Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 13-01: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8604:2018
Daftar isi
© BSN 2018 i
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 13-01: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8604:2018
Prakata
Standar Nasional Indonesia SNI 8604:2018, dengan judul Metode pengujian perangkat
penahan jatuh perorangan dalam pekerjaan pada ketinggian, merupakan SNI baru yang
disusun berdasarkan hasil penelitian.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 13-01, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Standar ini
telah dibahas dan disepakati dalam rapat konsensus di Jakarta, pada tanggal
18 Desember 2017. Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholder)
terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar.
Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 10 Agustus 2018 sampai dengan
9 Oktober 2018 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2018 ii
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 13-01: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8604:2018
Pendahuluan
Standar ini disusun sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana teknisi laboratorium,
produsen atau konsumen dalam pengujian perangkat penahan jatuh perorangan dalam
pekerjaan pada ketinggian. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengujian
perangkat penahan jatuh perorangan sehingga sesuai dengan fungsinya untuk menahan
tenaga kerja penggunanya saat jatuh dari ketinggian. Standar ini mencakup spesifikasi
perangkat penahan jatuh perorangan dalam pekerjaan pada ketinggian dengan beban statis,
kinerja pada pembebanan dinamik dan kinerja setelah terpapar dengan kondisi lingkungan
debu dan air.
Metode dalam Standar ini mengacu dari ANSI/ASSE Z.359, Fall Protection dengan perubahan
yaitu pada beban 20 kN menjadi 15 kN sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan pada
Ketinggian.
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan metode pegujian perangkat penahan jatuh perorangan dalam
pekerjaan pada ketinggian, meliputi pengujian:
- beban statis;
CATATAN Perangkat penahan jatuh yang dimaksud adalah sebuah alat yang berdiri sendiri atau
rangkaian dari beberapa alat penahan jatuh perorangan dalam pekerjaan pada ketinggian.
2.1
perangkat penahan jatuh perorangan ulur-tarik (rectractable lanyard)
alat yang mempunyai mekanisme pegas pada penggulung talinya sehingga dapat mengulur
dan menarik menyesuaikan dengan kebutuhan pergerakan tenaga kerja tetapi alat akan
mengunci tali secara otomatis dan menahan ketika terbebani tenaga kerja yang jatuh
2.2
cincin kait berpengunci (locking carabineer)
cincin yang terbuat dari bahan baja atau bahan metal lainnya, misalnya alumunium yang pada
salah satu sisinya dapat dibuka untuk menghubungkannya dengan perangkat penahan jatuh
lainnya serta sisi yang dapat dibuka tersebut dapat ditutup kembali dan dikunci dengan
berbagai mekanisme sesuai rancangan
2.3
lintasan
jalur lentur atau kaku untuk bergeraknya alat pengunci atau pencengkeram vertikal atau
horizontal berbahan sintetik atau baja berupa tali atau batangan yang bekerja ketika terbebani
oleh tenaga kerja jatuh
2.4
perangkat penahan jatuh perorangan
sebuah alat yang dirancang sedemikian rupa atau sekumpulan alat yang dirangkai dalam satu
kesatuan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya tanpa menyebabkan
kerusakkan atau hilangnya fungsi untuk menahan tenaga kerja penggunanya jatuh dari
ketinggian
2.5
perangkat penahan jatuh perorangan bergerak vertikal (vertical mobile fall arrester)
rangkaian beberapa alat mulai dari lintasan, alat pencengkeram tali atau pengunci pada
lintasan secara otomatis, cincin kait berpengunci, tali penghubung yang berfungsi untuk
menahan tenaga kerja jatuh ketika bergerak naik atau turun (bergerak vertikal)
2.6
perangkat penahan jatuh perorangan bergerak horizontal (horizonal mobile fall arrester)
rangkaian beberapa alat mulai dari lintasan, alat pencengkeram tali atau pengunci pada
lintasan secara otomatis, cincin kait berpengunci, tali penghubung yang berfungsi untuk
menahan tenaga kerja jatuh ketika bergerak secara horizontal
2.7
peredam kejut (shock absorber)
sebuah alat yang dapat memanjang ketika terbebani tenaga kerja penggunanya jatuh dari
ketinggian berfungsi untuk meredam tenaga kejut
2.8
pengait (hook)
penghubung berbahan logam dengan penutup gerbang yang dapat dibuka dan ditutup dan
mengunci secara otomatis untuk mengaitkan perangkat penahan jatuh pada objek
2.9
sabuk tubuh (full body harness)
perangkat penahan jatuh perorangan berbentuk pita yang dirancang sedemikian rupa
melingkar pada tubuh untuk menyebarkan tenaga yang timbul pada bagian pinggang-perut,
kedua bahu dan kedua paha berbahan sintetik yang dilengkapi cincin untuk mengaitkan
2.10
uji kualitas
pengujian pertama kalinya yang dilakukan oleh laboratorium uji untuk mengetahui apakah
kualitas perangkat penahan jatuh perorangan tersebut memenuhi ketentuan yang berlaku
2.11
uji konsistensi
pengujian yang dilakukan terhadap perangkat penahan jatuh perorangan yang sudah lulus uji
kualitas, dilakukan oleh laboratorium uji untuk mengetahui konsistensi perangkat penahan
jatuh perorangan dengan hasil pengujian sebelumnya
2.12
faktor jatuh 2
angka yang menunjukkan besarnya dampak jatuh dengan jarak jatuh yang besarnya dua kali
panjang tali yang menahannya
2.13
simulasi peristiwa jatuh
kejadian jatuh yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan alat bantu peraga
(dummy) untuk menyerupai kejadian sebenarnya ketika menggunakan perangkat penahan
jatuh perorangan
m : meter
cm : sentimeter
mm : milimeter
kg : kilogram
kN : kilo Newton
l : liter
d : diameter
bar : barometer (1 bar = 1,0197 kg/cm2)
4 Metode uji
4.1 Prinsip
Perangkat penahan jatuh perorangan disimulasikan melalui uji beban statis, dinamis dan
paparan dengan kondisi lingkungan berdebu dan air, serta dievaluasi kinerjanya.
4.2.2 Uji dinamis dilakukan dengan simulasi peristiwa jatuh dengan faktor jatuh 2,
menggunakan beban seberat (75 ± 1) kg dimana perangkat penahan jatuh harus mampu
menahan beban tersebut.
4.2.3 Uji kinerja dilakukan terhadap paparan dengan kondisi lingkungan berdebu dan air.
4.2.4 Uji kinerja dilakukan terhadap perangkat jatuh perorangan sesuai spesifikasinya.
4.3.1 Contoh uji adalah perangkat atau penahan jatuh perorangan yang masih baru dan
belum pernah dipakai identik dengan spesifikasi dan model yang diproduksi massal yang akan
diuji kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.
4.3.2 Contoh uji untuk perangkat penahan jatuh perorangan untuk uji kualitas berjumlah 3
dari minimum 5 unit, dipilih secara acak dari minimum 5 dari yang disediakan.
4.3.3 Contoh uji untuk perangkat penahan jatuh perorangan untuk uji konsistensi berjumlah
1 unit, dipilih secara acak dari 3 unit yang tersedia, kecuali sabuk tubuh berjumlah 2 unit.
4.3.4 Contoh uji yang sejenis dan identik tetapi terdapat beberapa ukuran, misalnya: kecil,
sedang, besar, maka cukup dipilih salah satu ukuran saja.
4.3.5 Contoh uji yang diterima dicatat di dalam formulir (lihat Lampiran A).
4.3.6 Setiap contoh uji diberi label penandaan untuk membedakan antara satu dengan
lainnya.
4.3.7 Contoh uji disimpan dan diperlakukan sebaik mungkin untuk menjaga kondisi dan
kualitasnya sebagaimana contoh uji tersebut ketika diserahkan.
4.3.9 Contoh uji yang sudah mendapat perlakuan uji, harus dimusnahkan di hadapan
pemohon, wakil lembaga pengujian dan pihak ketiga, serta dibuatkan berita acara
pemusnahan yang ditandatangani ketiga pihak tersebut di atas.
- Struktur bangunan atau rangka baja yang digunakan sebagai tambatan uji beban harus
mampu memikul beban dinamis sebesar minimum 20 kN.
- Alat pengukur jarak dan panjang dalam sentimeter dengan kemampuan mengukur
minimum 500 cm yang sudah terkalibrasi, untuk mengukur jarak jatuh dan unjuk kerja
contoh uji.
Alat uji beban statis berupa alat yang dapat menarik dan menampilkan besaran tenaga tarik
yang dihasilkannya.
- Alat bantu peraga menyerupai tubuh manusia dengan berat (75 ± 1) kg di atasnya
terdapat 2 buah angkur masing-masing untuk mengaitkan/menambatkan contoh uji.
Alat perlakuan khusus paparan debu berupa ruangan berbentuk kotak dengan ukuran
100 cm tinggi × 100 cm lebar × 100 cm panjang, yang terdapat 1 buah pipa udara masuk dan
1 buah lubang bersaring tempat udara keluar. Di dalam ruang kubus dimasukkan 5 kg semen,
dan perangkat penahan jatuh perorangan yang akan diuji, kemudian dihembuskan udara
dengan kekuatan 6 bar secara berkala.
Alat perlakuan khusus paparan air berupa semprotan air yang mampu menyemprotkan air
bersih sebanyak 70 l/jam untuk membasahi contoh uji.
5 Persiapan analisis
5.2 Semua potensi bahaya yang ada, tidak terkecuali kemungkinan gagalnya contoh uji,
terbentur, terjatuh dan lain-lain telah dilakukan pengendaliannya berdasarkan standar
operasional prosedur.
5.3 Sebelum pengujian dilakukan pemeriksaan fisik secara visual terhadap setiap contoh uji.
5.4 Sebelum pengujian dengan perlakuan khusus, dilakukan terlebih dahulu dengan
perlakuan normal.
5.5 Pengujian beban di beberapa titik pada contoh uji yang sama, maka pada setiap titik
harus dilakukan secara terpisah dengan contoh uji yang berbeda.
6 Pelaksanaan pengujian
6.1 Umum
Pelaksanaan pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengujian secara umum dan
pengujian berdasarkan jenis perangkat penahan jatuh perorangan.
a) Lakukan pengambilan contoh uji dan catat hasil pengambilan pada formulir (lihat Lampiran
A).
d) Tarik contoh uji sampai beban setara dengan 15 kN dan diamkan selama 3 menit.
e) Lakukan pengamatan dan catat hasil pada formulir (lihat Lampiran B).
a) Tautkan contoh uji dengan titik angkur dan tali penghubung, dengan panjang 180 cm dan
dengan beban silinder atau alat bantu peraga seberat (75 ± 1) kg.
CATATAN Panjang tali penghubung dapat menyesuaikan dengan spesifikasi perangkat penahan
jatuh perorangan.
b) Angkat beban yang terhubung pada contoh uji ke atas setinggi panjang tali penghubung
kemudian dijatuhkan.
c) Lakukan pengamatan dan catat hasil pada formulir (lihat Lampiran B).
a) Siapkan 5 kg semen, alat perlakuan, kompresor angin, stopwatch dan perangkat penahan
jatuh perorangan yang akan diuji (lihat Gambar 1).
c) Masukkan bahan uji ke dalam alat perlakuan, atur sedemikian rupa, agar bahan uji berada
15 cm dari dasar dan menggantung sedemikian rupa agar semua permukaan dapat
terpapar oleh debu.
d) Semburkan udara masuk ke dalam alat perlakuan melalui pipa vertikal selama 2 detik,
dengan kekuatan semburan sebesar 6 bar. Ulangi setiap 5 menit, sampai jumlah waktu
mencapai 1 jam pertama (kurang lebih 12 kali semburan).
i. Untuk lintasan lentur perangkat penahan jatuh perorangan, tarik dan ulurkan tali
ketempatnya semula sebanyak 10 kali.
ii. Untuk perangkat penahan jatuh perorangan ulur-tarik. Tarik ke dalam gulungannya
dan ulur kembali sampai seluruh tali keluar, sebanyak 5 kali.
iii. Ulangi perlakuan langkah i) atau ii) sebanyak 5 kali dengan interval 1 jam.
a) Siapkan alat semprot, stopwatch, tempat untuk mengantung dan perangkat penahan
jatuh yang akan mendapat perlakuan (lihat Gambar 2).
b) Gantung bahan uji secara vertikal selama 24 jam pada suhu kamar.
c) Semprot bahan uji dengan air menggunakan semprotan selama 3 jam terus menerus
dengan luaran semburan sebanyak 70 l/jam.
d) Lakukan pengujian dalam waktu tidak kurang dari 90 detik setelah perlakuan paparan air.
Pengujian sabuk tubuh dilakukan dengan dua macam pengujian (lihat Gambar 3), yaitu:
a) Uji beban statis setara 15 kN secara vertikal pada setiap penghubung yang
diperuntukkan sebagai penghubung ke perangkat penahan jatuh.
‐ Siapkan alat uji tarik, alat bantu peraga seberat (75 ± 1) kg, alat pengamatan dan
pencatatan, serta sabuk tubuh yang akan akan diuji.
‐ Pasang dan kencangkan sabuk tubuh pada alat bantu peraga, pastikan semua
gesper terpasang dengan benar dan baik.
‐ Tautkan alat bantu peraga dengan angkur untuk menahan alat bantu peraga dari
tarikan.
b) Uji beban dinamis dengan simulasi faktor jatuh 2 dengan penggunaan tali penahan jatuh
sepanjang 180 cm dan beban (75 ± 1) kg pada semua penghubung yang tersedia pada
sabuk tubuh yang diuji yang diperuntukkan sebagai peghubung ke perangkat penahan
jatuh.
‐ Siapkan alat uji jatuh, alat bantu peraga seberat (75 ± 1) kg, alat pengamatan dan
pencatatan, serta sabuk tubuh yang akan akan diuji.
‐ Pasangkan dan kencangkan sabuk tubuh pada alat bantu peraga, pastikan semua
gesper terpasang dengan benar dan baik.
‐ Atur dan pastikan panjang tali penghubung alat uji ke alat bantu peraga sepanjang
180 cm.
‐ Tautkan tali penghubung alat uji ke penghubung yang ada pada sabuk tubuh.
‐ Naikkan alat bantu peraga sampai seluruh tali penghubung lurus vertikal dengan
posisi kepala diatas.
Sabuk tubuh dinyatakan memenuhi kriteria unjuk kerja apabila secara visual tidak terdapat
kerusakan pada jahitan bahan pembentuk sabuk tubuh, perubahan bentuk atau alat bantu
peraga tidak terlepas dari sabuk tubuh yang diuji.
Pengujian tali kernmantle penahan jatuh dilakukan dengan dua macam pengujian (lihat
Gambar 4), yaitu:
a) Uji beban statis dilakukan dengan membandingkan panjang tali antara tanpa beban dan
dengan pembebanan statis sebesar 50 kg sampai 150 kg dan beban statis secara
bertahap sampai setara 15 kN selama 3 menit.
‐ Ambil tali yang akan diuji sepanjang 180 cm diukur dari ujung ke ujung setelah ikatan.
‐ Tautkan ujung tali ke angkur dan ujung satunya lagi dengan alat penarik.
‐ Tarik tali dengan kekuatan tarik 50 kg, ukur panjangnya, amati, catat dan analisa.
‐ Lanjutkan menarik tali sampai kekuatan 150 kg, ukur panjangnya, amati, catat dan
analisa.
‐ Lanjutkan menarik tali sampai kekuatan setara 15 kN dan tahan selama 3 menit, amati,
catat dan analisa.
b) Uji beban dinamis dilakukan dengan dengan pembebanan faktor jatuh 2, dengan beban
(75 ± 1) kg dan panjang tali sepanjang 180 cm diukur dari ujung ke ujung setelah ikatan.
‐ Siapkan alat penguji, beban (75 ± 1) kg dan tali yang akan diuji alat pengangkat (hoist).
‐ Tautkan ujung tali ke angkur dan ujung satunya dengan beban (75 ± 1) kg.
Tali penahan jatuh dinyatakan memenuhi kriteria unjuk kerja apabila secara visual:
1 Pemanjangan tali pada beban antara 50 kg sampai 150 kg, sama atau lebih besar dari
5 %.
2 Mampu menahan beban dinamik sebesar faktor jatuh 2 dengan beban (75 ± 1) kg dan
jarak jatuh 360 cm, tanpa putus.
3 Mampu menahan beban statis secara bertahap sampai setara 15 kN selama 3 menit,
tanpa putus.
Pengujian alat peredam kejut dilakukan dengan dua macam pengujian (lihat Gambar 5), yaitu:
a) Uji beban statis dilakukan secara bertahap sampai dengan beban sebesar 175 kg, tahan
selama 3 menit, amati, catat dan analisa, kemudian dilanjutkan dengan tarikan sebesar
setara 15 kN dan tahan selama 3 menit.
‐ Siapkan alat penguji tarik, alat peredam kejut yang akan diuji.
‐ Tautkan alat peredam kejut ke angkur yang akan menahannya selama uji tarik.
‐ Tautkan ujung satunya lagi dari alat peredam kejut yang akan diuji.
‐ Tarik sampai beban 175 kg, tahan selama 3 menit, amati, catat dan analisa
‐ Lanjutkan dengan menarik sampai beban setara 15 kN, tahan selama 3 menit, amati,
catat dan analisa.
b) Unit yang lain dilakukan uji beban dinamis sebesar faktor jatuh 2, dengan beban sebesar
(75 ± 1) kg dengan jarak jatuh 360 cm.
Alat peredam kejut dinyatakan memenuhi kriteria unjuk kerja apabila secara visual:
2 Contoh uji mempu menahan beban tanpa terputus pada beban setara 15 kN selama 3
menit.
3 Contoh uji terbuka penuh pada beban dinamis faktor jatuh 2 dengan beban seberat
(75 ± 1) kg dengan tali penghubung sepanjang 180 cm.
Pengujian tali ganda dengan pengait dan peredam kejut dilakukan dengan dua macam
pengujian (lihat Gambar 6), yaitu:
a) Uji beban statis dilakukan secara bertahap sampai dengan beban sebesar 175 kg, tahan
selama 3 menit, amati, catat dan analisa, kemudian dilanjutkan dengan tarikan sebesar
setara 15 kN dan tahan selama 3 menit.
‐ Siapkan alat uji tarik, beban seberat (75 ±1) kg dan alat pengangkat (hoist).
‐ Tautkan alat tarik ke tali ganda dengan pengait dan peredam kejut .
‐ Tarik sampai beban mencapai 175 kg, tahan selama 3 menit, amati, catat dan
analisa.
‐ Lanjutkan menarik sampai beban mencapai setara 15 kN, tahan selama 3 menit.
Amati, catat dan analisa.
b) Unit yang lain dilakukan uji beban dinamis dengan faktor jatuh 2, dengan beban
(75 ± 1) kg, dengan jarak jatuh 2 kali panjang tali ganda (180 cm) dengan pengait dan
peredam kejut yang diuji.
Tali ganda dengan pengait dan peredam kejut dinyatakan memenuhi kriteria unjuk kerja,
apabila:
1 Pada beban statis secara bertahap, komponen peredam kejut akan membuka secara
bertahap pula dan mulai terbuka pada beban maksimum 175 kg dan mampu bertahan
selama 3 menit, tanpa putus.
2 Pada beban statis secara bertahap sampai setara 15 kN, tali ganda dengan pengait dan
peredam kejut mampu bertahan minimum 3 menit, tanpa putus.
3 Pada pembebanan dinamis faktor jatuh 2, beban seberat (75 ± 1) kg dengan jarak jatuh 2
kali panjang tali ganda dengan pengait dan peredam kejut, komponen peredam kejut dapat
terbuka secara penuh, kemudian mampu menahan beban selama minimum 3 menit.
Pengujian cincin kait berkunci dilakukan dengan cara beban statis secara bertahap sampai
setara 15 kN dengan arah tarikan membujur diameter cincin kait, dalam keadaan cincin kait
terkunci (lihat Gambar 7).
‐ Siapkan alat uji tarik dan cincin kait berkunci yang akan diuji.
‐ Tautkan cincin kait berkunci yang akan diuji ke angkur, dan pada posisi membujur dengan
garis tengahnya pada alat uji tarik.
Cincin kait berkunci dinyatakan memenuhi kriteria unjuk kerja apabila setelah uji beban statis
secara bertahap sampai setara 15 kN, cincin kait berkunci tidak mengalami perubahan bentuk
dan penguncinya masih dapat dibuka dan ditutup tanpa hambatan.
Pengujian perangkat penahan jatuh perorangan ulur-tarik dilakukan secara bertahap (lihat
Gambar 8), yaitu:
b) Setelah perlakuan paparan debu, tautkan perangkat penahan jatuh perorangan ulur tarik
yang akan diuji dengan alat penarik dengan beban seberat 5 kg, amati, catat dan analisa.
c) Setelah perlakuan paparan air, tautkan perangkat penahan jatuh perorangan ulur tarik
yang akan diuji dengan alat penarik dengan beban seberat 5 kg, amati, catat dan analisa.
d) Pengujian unjuk kerja dengan beban seberat (75 ± 1) kg dengan jarak jatuh sepanjang tali
penghubung yang tersedia atau maksimum 120 cm.
‐ Tarik tali penahan jatuh perorangan ulur tarik dari gulungannya sepanjang
60 cm dan beri penahan agar tidak tergulung kembali ke dalam gulungannya.
‐ Pasang beban seberat (75 ± 1) kg pada tali penahan jatuh perorangan ulur tarik,
naikkan secara tegak lurus vertikal.
e) Pengujian ketahanan pada beban statis secara bertahap sampai setara 15 kN pada
100 cm contoh bahan tali penahan ulur tarik selama 3 menit.
‐ Ambil contoh bahan tali penahan jatuh ulur tarik perorangan sepanjang 100 cm.
‐ Tautkan ujungnya pada angkur dan ujung satunya lagi dengan alat uji tarik
‐ Tarik sampai beban setara 15 kN, tahan selama 3 menit, amati, catat dan analisa.
Perangkat penahan jatuh perorangan ulur tarik, dinyatakan sesuai kriteria unjuk kerja apabila:
1 Dengan beban jatuh 5 kg, dan 1.000 kali ulangan, alat dapat berfungsi baik
mengcengkeram tali.
6.3.7 Pengujian perangkat penahan jatuh perorangan bergerak vertikal pada lintasan
lentur
Pengujian perangkat penahan jatuh perorangan bergerak vertikal pada lintasan lentur
dilakukan secara bertahap (lihat Gambar 9), yaitu:
b) Perlakuan paparan kondisi lingkungan berdebu dilanjutkan dengan pengujian unjuk kerja
dengan beban 5 kg.
c) Perlakuan paparan kondisi lingkungan berdebu dilanjutkan dengan pengujian unjuk kerja
dengan beban 5 kg.
- Berikan perlakuan paparan debu pada perangkat penahan jatuh perorangan bergerak
vertikal yang diuji.
d) Perlakuan paparan air dan dilanjutkan pengujian unjuk kerja dengan beban 5 kg.
- Berikan perlakuan paparan air pada perangkat penahan jatuh perorangan bergerak
vertikal yang diuji.
e) Pengujian unjuk kerja pada beban dinamik dengan faktor jatuh 2, beban seberat (75 ± 1)
kg, jarak jatuh sesuai dengan panjang tali penghubung yang disediakan atau maksimum
60 cm.
- Tautkan beban pada alat pengangkat, naikkan secara tegak lurus vertikal, kemudian
jatuhkan, amati, catat dan analisa.
f) Pengujian ketahanan pada beban statis secara bertahap sampai setara 15 kN selama 3
menit.
- Tarik sampai beban setara 15 kN, tahan selama 3 menit, amati, catat dan analisa.
Perangkat penahan jatuh perorangan bergerak vertikal pada lintasan lentur dinyatakan
memenuhi kriteria unjuk kerja apabila secara visual:
1 Perangkat penahan jatuh bergerak vertikal harus sudah mencengkeram lintasan lentur
paling jauh 60 cm dari posisinya semula, baik sebelum perlakuan paparan debu dan air
maupun setelah paparan debu dan air.
Khusus untuk alat-alat yang menjadi bagian dari perangkat harus mampu menunjukkan unjuk
kerja sebagai berikut:
a) Perangkat penahan jatuh perorangan bergerak vertikal harus mampu membatasi jarak
jatuh maksimum 1,20 m.
c) Perangkat penahan jatuh tali ganda dengan pengait dan peredam kejut harus mempunyai
pengunci otomatis dan panjang maksimum 180 cm.
d) Perangkat penahan jatuh teknik pemanjatan terpandu harus mempunyai tali dengan
elastisitas minimum 5 %.
e) Perangkat penahan jatuh ulur-tarik, harus mampu membatasi jarak jatuh maksimum 60
cm.
© BSN 2018 17 dari 20
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 13-01: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8604:2018
Lampiran A
(normatif)
Formulir pengambilan contoh uji perangkat penahan jatuh perorangan
1
2
3
(........................................) ( ..............................................)
Lampiran B
(normatif)
Pelaporan hasil analisis
Parameter yang
No. Hasil pengujian Kesimpulan Metode Pengujian
diuji
1
2
3
4
(...............................................................)
Bibliografi
[3] EN 893, Mountaineering equipment – Crampons – Safety requirements and test methods
[4] OSHA 1910 Subpart I Appendix D, Test Methods and Procedures for Personal Fall
Protection Systems Non-Mandatory Guidelines
[5] Kementerian Ketenagakerjaa RI, Permenaker Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan kerja dalam pekerjaan pada Ketinggian, Jakarta 2016.
[6] Carl Rod Nave, Impact force from falling object, Departement of Physics and Astronomy