Anda di halaman 1dari 47

SEROLOGI GOLONGAN DARAH

DR.med. dr.Ellyani Sindu


Golongan darah ABO

 Perbedaan golongan darah manusia  karena ada


atau tidak nya molekul protein tertentu  disebut
antigen dan antibodi.
 Antigen terletak pada permukaan sel darah merah
dan antibodi dalam plasma/serum darah.
 Individu memiliki berbagai jenis dan kombinasi
dari molekul-molekul.
Golongan darah tergantung pada apa yang diwarisi
dari orang tua.
Golongan darah ABO

 >20 sistem kelompok genetis darah yang dikenal


 AB0 dan Rhesus (Rh) sistem  paling penting
untuk transfusi darah
 Tidak semua golongan darah kompatibel .
 Transfusi darah yang inkompatibel
menyebabkan penggumpalan darah
atau aglutinasi, yang berbahaya bagi individu.
SISTEM GOLONGAN DARAH ABO

Sistem golongan darah ABO ada


empatjenis yang berbeda : A, B, AB
atau O (nol).
SISTEM GOLONGAN DARAH ABO

 Tahun 1900 : Karl Landsteiner (Austria) Nobel Prize 1930


-> gol darah A.B dan O
 Tahun 1902 : Decastello dan Sturli -> golongan darah AB
 Mempunyai reguler antibodi, anti-A/-B, reaktif pada 37C
 Dapat mengaktifkan komplemen -> kehancuran sdm intravaskuler

ANTIGEN DAN ANTIBODI GOLONGAN DARAH ABO


Golongan darah Antigen pada SDM Antibodi dlm serum
A A Anti-B
B B Anti-A
AB A dan B -
O - Anti-A dan Anti-B

Golongan darah ABO merupakan gol drh terpenting


Anti-A dan anti-B kebanyakan merupakan antibodi IgM yg dibentuk
pada bayi melalui sensitisasi dgn makanan, bakteri dan virus
ABO ANTIGEN
ANTIGEN SEL DARAH MERAH
IDENTIFIKASI GOLONGAN DARAH ABO

 Cell typing
Sdm direaksikan dgn anti-A, anti-B (dan anti-AB  polyklonal)
 Serum typing / back typing
Serum/plasma direaksikan dengan sdm golongan A, B dan O dan
auto kontrol

AGLUTINASI

Penggumpalan sdm oleh antibodi (AABB)


4+ = 1 gumpalan sdm yang besar
3+ = beberapa gumpalan besar
2+ = beberapa gumpalan sedang dgn latar belakang jernih
1+ = beberapa gumpalan kecil dgn latar belakang kemerahan
+w = beberapa gumpalan sangat kecil dgn latar belakang kemerahan
atau mikroskopis
BLOOD GROUPING PLATE
IDENTIFIKASI GOLONGAN DARAH ABO

Gol Cell typing Serum typing Auto


darah Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O kontrol
A + - + - + - -
B - + + + - - -
AB + + + - - - -
O - - - + + - -
? - - + + - - +
?A + - + + + + -
?B - + + - - - -

POPULASI GOLONGAN DARAH


Gol.darah White Black Chinese Indonesia
O 45 48 36 41
A 41 27 28 25
B 10 21 23 27
AB 4 4 13 7
GENETIKA DAN PATERNITAS

 Gen ABO adalah gen autosomal


 Lokus gen ABO terletak dikromosom 9.
 Golongan darah A dan B  dominan thd gol O
 Gen A dan B  co-dominan
 Setiap orang memiliki dua salinan gen coding
untuk gol darah ABO (satu ibu dan satu ayah)
KEMUNGKINAN GENOTIP GOLONGAN DARAH

Allele Orang A B O
Tua

A AA AB AO

B AB BB BO

O AO BO OO
Paternitas
PEMBENTUKAN ANTIGEN ABO

Pembentukan Ag ABO dimulai dr struktur asal / precursor substance


-> melalui pengaruh gen H -> menjadi H substance.
Bila ada gen A atau gen B -> H substance dirubah menjadi A atau B Ag.
Gen O -> gen amorph -> tidak ada produk yang dapat diperiksa pada sel.
Substance adalah antigen yang larut dalam serum/plasma

Substance Gen Substance Gen Antigen

HH / Hh AO dan AA A dan H

Precursor H Substance BO dan BB B dan H


Substance
AB A dan B dan H

hh OO H

Precursor AO/AA
substance BO/BB Tidak ada yang
AB dapat diperiksa
OO Oh (Bombay)
Prosentase gen H sangat tinggi (99.99%),
sedangkan hh sangat kecil
DARAH BOMBAY

Kelompok darah Bombay disebut fenotipe Bombay 


jenis darah yang sangat langka, kebanyakan dari
mereka di India.
H prekursor tidak ada  cacat genetik.
Jenis AB0-Bombay tidak bereaksi dengan anti-A atau
anti-B (gol darah fenotipe 0), tetapi bereaksi dgn gol
darah 0. Karena semua gol darah ABO memp
prekursor H, darah Bombay hanya dapat ditransfusikan
dgn cacat genetik yang sama (darah Bombay) .
DARAH BOMBAY

Fenotipe ini adalah pertama kalinya di Bombay


tahun 1952 oleh Y. M. Bhende
Bila pemeriksaan golongan darah hanya dilakukan cell
typing -> akan dikategorikan sbg gol darah O.
Uji silang serasi dgn golongan O  inkompatibel.
Sdm O akan diaglutinasi kuat oleh serum Oh, karena
anti-H pada Oh
Bereaksi pd temperatur luas 4 - 37C.
DARAH BOMBAY

Gol Cells typing Serum Typing


Darah Anti-A Abti-B Sel A 1 Sel A2 Sel B Sel O AK
O - - + + + - -
Oh - - + + + Lisis -
SEKRETOR DAN NON SEKRETOR

Antigen ABH selain pada sdm juga ditemukan pada :


a. Sel-sel jaringan
b. Serum / plasma
c. Cairan tubuh, mis.: saliva, cairan getah bening

Bila ditemukan substance ABH dalam saliva  Sekretor


Yang tidak mempunyai subst. ABH dalam saliva  Non Sekretor
Ada tidaknya substance dlm cairan tubuh dikontrol oleh gen Se
dan se

Genotype Sekretor : SeSe atau Sese (80%)

Genotype Non Sekretor : sese (20%)


SUBSTANCE

2 bentuk substance :

1. Substance yg larut dlm air-glycoprotein, terdpt


banyak dlm cairan tubuh, dikontrol oleh gen
sekretor dan erat hub dgn gol. darah Lewis.
2. Substance yg larut dlm alkohol-glycolipid, terdpt
pada sdm dan hampir semua jaringan, tdk terdpt
pd cairan tubuh. Tidak dipengaruhi oleh gen
sekretor.
SEKRETOR DAN NON SEKRETOR

Antigen ABH pada sekretor dan non sekretor


Golongan Antigen pada sekretor Antigen pada non sekretor
darah Sel darah merah Saliva Sel darah merah Saliva
O H H H -
A A A&H A -
B B B&H B -
AB A dan B A&B&H A dan B -

Pembentukan ABH antigen pd usia janin 5 – 6 minggu masih belum


sempurna baru kira-kira 25 – 50% dari jumlah antigen pada orang
dewasa.
Antigen akan sempurna setelah bayi tersebut berusia 1 tahun atau lebih.
B SUBGROUP

PEMBENTUKAN ANTI-A DAN ANTI-B

Umumnya antibodi immun terbentuk bila ada antigen yang masuk kedalam
tubuh seseorang.
Pd sistem gol drh ABO individu yg tdk memp Ag tertentu akan membentuk
antibodi thd Ag tsb -> antibodi alamiah atau natural antibody.

ABO antibodi termasuk dlm gol IgM dan IgG dan bereaksi sangat kuat
invivo/invitro dgn reaksi optimal pada suhu kamar (20 - 25C).

Anti-A dan anti-B dibentuk pada usia bayi 3-6 bln dan mencapai max pada
usia 5-10 thn dan kmd menurun secara perlahan.
Antibodi dlm serum bayi baru lahir (neonatus) berasal dari ibu dan
bersifat IgG.
LEWIS
Anti-Lea ditemukan oleh Mourant tahun 1946
Anti-Leb ditemukan oleh Andressen tahun 1948

Anti-Lewis dapat mengakibatkan kesulitan pada pemeriksaan uji silang


serasi, shg pemeriksaan menjadi inkompatibel.

Antigen Lewis

Ag Lewis bukan Ag pada membran sdm, melainkan antigen yg larut dalam


serum/plasma, saliva dan cairan tubuh lainnya, mis. ASI, getah lambung dll.

Ag Lewis pd sdm didapat secara sekunder ->dgn menyerap Ag Lewis


dari plasma dan peran membran sdm belum diketahui.

Faktor yg menentukan adanya substance Lewis adalah gen Le dan gen le.
Bila mempunyai substance Lewis berarti genotip orang tsb adalah
LeLe (homosigot) atau Lele (heterosigot)
LEWIS

 Gen Lewis menentukan ada/tidaknya substance Lea.


 Substance Leb ditentukan oleh kerjasama dr gen H dan gen Le.
 Adanya Ag Lewis dihubungkan dengan status sekretor dan
non sekretor ABH seseorang.
 Adanya Ag Lewis juga ditentukan oleh kerjasama antara gen Lewis,
gen sekretor, gen H dan gen ABO, karena faktor2 yg menentukan
spesifisitas substance A, B, H dan Lewis
Individu dgn gen lele tdk memproduksi Lea dan Leb.

Pemeriksaan sdm thd Lea dan Leb

 Le(a+) dan Le(b-) -> phenotype (Lea+b-), dlm plasma dan saliva
terdapat substance Lea dan termasuk non sekretor
 Le(a-) dan Le(b+) -> phenotype (Lea-b+) dlm plasma dan saliva
terdapat substance Leb dgn sedikit substance Lea, sekretor
 Le(a-) dan Le(b-) -> phenotype Le(a-b-) dlm plasma dan saliva
tidak ada substance Lewis, termasuk sekretor atau non sekretor
LEWIS

Sistem Lewis Caucasian Black Jakarta 1976


Le(a+b-) 20 – 25 % 22 – 25 % 20.23%
Le(a-b+) 72 % 55 % 56.91 %
Le(a-b-) 1–5% 20 – 22 % 22.77%
Le(a+b+) Jarang Jarang

Aspek klinis

1. Transfusi darah
Anti-Lewis dapat menimbulkan kesulitan uji silang serasi. Sdm yg
ditransfusikan akan melepaskan Ag Lewis dan merubah phenotype Lewis
dlm beberapa hari.
Ab Lewis akan dinetralisir oleh substance Lewis dlm plasma donor, tidak
jarang mengakibatkan hemolisis
2. Kehamilan
Antigen Lewis sangat lemah, shg jarang terjadi kasus HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH Ii

Ada 2 macam antigen, yaitu antigen I dan antigen i.


Kedua antigen ditemukan 100% pada sdm dgn kuantitas yang berbeda-
beda pada masing2 individu.

Pada orang dewasa jml Ag I sangat jelas, sedangkan jml Ag i tidak


terdeteksi, sebaliknya cord blood banyak Ag i, sedangkan Ag I tidak
terdeteksi.

Transisi dari i ke I butuh waktu  18 bulan.


Pada orang dewasa sangat jarang ditemukan antigen i (1 dlm 10.000) dan
disebut sebagai iadult.
SISTEM GOLONGAN DARAH Ii

Anti-I

Anti-I dapat dideteksi pada hampir semua individu sehat sebagai


auto Ab, namun tidak berbahaya, tetapi merupakan masalah pada uji
silang serasi, oleh karena itu harus dilakukan :

• Memastikan antibodi tsb adalah auto anti-I


• Memastikan tidak ada antibodi lain

Anti-i

Sangat jarang ditemukan dan umumnya akibat dari virus, khususnya


Epstein Barr virus dan Cytomegalovirus.
Serum akan bereaksi terutama dengan cord blood.
SISTEM GOLONGAN DARAH P

SISTEM GOLONGAN DARAH P

Ditemukan tahun 1927 oleh Landsteiner dan Levine pada percobaan


imunisasi sdm manusia pada kelinci -> anti-P1

Ada 4 antigen dalam sistem P, yaitu P1, P, Pk dan p dengan 5 phenotype

Phenotype Antigen Frekuensi


P1 P1 P 79% kulit putih, 94% kulit hitam

P2 P 21% kulit putih, 6% kulit hitam


P1k P1 Pk Sangat jarang

P2k Pk Sangat jarang

p p Sangat jarang
SISTEM GOLONGAN DARAH P

Anti-P1

Individu dgn P2 umumnya mempunyai anti-P1, bereaksi pada suhu 4C,


kadang2 pada 37C, hampir selalu IgM dan tidak mengakibatkan HDN
Bila ada antibodi dlm serum pasien harus hati2, darah yg diberikan
harus gol P2.
Reaksi transfusi akibat anti-P1 sangat jarang.

Anti-Tja

Dikenal sebagai anti-PP1Pk. Ditemukan pada individu p tanpa stimulasi sdm.


Antibodi berupa IgG, IgM atau campuran IgG dan IgM dan merupakan
Hemolisin yang potent, shg dapat mengakibatkan reaksi transfusi berat,
abortus kronis dan kasus HDN.
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Rhesus positip dan Rhesus negatip

1939 Levine dan Stetson menemukan antibodi pada seorang wanita


dengan HDN
1940 Landsteiner dan Wiener menamakan antigen tsb antigen Rhesus
sdm monyet Rhesus disuntikkan pada kelinci, antibodi yang timbul
bereaksi dengan 85% sdm manusia.

Wiener dan Peter menemukan antibodi yg sama pada resipien Rh neg yg


mendapat transfusi ABO kompatibel Rh pos.

Rhesus positip adalah individu dengan Rhesus antigen pada sdm, dinamakan
antigen-D, sedangkan Rhesus negatip tidak mempunyai Rh antigen
pada sdm nya dan merupakan antigen yang penting dlm transfusi.

Pembentukan antibodi terjadi akibat rangsangan atau stimulasi dari


transfusi atau kehamilan.
Monyet Rhesus
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Penelitian keluarga antigen D ditentukan secara genetik yang


diatur oleh gen autosomal yang dominan.
Gen Rh terletak pada chromosom 1.

Antigen Rh yang lain

Pertengahan 1940 ditemukan 4 antigen yang berhubungan


dengan Ag D, yang disebut sebagai Rh sistem.
Lebih dari 40 antigen yang berhubungan dgn antigen D,
tetapi yang terpenting hanya 5 antigen bersama antibodinya,
yaitu D, C, E, c, e.
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Nomenklatur Rh-Hr, CDE dan numerik

1. Terminologi Rh-Hr diajukan oleh Wiener. Antigen Rhesus ditentukan


oleh 1 gen dengan multiple allel.
2. Terminologi CDE oleh Fisher dan Race. 3 pasang allel gen yang
menempati 3 lokus yang berdekatan
Lokus I : D atau d
Lokus II : C atau c
Lokus III : E atau e
Gen d merupakan gen “silent”, krn tdk dapat dideteksi
pada sdm

3. Rosenfield dkk. mengusulkan nomenklatur berdasarkan


pengamatan phenotype antigen dgn memberi nomor sesuai urutan
penemuannya.
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Terminologi Rh antigen dan frekwensi

Nama antigen % Caucasians


Positive
Fisher-Race Wiener Rosenfield
D Rho Rh1 85
C rh’ Rh2 70
E rh” Rh3 30
c hr’ Rh4 80
e hr” Rh5 98

Phenotype dan genotype


Umumnya test yg dilakukan pada pretransfusi hanya antigen D,
antiserum lainnya digunakan pada studi keluarga atau masalah antibodi.
Untuk penentuan homozygot untuk C (dan c) dan E (dan e) relatif
mudah, krn tersedianya antiserum, sedangkan untuk antigen D sukar
untuk ditentukan, karena antiserum yang tersedia hanya anti-D
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Produk dari gen Rh yg sering ditemukan pada Caucasian

CDE Rh-hr Simbol Antigen yang dihasilkan


Term Term Singkat
D C E c e

Cde Rh1 R1 + + - - +

Cde Rh2 R2 + - + + -

cDe Rho Ro + - - + +

CDE Rhz Rz + + + - -

Cde rh r - - - + +
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Rh variant

Tidak semua Rh pos bereaksi sama kuat terhadap anti-D.


Umumnya reaksi aglutinasi jelas baik secara slide maupun tube test.

D weak antigen :
- C trans : position effect atau gene interaction effect cDe/Cde,
kekuatan antigen D tidak berpengaruh pada posisi cis DCe/dce.
- Partial D : satu atau lebih bagian dari D antigen missing/hilang.
Semua sampel harus diperiksa secara duplo dgn menggunakan
IgM monoclonal yg tidak dapat mendeteksi DVI

Pasien dengan D weak antigen tidak boleh mendapat Rh pos, sedangkan


darah donor dengan D weak antigen tidak boleh diberikan pada
resipien dengan Rh neg.
SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Antibodi sistem Rhesus

Umumnya antibodi Rh merupakan antibodi imun akibat transfusi


atau kehamilan

Antigen yang paling potent adalah antigen D diikuti dgn antigen c dan E.

Spes Reaksi positip invitro Imunoglobulin Terlibat dalam

NaCl Alb AHG Enz IgG IgM IgA Rx transf HDN

Anti-D X X X kebanyakan beberapa jarang X X

Anti-C X X X kebanyakan X X

Anti-E X X X X kebanyakan beberapa X X

Anti-c X X X kebanyakan beberapa X X

Anti-e X X X kebanyakan X X
SISTEM GOLONGAN DARAH MNSs

1927 Landsteiner dan Levine menemukan golongan


darah MN dengan menyuntikkan sdm manusia pada
kelinci, shG terbentuknya anti-M dan anti-N

1947 Walsh dan Montgomery dgn cara AHG


menemukan anti-S

1951 Levine menemukan antigen s


SISTEM GOLONGAN DARAH MNSs

Penggolongan MNSs

Reaksi sel darah merah terhadap Phenotype Genotype Golongan

Anti-M Anti-N Anti-S Anti-s

+ - + - MMSS MSMS MS

+ - + + MMSs MSMs MSs

+ - - + MMss MsMs Ms

+ + + - MNSS MSNS MNS

+ + + + MNSs MSNs/MsNS MNSs

+ + - + MNss MsNs MNs

- + + - NNSS NSNS NS

- + + + NNSs NSNs NSs

- + - + NNss NsNs Ns
SISTEM GOLONGAN DARAH MNSs

Anti-M
• Dapat bereaksi pada suhu dingin dan hangat
• Mempunyai dosis effek
• Reaksi diperkuat dgn albumin dan LISS (Low Ionic Strength Solution)

Anti-N
• Jarang ditemukan
• Dapat ditemukan pd pasien hemodialise, tanpa melihat gol N(+) atau N(-)
dari bahan sterilisasi yang mengandung formaldehyde

Anti-S
• Dapat mengakibatkan reaksi transfusi
• Pernah ditemukan kasus HDN
•Dapat memberikan dosis effek
• S antigen merupakan antigen yg tidak kuat

Anti-s
• Jarang ditemukan
SISTEM GOLONGAN DARAH KELL

Anti Kell (anti-K) ditemukan pada tahun 1946 oleh Coombs dkk.
Anti Cellano (anti-k) ditemukan oleh Levine dkk tahun 1949

Sistem golongan darah Kell mempunyai 2 bentuk, yaitu K(+) dan K(-)

Phenotype dan genotype

Anti-K Anti-k Golongan Genotype Phenotype Kulit putih Kulit hitam


+ - K pos KK K 0.21% -
+ + K pos Kk Kk 8 - 10% 2 – 5%
- + K neg kk k 91 – 92% 95 – 97%

Antigen Kell merupakan antigen yang kuat setelah golongan darah ABO
dan dapat mengakibatkan HDN dan reaksi transfusi hemolitik, Anti-K
dan anti-k merupakan antibodi imun tipe IgG.
SISTEM GOLONGAN DARAH KIDD

Golongan darah Kidd mempunyai 2 allel, Jka ditemukan oleh Allen dkk
tahun 1951 dan Jkb oleh Plaut dkk tahun 1957

Dikenal 4 macam phenotype, pemeriksaan menggunakan anti-Jka dan


Anti-Jkb, yaitu :
Jk(a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)

Antibodi Jka dan Jkb umumnya terdeteksi karena kemampuannya


mengikat komplemen, sehingga tidak dapat dideteksi pada serum yang
tidak segar
Antibodi
- Anti-Jka dan anti-Jkb bersifat dosage effect dan IgG
- Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik berat atau lambat dan
HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH DUFFY

Golongan darah Duffy ditemukan oleh Cutbush & Chanary tahun 1950.
Terdapat 2 allel, yaitu Fya dan Fyb.
Phenotype Duffy
Fy(a+b+)
Fy(a+b-)
Fy(a-b+)
Fy(a-b-)
Phenotype Fy(a-b-) jarang ditemukan pada penduduk Eropa, tetapi
banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Barat.
Individu dengan Fy(a-b-) resisten terhadap invasi Plasmodium vivax
Antibodi
-Fiksasi komplemen
- Bereaksi pada fase ICT
-Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik, HDN
- Umumnya tipe IgG
SISTEM GOLONGAN DARAH LUTHERAN

Anti-Lua ditemukan oleh Callender dan Race tahun 1946, sedangkan


Anti-Lub ditemukan oleh Cutbush dan Chanary tahun 1956

Phenotype
Lu(a+b-)
Lu(a+b+)
Lu(a-b+)
Lu(a-b-)

Antibodi

Anti-Lua dan anti-Lub jarang ditemukan, tetapi dapat mengakibatkan


reaksi transfusi hemolitik

Anda mungkin juga menyukai