Anda di halaman 1dari 192

SISTEM GOL.

ABO
GOLONGAN –GOLONGAN
DARAH ABO
Antigen pada sel Antibodi dalam serum

Gol A A Anti-B

Gol B B Anti-A

Gol AB AB Tidak ada

Gol O Tidak ada Anti-A & anti-B


Sistem ABO
Th 1900 Karl Landsteiner
Menemukan gol A,B,O
Masing2 serum orang tersebut
mengandung antibodi terhadap antigen
yang tidak ada pada sel darah merahnya
Th 1902- von Decastello dan Sturli
menemukan gol AB.
Sistem ABO
Sistem golongan darah pertama yg
ditemukan , merupakan golongan darah yg
terpenting dalam transfusi darah.
Merupakan satu2nya sistem, yang
antibodinya dapat diperkirakan terdapat
dalam serum orang yang tidak pernah
expose pada sel darah merah manusia.
Sistem ABO
Oleh karena antibodi2 ini ,transfusi darah
dengan gol ABO yang tidak cocok, akan
menyebabkan reaksi transfusi hemolitik
intravasculair yang berat dengan manifestasi
reaksi transfusi hemolitik yang akut.
Pemeriksaan kecocokan gol ABO donor dan
resipien merupakan dasar pemeriksaan
pretransfusi
Pewarisan dan genetika
1910-Epstein&Ottenberg –gol ABO diwariskan
Von dungern dan Hirszfeld mengkonfirmasi bhw gol
ABO secara genetika diwariskan dg meneliti pada 72
keluarga dg 102 anak.
Mereka menemukan bahwa pewarisan agglutinogen
A dan B menurut hukum Mendels.
Gen ABO adalah autosomal(tidak terdapat pada sex
chromosome)Masing2 orang mempunyai 2 copies
gen yg menandai gol ABO mereka.(satu berasal dari
ibu dan satu berasal dari bapak)
Pewarisan dan genetika
Gol darah A dan B dominant terhadap gol O
Gen Gol A dan B adalah co-dominant,berarti
bahwa seorang mewarisi satu gen gol A dan satu
gen gol B sel darah merah nya akan mempunyai
antigen gol A dan B. Alleles disebut A(yg
menghasilkan A antigen), B(yg memproduksi B
antigen) dan O(yg nonfungsional dan tidak
memproduksi A atau B)
Ringkasan gol darah,antigen sel darah
merah & kemungkinan genotype
Human Red cell Serum Possible
blood antigens antibodies genotype
group
A A antigen Anti-B AA atau
AO
B B antigen Anti-A AA atau
BO
O none Anti- Hanya OO
A&anti-B
AB A dan B None Hanya AB
antigen
DASAR GENETIK GOL ABO
Gen yang bertanggung jawab terhadap
gol ABO-mewarisi 2 gen golongan darah
Kromosom dari ibu membawa salah
satu dari gen A,gen B atau gen O
Kromosom membawa salah satu dari
gen A,gen B atau gen O
DASAR GENETIK GOL ABO
Genotip
Gen2 yg diturunkan dari masing2 golongan
darah orang tua yg ada pada kromosom
Fenotip
Efek yg bisa terlihat dari gen2 yg diwariskan
misalnya golongan darah itu sendiri
DASAR GENETIK GOL ABO
Gen A dan B bersifat dominan atas gen O
jadi fenotip A dapat berasal dari salah satu
genotip AA atau genotip AO
Fenotip B dapat berasal dari salah satu
genotip BB atau genotip BO
Kombinasi gen2 dan golongan
darah yg terbentuk
Genotip Golongan darah
(Fenotip)
AA A
AO A
BB B
BO B
AB AB
OO O
Genotip AO BO

Genotip AB AO BO OO

Fenotip AB A B O

Pohon keluarga golongan ABO


Gen ABO
Phenotype gol darah ABO ditentukan oleh
alleles pada 2 chromosome yaitu
chromosome 9 yg mempunyai gen ABO
allele dan chromosome 19 yg mempunyai
gen yg menandai pembentukan H
antigen yg mana dapat atau tidak dapat
merubah allele yg ada pada
chromososme 9.
Gen ABO
Tidak seperti antigen red cell yg lain kedua gen2 ini
tidak menandai utk antigen yg sebenarnya.
Gen2 ini menandai utk enzyme yg sebenarnya
membentuk antigen pada struktur precursor pada sel
darah merah.
Enzyme menentukan gol ABO seseorang dg
mengkatalisa penempelan gol darah yg disebut sugar
/basa? pada antigen precursor carbohydrate.
Enzyme diproduksi oleh gen pada chromosome 19
menambahkan sugar/basa? Pada precursor
carbohydrate utk membentuk H antigen .
Gen ABO bertanggung jawab utk menentukan
phenotype A,B,O seseorang
Gen ABO
Gen A dan B masing2 menandai aktiv enzyme
yg mengenal antigen H dan melekat pada
sugar yg menetapkan gol darah.
Gen O biasanya amorph gene berarti tidak
memproduksi aktiv enzyme.
Sebagai akibat gol O tidak dapat
memodifikasi antigen H .
ANTIGEN

GENES A+H

SUBST A
B+H
GENES
SUBST B
H
H
AB A+B+H
Precursor substance
(P.S) O H
hh
A,B,AB,O
P.S Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
D-galactose N-acetylglucosamine N-acetyl
galactosamine

H gen Le gen
L-fu
-cose Hsubstance Lea substance

A gen B gen Le & Se


gen

A susbtabce Leb substance


B substance
Antigen sistem ABO
Gen ABO mempunyai 3 alleles A,B dan
O yang berlokasi pada lokus ABO pada
kromosom 9.
Gen A dan B memproduksi enzym
glycosyl transferase yang dipergunakan
untuk membentuk antigen A dan B
Antigen sistem ABO
Gen O tidak memproduksi enzyme
sehingga Sel darah merah gol O tidak
mempunyai antigen A dan B,tetapi
mempunyai banyak antigen H yang
merupakan rantai oligosacharida untuk
membentuk antigen A atau B.
D-galactose N-acetylglucosamine N-acetyl
galactosamine

H gen Le gen
L-fu
-cose Hsubstance Lea substance

A gen B gen Le & Se


gen

A susbtabce Leb substance


B substance
Antigen sistem ABO
Gen2 Hh dan Se terdapat pada
kromosom 19 dan keduanya sangat
berkaitan.
Masing2 lokus mempunyai 2 allele.
Salah satu dari allele tersebut tidak
menghasilkan produk yang dapat
dibuktikan/dilihat disebut Amorph.
Antigen sistem ABO
Allele yang aktif pada lokus H,ialah H
memproduksi enzym glycosyl
transferase yang bekerja pada tingkat
seluler untuk membentuk antigen H
,yang akan menjadi antigen A dan B
Yang amorph disebut h,sangat jarang
ANTIGEN

GENES A+H

SUBST A
B+H
GENES
SUBST B
H
H
AB A+B+H
Precursor substance
(P.S) O H
hh
A,B,AB,O
P.S Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
D-galactose N-acetylglucosamine N-acetyl
galactosamine

H gen Le gen
L-fu
-cose Hsubstance Lea substance

A gen B gen Le & Se


gen

A susbtabce Leb substance


B substance
Antigen sistem ABO
Gen Se bertanggung jawab terhadap adanya
H pada glycoprotein pada epithelial sekresi
seperti saliva.
80% populasi adalah sekretor
Orang yang mempunyai gen Se adalah
secretor.
H akan diubah menjadi antigen A atau B bila
orang tersebut mempunyai gen A atau gen B.
Yang amorph disebut se/nonsecretor
Antigen sistem ABO
Perbedaan bayi dan dewasa dalam
aktivitas A,B dan H mungkin
berhubungan dengan jumlah struktur
yang bercabang yang terdapat pada
membran sel pada umur2 yg berbeda.
Antigen ABO
Pemeriksaan untuk mendeteksi antigen A dan
B dengan aglutinasi langsung .Reaksi lebih
lemah pada bayi daripada
orangdewasa.Meskipun demikian dapat
dideteksi pada embryo umur 5-6 mg
Antigen A dan B tidak secara penuh
berkembang pada waktu lahir,kemungkinan
karena struktur cabang oligoscharida tumbuh
bertahap.
Pada umur 2-4 tahun expresi antigen A dan B
telah penuh berkembang dan tetap konstan
sepanjang hidup.
Antigen2 sistem ABO
Glycosphingolipid yang membawa A dan B
oligosacharida merupakan bagian integral
dari membrane sel darah merah,sel epithelial
dan sel endothelial .
Bila orang tersebut mempunyai gen
secretor,terdapat juga dalam bentuk larut
dalam plasma,dalam sekresi cairan
tubuh,saliva .
Antigen sistem ABO
Gen2 terletak pada 3 lokus yang
terpisah –Gen ABO,Gen Hh dan Gen Se
(Sekretor) mengontrol terjadinya dan
lokasi antigen A dan B
Subgroups
Subgroups ialah phenotype ABO yang
berbeda dalam jumlah antigen yang
ada pada sel darah merahnya dan pada
sekretor,pada saliva ,sebagai akibat
produk yg kurang effektif dari enzym
glycosyltransferase.
Subgroup A lebih sering ditemukan
daripada subgroup B.
Reaksi-reaksi serologi dengan
Anti-A,anti-AB Dan Anti-A1
A1 A2 A1B A2B

Anti-A + + + +

Anti-AB + + + +

Anti-A1 + - + -
Macam2 Subgroups
Sub-gol A Frekuensi Antibodi Antibodi yg
Yg selalu ada Kadang2 ada

A1 80% Anti-B Tidak ada

A2 20% Anti-B Anti A1 dlm


2% kasus
A1B 80% Tidak ada Tidak ada

A2B 20% Tidak ada Anti-A1 dlm


25% kasus
Subgroups
Subgroup A terutama A1 dan A2
A1 dan A2 bereaksi kuat dengan anti-A
pada pemeriksaan aglutinasi langsung
Perbedaan A1 dan A2 ialah dengan
pemeriksaan dengan reagensia Lectin
yg dibuat dari biji2an Dolichos
Biflorus.
Subgroups
Anti-A1 bereaksi baik pada suhu < 37oc
secara klinis tidak begitu penting
kecuali bila reaktif pada suhu > 37oc
Pemeriksaan rutin dengan anti-A1 tidak
perlu.
ANTIGEN

GENES A+H

SUBST A
B+H
GENES
SUBST B
H
H
AB A+B+H
Precursor substance
(P.S) O H
hh
A,B,AB,O
P.S Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Sistem H mempunyai 2 gen H dan h.
Antigen H adalah molekul pendahulu
antigen A dan B, sebelum menjadi
antigen A atau B.
Gol O tidak mempunyai antigen A dan B
dan pada sel banyak antigen H.
Banyaknya H antigen pada sel:
O>A2>B>A2B>A1>A1B
ANTIGEN

GENES A+H

SUBST A
B+H
GENES
SUBST B
H
H
AB A+B+H
Precursor substance
(P.S) O H
hh
A,B,AB,O
P.S Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Seperti antigen A dan B , antigen seperti
antigen H terdapat dialam.
Individu dengan Oh,sel darah merah tidak
mempunyai H,mempunyai anti-A dan anti-B
dan mempunyai anti-H yang secara klinis
berarti /berbahaya dan kuat.
Pada Gol A1 , A1B , dan B ,antigen H yg
dirubah ke A dan B hanya sedikit dan
mempunyai anti-H,tetapi anti-H ini
lemah,bereaksi pada suhu kamar dan secara
klinis kurang berarti.
Sistem H
Oh –sel tidak punyai H,A dan B
ditemukan pertamakali di Bombay,India
disebut gol darah Bombay.
Pemeriksaan gol darah serupa dengan
gol O,akan tetapi bila diperiksa dengan
gol O maka akan terjadi ketidak
cocokan yg kuat pada immediate
spin/sentrifugasi.
Sistem H
Anti-H pada Oh bereaksi sekitar 4-370C
semua sel darah merah kecuali dengan
Oh .
Pasien harus ditransfusi dengan darah
Oh .
Phenotype Oh akan terlihat reaksi
dengan anti-H lectin (dari biji Ulex
europaeus)
Oh timbul karena pewarisan dari gen hh
Sistem H
Gol Parabombay dapat phenotype Ah,Bh,atau
ABh
Tidak terdeteksi antigen H,tetapi mempunyai
sedikit A atau B antigen tergantung dari gen
individu pada Lokus ABO.
Pemeriksaan dengan anti-A dan anti-B bisa
tidak bereaksi atau positip lemah tetapi tidak
bereaksi dengan anti-H lectin atau dengan
anti-H dari Oh.
Sistem H
Serum Ah dan Bh mempunyai anti-H
selain anti –A dan anti-B
Antibodi
Individu mempunyai antibodi terhadap
antigen A atau B yg tidak ada pada sel
darah merahnya.
Hal ini mengharuskan pemeriksaan
ABO pada sel dan serum
Antibodi
Waktu timbul
Anti-A dan anti-B dapat dideteksi dalam
serum setelah beberapa bulan setelah lahir.
Hampir tidak pernah, ditemukan antibodi
pada waktu lahir
Sebagian besar antibodi yang terdapat dalam
cord/umbilicus berasal dari ibu.
Pembentukan meningkat pada umur 5-10 th
dan menurun pada usia lanjut.
Antibodi
Pada orang tua mempunyai anti-A dan
anti-B yang lebih sedikit daripada orang
muda
Pemeriksaan anti-A dan anti-B pada
bayi2 baru lahir atau pada umur lebih
muda dari 4-5 bulan tidak dapat
dianggap valid sebab antibodi bayi
berasal dari transfer placenta IgG anti-A
dan anti-B ibu.
IgM dan IgG (yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Setiap orang akan membuat ,kecuali gol AB
,IgM anti-A atau IgM anti-B sebagai akibat
rangsangan lingkungan,makanan dll.
Bila seorang mempunyai IgG anti- B maka
dipastikan titer IgM anti-Anya akan tinggi.
Dengan istilah titer anti-A tinggi .
Pada pemeriksaan serum grouping akan
melisiskan sel darah merah
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Antibodi yg bertiter tinggi penting pada
keadaan berikut:
Transfusi whole blood gol O atau plasmanya
pada orang yang bukan gol O
Bila plasma gol O mengandung anti-AB yg
bertiter tinggi ,dapat menyebabkan
kerusakan sel darah merah atau reaksi
transfusi.
Hindari transfusi Whole Blood gol O pada yg
bukan O,Atau hilangkan plasma secara
aseptik terlebih dahulu-menjadi sel darah
merah pekat/packed cell.
Antibodi
IgG dapat melewati placenta ,bayi
dengan ibu gol O merupakan risiko
untuk terjadi hemolitik disease of the
newborn.(HDN)
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Pada kehamilan bila ibu O dan bayinya A
atau B
IgG anti-AB dapat melewati placenta
sehingga dapat merusak sel darah merah
janin.
Sewaktu lahir bayi dapat menderita anemia
serta berwarna kuning akibat perusakan sel
darah merah,( haemolytic disease of the
newborn) dan bila karena IgG anti-D
(Rhesus) maka kelainan biasanya lebih berat.
IgM dan IgG(yg alamiah dan
yg immun) anti-A dan anti-B
Bila seorang bayi lahir kuning harus dicari
penyebabnya.
Ketidak cocokan gol ABO hanya merupakan
salah satu penyebab.
Bila perlu exchange transfusi(transfusi
tukar),dasar untuk memilih sama ,apapun
penyebab warna kuning tersebut.
Periksa Direct antiglobulin test untuk melihat
apakah sel bayi diselubungi oleh IgG.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Penetapan gol darah ABO seseorang sangat berkaitan
dg transfusi darah yg aman.Ada beberapa methode
:
Serology :Penetapan langsung antigen ABO dan
naturally occuring antibodynya.Berarti penetapan gol
darah merupakan upaya utama diUTD bentuk
pemeriksaan meliputi dua komponen:
1.Antibody yg specifik pada penetapan antigen ABO
tertentu pada red cell
2.Cells yg diketahui gol ABOnya yg diagglutinasi oleh
naturally occuring antibody dalam serum seseorang.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Molecular biology:Termasuk penetapan langsung dari
mutasi genotype yg sebenarnya yg menentukan
phenotype seseorang .Proses ini terutama digunakan
pada forensic medicine ,riset pada genetik populasi
Pengembangan molecular biology merupakan
revolusi kapasitas utk memeriksa mutasi pada
genomic DNA.Proses ini disebut Polymerase Chain
reaction .Proses ini memungkinkan specifik
amplifikasi dari urutan DNA yg mengandung allele yg
menentukan mutasi yg dapat dipelajari.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
PCR tidak cocok pada klinis/lingkungan rumah sakit
karena peekrjaannya lambat dan labour intensive
sehingga tidak cocok utk skala besar orang yg
membutuhkan peemriksaan dg cepat
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Metode rutin ialah dg cara serology.
Yg meliputi 2 cara peemriksaan:
1.Antigen sel darah merah-antigen sel darah merah
sebagai akibat penambahan enzym dari sugar yg
menentukan gol darah pada ujung precursor
oligosacharida.terdapat pada banyak individu lebih
dari 2 juta ABO antigen perred cell.Yg termasuk
H antigen
A antigen
B antigen
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Serum antibody-seseorang secara normal mempunyai
naturally occuring antibody pada A,B,H antigen yg
mereka tidak punya.Mereka timbul karena organisme
lain(mis bakteria)mengexpresikan A,B,H antigen pada
dinding sel,Expose yg terus menerus pada intestinal
flora,food,dllmerangsang immune response pada
antigen A,B,H yg mereka tidakpunya
Pembentukan anti-A dan anti-B mulai pada beberapa
bulan pertama.mencapai puncaknya pembentukan
pada umur 5-10th.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Produksi antibody menurun dg umur.
AntiA dan anti-B gol B dan A biasanya IgM dan
bereaksi baik pada suhu kamar
Anti-A dan anti-B gol O biasanya IgG.Gol O
memproduksi campuran anti-AB yg mengaglutinasi
antigen A dan B.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Dalam laboratorium pemeriksaan gol ABO antigen
dan naturally occuring antibodies dapat dilakukan dg
2 cara:
Manual serology-biasanya:slide test,micro titer
plates,dan glass tubes
Automated methods mesin yg khusus yg serupa dg
prinsip serology tetapimengauotmatisasi preses2
tertentu (kadang2 termasuk interpretation.
Kadang2 ada kondisi atau faktor yg dapat
memberikan false negative reaction dg peemriksaan
serology
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan dengan menggunakan anti-A
dan anti-B untuk menentukan ada atau tidak
adanya antigen disebut Pemeriksaan sel
darah merah langsung.(Cell testing)
Pemeriksaan dengan menggunakan sel darah
A dan B untuk memeriksa anti-A dan anti-B
dalam serum disebut pemeriksaan
serum(serum testing)
Pemeriksaan pada donor dan pasien
harus pemeriksaan sel dan serum
SEL TYPING SERUM TYPING
Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O

A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
O/A? +/- - +/-

AB? + + +
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan gol ABO dapat dilakukan
dengan slide test,tube test,microplate
test.
Pemeriksaan rutin gol ABO
Dahulu Reagensia untuk pemeriksaan
dengan pool serum manusia dari orang
yg sudah distimulasi dengan substance
A dan B untuk memproduksi antibodi
dengan titer tinggi.
Sekarang reagensia ABO dibuat dari
monoclonal Antibodies yang didapat
dari biakan cell (cultured cell lines)
Pemeriksaan rutin gol ABO
Pemeriksaan serum harus dilakukan
dengan metode yg akan mendeteksi
antibodi secara adekwat,tube
test,microplate atau slide tehnik.
waspada dengan slide test karena
kemungkinan kontak dengan darah
Pemeriksaan gol ABO yg tidak
rutin
Reagensia anti-AB dipakai untuk cell
typing
Reagensia sel A2 dan O dipakai pada
serum typing
Alasan memakai anti-AB ialah lebih
effektif daripada hanya anti-A dan anti-
B dalam mendeteksi antigen yang
lemah,tetapi hal ini tidak benar bila
memakai reagen monoclonal.
Pemeriksaan gol ABO yg tidak
rutin
Sel untuk memeriksa serum komersial ada yg
mempunyai sel A2 disamping A1 dan sel B .
Hanya untuk menfasilitasi anti-A1 pada
sample yg memperlihatkan adanya subgroup
A.
Sebagian besar A tidak mempunyai anti-
A1,pemeriksaan rutin dengan reagensia ini
tidak diperlukan kecuali bila ditemukan
kelainan.
Penting untuk mengikuti petunjuk dari pabrik
mengenai reagensia dan pemakaiannya.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Pemeriksaan sel typing bila tidak sesuai
dengan serum typing maka timbul
perbedaan.
Kelainan harus dicatat,penetapan
golongan ABO harus ditunda sampai
perbedaan hasil pemeriksaan dapat
diselidiki.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Bila darah dari donor-darah tidak boleh
dikeluarkan untuk transfusi .
Bila darah dari pasien kemungkinan
dapat diberikan dahulu sel darah merah
gol O dan Rhesus yg compatible
sampai pemeriksaan diselidiki.
Perbedaan antara sel Typing
Dan Serum Typing
Kelainan antara sel typing dan serum typing
kemungkinan karena masalah intrinsic
dengan sel darah merah atau serum,masalah
berkaitan dengan pemeriksaan,atau
kesalahan tehnik.
Perbedaan timbul misalnya bila diharapkan
hasil negatip ternyata keluar hasil positip,atau
sebaliknya bila diharapkan hasil positip
ternyata yang keluar hasil negatip.
ABO Grouping –Tube Test
Reagensia
Polyclonal atau monoclonal anti-A
Polyclonal atau monoclonal anti-B
Anti-AB(optional)
Suspensi sel darah merah 5% A,B,O
Procedure –Cell Grouping
1.Siapkan 5 % suspensi sel darah
merah dalam saline
2.teteskan 1 drop anti-A ,1 drop
anti-B, 1 drop anti-AB pada 3
tabung yg sudah diberi label
3.tambahkan pada masing2
Anti-A Anti-B Anti-AB tabung 1 drop suspensi 5 %
sel darah merah yg akan
Sel darah diperiksa
merah
4.Secara halus campur,dan
1 drop 1 drop centrifuge 15-detik pada 3400
1 drop
Anti-A Anti-B rpm atau 1 menit pada 1000
Anti-AB
+ + rpm
+
1 drop 3-5% 1 drop 3-5% 1 drop 3-5% 5.Secara halus diresuspensi .
Suspensi sel Suspensi sel Suspensi sel 6.baca,interpretasi dan catat hasil
Darah merah Darah merah Darah merah pemeriksaan,bandingkan
dengan hasil pemeriksaan
serum.
Procedure –Serum Grouping
1.siapkan 5% suspensi sel A,B,O
dalam saline
2.tambah 1 drop sel A ,1 drop sel B,1
drop sel O pada tabung yg sudah
diberi label
3.tambah 2 drop serum pdmasing2
tabung
4.Campur dengan perlahan2 dan
centrifuge kira2 15 detik pada 3400
rpm atau 1 menit pada 1000 rpm
2 drops 2 drops 2 drops 5.Periksa serum diatas sel untuk
Serum Serum Serum melihat adanya hemolysis.Secara
+ + + halus disuspensi sel dan periksa
1 drop 1 drop 1 drop ada/tidaknya agglutinasi
5% 5% 5%
6 .Baca ,interprete ,catat,bandingkan
suspensi suspensi suspensi
hasil pemeriksaan dengan yg
Sel A Sel B sel O
didapat pada pemeriksaan sel
SEL TYPING SERUM TYPING
Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O

A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
O/A? +/- - +/-

AB? + + +
Sistem Rhesus
System Rhesus
Yg kedua setelah system ABO dalam masalah
“Immunogenecity”
Bukan“naturally occuring antibodies”antibodies
sebagai akibat stimulasi immunologis dg kontak
langsung dg antigen pada sel darah merah(kecuali
anti-E )
5 antigen utama D C c E e
Antigen2 lain (sekarang total 56 antigen)
Antigen D
Rh positive dan Rh negative
Istilah ini tergantung dari ada tidaknya
antigen D
Kemungkinan klinis
Kebalikan dari gol A dan B,seseorang yg
tidak mempunyai antigen D tidak
mempunyai anti-D
Anti-D ditemukan setelah immunisasi
mendapat transfusi darah atau kehamilan
dengan D pos.
Antigen D
Antigen D mempunyai effek immunogenitas
yg lebih besar dari antigen2 lainnya,> 80%
orang yangD negatip yang mendapat
transfusi D positip akan membentuk anti-D
Untuk menghindari hal ini darah resipien dan
darah donor harus diperiksa antigen Dnya
untuk meyakinkan bahwa resipien D negatip
mendapat darah D negatip
Antigen D
Antigen2 lain sistem Rhesus
1940 ditemukan antigen2 lain
C,c,E dan e
Rh system
2 linked genes yg berdekatan satu
menandai utk antigan D dan yg lain
menandai utk C/c dan E ata/e antigens

Secara historis ada 2 theori:


Fisher –race
Wiener
Rh system
Fisher –Race theory
3 sets allelic genes
C atau c,E atau e,D atau d dg d ialah amorph

Orang tua: Cc cc
Dd Dd
ee Ee
Anak:Cde/cde atau Cde/cDE atau cde/cDE atau
cde/cde
Perbandingan ketiga istilah
Wiener Fisher Race Rosenfield
Rho D Rh:1
rh’ C Rh:2
rh” E Rh:3
hr’ c Rh:4
hr” e Rh:5
hr f(ce) Rh:6
rhg G Rh:12
Istilah2 Rhesus
Penulisan haplotype
Penulisan phenotype menyatakan
haplotype dengan tulisan satu huruf R
dan r,untuk haplotype yg memproduksi
dan yang tidak memproduksi D.
Subscript atau superscript menunjukan
kombinasi adanya antigen lain.
Istilah2 Rhesus
Misalnya R1 mempunyai D,C dan e
bersama2
R2 mempunyai D,c dan E
Ro mempunyai D,c dan e
dll
Pemeriksaan serologis untuk
ekspresi Antigen Rh
Untuk memeriksa apakah seseorang
mempunyai gen C,c,E dan e, sel darah merah
harus diperiksa dengan anti-C,-c,-E,-e.
Bila sel darah menunjukan ada C atau c,E
atau e maka orang tersebut dapat
diperkirakan mempunyai gen2 tersebut.
Bila hanya mempunyai C atau c,E atau e
orang tersebut diperkirakan homozygos untuk
antigen tersebut.
Penentuan Rh phenotype
C c E e D

- + - + - cde/cde

+ + - + + CDe/CDe atau
CDe/Cde
Anti- Anti- Anti- Anti- Anti- Antigen Kemungkn
D C E c e Phenotype
+ + 0 + + D,C,c,e R1 r
+ + 0 0 + D,C,e R1 R 1
+ + + + + D,C,E,c,e R1 R2
+ 0 0 + + D,c,e RoRo/Ror
+ 0 + + + D,c,E,e R 2r
+ 0 + + 0 D,c,E, R 2 R2
+ + + 0 + D,C,E,e R 1Rz
+ + + + 0 D,C,c,E R 2Rz
+ + + 0 0 D,C,E R z Rz
0 0 0 + + c,e rr
0 + 0 + + C,c,e r’r
D Yang LEMAH/weak D
Dahulu sel darah merah yg
membutuhkan pemeriksaan tambahan
untuk melihat ada/tidaknya D disebut
Du.
Istilah Du tidak dipakai lagi.
Sel darah merah yg mempunyai bentuk
D yg lemah disebut D positip atau D yg
lemah“weak D”
Partial D
Antigen D ialah mosaic mis:beberapa
bagian dari beberapa D yg lemah
mewarisi gene yg memproduksi
sebagian dari mosaic biasanya
ditemukan bila D positip membuat allo
anti-D
Partial D
orang D pos memproduksi alloantibodi –D
yang tidak reaktif dengan selnya sendiri.
Sel ini bereaksi kuat dengan anti-D
Sel darah merah yang tidak mempunyai
sebagian dari antigen D disebut “D mosaic
“atau “D varian”
Istilah yg terbaru ialah “partial D”
D Yang LEMAH/weak D

Pada donor ,pemeriksaan D lemah perlu


dilakukan dan diberi label D positip bila
hasil pemeriksaan positip.
Resipien tidak perlu dilakukan dengan
prosedur2 lain selain dengan
pemeriksaan aglutinasi langsung.
Antibodi Rh dalam Serum
pasien
Sebagian besar anti-Rh timbul sebagai
akibat expose dengan sel darah
manusia
setelah transfusi atau
kehamilan,kecuali anti-E,anti-Cw.
Yang paling kuat immunogen ialah D
disusul oleh c dan E.
Rh antibodies
IgG ,beberapa IgM jarang IgA (anti-e)
bereaksi pada 37oC,secara klinis significant
Invivo hemolysis-spleen
Delayed hemolytic transfusion reaction
Hemolytic disease of the born
Bereaksi baik dg enzyme,bereaksi dg Indirect
antihuman globulin
Secara umum tidak mengikat complement
Rh antibodies
Ada anti-Rh yang bersifat saline
aglutinin tetapi sebagian besar bereaksi
baik pada protein tinggi,antiglobulin
atau enzym test.
Anti-D yg reaktif pada saline juga akan
bereaksi baik pada tehnik
antiglobulin,tehnik enzyme
Antibodi Rh dalam Serum
pasien
Antibodi yg terdeteksi dapat
bertahan sampai ber-tahun2.
Bila kadar antibody menurun maka
dengan expose transfusi/kehamilan
berikutnya dapat dengan singkat
meningkatkan antibodi sebagai
secondary imune response.
Anti-Rh tidak mengikat complement.
Pemeriksaan Typing Rhesus
Pemeriksaan rutin Rhesus pada donor
dan pasien hanya antigen D.
Pemeriksaan untuk antigen Rh yang lain
hanya untuk hal2 tertentu seperti
mengidentifikasi antibodi mendapatkan
darah compatibel pada pasien dengan
anti-Rh,pada paternity testing,membuat
panel sel darah merah,dll
Immunisasi Rhesus

Responder
Non Responder
Slide and modified tube anti-D
Slide and modified tube anti-D
 IgG anti-D in a protein concentration 22
- 30 %
 high concentration of albumin decreases
zeta potential - direct agglutination
 Rh ctrl - everything that is present in
the anti-D except the anti-D itself.
 Can be used for weak D testing
Saline anti-D
IgM anti-D
Suspended in 608% albumin
Is “saline reactive”
Often just used when ctrl positive
Use actrl 6% albumin
Rh Grouping- Tube Test
Reagensia
1.Anti-D
2.Rh control reagents:bovine albumin
22%
Rh Grouping –Tube Test
1.Teteskan 1 drop anti-D pada tabung
yg sudah diberi tanda
2.Teteskan 1 drop Bovine albumin
22% pada tabung yg sudah diberi
tanda
3.Tambahkan pada masing2 tabung1
drop 5 % suspensi sel darah merah yg
akan diperiksa
4.Campurkan secara halus dan
centrifuge kira2 15detik pada 3400
rpm atau 1 minute pada 1000 rpm
1 drop 1 drop 5.secara halus diresuspensi sell dan
Anti-D Bovine periksa ada tidaknya agglutinasi
+ albumin 22% 6 Derajat reaksi dan catat hasil
1 drop 5 % + pemeriksaan dan controlnya .
suspensionCells 1 drop 5 % 7.Bila negatip,Pemeriksaan dapat
To be tested Suspension cells diteruskan ke pemeriksaan weak D
To be tested
Pembacaan

1.Pemeriksaan Positip,kontrol negatip =Rh


positip
2.Pemeriksaan negatip ,kontrol negatip=Rh
negatip
3.Pemeriksaan Positip ,kontrol positip =invalid
hasil pemeriksaan

Pemeriksaan weak D diperlukan untuk


Rh negative donor
Anti-D Bovine Albumin
22%
D+ + -

D- - -

? + +
Test untuk Weak D atau D yg
lemah
Reagensia
anti-D
Antihuman globulin reagent,polyspecific
IgG coated red cell
Test untuk Weak D
1.Teteskan 1 drop anti –D pada
tabung yg sudah diberi tanda
2.Teteskan 1 drop reagen
control(Bovine albumin 22%) pada
tabung kedua yg sudah diberi tanda
3.Pada masing2 tabung tambahkan
1 drop suspensi 5% sel darah
merah yg akan diperiksa
4.Campur dan incubasi kedua
tabung kira2 15-30 minutes pada
1 drop 1 drop 37oC
Anti-D Bovine albumin 22% 5.Centrifuge 15 detik pada 3400
+ + rpm atau1 minute pada 1000 rpm
1 drop 1 drop 6.secara halus diresuspensi sel dan
5% suspensi 5% suspensi sel periksa ada tidaknya agglutinasi
Sel darah darah merah
merah
Bila sel darah merah diagglutinasi kuat dengan anti-D
tetapi tidak pada control,catat hasil pemeriksaan D
positip jangan meneruskan ke antiglobulin test.
Bila sel darah merah tidak diagglutinasi atau
meragukan,cuci sel 3 kali dengan saline yg banyak,
Setelah pencucian terakhir ,keluarkan saline secara
total, tambahkan 2 drops reagensia antiglobulin
serum.
Campur secara halus dan centrifuge 15detik pada
3400 rpm atau pada 1000 rpm 1 menit
Secara halus dirisuspensi sel darah merah,periksa
ada tidaknya agglutinasi dan tulis derajat agglutinasi
dan catat hasil pemeriksaan
Bila hasil pemeriksaan negatip ,tambahkan IgG
coated sel darah merah dan ulangi sentrifugasi dan
periksa ada tidaknya agglutinasi
Agglutinasi pada keadaan ini meyakinkan adanya
reagen antiglobulin yg aktip pada campuran
pemeriksaan .
Bila hasil pemeriksaan negatip pemeriksaan harus
diulang,
Sistem Lewis
D-galactose N-acetylglucosamine N-acetyl
galactosamine

H gen Le gen
L-fu
-cose Hsubstance Lea substance

A gen B gen Le & Se


gen

A susbtabce Leb substance


B substance
Phenotype Lewis pada sel
darah merah
Anti-Lea Anti-Leb Phenotype Cau- Black UTD
casian DKI
+ - Le(a+b-) 22% 23% 15.3%

- + Le(a-b+) 72% 55% 62.2%

- - Le(a-b-) 1-5% 20.2% 22.4%

+ + Le(a+b+) jarang jarang


Antibodi Lewis
Terdapat sering pada individu
Le(a-b-) tanpa ada stimulus sel darah
merah.
Le(a-b+) tidak membentuk anti-Lea.
Le(a+b-) tidak membentuk anti-Leb
Anti-Lea dan anti-Leb dapat bertahan
lama pada serum Le(a-b-)
Antibodi Lewis
Anti-Le dapat terdapat pada wanita hamil
Anti-Lewis –IgM ,tidak melewati placenta
Dapat mengikat complemen,serum segar yg
ada anti-Lewis dapat melisiskan sel dan lebih
sering dengan yang ditreated dengan enzym
Dapat mengaglutinasi sel darah merah pada
media saline.kadang dapat terlihat reaksi
pada 37oC atau pada antiglobulin test.
Antigen Lewis pada Transfusi
Anti-Lewis pada resipien siap
dinetralisasi oleh substance Lewis dari
plasma donor
Oleh karenanya jarang terjadi ,anti-
Lewis menyebabkan lysis pada darah Le
(a+) atau Le(b+) yg ditransfusikan.
Tidak perlu melakukan typing Lewis
pada darah donor sebelum transfusi
atau crossmatching untuk pasien yg ada
anti-Lewis.tetapi tetap mencari darah
yg compatible.
Sistem P
Phenotipe Dan Frekwensi
Anti- Anti- Anti- Anti- Pheno Whit
P1 P Pk PP1Pk tipe e Black
+ + - + P1 79%
94%
- + - + P2 21% 6%
- - - - P(Tj(a-
)
+ - + + P1k Sangat Sangat
jarang jarang
- - + + P2k Sangat Sangat
Sistem P
Terdapat pada 80% orang kulit putih
20% orang kulit putih yg tidak
mempunyai P1 disebut P2.
P1 dan P2 mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya.
Gol p tidak mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya (Dulu
disebut gol Tj(a-))
Orang yg tidak mempunyai P pada
sel darah merahnya mempunyai
Anti- P1
Kekuatan antigen P1 pada setiap P1
positip berbeda2.Antigen akan rusak
dengan cepat pada penyimpanan dan
pemeriksaan P1 memerlukan contoh
darah yg segar.
Anti-P1 termasuk antibodi alamiah.
Dapat ditemukan pada P2.
Anti- P1
Reaksi optimal pada 4oC.Jarang
menyebabkan reaksi hemolitik.
Anti-P –IgM-tidak melwati placenta –
tidak menyebabkan HDN
Anti-PP1Pk
Orang dengan gol p mempunyai anti
–PP1Pk(anti-Tj(a-)) dalam
serumnya,antibodi ini bersifat
hemolisin dapat sebabkan reaksi
transfusi hemolitik dan HDN
Antibodi yg kuat bereaksi pada
4oc,22oC,37oC dan dengan
Antiglobulin test,saline,albumin dan
metode enzym.
Anti-P
Gol Pk mempunyai anti-P dalam
serumnya bereaksi dengan sel P1
dan P2 tapi tidak dengan sel p.
Bereaksi kuat pada 4oC,22oC,37Oc
dan antiglobulin test,saline,albumin
dan metode enzym.
Autoantobodi dari Paroxysmal cold
hemoglobinuria sering mempunyai
anti-P.
P1 Substance
P1 substance atau cairan kista hydatid
yang diperoleh dari pigeon eggs dapat
menghambat aktivitas anti-P1
Inhibisi dapat membantu identifikasi
antibodi
Sistem MNSs
Sistem gol MN
Fenotip gol MN
Gol N genotip NN
Gol M genotip MM
Gol MN genotip MN
Sistem MN
Dosis effek
Terdapat reaksi lebih kuat & titer yang
lebih tinggi terhadap sel yg homozigot
daripada yg heterozigot
Sel M Sel N Sel MN
Anti-M +++ - +
Anti-N - +++ +
Anti-M
Sering ditemukan pada serum manusia pada
saline agglutinin
Timbul tanpa adanya stimulasi/natural
antibodi
Bisa bereaksi disuhu dingin dan hangat,reaksi
diperkuat dengan albumin dan Liss,tidak
bereaksi dengan enzym treated cell,karena
antigen M terpotong dari permukaan sel oleh
enzym proteolytik.
Terutama IgM,dapat juga IgG
Secara klinis tidak berbahaya waspada bila
reaktif pada Indirect coombs test,bahaya
HDN & Reaksi transfusi
Anti-N
Serupa dengan anti-M
Jarang ditemukan
Anti-S,anti-s
Anti-S,-s,U timbul setelah ada stimulasi
Anti-S bisa IgM atau IgG,bereaksi baik pada
37oC,pemeriksaan pada saline atau
antiglobulin test.
Anti-s kebanyakan IgG.Pemeriksaan dengan
antiglobulin test atau dengan tehnik enzym.
Anti-S dan anti-s dapat menyebabkan HDN
dan reaksi transfusi hemolitik.
SISTIM GOLONGAN
DARAH Ii
Sistem golongan darah Ii
Orang dewasa mempunyai antigen I ,
sedikit /tidak ada sama sekali i
Kadang2 ada anti-I dalam serum bila
phenotype i.
Bayi mempunyai i
Setelah umur 2 tahun sel bayi akan
bereaksi kuat dengan anti-I dan reaksi
lemah dengan anti-i
Antibodi
Anti-I –IgM
natural antibody
Bereaksi kuat pada 4oC
Tidak bereaksi dengan sel darah merah
umbilicus.
Anti-I dan anti-i dapat ditemukan pada
AIHA type cold.
Sifat serologis anti-I dengan sel
darah merah yang disuspensi
dengan saline
Anti-I Anti-i
4oC I dewasa 4+ 0-1+
i cord/umbilicus 0-2+ 3+
i dewasa 0-1+ 4+
22oC I dewasa 2+ -
icord - 2-3+
idewasa - 3+
Banyaknya I /I antigen pada sel2
darah merah manusia yg ber-
beda2
Phenotype Antigen

I i

I dewasa Banyak Samar2/sedikit

I umbilicus sedikit Banyak

iumbilicus Samar2/sedikit Banyak


Sistem gol. Kell
Sistem gol Kell
Pemeriksaan dengan anti-K dan anti-k
Terdapat 3 fenotip :
K genotipnya KK-(0,12%)
Kk, genotipnya Kk-( 9%)
k genotipnya kk-(91,8%)
Antigen lain : Kpa,Kpb,Jsa,Jsb
Sistem gol Kell
Antigen Kell merupakan antigen yang kuat
setelah golongan ABO
Antigen K suatu antigen yang baik,yang tidak
mempunyai antigen K fenotip K null
Homozigot Ko/Ko
Anti-K
Anti-K
Immun antibody
IgG
Pemeriksaan dengan Indirek
antiglobulin test.Tidak memperlihatkan
dosis effek
Reaksi tidak dihambat bila red cell
ditreated dengan enzym
Anti-k,-Kpa,Kpb,-Jsa,-Jsb jarang
ditemukan
Aspek klinis
Transfusi
Dapat sebabkan reaksi transfusi,bila
donor K+ ditransfusikan pada pasien
yang mempunyai anti-K
Kehamilan
Dapat sebabkan HDN,bila bayi K+ dan
ibu mempunyai anti-K
Donor digunakan red cellnya
Sistem Kidd
Antigen Kidd
Terdapat antigen Jka dan Jkb
Pemeriksaan dengan anti-Jka dan anti-Jkb
4 fenotip : Jk (a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)
Jk(a-b-)
Jk(a-b-) jarang ditemukan,karena silent allel
pada lokus Kidd
Aspek klinis

Transfusi
Anti-Jka dan anti-Jkb dapat mengikat
complement,dapat sebabkan reaksi transfusi
hemolitik.
Anti-Jka dan anti-Jkb cenderung untuk
mengurang kekuatannya pada pasien2 yg
mempunyai antibody tersebut,oleh karena itu
sering kadar dalam serum rendah,se-akan2
memberikan hasil pemeriksaan yang
negatip,dan oleh karena itu sering sebabkan
reaksi transfusi hemolitik yg lambat.
Sistem Duffy
Sistem Duffy
Terdapat 2 allel Fya dan Fyb
Pemeriksaan dengan anti-Fya dan
Anti –Fyb
Fy(a+b+) genotip FyaFyb
Fy(a+b-) FyaFya atau FyaFy
Fy(a-b+) FybFyb atau FybFy
Fy(a-b-) FyFy
Antigen Duffy
Fy(a-b-) jarang ditemukan pada orang
Eropa,kebanyakan ditemukan di Afrika
tengah & Barat.
Fenotyp (a-b-) mempunyai kekebalan
terhadap infeksi malaria.
Sel darah merah dari fenotip ini
resistant/kebal terhadap invasi
plasmodium vivax.
Antibodi
Anti-Fya dan anti-Fyb
Biasanya IgG
Bereaksi pada indirek antiglobulin test.
Anti-Fya dapat mengikat complement
Anti-Fy timbul sebagai akibat rangsangan transfusi
darah
1/3 orang dapat membentuk anti-Fya apabila kena
rangsangan antigen,tetapi anti-Fya hanya terdapat
pada beberapa orang saja yang mendapat
transfusi,Fya merupakan antigen yang lemah.
Aspek klinis
Transfusi darah
Pernah sebabkan reaksi transfusi
hemolitik
Kehamilan
Sebabkan HDN
Donor
plasma dibuang yang ditransfusikan
hanya red cellnya saja.
CONVENTIONAL NAME ISBT SYMBOL ISBT NUMBER ANTIGENS

BLOOD GROUP SYSTEMS

ABO ABO 001 4

MNSs MNS 002 37

P P1 003 1

Rh RH 004 47

Lutheran LU 005 18

Kell KEL 006 21

Lewis LE 007 3

Duffy FY 008 6

Kidd JK 009 3

Diego DI 010 2

Cartwright YT 011 2

Xg XG 012 1

Scianna SC 013 3
Cartwright YT 011 2

Xg XG 012 1

Scianna SC 013 3

Dombrock DO 014 5

Colton CO 015 3

Landsteiner-Wiener LW 016 3

Chido/Rogers CH/RG 017 9

Hh H 018 1

Kx XK 019 1

Gerbich GE 020 7

Cromer CROMER 021 10

Knops KN 022 5

Indian IN 023 2
Ok OK 024 --

Raph RAPH 025 --

JMH JMH 026 --

ANTIGEN COLLECTIONS

Cost COST 205 2

Ii I 207 2

Er ER 208 2

P, P1, LKE GLOBO 209 3

Lewis-like: Le-c, Le-d -- 210 2

Wright WR 211 2

Low Prevalence

Low Prevalence -- 700 36

High Prevalence

High Prevalence -- 911 11


header
IMUNOGLOBULIN
1.IMUNOGLOBULIN G
2.IMUNOGLOBULIN M
3.IMUNOGLOBULIN A
4.IMUNOGLOBULIN D
5.IMUNOGLOBULIN E
2. Immunoglobulin D (IgD)

Jenis antibodi Immunoglobulin D atau IgD


merupakan antibodi yang jumlahnya yang
sangat sedikit terdapat dalam darah, getah
bening, dan pada permukaan sel-sel B.
Fungsi IgD adalah untuk mengaktifkan sel B.
IgD ini bertindak dengan menempelkan
dirinya pada permukaan sel T dan
membantu menangkap antigen.
Golongan A Golongan B

A
H
B
H
A

Anti B Anti A

Anti/aglutinin A
Antigen/aglutinogen A

Antigen/aglutinogen B
Anti/aglutinin B
Golongan AB Golongan O

-
A

H
B H
AB -
O -

-
-
Anti B Anti A

Anti/aglutinin A
Antigen/aglutinogen A

Antigen/aglutinogen B
Anti/aglutinin B
Golongan Genotipe Gen Imunologi
darah

A AA Homozygot Memp Ag A & H


atau Memp Anti B
AO Heterozygot
B BB Homozygot Memp Ag B & H
Atau Memp Anti A
BO Heterozygot
AB AB Heterozygot Memp Ag A, Ag B, Ag H
Tidak punya anti
O OO Homozygot Memp Ag H
Tdk punya Ag A & B
Memp Anti A
Memp Anti B
Bombay hh Homozygot Tdk memp Ag H, A & B
Memp anti A, anti B, &
anti H
Phenotype A dpt dibagi menjadi sub group :

Sub grup dlm sistem ABO : A1 & A2


± 80 % group A : ph A1 Kualitatif dan
Kuantitatif berbeda
± 20 % group A : ph A2

A2 : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol O


A2B : bereaksi lemah, kdg2 terdeteksi sbg Gol B

Antigen (Ag) yg termasuk sistem gol AB terdapat dlm :


- eritrosit, endotel & epitel
- cairan tubuh (mis : saliva) : glikoprotein
Suami istri homozygot Suami istri heterozygot

Suami A A Anak Suami A O Anak


Istri Istri
B AB AB Semua B AB BO Bisa A,
Gol AB B, O,
100% AB
B AB AB O AO OO
Prob
ms
25%
Suami heterozygot A Suami homozygot A
Istri homozygot B Istri heterozygot B
Suami Suami A A Anak
A O Anak
Istri Istri
B AB BO Bisa B B AB AB Bisa A
a/ AB a/ AB
Prob. Prob.
B AB BO O AO AO
50:50 50:50
Suami heterozygot A Suami homozygot B
Istri heterozygot A Istri homozygot O
Suami A O Anak Suami B B Anak
Istri Istri
A AA AO O BO BO
A 75% 100%
O AO OO O 25% O BO BO B

Suami homozygot O Suami heterozygot AB


Istri homozygot O Istri homozygot O
Suami Suami A B Anak
O O Anak
Istri Istri
O OO OO O AO BO
100% 50% A
O O AO BO 50% B
O OO OO
Golongan darah Bombay
Darah Bombay adalah homozygot hh
Jarang
>> 99,9% individu : HH atau Hh
Pertama kali ditemukan oleh Bhende di Bombay (1952)
Dicurigai adanya darah yg tidak diaglutinasi oleh anti-A, anti-B,
anti-AB dan anti-H
Dituliskan sebagai golongan darah Oh untuk menunjukkan tidak
adanya substansi H
Gen h tidak memproduksi L-fucocyltransferase
Memp Anti-A, anti-B, & anti-H
Seorang yang tidak mengekspresikan gen H
(disbt juga genotype-nya hh)

memp phenotype
Bombay (Oh)

tidak memproduksi substrat H

gen A & B juga tdk bisa diekspresikan shg juga


tidak mampu memproduksi Ag A dan Ag B
Perbedaan gol drh Oh dan O biasa

Gol Anti Anti Anti Anti H Sel Sel Sel B Sel O


A B AB A1 A2
Oh/
Bombay - - - - + + + +

O - - - + + + + -
Golongan BOMBAY

h
BOMBAY

Anti B

Anti A

Anti/aglutinin H
Aglutinasi eritrosit oleh adanya reaksi
antigen-antibodi ada 2 tahap :

1. Tahap Sensitisasi
2. Tahap Hemaglutinasi

Lisis eritrosit terjadi bila seluruh rangkaian sistem komplemen


teraktifkan menyertai interaksi Ag-Ab
Aglutinasi terjadi bila Ab yg terikat menghubungkan eritrosit-
eritrosit yg berdekatan membentuk gumpalan
Reaksi aglutinasi
Golongan B
Anti-B

B
B
B B
B
B B

Anti A
B
Anti-B

Anti-B
+ B

Anti-B
Hemaglutinasi
= reaksi positif
Reaksi aglutinasi
Golongan O
Anti-A

Anti A
H
-
O - Anti B
O
Anti A - Anti A
O
Anti B Anti B
Anti-B

O
+

Anti-A Anti-B Anti-AB Tdk tjd hemaglutinasi


= reaksi negatif
Reaksi penggolongan darah

Eritrosit Reaksi Reaksi Reaksi dg Interpretasi


pasien dg anti-A dg anti-B anti-AB
1 Negatif Negatif Negatif O

2 + Negatif + A

3 Negatif + + B

4 + + + AB
ANTIGLOBULIN TEST ( COOMBS TEST )

Definisi :
Tes utk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna
(incomplete antibody) yang diabsorpsi oleh eritrosit dengan jalan
mereaksikan anti Ig G dan anti komplemen dengan eritrosit yg
sudah tersensitisasi terjadi hemaglutinasi

Serum Coombs :
Serum kelinci yg telah diimunisasi dg fraksi globulin/Ig G manusia,
sehingga disebut juga Serum Anti Globulin
Pembuatan serum Coombs:
• Serum manusia disuntikkan ke kelinci
• Kelinci membuat Ab thd serum mns yg disuntikkan, disebut
Rabbit Antihuman globulin = serum Coombs
Digunakan dlm Tes Coombs / Uji Antiglobulin
Direct Coomb’s Test
Indikasi : untuk diagnosis
HDN ( Hemolytic Disease of the Newborn )
AIHA ( Autoimmune Hemolytic Anemia )
Reaksi transfusi hemolytik
Drug Induced Hemolytic Anemia

Indirect Coomb’s Test


Indikasi :
Skrining Antibodi
Deteksi Ab IgG; IgG anti Rh (D), lain2 Ig G
Deteksi thd variant Rh yg bereaksi lemah, Ag Kell & Duffy
Pada keadaan hipo/a- gamaglobuliemia/a-
gamaglobulinemia
Pada cross matching (reaksi silang)
Direct Antiglobulin Test
( Direct Coombs Test )

Untuk mendeteksi incomplete antibody yg melapisi


eritrosit penderita in vivo

Cara :
 Eritrosit penderita dicuci dengan salin untuk
menghilangkan globulin plasma yang tidak bersifat
antibodi spesifik
 Campur dengan serum Coombs tambahkan pada
antibodi spesifik “incomplete“ yg diabsorbsi
/melapisi eritrosit in vivo
DIRECT ANTIGLOBULIN TEST
(DAT)/Direct Coombs Test

Untuk mendeteksi incomplete antibody yg


melapisi eritrosit penderita in vivo

Ag Incompl Ab

hemaglutinasi
Serum Coombs
Indirek Antiglobulin Test / IAT
( Indirect Coombs Test )

Untuk mendeteksi incomplete antibody Ig G


incomplete yang terdapat didalam serum penderita :
Cara :
 Eritrosit normal dari golongan darah yg sama
atau gol darah O disuspensikan ke dalam
serum penderita dan diinkubasikan pada 370 C
 Sesudah dicuci dengan salin, tambahkan serum
Coombs, disentrifus 1 menit pada 1000 rpm
agglutinasi serum penderita mengandung
antibodi tsb positif
Ab dlm serum
Ag
IAT
E
E
Inkubasi 37° C
1 2
Sentrifus 1000 rpm (1 menit)
Cuci dg salin

Serum Coombs

hemaglutinasi
3 4
Kd tes Coombs menghasilkan hasil NEGATIF PALSU,
sebab:

1. Pencucian eritrosit seblm pe + an serum Coombs


kurang sempurna, msh tdp sisa globulin yg
menetralkan serum Coombs
2. Salin terkontaminasi oleh protein/globulin
3. Lupa menambahkan serum Coombs

Diperlukan Coombs Control Cells (CCC)


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai