Dimana :
:vektor kecepatan sudut rotasi bumi (semakin tinggi lintang,
magnitudo semakin besar). m/s
v : kecepatan angin (m/s)
Penurunannya adalah sebagai berikut :
http://www.nws.noaa.gov/os/wind/deriv.shtml
R = jarak pusat bumi terhadap angin
= vektor rotasi bumi
Untuk vektor kecepatan dapat dituliskan sebagai berikut :
Kecepatan angin jika dilihat dari luar angkasa = Kecepatan angin yang dilihat dari
bumi + Kecepatan bumi (dilihat dari luar angkasa)
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 13
= laju rotasi bumi/hari, differensial orde 2 untuk mencari percepatan :
( ) (
Terdapat 3 term (istilah) pada ruas sebelah kanan, pertama adalah Istilah Coriolis,
kedua Istilah Sentripetal, dan ketiga adalah efek perubahan laju angin jika laju
rotasi bumi berubah. Namun, pada studi pembelajaran mengenai cuaca, umumnya
hanya istilah Coriolis yang penting, sementara kedua istilah lain diabaikan,
sehingga persamaannya dapat direduksi sebagai berikut :
)
Sebagaimana yang kita ketahui, gaya adalah massa x percepatan, maka saat
menghitung gaya dari (ground) , kita perlu menambahkan istilah Coriolis (efek
Coriolis) untuk membenarkan sudut pandang kita dari sistem koordinat rotasi.
)
Normalnya kita mengasumsikan bahwa massa fluida yang kita cari sebesar 1 kg.
Jadi, secara umum kita dapat menganggap bahwa vektor yang kita cari
merupakan komponen horizontal dari angin terhadap arah pembelokan permukaan
bumi untuk berbagai lintang lambda ( )
Sehingga persamaan Gaya Coriolis menjadi :
Istilah Coriolis Istilah Sentripetal Variasi dalam
panjang hari
Percepatan Coriolis
Gaya Coriolis
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 14
Dimana :
: vektor kecepatan sudut rotasi bumi. (m/s)
V : kecepatan angin. (m/s)
m : massa fluida (kg)
: posisi lintang dimana angin bertiup (
0
)
Dari rumus matematis Gaya Coriolis tersebut dapat terlihat bahwa:
1. Semakin tinggi lintang dimana angin yang bersangkutan bertiup, maka
nilai Gaya Coriolis makin besar. Pada lintang 0 nilai gaya Coriolis adalah
0, sedangkan pada lintang 90 nilai Gaya Coriolis adalah maximal,
Fc = 2 m v
2. Semakin besar kecepatan angin (v), maka gaya Coriolis semakin besar.
Namun, perlu diingat disini , seperti pada penjelasan sebelumnya, meskipun
menurut rumusan yang ada mengenai gaya Coriolis seperti itu, namun terdapat
beberapa faktor-faktor yang menyebabkan efek Coriolis ini tidak begitu
berpengaruh dan dapat diabaikan sehingga yang terjadi sebenarnya tidak semata-
mata hanya dipengaruhi gaya Coriolis, namun cenderung dipengaruhi oleh sifat
fisis dari angin itu sendiri dan efek Coriolis ini hanya memegang peranan kecil
dalam rangka pergerakan sirkulasi angin di dunia.
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 15
B. SPIRAL EKMAN
1. Kaitan Dengan Gaya Coriolis
Gaya Coriolis juga menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan arah
arus yang kompleks susunannya, yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya
kedalaman suatu perairan. Pada umunya tenaga angin yang diberikan pada
lapisan permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus permukaan yang
mempunyai kecepatan sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Dengan kata
lain, bila angin bertiup dengan kecepatan 10 meter / detik maka dapat
menimbulkan sebuah arus permukaan yang berkecepatan 20 cm/ detik.
Kecepatan arus ini, akan berkurang cepat sesuai dengan makin bertambahnya
kedalaman perairan dan akhirnya angin menjadi tidak berpengaruh sama sekali
terhadap kecepatan arus pada kedalaman di bawah 200m. Pada saat kecepatan
arus berkurang, maka tingkat perubahan arah arus yang disebabkan oleh gaya
Coriolis akan meningkat. Hasilnya adalah bahwa hanya terjadi sedikit
pembelokan dari arah arus yang relatif cepat di lapisan permukaan dan arah
pembelokannya menjadi makin besar pada aliran arus yang kecepatannya
makin lambat di lapisan perairan yang kedalamannya makin besar. Akibatnya
akan timbul suatu aliran arus dimana makin dalam suatu perairan maka arus
yang terjadi pada lapisan lapisan perairan akan makin dibelokkan arahnya.
Hubungan ini dikenal sebagai Spiral Ekman .
2. Definisi Spiral Ekman
Spiral Ekman : Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh
Gaya Coriolis yang merupakan hasil kesetimbangan antara efek gesekan di
laut dan gaya fiktif yang timbul akibat rotasi bumi (Gaya Coriolis).
3. Sejarah Gaya Spiral Ekman
Gaya spiral Ekman dipublikasikan oleh Vagn Walfrid Ekman yang lahir di
Stokholm, Swedia. Pada saat ekspedisi Fram, Fridtjof Nansen mengamati
bahwa gunung es tidak bergerak searah dengan arah angin tetapi membentuk
sudut 20
o
-40
o
. Lalu Bjerknes mengundang Ekman yang saat itu masih menjadi
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 16
mahasiswa untuk menyelidikinya. Pada tahun 1902, Ekman mempublikasikan
teorinya "Spiral Ekman" yang menjelaskan fenomena tersebut.
4. Proses Terjadinya Spiral Ekman
Saat angin bertiup di sepanjang lautan, angin juga mampu memindahkan
massa air karena adanya gaya gesek pada permukaan laut. Karena adanya
rotasi bumi, maka proses pergerakan angin tidak langsung searah dengan
pergerakan permukaan air, namun di belahan bumi utara bergerak sekitar 45
0
ke arah kanan dan ke arah kiri di belahan bumi bagian selatan karena adanya
Efek Coriolis. Proses spiral Ekman ini mampu mengangkat massa air dengan
unsur hara yang berkonsentrasi tinggi yang ada di bawah permukaan untuk
naik ke atas permukaan laut.
Kecepatan dan arah dari pergerakan massa air tersebut berubah seiring
dengan meningkatnya kedalaman. Pada permukaan laut, massa air akan
bergerak dengan sudut searah angin laut, namun semakin ke dalam permukaan
maka pergerakan air akan berbelok semakin tajam dan tajam searah jarum jam
sampai membentuk sebuah spiral dari pergerakan massa air di kedalaman 100
150 m ( 330 500 ft )yang dinamakan spiral Ekman. Nah, arah rata-rata dari
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 17
Ekman spiral effect. 1. Wind
2. force from above 3.
Effective direction of the
current 4. Coriolis effect.
(Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ek
man_spiral )
semua pembelokan massa air ke arah kanan dari arah angin yang terjadi ini
dinamakan Ekman transport.
Pada gambar disamping, dapat kita lihat
bahwa sebenarnya terjadinya Spiral Ekman
ini intinya merupakan angin yang karena
adanya gaya gesek dari permukaan atas laut
dibelokkan oleh gaya Coriolis sehingga arah
arusnya tidak sesuai dengan arah arus
efektif yang umumnya dijumpai pada
sungai yang tenang, namun berbelok
sebesar 45
0
di bagian permukaan laut dan
semakin ke bawah sudut nya semakin besar
seiring dengan menurunnya kecepatan
semakin kedalam laut, sehingga gerakan
berbelok semakin menunjam semakin ke
bawah dengan putaran searah jarum jam ini
menimbulkan sebuah gerakan spiral yang
pada akhirnya dikenal dengan sebutan
Spiral Ekman.
5. Efek Terjadinya Spiral Ekman
a. Proses Upwelling
Proses massa air yang didorong ke atas dari h = 100 200 m
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 18
b. Proses Downwelling
Proses massa air yang didorong ke bawah dalam permukaan karena adanya
angin yang berasal dari selatan menuju utara yang menyebabkan massa air
terdorong menuju garis pantai dan akhirnya kembali ke dasar laut.
c. Kekosongan Angin:
Angin yang mendorong lapisan air ke permukaan mengakibatkan
kekosongan di bagian atas, sehingga air yang berasal dari bawah
menggantikan kekosongan yang berada di atas
d. Kandungan Oksigen yang rendah,
sehingga suhu lebih dingin dibanding suhu permukaan karena air dari
lapisan dalam belum berhubungan dengan atmosfer
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 19
BAB IV
PENUTUP
A. FAQ ( Frequently Asked Questions)
1. Q : Bagaimana analogi Gaya Coriolis jika diterapkan dalam bola basket?
A : Analoginya adalah sebagai berikut
Saat bola basket diputar ke kanan,
menggunakan jari telunjuk, dan dari arah depan kita
tembakkan sebuah peluru, maka peluru tersebut
posisinya tidak akan hanya diam di situ saja, namun
karena adanya gerak rotasi pada bola basket ke kanan,
maka kedudukan peluru pun jika dilihat dari kerangka inersia awal (dari
depan) seolah-olah akan ikut ke timur (kanan) sesuai dengan gerak rotasi
bola basket.
Saat bola basket diputar ke kiri dengan jari telunjuk, maka posisi
peluru yang kita tembakkan juga akan bergerak
seolah-olah ke kiri mengikuti rotasi pada bola basket
jika dilihat dalam kerangka inersia semula (misal dari
depan). Jadi, disini peluru kedudukannya tidak akan
hanya diam disitu saja, namun juga ikut bergerak
searah dengan rotasi pada bola basket. Analogi ini sama dengan yang ada
pada Gaya Coriolis dimana angin seolah-olah akan dibelokkan ke kanan di
belahan bumi utara dan dibelokkan ke kiri di belahan bumi selatan,
meskipun ini hanya berlaku untuk angin pasat, karena mendapatkan
pengaruh gaya Coriolis yang cukup kuat di wilayah transisi antara
khatulistiwa dan kutub.
2. Q : Mengapa Angin Siklon karena adanya gaya Coriolis di Utara
Khatulistiwa berlawanan jarum jam, sedangkan di Selatan Khatulistiwa
searah jarum jam?
A : Efek Coriolis terjadi karena benda bergerak melalui daerah yang
berbeda kecepatan rotasi buminya. Contoh, angin bertiup dari Kutub Utara
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 20
ke arah selatan, misal ke Jepang. Di sekitar Kutub Utara, kecepatan rotasi
bumi sangatlah lambat, karena Kutub merupakan sumbu rotasi Bumi.
Mendekati Jepang, rotasi bumi makin cepat, sehingga angin tersebut
menjadi tertinggal/terbelokkan ke arah yang berlawanan dengan arah rotasi.
Arah rotasi adalah timur, maka angin akan berbelok ke barat, berarti ke
kanan. Begitu pula jika angin berhembus dari Jepang ke Kutub Utara,
karena angin memasuki daerah yang lebih lambat rotasi buminya, maka
angin tersebut menjadi terlalu cepat / terbelokkan ke arah rotasi (timur),
berarti ke kanan. (Untuk Bumi Belahan Selatan, situasinya hanya dibalik
saja). Sedangkan angin siklon di utara arahnya berputar berlawanan jarum
jam, karena :
Jika tidak ada Gaya Coriolis, maka arah angin yang mengarah ke
pusat akan bergerak lurus lurus saja, namun karena adanya pengaruh
gerak rotasi bumi (gambar kanan) , maka arah angin siklon di belahan bumi
utara akan dibelokkan ke kanan menuju 1 titik (sesuai dengan Efek
Coriolis), sehingga efek yang terjadi adalah secara keseluruhan adalah
gerakan spiral ke arah kanan (masuk ke dalam) yang membuat angin
siklonnya berputar seolah-olah berlawanan jarum jam. Hal ini berlaku
sebaliknya di belahan bumi bagian selatan.
3. Q : Mengapa klasifikasi arus laut itu berbeda-beda?
A : Hal ini disebabkan oleh adanya pengamatan/ observasi dan
pengalaman penelitian dari masing-masing ahli. Ada seorang ahli
misalkan meninjau arus laut berdasarkan komponen gesekan, namun
ada juga mungkin dari ahli lain yang membagi arus laut berdasarkan
gaya penyebabnya, sehingga 2 aspek tinjauan ini saja sudah tentu
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 21
menghasilkan hasil klasifikasi yang berbeda. Selain aspek yang ditinjau
tersebut, tahun hidup ahli tersebut juga menjadi salah satu faktor
penyebab klasifikasi yang berbeda, karena teknologi terus berkembang
seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga dalam hal ini semua
klasifikasi tersebut pada dasarnya dapat digunakan dan diterima
tergantung kecenderungan kita memilih yang mana
4. Q : Pada arus laut mengapa tenaga angin yang diberikan pada lapisan
permukaan air dapat membangkitkan timbulnya arus permukaan yang
mempunyai kecepatan sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri ?
A : Hal ini disebabkan oleh adanya efek dari gerak rotasi bumi itu
sendiri. Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus di permukaan laut
itu juga sudah memiliki kecepatan sendiri yang disebbakan oleh angin,
nah kecepatan angin ini karena adanya efek Coriolis akhirnya ditambah
dengan kecepatan translasi bumi, sebagaimana yang kita tahu bahwa
kecepatan translasi bumi besarnya berubah-ubah (sekitar 29,7 km/s) dan
dapat diabaikan, jadi cukup masuk akal jika hanya mempengaruhi
sebesar 2% terhadap timbulnya arus permukaan. Untuk dapat
mendalaminya dapat mempelajari lebih lanjut mengenai synoptic and
subtropical meteo.
5. Q : A vehicle of mass 2000kg is travelling due north at 100km/h at latitude
60. Determine the magnitude and direction of the Coriolis force on the
vehicle. (Source: http://www.physicsforums.com)
A : Besar dan arah Gaya Coriolisnya :
= 60
m
kendaraan
= 2000 kg ;
v
kendaraan
= 100 km/h = 27,78 m/s ;
(interpolasi kecepatan tangensial )
di kutub = 0 m/s,
di ekuator 1665 m/s ,
pada 60
0
LU 1665 [(60/90) x 1665] = 1665 -1110 = 555 m/s
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 22
Fc = 2. 2000. 555 . 27,78 sin 60
0
Fc = 53409172,292 N
Pada kasus v digunakan aturan tangan kanan untuk menunjukkan arah
. Jari tengah : arah v , Jari telunjuk : arah , ibu jari : arah v .
Nah, sesuai dengan peraturan perkalian cross, karena mobil bergerak ke
arah utara (v ) maka gerak vektornya menjadi berlawanan dengan
jarum jam, dan sebagaimana yang kita tahu bahwa i x k = -j dan karena
disini arah sumbu y (-j) merupakan arah gaya Coriolis, maka dapat
diketahui bahwa arah nya ke kiri, dengan aturan tangan kanan pun
dapat dibuktikan juga bahwa arahnya jika jari telunjuk diputar ke
utara, maka resultan dari v arahnya akan ke kiri (dalam hal ini ke
Timur).
Sehingga besar dari Gaya Coriolis tersebut adalah Fc = 53409172,292 N
Dan arah Gaya Coriolis kendaraan adalah ke kiri (Timur).
B. KESIMPULAN
saat di equator, angin dibelokkan ke barat karena kecepatan anginnya
rendah sehingga gaya coriolis bisa diabaikan (di equator v << , Fc << ).
saat di kutub terdapat pengaruh tekanan tinggi kutub, sehingga pengaruh
gaya coriolis bisa diabaikan dan arahnya seragam ke barat ( di kutub P
>> , v << , Fc << ).
Sementara di daerah transisi antara equator dan kutub anginnya di
belokkan ke timur karena Gaya Coriolis tidak bisa diabaikan, angin dan
X (v )
Y ( Fc = v )
Z ( )
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 23
kecepatan rotasi sama-sama ada ( di daerah tengah angin & kecepatan
rotasi >> , Fc >> ).
Rumus Gaya Coriolis
Semakin tinggi lintang dimana angin yang bersangkutan bertiup, maka
nilai Gaya Coriolis makin besar. Pada lintang 0 nilai gaya Coriolis adalah
0, sedangkan pada lintang 90 nilai Gaya Coriolis adalah maksimal.
Semakin besar kecepatan angin (v), maka gaya Coriolis semakin besar.
Spiral Ekman : Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh
Gaya Coriolis yang merupakan hasil kesetimbangan antara efek gesekan
di laut dan gaya fiktif yang timbul akibat rotasi bumi (Gaya Coriolis).
Spiral Ekman terjadi karena adanya pembelokan arah angin yang
menggerakkan arus laut karena adanya pengaruh kecepatan translasi bumi
yang menambah kecepatan arus permukaan laut dimana semakin dalam
pembelokannya semakin besar ( h >> , >> s/d h 200 m )
Efek terjadinya spiral Ekman antara lain : Proses Upwelling,
Downwelling, kekosongan angin, dan kandungan oksigen yang rendah.
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page 24
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Yani. 2004. Geografi. Bandung : Grafindo.
Essay Web. Coriolis Effect.
http://essayweb.net/geology/quicknotes/coriolis.shtml . Diakses pada tanggal
13 Mei 2014 Pukul 22:00 WIB.
Fansuri, A. 5 Oktober 2011. Apa Itu Arus ?. http://risnotes.com/2011/10/apa-
itu-arus/ Diakses tanggal 13 Mei 2014 Pukul 0:14 WIB.
Hutabarat, S. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia.
Mathis, Miles. 14 Februari 2011. The Coriolis Effect
Deconstructed. http://milesmathis.com/corio.html Diakses pada tanggal 13
Mei 2014 Pukul 0:14 WIB.
National Weather Service Office of Climate, Water, and Weather Service. 16
Juli 2004. Derivation of The Coriolis Force. NOAA : Silver Spring .
http://www.nws.noaa.gov/os/wind/deriv.shtml . Diakses pada tanggal 17-06-
2014 Pukul 13.00 WIB.
Persson, Anders. 2005. The Coriolis Effect A Conflict Between Common
Sense and Mathematics. Sweden : The Swedish Meteorological and
Hydrological Institute, Norrkping, Sweden.
Russell, Randy. 8 Januari 2010. Windows To The Universe. How the Ocean
Surface Moves : Ekman Transport. National Earth Science Teachers
Association (NESTA).
http://www.windows2universe.org/earth/Water/ekman.html. Diakses pada
tanggal 17-06-2014 Pukul 13.00 WIB.
Sediadi, A. 2004. Efek Upwelling Terhadap Kelimpahan dan Distribusi
Fitoplankton di Perairan Laut Banda dan Sekitarnya. Jakarta : Universitas
Indonesia.
Wardijatmoko. 2004. Geografi SMA. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia. 2014. Ekman Spiral. http://en.wikipedia.org/wiki/Ekman_spiral .
Diakses pada tanggal 17-06-2014 Pukul 13.00 WIB.
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat- Nya saya dapat menyelesaikan makalah mekanika fluida yang
berjudul Gaya Coriolis dan Spiral Ekman ini. Adapun penulisan makalah ini
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mekanika Fluida pada
semester 4 Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada tahun akademik 2014. Tidak
lupa saya haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia
membantu menyesaikan makalah ini, diantaranya :
1.Prof. Dr. Kirbani Sri Brotopuspito, selaku dosen mekanika fluida
2.Teman-teman grup 4B presentasi mekanika fluida Bab Arus Laut
3.Teman-teman geofisika angkatan 2012 dan juga semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Pada akhirnya, sesuai dengan kata pepatah, bahwa tak ada gading yang tak
retak. Begitu pula dengan makalah saya yang masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan baik
demi kesempurnaan makalah ini di masa depan. Penulis berharap agar makalah ini
dapat berguna bagi para pembaca.
Yogyakarta, 18 Juni 2014
Penyusun
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B. RUANG LINGKUP ................................................................................. 2
C. TUJUAN DAN MANFAAT .................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... 3
A. PENGERTIAN ARUS LAUT ................................................................. 3
B. FAKTOR TERJADINYA ARUS LAUT ................................................. 3
C. KLASIFIKASI AIR LAUT ...................................................................... 3
D. FAKTOR FAKTOR PEMBANGKIT ARUS PERMUKAAN .............. 5
BAB III ISI .......................................................................................................... 6
A. GAYA CORIOLIS ................................................................................... 6
1. Analogi Gaya Coriolis ......................................................................... 6
2. Konsep Dasar Gaya Coriolis ............................................................... 7
3. Perumusan Gaya Coriolis .................................................................. 12
B. SPIRAL EKMAN ................................................................................... 15
1. Kaitan Dengan Gaya Coriolis ........................................................... 15
2. Definisi Spiral Ekman ...................................................................... 15
3. Sejarah Gaya Spiral Ekman ............................................................... 15
4. Proses Terjadinya Spiral Ekman ....................................................... 16
5. Efek Terjadinya Spiral Ekman .......................................................... 17
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 19
A. FAQ (FREQUENTLY ASKED QUESTIONS) .................................... 19
B. KESIMPULAN ...................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24
MAKALAH MEKANIKA FLUIDA
Gaya Coriolis dan Spiral Ekman Page iii
U N I V E R S I T A S G A D J A H MA D A
2014
MAKALAH MEKANIKA
FLUIDA
GEOFISIKA