Anda di halaman 1dari 12

Besaran Gelombang (F5)

Nama : Dicky Sefa Ramadhan (2001115)


S1 Teknik Perminyakan C 2020
Abstract
Pratikum Besaran Gelombang bertujuan untuk memahami konsep dasar perambatan
gelombang, mengenal dan memahami besaran-besaran gelombang, dan menganalisis
besaran-besaran gelombang. Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah PHET
Colorado Simulation yaitu simulasi yang digunakan untuk pratikum fisika kali.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pratikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
gelombang adalah getaran yang merambat. Parameter gelombang yang umum yaitu
amplitudo, fase gelombang, panjang gelombang, frekuensi, periode, dan cepat rambat
gelombang. Cara menentukan cepat rambat gelombang adalah dengan cara mengalikan
lamda (λ) dengan frekuensi (f).

kata kunci : Gelombang, amplitudo, panjang gelombang, frekuensi, periode, cepat


rambat gelombang

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Salah satu pengetahuan dalam ilmu fisika yang dapat ditemui dalam kehidupan seharihari
adalah gelombang. Seperti diketahui bahwa gelombang merupakan suatu sistem kerja yang
memanfaatkan getaran yang merambat pada suatu benda atau media lainnya. Gelombang ini
biasanya dapat membawa dan meneruskan energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Ciri
khas dari sistem kerja gelombang yaitu menghasilkan bentuk menonjol dan cekung atau biasa
disebut juga dengan bukit dan lembah. Bukit dan lembah ini terjadi dari sumber getaran
kemudian merambat dan sampai pada benda atau tempat lain.

Gelombang dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan arah getarannya


gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni gelombang longitudinal dan gelombang
transversal. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya. Gelombang
longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit dengan arah rambatannya,
misalnya gelombang bunyi.
1.2. Tujuan
1. Memahami konsep dasar perambatan gelombang.
2. Mengenal dan memahami besaran-besaran gelombang.
3. Menganalisis besaran-besaran gelombang.

1.3. Permasalahan
1. Bagaimana memahami konsep dasar perambatan gelombang?
2. Bagaimana memahami besaran-besaran gelombang?
3. Bagimana menganalisis besaran-besaran gelombang?

2. Dasar Teori

Gelombang adalah energi yang merambat dari satu titik ke titik lainnya. Berdasarkan
arah getar dan arah rambatnya gelombang diklasifikan menjadi dua jenis, yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah
rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang transversal terdiri dari bukit dan
lembah. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah
getarnya. Gelombang longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan.

Gambar I – Ilustrasi gelombang transversal dan longitudinal


Pada umumnya gelombang yang diamati dinyatakan dalam fungsi sinussoidal.
Fungsi Sinussoidal :
𝑦 (𝑥, 𝑡) = 𝑦𝑚 sin(𝑘𝑥 − ⍵𝑡 + 𝜑)

Keterangan :
𝑦 = 𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒 (𝑚)
𝑦𝑚 = 𝐴𝑚𝑝𝑙𝑖𝑡𝑢𝑑𝑜 (𝑚)
𝑘𝑥 − ⍵𝑡 + 𝜑 = 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (° 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛) 𝜑
= 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 (° 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛)
𝑟𝑎𝑑
⍵ = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ( );
𝑠
𝑘 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑚−1);
Fungsi sinussoidal tersebut terdiri dari variabel-variabel, yang mana merupakan
besaran/parameter gelombang. Parameter gelombang yang umum di antaranya :

• Amplitudo adalah simpangan maksimum gelombang yang memiliki satuan meter (m).

• Fase gelombang (𝑘𝑥 − ⍵𝑡 + ) adalah jumlah putaran atau sudut yang ditempuh suatu titik
selama perambatan.

• Panjang gelombang (λ) Jika ditinjau dari gelombang transversal, panjang gelombang
adalah jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak antara dua lembah yang
berdekatan. Sedangkan jika ditinjau dari gelombang longitudinal, panjang gelombang
adalah jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang saling berdekatan.
• Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan gelombang untuk melakukan satu kali putaran.
1 𝑡
𝑇= 𝑇=
𝑓 𝑛

• Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang bisa terbentuk setiap detik.
1 𝑛 2𝜋
𝑓= 𝑓= 𝑓=
𝑇 𝑡 𝜔
• Cepat rambat gelombang adalah panjangnya jarak yang di tempuh oleh gelombang tiap
satuan waktu.
𝜆 ⍵
𝑉= 𝑉=𝜆×𝑓 𝑉=
𝑇 𝑘

3. Metode Percobaan

➢ Peralatan : https://phet.colorado.edu/en/simulation/wave-on-a-string
➢ Langkah –
langkah :
1. Buka file simulasi PHET.
2. Atur simulasi menjadi osilasi.

3. Atur simulasi menjadi tak berujung.


4. Atur redaman ke posisi nol dan tegangan ke posisi besar, serta tampilkan
penggaris dan garis penanda.

5. Atur amplitudo sebesar 0.5 cm dan frekuensi sebesar 0.5 Hz – 3 Hz dengan


penambahan 0.1 pada simulasi.
6. Tentukan nilai s yang terbaca pada penggaris.
7. Hitung banyak gelombang yang terjadi.
8. Hitung panjang gelombang yang terjadi, periode dan cepat rambat gelombang
tersebut.
➢ Diagram Alir

Buka file simulasi Atur simulasi menjadi


Start
PHET osilasi

Atur redaman ke Atur amplitudo


posisi nol dan sebesar 0.5 cm dan
Atur simulasi menjadi tegangan ke posisi frekuensi sebesar 0.5
tak berujung besar, serta tampilkan Hz – 3 Hz dengan
penggaris dan garis penambahan 0.1 pada
penanda simulasi

Hitung panjang
Tentukan nilai s yang Hitung banyak gelombang yang
terbaca pada gelombang yang terjadi, periode dan
penggaris terjadi cepat rambat
gelombang tersebut

Selesai
4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Analisis Data

Tabel 1. Nilai panjang gelombang untuk setiap variasi frekuensi,


cepat rambat gelombang serta dll.
 Tabel pengkuran f = 0,2 : (+0,2) : 2 Hz

f 𝝀 V T K w Y = 0,0005 𝐬𝐢𝐧 (⍵𝒕 − 𝒌𝒙)


0,2 0,08 0,063 5 25 0,4 0,00017
0,4 0,07 0,063 2,4 28,57 0.8 0,00034
0,6 0,07 0,063 1,6 28,57 1,2 0,00045
0,8 0,06 0,063 1,25 33,3 1,6 0,00050
1 0,06 0,063 1 33,3 2 0,00047
1,2 0,05 0,063 0,83 40 2,4 0,00025
1,4 0,05 0,063 0,7 40 2,8 0,00020
1,6 0,04 0,063 0,63 50 3,2 0,0000208
1,8 0,04 0,063 0,5 50 3,6 -0,00018
2 0,03 0,063 0,5 66,6 4 -0,00033

 Grafik hubungan v dan f


 Grafik hubungan f dan λ

 Grafik hubungan T dan V


 Grafik Hubungan T dan F

 Grafik hubungan T dan λ


4.2 Pembahasan
 Dari hubungan grafik frekuensi dan cepat rambat gelombang dijelaskan bahwa, semakin
besar frekuensi maka cepat rambat gelombang akan tetap. Jadi dapat diketaui bahwa
frekuensi berbanding lurus dengan cepat rambat gelombang.
 Dari grafik hubungan frekuensi dan panjang gelombang terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka semakin kecil panjang gelombang. Maka frekuensi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang.
 Dari grafik hubungan periode dan cepat rambat gelombang terlihat bahwa semakin besar
frekuensi maka semakin kecil panjang gelombang. Maka frekuensi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang.
 Dari grafik hubungan periode dan frekuensi diketahui bahwa semakin besar periode
maka semakin kecil frekuensi. Maka dapat diketahui jika periode berbanding terbalik
dengan frekuensi.
 Dari grafik ini dapat terlihat bahwa semakin besar periode maka semakin besar pula
panjang gelombang. Jadi, dapat diketahui periode berbanding lurus dengan panjang
gelombang.
 Dari grafik periode dan panjang gelombang dapat terlihat bahwa semakin besar periode
maka semakin besar pula panjang gelombang. Jadi, dapat diketahui periode berbanding
lurus dengan panjang gelombang.
 Pada tabel kita telah mendapatkan hasil panjang gelombang, cepat rambat, periode dll
dengan mengetahui hasil dari frekuensi terlebih dahulu. Untuk mencari panjang
gelombang (λ) diketahui dengan rumus λ = s/n. Cepat rambat gelombang diketahui
dengan menggunakan rumus v = λ.f. Untuk periode cara mencarinya, yaitu dengan cara
T = 1/f. Kemudian untuk mencari hasil dari bilangan gelombang(k) adalah k = 2π/ λ.
Selanjutnya untuk mencari frekuensi sudut (ω), yakni
ω = 2π.f. Kemudian dari semua hasil yang telah didapat maka dapat dimasukkan dalam
pencarian simpangan amplitudo, dengan rumus, yaitu y = A sin (ωt-kx).
5. Kesimpulan & Saran

5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Gelombang adalah getaran yang merambat. Cara menentukan cepat rambat gelombang
adalah dengan cara mengalikan lamda (λ) dengan frekuensi (f). Lamda dan frekuensi
sangat mempengaruhi cepat rambat gelombang (V).
2. Amplitudo yang sama namun dengan variasi frekuensi yang berbeda-beda akan
menghasilkan panjang gelombang, banyak gelombang, dan cepat rambat gelombang
yang berbeda pula.
3. Panjang gelombang (λ) berbanding terbalik dengan frekuensi (f), dimana semakin
besar panjang gelombang maka akan semakin rendah frekuensinya.
4. Panjang gelombang dengan frekuensi besarnya berbanding lurus dengan cepat rambat
gelombang.
5. Panjang gelombang berbanding lurus dengan periode, yang mana artinya semakin
besar panjang gelombang maka semakin besar pula periode gelombangnya.

5.2. Saran
Saran yang diberikan pada percobaan ini, di antaranya :
1. Sebaiknya sebelum memulai pratikum, diharapkan membaca modul yang telah
diberikan agar paham saat melakukan pratikum.
2. Teliti pada saat melihat penggaris untuk mengetahui besar panjang gelombang.
3. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin, agar pratikum yang dilakukan dan laporan yang
dibuat mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan laporan, agar dapat lebih baik
di kemudian hari.

Daftar Pustaka

1. Halliday dan Resnick. 2005. Fisika Universitas Jild 1, Jakarta : Erlangga


2. Mikrajuddin Abdullah. 2017. Fisika Dasar II, Bandung : Institut Teknologi Bandung
3. Modul II Pratikum Fisika Dasar 2

Anda mungkin juga menyukai