Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK DETEKSI ANTIGEN ANTIBODI

METODE PRESIPITASI

NANCY TOMBOKAN
PRINSIP
 Presipitasi :

soluble antigen + soluble antibody = kompleks insoluble


(padatan) yang terlihat
Presipitasi optimal  terjadi pada zona ekuivalen
dimana jumlah antigen dan antibodi berada dalam
jumlah yang relatif sama/ seimbang

 Pada zona ini  precipitasi terbentuk (The Lattice Hypothesis)


sebagai reaksi reversibel dimana antibodi terikat pada lebih
dari satu antigen atau sebaliknya.
Kurva Presipitasi
 Prozone
 Zona Ekuivalen
 Postzone
The lattice hypothesis, as formulated by Marrack is based
on the assumptions :

 Each antibody molecule must have at least two binding sites,


and antigen must be multivalent.
 As they combine, this results in a multimolecular lattice that
increases in size until it precipitates out of solution.
Prozone
 Keadaan dimana jumlah
antibodi lebih banyak dari
antigen  Prozone
 Tidak terbentuk “Lattige
network”
 Banyak antibodi bebas yang
tidak berikatan dengan
antigen
POSTZONE
 Keadaan dimana jumlah
antigen lebih banyak dari
antibodi  postzone

 Tidak terbentuk “lattice


network”
 prozone and postzone harus dipertimbangkan dengan hati-hati di klinik
karena dapat menyebabkan interpretasi salah  negative palsu

 PROZONE
- Reaksi negatif palsu pada prozone karena konsentrasi antibodi tinggi.
- Apabila dicurigai negatif palsu lakukan pengenceran antibodi dan
lakukan tes sekali lagi

 POSTZONE
- Reaksi negatif palsu pada postzone akibat konsentrasi antigen yang terlalu
tinggi dapat menyamarkan jumlah/keahdiran suatu antibodi
- Apabila dicurigai negatif palsu  Lakukan tes sekali lagi pada minggu
selanjutnya dengan penambahan jumlah sampel pasien. Diharapkan
dengan penambahan 1 minggu antibodi produksi antibodi pasiena akan
lebih meningkat.
Turbidimety
Nephelometry
Nephelometry
Radial Immunodiffusion
TERIMA KASIH

NKRI HARGA MATI!!!

Anda mungkin juga menyukai