Anda di halaman 1dari 48

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Mata Kuliah
Kode
SKS

: Mekanika Bahan
: TSP 205
: 3 SKS

Analisis Penampang
Pertemuan 4, 5, 6

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

TIU :
Mahasiswa dapat menghitung properti dasar penampang, seperti
luas, momen statis, momen inersia

TIK :
Mahasiswa mampu menentukan pusat berat dan momen inersia
suatu penampang

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Sub Pokok Bahasan :


Pusat Berat
Momen Inersia
Teorema Sumbu Sejajar
Momen Inersia Polar
Produk Inersia
Rotasi Sumbu
Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Letak pusat berat (CoG) merupakan
besaran dasar yang penting, yang
merupakan titik tolak untuk menentukan
besaran penampang yang lainnya
Suatu benda sembarang berada dalam
koordinat xy, memiliki pusat berat di titik
C, maka luas dari bidang tersebut dapat
didefinisikan
menggunakan
integral
sebagai berikut :

A dA
dA adalah elemen diferensial dari area yang mempunyai koordinat x dan y

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Momen pertama (statis momen) dari area tersebut terhadap sumbu x
dan y masing-masing didefinisikan sebagai berikut :

Qx y dA

Qy x dA

Momen pertama menunjukkan jumlah dari hasil kali setiap area


diferensial dan koordinatnya
Momen pertama dapat bertanda positif atau negatif
Momen pertama memiliki satuan panjang pangkat tiga (mm3, m3, in3)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Koordinat pusat berat C sama dengan momen pertama dibagi luas

Qy
A

x dA

dA

Qx y dA
y

A
dA

Untuk kasus khusus, letak CoG suatu penampang dapat ditentukan


dengan mudah

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Contoh 1
Sebuah semi segmen parabolik OAB
dibatasi dengan sumbu x, sumbu y dan
kurva parabolik yang mempunyai puncak
di A. Persamaan kurva tersebut adalah :

x2
y f ( x ) h1 2
b
Dengan b adalah alas dan h adalah tinggi
semi segmen. Tentukan lokasi pusat berat
C untuk semi segmen tersebut.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Jawab :

x2
dA = ydx = h1 2 dx
b
b
x2
2bh

A = dA h1 2 dx
3
b
0
2

x2
4bh 2
1 2 dx
15
b
b
x2
b2h
Q y xdA hx1 2 dx
4
b
0
Qy 3b
Qx 2h
y

A
5
A
8
b

y
h2
Qx dA
2
2
0

x2
y f ( x ) h1 2
b

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Penampang-penampang standar yang umum dijumpai dalam dunia
teknik (persegi panjang, lingkaran, segitiga dsb.) pada umumnya sudah
ditabelkan lokasi pusat beratnya
Yang sering dijumpai pula adalah adanya penampang yang merupakan
gabungan dari beberapa bentuk penampang standar
Untuk menghitung lokasi pusat berat penampang gabungan tersebut,
maka penampang tersebut dapat dibagi-bagi menjadi beberapa
komponen
Misal diasumsikan bahwa area gabungan dibagi menjadi n bagian, dan
luas bagian ke-i diberi notasi Ai

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Selanjutnya dapat diperoleh luas dan momen pertama dengan
penjumlahan sebagai berikut :
n

A Ai

Qx yi Ai

i 1

i 1

Qy xi Ai
i 1

Koordinat pusat berat penampang gabungan adalah :


n

Qy
A

x A
i 1
n

A
i 1

Qx
y

y A
i 1
n

A
i 1

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Pusat Berat (Center of Gravity)
Contoh 2
Sebuah penampang tersusun dari
balok baja terbuat dari profil sayap
lebar W 500.200 dengan pelat penutup
150 mm 12 mm yang dilas di flens
atas dan profil kanal C 250 90.
Tentukan
lokasi
pusat
berat
penampang diukur terhadap sumbu x
dalam gambar.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Jawab :

A1 150 12 1800mm2

y1 500 / 2 12 / 2 256mm

A2 11.420mm2

y 2 0mm

A3 4.407mm2

y 3 500 / 2 24,3 149,3mm

A Ai A1 A2 A3 17.627mm2
i 1

Q x y i Ai y1 A1 y 2 A2 y3 A3 197.165,1mm3
i 1

Qx 197.165,1

11,185mm
A
17.627

Soal 2.1 2.10

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia
Momen Inersia (I) suatu bidang terhadap
sumbu x dan y didefinisikan dalam bentuk
integral sebagai berikut :

I x y 2 dA

I y x 2 dA

Karena elemen dA dikalikan dengan


kuadrat jarak dari sumbu referensi, maka
momen inersia disebut juga momen
kedua dari area
Momen Inersia suatu area selalu bernilai
positif dan memiliki satuan panjang
pangkat empat (mm4, in4, m4 dst.)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia
Tinjau sebuah persegi panjang dengan lebar b
dan tinggi h
Sumbu x, y melalui pusat berat C
Elemen luas diferensial dA, diambil berupa
strip horizontal tipis dengan lebar b dan tinggi
dy (dA = bdy)
Sehingga momen inersia terhadap sumbu x
adalah :
h/ 2

3
bh
I x y 2 dA y 2b dy
12
h / 2

Iy = ???
IBB = ???

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia
Radius Girasi
Radius Girasi suatu area bidang didefinisikan sebagai akar dari momen
inersia untuk area tersebut dibagi dengan luasnya
Radius Girasi (r) terhadap sumbu x dan y dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :

rx

Ix
A

ry

Iy
A

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia
Contoh 3
Tentukan momen inersia Ix dan Iy dari
sebuah semi segmen parabolik OAB
dengan persamaan :

x2
y f ( x ) h1 2
b
(area ini sama dengan yang dipakai dalam Contoh 4-1)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Jawab :
Elemen diferensial dA dipilih berupa strip vertikal yang lebarnya
dx dan tingginya y.

x2
dA ydx h1 2
b

dx

x2
I y x dA x h1 2
b

0
b

2hb 3
dx
15

1
y3
3
dx , maka :
Karena dI x (dx) y
3
3
b

Ix
0

y3
h3
dx
3
3
0

x2
1 2
b

16bh 3
dx
105

Soal 2.11 2.17

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Teorema Sumbu Sejajar
Teorema sumbu sejajar memberikan
hubungan antara momen inersia
terhadap sumbu berat dan momen
inersia terhadap sumbu lain yang
sejajar dengannya.
Tinjau suatu area sembarang dengan
pusat berat C yang dilengkapi dengan
dua sistem koordinat, yaitu sistem xcyc
(yang berpusat di pusat berat C), serta
sistem xy (yang sejajar xcyc, dan
berpusat di O)
Jarak antara kedua sistem koordinat
adalah d1 dan d2.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Teorema Sumbu Sejajar
Dengan menggunakan definisi momen inersia, maka dapt dituliskan
persamaan untuk momen inersia Ix, terhadap sumbu x yaitu :

I x y d1 dA y 2 dA 2d1 ydA d1
2

I x I xc A d1

dA

Dengan cara sama dituliskan momen inersia terhadap y, Iy :

I y I yc A d 2

Kedua persamaan tersebut menyatakan teorema sumbu sejajar untuk


momen inersia
Teorema Sumbu Sejajar : Momen Inersia suatu area terhadap sembarang sumbu di dalam
bidangnya sama dengan momen inersia terhadap sumbu berat sejajar ditambah dengan hasil kali
luas tersebut dan kuadrat jarak antara kedua sumbu

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Teorema Sumbu Sejajar

Tentukan besarnya IBB


dengan menggunakan
teorema sumbu sejajar
Samakah hasilnya dengan
menggunakan teknik
integral ?

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Teorema Sumbu Sejajar
Contoh 4
Tentukan momen inersia Ic terhadap
sumbu horizontal C-C yang melalui pusat
berat C untuk penampang dalam gambar
berikut. Lokasi pusat berat sudah
ditentukan dalam kuliah sebelumnya.

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Jawab :
Dari contoh sebelumnya diperoleh :
A1 150 12 1800mm2 y1 256mm
A2 11.420mm2

y 2 0mm

A3 4.407mm2

y 3 149,3mm

c = 11,185 mm

I1

bh 3 150 12 3

21.600mm 4
12
12

I 2 47.800 10 4 mm 4
I 3 342 10 4 mm 4
Inersia masing-masing bagian terhadap sumbu C-C :

I c1 I 1 A1 y1 c 128.539.816,6mm 4
2

I c 2 I 2 A2 c 2 479.428.690,3mm 4
I c 3 I 3 A3 y3 c 87.486.844,5mm 4
2

Sehingga Ic = Ic1 + Ic2 + Ic3 = 695.455.351,4 mm4

Soal 2.18 2.21

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia Polar

Momen inersia yang dibahas sejauh ini


didefinisikan terhadap sumbu yang terletak
di dalam bidang area itu sendiri, seperti
sumbu x dan y dalam gambar
Kini akan ditinjau sumbu yang tegak lurus
bidang area dan berpotongan dengan
bidang tersebut di titik pusat O
Momen inersia terhadap sumbu yang tegak
lurus ini disebut momen inersia polar (Ip)
yang dapat didefinisikan dalam bentuk :

I p 2 dA

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia Polar
Besaran adalah jarak dari titik O ke elemen luas diferensial
dA
Karena 2 = x2 + y2, maka :

I p 2 dA x 2 y 2 dA x 2 dA y 2 dA
I p Ix I y

Dengan menggunakan
dinyatakan pula bahwa :

I I
p O

teorema

Ad
C

sumbu

sejajar

dapat

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Momen Inersia Polar
Contoh 5
Tentukan momen inersia polar (Ip) dari
suatu lingkaran dengan jari-jari r,
terhadap pusat berat C, serta terhadap
titik B di tepi luar lingkaran.

IPC = ???
IPB = ???

Jawab :

I P c

dA 2 d
3

I P B I P c Ad

r 4
2

r 4
2

r r
2

3r 4

Soal 2.22 2.25

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Produk Inersia
Produk inersia suatu area terhadap sumbu x dan
y, didefinisikan dalam bentuk integral sebagai
berikut :

I xy xydA
Produk inersia dapat bertanda positif, negatif
atau bernilai nol
Produk inersia suatu area adalah nol terhadap
sepasang sumbu yang salah satunya merupakan
sumbu simetri dari area tersebut

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Produk Inersia
Dengan menggunaka teorema sumbu
sejajar, maka produk inersia dapat
dituliskan sebagai berikut :

I xy I xc . yc A d1 d 2
Produk Inersia untuk suatu area terhadap
sepasang sumbu dalam bidang sama
dengan produk inersia terhadap sumbu
yang sejajar sumbu berat ditambah hasil
kali luas dan koordinat pusat berat
terhadap sepasang sumbu tersebut

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Produk Inersia
Contoh 6
Tentukanlah produk inersia Ixy dari penampang-penampang dalam gambar
berikut.

Soal 2.26 2.31

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Rotasi Sumbu
Tinjau suatu area bidang dalam sistem
sumbu xy, maka besarnya momen
inersia dan produk inersia terhadap
sumbu-sumbu tersebut adalah :

I x y 2 dA

I y x 2 dA I xy xydA

Selanjutnya terdapat sumbu x1y1 yang


sepusat dengan sumbu xy namun
diputar melalui sudut q berlawanan
jarum jam terhadap xy

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

x1 x cos q y sinq

y
dA

y1 y cos q x sinq

q
q

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Rotasi Sumbu
Sehingga momen inersia terhadap sumbu x1 adalah

I x1 y1 dA y cos q x sin q dA
2

cos 2 q y 2 dA sin 2 q x 2 dA 2 sin q cos q xydA


I x cos 2 q I y sin 2 q 2I xy sin q cos q

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Rotasi Sumbu
Dengan mengingat hubungan trigonometri :
1
cos q 1 cos 2q
2

sin 2 q

1
1 cos 2q
2

2 sinq cos q sin 2q

Maka momen inersia terhadap sumbu x1 adalah :

I x1

Ix Iy
2

Ix Iy
2

cos 2q I xy sin 2q

Dengan cara sama dapat diperoleh momen inersia untuk sumbu y1

I y1

Ix Iy
2

Ix Iy
2

cos 2q I xy sin 2q

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Rotasi Sumbu
Produk inersia terhadap sumbu x1y1 dapat dituliskan sebagai berikut :

I x1 y1 x1 y1dA x cos q y sin q y cos q x sin q dA

I x I y sin q cos q I xy cos 2 q sin 2 q

Dengan menggunakan aturan trigonometri sekali lagi dapat dirumuskan


produk inersia terhadap sumbu x1y1 dalam bentuk :

I x1 y1

Ix Iy
2

sin 2q I xy cos 2q

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Rotasi Sumbu
Dari rumusan untuk Ix1 dan Iy1, akhirnya dapat diperoleh suatu
hubungan khusus sebagai berikut :

I x1 I y1 I x I y
Persamaan ini hendak menunjukkan bahwa jumlah momen inersia
terhadap sepasang sumbu akan tetap konstan apabila sumbusumbunya diputar terhadap pusatnya
Ingat pula hubungan Ix + Iy = Ip!!

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Contoh 7
Tentukan Ix1, Iy1 dan Ix1y1 dari suatu
penampang Z pada gambar. Jika
sumbu xy diputar 30o berlawanan
jarum jam. Gunakan nilai h = 200 mm,
b = 90 mm dan t = 15 mm
Dari perhitungan
dilakukan diperoleh :
Ix = 29,29106 mm4
Iy = 5,667106 mm4
Ix = -9,366106 mm4

yang

sudah

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship

I x1

Ix Iy
2

Ix Iy
2

cos 2q I xy sin 2q

29 ,29 5,667 10 6 29 ,29 5,667 10 6

cos 60 o 9 ,366 10 6 sin 60 o


2

....

I y1

Ix Iy
2

Ix Iy
2

Ix = 29,29106 mm4
Iy = 5,667106 mm4
Ix = -9,366106 mm4
q 30o

cos 2q I xy sin 2q

29 ,29 5,667 10 6 29 ,29 5,667 10 6

cos 60 o 9 ,366 10 6 sin 60 o


2

....

Soal 2.32 2.35

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Persamaan persamaan untuk momen inersia dengan sumbu yang
dirotasi sering disebut juga sebagai persamaan transformasi
Pada persamaan tersebut terdapat variabel sudut rotasi q, yang
besarnya dapat berubahan- ubah
Pada suatu nilai q tertentu, maka akan menghasilkan nilai fungsi yang
maksimum atau minimum.
Nilai maksimum dan minimum dari momen inersia tersebut dinamakan
sebagai momen inersia utama (principal moments of inertia)
Sedangkan sumbu yang berkaitan dinamakan sumbu utama (principal
axes)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Untuk mencari nilai q yang menghasilkan momen inersia Ix1 yang
maksimum atau minimum, maka dapat diambil turunan Ix1 terhadap q
dan menyamakannya dengan nol

dI x1
I x I y sin 2q 2 I xy cos 2q 0
dq
Dari persamaan tersebut dapat dituliskan hubungan :

tan 2q p

2 I xy
Ix Iy

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama

Sudut qp menunjukkan sudut yang memberikan sumbu


utama
Persamaan tersebut akan menghasilkan dua nilai sudut 2qp
dalam selang 0o 360o, yang keduanya berbeda 180o
Hal ini berarti kedua harga qp berselisih 90o, atau dengan
kata lain keduanya saling tegak lurus
Salah satu sumbu berkaitan dengan momen inersia
maksimum dan satu lagi dengan momen inersia minimum

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Sekarang tinjau variasi produk inersia Ix1y1 apabila sudut q bervariasi
Jika q = 0, diperoleh Ix1y1 = Ixy
Jika q = 90o, diperoleh Ix1y1 = Ixy
Artinya selama berputar 90o, produk inersia akan berubah tanda, dan
berarti pula pada salah satu sumbu ada nilai produk inersia yang sama
dengan nol
Samakan persamaan Ix1y1 dengan nol

I x1 y1

Ix Iy
2

sin 2q I xy cos 2q 0

( I x I y ) sin 2q 2I xy cos 2q 0

Merupakan persamaan untuk sumbu utama

Produk Inersia bernilai nol pada sumbu utama

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama

Sumbu utama yang melalui pusat O adalah


sepasang sumbu orthogonal dengan momen inersia
maksimum dan minimum
Orientasi sumbu utama dinyatakan dengan sudut qp
Produk inersia adalah nol pada sumbu utama
Sumbu simetri selalu merupakan sumbu utama
Titik yang dilewati oleh semua sumbu utama
disebut titik utama (principal point)

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Dari rumusan untuk tan 2qp, dapat dituliskan pula

cos 2q p

Ix I y
2R

sin 2q p

I xy
R

R selalu diambil bernilai positif, dan merupakan sisi miring segitiga


dalam gambar

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Substitusikan nilai cos 2qp dan sin 2qp ke dalam rumusan untuk Ix1, guna
mendapatkan momen inersia utama yang lebih besar

I1

Ix Iy
2

Ix Iy
I xy 2

2
2

Momen inersia utama yang lebih kecil diperoleh dari I1 + I2 = Ix + Iy, atau

I2

Ix Iy
2

Ix Iy
I xy 2

2
2

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama
Contoh 8
Tentukan orientasi sumbu utama
serta besarnya momen inersia utama
dari suatu penampang Z pada
gambar. Gunakan nilai h = 200 mm, b
= 90 mm dan t = 15 mm
Dari perhitungan
dilakukan diperoleh :
Ix = 29,29106 mm4
Iy = 5,667106 mm4
Ix = -9,366106 mm4

yang

sudah

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship


Jawab :

I x1

Hasil perhitungan momen inersia memberikan :


Ix = 29,29106 mm4

Iy = 5,667106 mm4

2 I xy
Ix Iy

Ix Iy
2

cos 2q I xy sin 2q

Ixy = 9,366106 mm4

Dari persamaan 2.26 :

tan 2q p

Ix Iy

I y1

0,7930 2qp = 38,4o atau 218,4o

Ix Iy
2

Ix Iy
2

cos 2q I xy sin 2q

Sehingga qp = 19,2o dan 109,2o

Dengan menggunakan kedua harga qp ini dalam persaman


transformasi untuk Ix1 , diperoleh I1 = 32,6106 mm4 dan I2 = 2,4106
mm4.

Soal 2.36 2.38

Anda mungkin juga menyukai