Anda di halaman 1dari 5

BAB IPENDAHULUAN

Osilasi
adalah merupakan suatu gerakan periodik - umumnya terhadap waktu - dari suatu
hasilpengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi sering digunakan
sebagai sinonim osilasi,walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik
osilasi, yaitu osilasi mekanis. Yang managetaran atau vibrasi itu ialah suatu gerak
bolak-balik di sekitar titk kesetimbangan. Kesetimbangan di sinimaksudnya adalah
keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya
yangbekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan
terjauh dengan titiktengah) yang sama.Pada osilasi tidak hanya terjadi pada suatu
sistem fisik, tapi bisa juga pada sistem biologi. Osilasiterbagi menjadi 2 yaitu
osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam osilasiharmonis
sederhana terdapat gerak harmonis sederhana. Dimana definisi dari gerak
harmoniksederhana adalah gerak bolak

balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu denganbanyaknya getaran
benda dalam setiap sekon selalu konstan.Gerak harmonic sederhana telah banyak
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnyapenghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal daripegas,
gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan, Shockabsorber pada Mobil, Jam
Mekanik, garpu taladan masih banyak lagi.Berikut ini penjelasan mengenai
persamaan-persamaan yang sering digunakan dalam gerak harmonicsederhana ,
diantaranya:
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana adalah:
Y =Asinωt
Keterangan : Y = simpangan
A = simpangan maksimum (amplitudo)
t = waktu
Jika posisi sudut awal adalah θ0, maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi :
0Y =Asinωt +θ

Getaran bebas dengan redaman


Gambar 1.1
Gambar osilasi pegas teredam Saat peredaman diperhitungkan, hal ini berarti gaya
peredam jugaberlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan
pegas. Bila bergerak dalam fluidabenda akan mendapatkan peredaman karena
kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebandingdengan kecepatan benda.
Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien
peredam,dengan satuan N s/m (SI) Dengan menjumlahkan semua gaya yang
berlaku pada benda, maka diperolehpersamaan berikut:

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil,
sistemmasih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini
disebut kurang redam, danmerupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian
dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesarsehingga mencapai titik saat
sistem tidak lagi berosilasi, ini dapat dikatakan mencapai titik redamankritis. Bila
peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan
lewat redam.Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik
redaman kritis pada model massa pegasperedam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang


dinamakan nisbahredaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman
sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik
redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman adalah sebagai contoh struktur logam
akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif
akan berada pada selang 0,2-0,3.
yang diperlukan untuk
mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman (ζ) adal
ah Sebagaicontoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari
0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.

BAB IIPEMBAHASAN
Shock Absorber
Pada artikel ini yang dibahas hanya pada shock absorber saja. Lihat pada
gambar.Shock absorber pada mobil Sebagaimana telah diketahui bahwa shock
absorber adalah salahsatu komponen dalam system suspensi, yang berfungsi untuk
meredam gaya osilasi dari pegas. Shockabsorbers berfungsi untuk memperlambat
dan mengurangi besarnya getaran gerakan denganmengubah energi kinetik dari
gerakan suspense menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melaluicairan
hidrolik. Untuk memahami bagaimana ini bekerja, sebaiknya untuk melihat ke dalam
sebuahshock absorber untuk melihat struktur dan fungsinya.Gambar struktur dan
fungsi shock absorberPeredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki
komponen pada bagian atasnya terhubungdengan piston dan dipasangkan dengan
rangka kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan silinderbagian bawah yang
dipasangkan dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang

bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini
membantu untukmengendalikan guncangan pada roda.Pada shock absorber terjadi
dua peristiwa yaitu ditekan dan memanjang, ditekan berarti shockabsorber
mengalami pemendekan panjang, sedangkan saat memanjang berarti shock
absorbermengalami pemanjangan ukuran. Konstruksi shock absorber itu terdiri
atas piston, piston rod dantabung. Piston adalah kmponen dalam tabung shock
absorber yang bergerak naik turun di saat shockabsorber bekerja. Sedangkan
tabung adalah tempat dari minyak shock absorber dan sekaligus ruanguntuk piston
bergerak naik turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang
yangmenghubungkan piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock
absorber.
Prinsip kerja dari Shock Absorber adalah sebagai berikut :
Shock absorbers bekerja dalam dua siklus yakni siklus kompresi dan siklus
ekstensi.
Siklus kompresi (penekanan)
Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi, maka
gerakan yang terjadi adalahshock absorber mengalami pemendekan ukuran. Siklus
kompresi terjadi ketika piston bergerak kebawah, menekan fluida hidrolik di
dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber yang beradadibawah piston
akan naik keruang atas piston melalui lubang yang ada pada piston. Sementara
lubangkecil (orifice) pada piston tertutup karena katup menutup saluran orifice
tersebut. Penutupan katub inidisebabkan karena peletakan katup yang berupa
membran (plat tipis) dipasangkan dibawah piston,sehingga ketika minyak shock
absorber berusaha naik ke atas maka katup membran ini akan terdorongoleh shock
absorber dan akilbatnya menutup saluran orifice.Jadi minyak shock absorber akan
menuju ke atas melalui lubang yang besar pada piston, sementaraminyak tidak bisa
keluar melalui salkuran oriface pada piston. Pada saat ini shock absorber
tidakmelakukan peredaman terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena
minyak dapat minyak dapatnaik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.
Siklus ekstensi (memanjang)
Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah naik ke atas.
Gerakannaik piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada diatas
menjadi tertekan. Minyakshock absorber ini akan mencari jalan keluar aagar tidak
tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak
ini akan mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan
keluar atau turun kebawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang
besar di piston akan tertutup karenaletak katup ini yang berada di atas piston.
Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang besardi piston ke bawah dan
berakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka
karenaletaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak shock menekan ke
bawah katup ini membuka.Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat turun
ke bawah melalui saluran orifice yang kecil.Karena salurannya yang kecil, maka
minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah aliasterhambat. Di
saat inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas
suspensi.Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan
selama siklus ekstensidaripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern
adalah kecepatan-sensitif

suspensi semakincepat bergerak, semakin banyak perlawanan yang shock breker
menyediakan. Hal ini memungkinkanguncangan untuk menyesuaikan diri dengan
kondisi jalan dan untuk mengontrol semua gerakan yangtidak diinginkan yang dapat
terjadi dalam kendaraan yang bergerak.Cara kerja dari shock absorber tersebut
di atas merupakan shock absorber yang bertipe singleaction, sedangkan untuk
shock absorber bertipe double action tidak menggunakan saluran besar
padapiston, keduaduanya hanya berupa saluran saluran orifice saja. Sehingga saat
kompresi, shock absorberakan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas
suspensi.

Anda mungkin juga menyukai