000
b. Diskontinyu
t=2
140
t=14
140
grid 11
120
t=54
120
grid 15
100
t=104
100
grid 16
80
t=154
80
grid 17
60
t=198
60
grid 21
t=250
40
0
-20 0
10
20
30
ruang
40
50
60
t=300
20
t=350
t=400
-20 0
grid 26
grid 36
100
200
300
400
500
Skenario 2
t=2
t=6
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
t=14
t=54
t=104
t=154
t=198
t=250
t=300
t=350
0
6
ruang
10
12
t=400
Skenario 3
t=2
160
140
t=14
140
grid 11
120
t=54
120
grid 15
100
t=104
100
grid 16
80
t=154
80
grid 17
60
t=198
60
grid 21
40
t=250
40
t=300
grid 26
20
20
grid 36
t=350
0
-20 0
20
40
60
ruang
160
80
100
120
t=400
-20 0
t=2
160
t=6
300
400
500
waktu
grid 11
grid 15
100
grid 16
80
grid 17
60
grid 21
40
t=250
grid 26
20
t=300
grid 36
t=350
-20 0
t=104
80
t=154
60
t=198
40
20
0
30
ruang
40
50
60
120
t=54
100
20
200
140
t=14
120
10
100
Skenario 4
140
-20 0
konsentrasi
t=6
160
konsentrasi
konsentrasi
40
waktu
konsentrasi
konsentrasi
160
20
konsentrasi
t=6
160
konsentrasi
Skenario 1
100
200
300
ruang
400
500
140
grid 15
100
grid 16
80
grid 17
60
grid 21
40
grid 26
20
grid 36
t=154
60
t=198
40
t=250
t=300
0
10
20
30
ruang
40
50
60
t=350
-20 0
100
200
300
400
500
waktu
Skenario 6
t=2
160
140
t=14
140
grid 11
120
t=54
120
grid 15
100
t=104
100
grid 16
80
t=154
80
grid 17
60
t=198
60
grid 21
40
t=250
40
grid 26
20
grid 36
t=300
20
t=350
0
-20 0
konsentrasi
t=6
160
konsentrasi
grid 11
120
t=104
80
20
10
20
30
ruang
40
50
60
t=400
-20 0
10
20
waktu
30
40
Skenario 7
t=2
t=6
160
140
t=14
140
grid 11
120
t=54
120
grid 15
100
t=104
100
grid 16
80
t=154
80
grid 17
60
grid 21
40
grid 26
20
grid 36
160
konsentrasi
140
t=14
t=54
100
-20 0
160
t=6
t=198
60
t=250
40
t=300
20
t=350
0
-20 0
10
20
30
ruang
40
50
60
t=400
konsentrasi
konsentrasi
120
t=2
konsentrasi
160
Skenario 5
0
-20 0
1000
2000
3000
waktu
4000
5000
5.1.2
Persebaran polutan
a. Kontinyu
b. Diskontinyu
5.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan metode persamaan difusi FTCS untuk
menghitung sebaran polutan di kanal. Metode ini terdiri dari kontinyu dan
diskontinyu. Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa polutan dibuang pada grid ke 17,
sedangkan untuk grid yang lainnya dianggap belum tercemar atau perairan masih
bersih dari polutan. Sedangkan untuk pergerakkan polutan dapat dilihat berdasarkan
video yang telah dimodelkan menggunakan transform. Pergerakannya polutan yang
terlihat adalah polutan tersebut bergerak menyebar ke kiri dan ke kanan.
Pada grafik sebaran polutan secara kontinyu, diketahui bahwa polutan dibuang
pada grid ke 17 dengan konsentrasi sebesar 120. Nilai ini akan konstan pada grid ke
17, dari mulai waktu pertama sampai terakhir. Dan konsentrasi perairan pada grid
yang ada di sekitarnya awalnya bernilai 0, karena perairan belum tercemar. Tetapi
dengan bertambahnya waktu, lama-lama perairan tersebut menjadi tercemar dengan
adanya polutan yang dimasukkan pada grid ke 17. Hal ini dapat terlihat pada grafik
konsentrasi terhadap waktu dan grafik konsentrasi terhadap ruang (grid). Dari nilai
grafik konsentrasi terhadap waktu terlihat bahwa nilai konsentrasi yang ada pada grid
ke 17 nilainya konstan yaitu sebesar 120. Pada grid yang dekat dengan grid ke 17
seperti pada grid ke 15 dan 16 nilai konsentrasinya semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya waktu. Ini dikarenakan polutan bergerak menyebar ke segala arah
akibat pengaruh waktu, koefisien difusi, dan juga ruang (jarak grid). Sedangkan untuk
grid yang berada jauh dari sumber polutan (grid 17) nilai konsentrasinya masih 0 atau
peraairan tersebut masih bersih (belum ada polutan yang masuk). Lain halnya dengan
grafik konsentrasi terhadap waktu, grafik konsentrasi terhadap ruang perubahan yang
paling jelas ditunjukkan pada grid 17 yang mana nilai tersebut tiba-tiba menjadi tinggi
akibat adanya polutan yang masuk ke perairan sedangkan perairan yang lain masih
belum tercemar.
Pada grafik sebaran polutan secara diskontinyu ini sedikit berbeda dengan sebaran
polutan secara kontinyu. Nilai konsentrasi yang dibuang pada grid 17 awalnya sebesar
139, 86. Seiring dengan bertambahnya waktu nilai konsentrasi pada grid ini semakin
berkurang dan menyebar pada grid-grid yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat dilihat
pada grafik konsentrasi terhadap waktu dan grafik konsentrasi terhadap ruang. Pada
grafik konsentrasi terhadap waktu terlihat bahwa sumber poutan yang dibuang pada
grid ke 17 nilainya akan semakin berkurang dengan bertmabahnua waktu. Hal inilah
yang membedakan sebaran polutan secara kontinyu dan diskontinyu. Untuk grid yang
ada di sekitarnya relatif sama dengan sebaran polutan secara kontinyu yang mana
nilainya akan bertambah karena adanya polutan yang masuk dalam suatu perairan.
Sedangkan untuk grafik konsentrasi terhadap ruang hampir sama dengan yang terjadi
pada grafik konsentrasi terhadap ruang secara kontinyu yang mana perubahan yang
terlihat jelas adalah pada grid 17. Tetapi pada grid ini nilai penurunan konsentrasinya
juga dapat terlihat. Ini ditunjukkan dengan adanya perubahan grafik pada grid ke 17.
VI.
KESIMPULAN
1. Nilai konsentrasi dengan persamaan difusi dipengaruhi oleh waktu, jarak grid, dan
juga koefisien difusi.
2. Polutan tang bergerak secara kontinyu nilai konsentrasinya konstan pada tempat
dimana polutan itu dibuang.
3. Polutan yang bergerak secara diskontinyu nilai konsentasinya akan mengalami
perubahan, yaitu nilainya akan semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA