8,5cm
Tampak Atas
TampakDepan Skala1 : 3
Skala1 : 3
Tampak Samping
MAISARAH AZ ZAHRA / F111
Skala1 : 3
h1
C d =0 . 602+0 . 083
P1 ...(2.1)
Keterangan :
Q = Debit aliran( m3/det)
Cd = Koefisien debit ( tanpadimensi )
b = Lebar ambang ( m )
g = Konstanta gravitasi (9.81m/det2)
P1 = Tinggi ambang diatas dasar saluran ( m )
h1 = Tinggi muka air hulu diata sambang = y0 - P1 (m)
-
HIDROLIKA AMBANG TAJAM
Ambang adalah salah satu jenis bangunan air yang dapat digunakan
untuk menaikkan tinggi muka air serta menentukan debit aliran air. Dalam
merancang bangunan air, perlu diketahui sifat-sifat atau karakteristik aliran
air yang melewatinya. Pengetahuan ini diperlukan dalam perencanaan
bangunan air untuk pendistribusian air maupun pengaturan sungai.
Q=C d
2
3 √ 2
3
g bh
1
3
2 ...(2.2)
Sehingga
Q
C d=
2
3 √ 2
3
g bh
1
3
2
...
(2.3)
Keterangan :
Q
C d=
√
3
2 2
g b H12
3 3
h1
Cd = 0.602 + 0.083
p1
HIDROLIKA AMBANG TAJAM
.
2.9 Kesimpulan dan Saran
2.9.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara tinggi muka air di atas ambang (h1) dengan
debit aliran (Q) adalah berbanding lurus, artinya semakin besar
nilai Q maka akan semakin besar pula nilai tinggi muka air di
atas ambang (h1) baik pada kondisi tertekan maupun pada
kondisi bebas.
2. Koefisien debit (Cd) berdasarkan percobaan dipengaruhi oleh
nilai debit (Q), percepatan gravitasi (g), lebar pintu (b) dan
tinggi muka air di atas ambang (h1). Sedangkan Cd rehbock
MAISARAH
dipengaruhi oleh tinggi muka air di atas ambang AZ ZAHRA / F111
(h 1) dan tinggi
ambang di atas saluran (P1). Dari hasil pengolahan data
diperoleh nilai Cd rehbock kondisi bebas berkisar berkisar
0,6084 – 0,6283 untuk nilai Cd rehbock kondisi tertekan
berkisar 0,6093 – 0,6292.
3. Pola aliran yang terjadi pada bagian hulu kedua kondisi adalah
aliran subkritis, sedangkan pada bagian hilir adalah aliran super
kritis. Sedangkan pola di atas ambang adalah kritis.
2.9.2 Saran
1. Penggunaan dan pembacaan pada point gauge sebaiknya
dilakukan dengan teliti untuk memperoleh data yang akurat.
2. Penyetelan debit seharusnya atau sebaiknya dilakukan dengan
seimbang untuk meperoleh data yang akurat.
3. Dalam pengambilan data, ketelitian merupakan hal yang sangat
diperlukan, sehingga akan diperoleh data yang akurat.
HIDROLIKA AMBANG TAJAM