Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Bahan Jalan

4.3 PENCETAKAN BENDA UJI


4.3.1 Maksud
Pembuatan dan pengetesan benda uji dimaksudkan untuk menentukan
ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan dari campuran aspal yang telah dibuat atau
ditentukan komposisinya. Benda uji (briket) yang dibuat untuk masing-masing
kadar aspal berkisar antara 5,500% − 7,000% adalah sebanyak 1 (satu) buah.

4.3.2 Landasan Teori


Aspal merupakan material yang umum digunakan untuk bahan pengikat
agregat, oleh karena itu seringkali bitumen disebut sebagai aspal. Aspal dapat
diperoleh di alam ataupun merupakan residu dari pengilangan minyak bumi. Aspal
adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat dan bersifat
termoplastis. Aspal mempunyai kemampuan mempertahankan sifat asalnya akibat
pengaruh cuaca selama masa pelayanan jalan. Aspal akan mencair jika dipanaskan
sampai dengan temperatur tertentu, dan kembali membeku jika temperatur turun.
Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran
perkerasan jalan (Sukirman, 1999).
Bitumen adalah zat perekat material (viscous cementitious material),
berwarna hitam atau gelap, berbentuk padat atau semi padat, yang dapat diperoleh
di alam ataupun sebagai hasil produksi. Banyaknya aspal dalam campuran
perkerasan berkisar antara 4,000 − 5,000% berdasarkan berat campuran, atau
10,000 − 15,000% berdasarkan volume campuran. Aspal yang digunakan pada
konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai bahan pengikat yang memberikan
ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri serta bahan
pengisi yang mengisi rongga butiran antara butir-butir agregat dan pori-pori yang
ada dari agregat itu sendiri (Sukirman, 2003).

87
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

4.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam Pengujian Pencetakan Benda Uji adalah
sebagai berikut.
1. Cetakan benda uji yang berdiamater 10,160 cm (4”) dengan tinggi 7,620 mm
(3”) yang dilengkapi dengan pelat alas dan leher sambung;
2. penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk yang rata berbentuk silinder,
dengan tinggi jatuh bebas 45,750 cm (18”) dan berat 4,536 kg;
3. alat pengeluar benda uji yang telah dipadatkan yaitu sebuah alat ejector;
4. landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati atau sejenisnya) berukuran kira-
kira 20 × 20 × 45 cm3 (8” × 8” × 8”) yang dilapisi pelat baja berukuran 30 × 30
× 2,5 cm3 (12” × 12” × 1”) dan diikat pada lantai beton dengan empat bagian
siku;
5. oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (200 ± 3)
°C;
6. bak perendam yang dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 20°C;
7. perlengkapan lainya, antara lain:
a. Panci-panci untuk memanaskan agregat, aspal dan campuran;
b. pengukur suhu dari logam berkapasitas 250°C dan 100°C dengan
ketelitian 0,500 atau 1,000% dari kapasitas untuk mengukur suhu;
c. kompor;
d. sendok pengaduk;
e. sarung abses dan karet;
f. timbangan yang dilengkapi penggantung benda uji berkapasitas 2,000 kg
dengan ketelitian 0,100 gram dan timbangan berkapasitas 5,000 kg dengan
ketelitian 1,000 gram;
g. corong yang terbuat dari aluminium;
h. spatula;
i. dan satu set saringan terdiri dari ukuran : ¾”, ½”, 3/8”, No.4, No.8, No.30,
No.50, No.100 dan No.200, pan dan cover;

88
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

Gambar 4.1 Peralatan Pengujian Pencetakan Benda uji

4.3.4 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan yang dilakukan dalam Pencetakan Benda Uji adalah
sebagai berikut.
1. Mengeringkan masing-masing agregat sampai beratnya tetap pada suhu (110 ±
50) °C. Setelah dingin, memisahkan agregat dengan cara penyaringan kering
ke dalam fraksi-fraksi yang sudah ditentukan, kemudian menimbang sesuai
dengan besarnya persentase perbandingan komposisi agregatnya.
2. Memanaskan campuran agregat tersebut hingga mencapai suhu pencampuran
(170 ± 20) °C dalam panci pencampuran. Sementara itu memanaskan aspal
secara terpisah hingga mencapai suhu pencampuran.
3. Menuangkan aspal ke dalam panci pencampuran atau agregat yang sudah
dipanaskan sesuai dengan beratnya yang telah ditetapkan. Kemudian
mengaduk sampai homogen dan terlihat seluruh permukaan agregat tertutup
oleh aspal. Mengusahakan suhu selama pengadukan campuran aspal tetap
dipertahankan (150°C), dimana hal ini dikontrol dengan thermometer.
4. Memindahkan campuran aspal yang telah homogen ke dalam cetakan benda
uji (mold) yang telah dibersihkan dan meletakkan pada dasar kertas saring atau
penghisap lebih dahulu. Memindahkan campuran ke dalam cetakan dilakukan
dengan bantuan corong aluminium yang diletakkan di atas cetakan.
5. Menusuk campuran aspal dengan spatula (sendok semen) sebanyak 15 kali
pada bagian pinggir cetakan secara keliling dan 10 kali pada bagian dalam atau
tengahnya. Lalu meratakan permukaan campuran menjadi bentuk yang sedikit
cembung dan menaruh kertas saring di atasnya.
89
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

6. Memadatkan campuran aspal tadi dengan cara penumbukan sebanyak 75 kali


pada masing-masing bagian atau sisi atas dan bawah cetakan.
7. Mengeluarkan benda uji dengan menggunakan alat ejector, lalu meletakkan di
atas permukaan rata yang halus, kemudian membiarkan selama kira-kira 24
jam pada suhu ruang.
8. Memberikan tanda pengenal pada benda uji yang telah dingin sesuai dengan
persentase kadar aspal, lalu menimbang dan mengukur tinggi benda uji dengan
ketelitian 0,100 mm.

4.3.5 Data Percobaan


Data yang didapatkan pada Pengujian Pencetakan Benda Uji adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.3 Data Pengujian Pencetakan Benda Uji
Dimensi
No. Benda Uji Berat Diameter Tinggi
(gram) (cm) (cm)

1. 1055,200 10,250 7,700

4.3.6 Perhitungan
Perhitungan yang digunakan pada pengujian pencetakan benda uji adalah
sebagai berikut.
1
Volume =    d 2  tinggi
4
1
= 3,14   (10, 250) 2  7, 700
4
= 635,050 cm3

90
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

LABORATORIUM BAHAN JALAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Pencetakan Benda Uji


Dimensi
Berat Volume
No. Benda Uji Diameter Tinggi
(gram) (cm3)
(cm) (cm)

1. 1055,200 10,250 7,700 635,050

91
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Bahan Jalan

4.3.7 Kesimpulan
Berdasarkan Pengujian Pencetakan Benda Uji yang telah dilakukan, maka
didapatkan berat benda uji aspal sebesar 1055,200 gram, diameter 10,250 cm, tinggi
7,700 cm, dan volume benda uji sebesar 635,050 cm3.

92
Kelompok 5 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai