B dan O
Tahun 1902 : Decastello dan Sturli -> golongan darah AB
Mempunyai reguler antibodi, anti-A/-B, reaktif pada 37C
Dapat mengaktifkan komplemen -> kehancuran sdm intravaskuler
AGLUTINASI
Sesuai Hukum Mendell ada 3 gen yaitu gen A, gen B dan gen O
1 lokus pd setiap chromosom no. 9 diisi oleh salah satu dari 3 gen tsb
hh OO H
Precursor AO/AA
ABO antibodi termasuk dlm gol IgM dan IgG dan bereaksi
sangat kuat invivo/invitro dgn reaksi optimal pada suhu
kamar (20 - 25C).
Anti -A dan anti-B dibentuk pada usia bayi 3-6 bln dan mencapai
max pada usia 5-10 thn dan kmd menurun secara perlahan.
Antibodi dlm serum bayi baru lahir (neonatus) berasal dari ibu
dan bersifat IgG.
LEWIS
Antigen Lewis
Antibodi Lewis
Anti-Lea
• Ditemukan tanpa stimulasi terlebih dahulu
• Sebagian besar IgM dan dapat mengikat komplemen, namun ada
juga IgG
• Phenotype Le(a-b+) tidak membuat anti-Lea,, karena sebagian kecil
Le(a) tidak diubah menjadi Le(b) dan terdapat dalam plasma dan
saliva.
• Reaksi transfusi terjadi pada anti-Lea tipe IgG, setelah mendapat
• darah donor Le(a+b-)
Anti-Leb
• Sering ditemukan bersama-sama anti-Lea sbg
antibodi yang lemah pada Le(a-b-)
• Anti-Leb sendiri tanpa anti-Lea sangat jarang ditemukan
Aspek klinis
1. Transfusi darah
Anti-Lewis dapat menimbulkan kesulitan uji silang serasi. Sdm yg
ditransfusikan akan melepaskan Ag Lewis dan merubah phenotype
Lewis dlm beberapa hari.
Ab Lewis akan dinetralisir oleh substance Lewis dlm plasma
donor, tidak jarang mengakibatkan hemolisis
2. Kehamilan
Antigen Lewis sangat lemah, shg jarang terjadi kasus HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH Ii
Anti-i
Rhesus positip adalah individu dengan Rhesus antigen pada sdm, dinamakan
antigen-D, sedangkan Rhesus negatip tidak mempunyai Rh antigen
pada sdm nya dan merupakan antigen yang penting dlm transfusi.
D weak antigen :
- C trans : position effect atau gene interaction effect Dce/dCe,
kekuatan antigen D tidak berpengaruh pada posisi cis DCe/dce.
- Partial D : satu atau lebih bagian dari D antigen missing/hilang.
Semua sampel harus diperiksa secara duplo dgn menggunakan
IgM monoclonal yg tidak dapat mendeteksi DVI
Antigen yang paling potent adalah antigen D diikuti dgn antigen c dan E.
Penggolongan MNSs
Anti-M
• Dapat bereaksi pada suhu dingin dan hangat
• Mempunyai dosis effek
• Reaksi diperkuat dgn albumin dan LISS (Low Ionic Strength Solution)
• Tidak bereaksi pd enzyme treated cell, krn Ag M terbuang
dari permukaan sel
• Merupakan antigen yg lemah
• anti-M banyak ditemukan pd orang yg belum pernah mendapat transfusi
Anti-N
• Jarang ditemukan
• Dapat ditemukan pd pasien hemodialise, tanpa melihat gol N(+) atau N(-)
dari bahan sterilisasi yang mengandung formaldehyde
Anti-S
Anti-s
• Jarang ditemukan
SISTEM GOLONGAN DARAH KELL
Anti Kell (anti-K) ditemukan pada tahun 1946 oleh Coombs dkk.
Anti Cellano (anti-k) ditemukan oleh Levine dkk tahun 1949
Sistem golongan darah Kell mempunyai 2 bentuk, yaitu K(+) dan K(-)
Golongan darah Kidd mempunyai 2 allel, Jka ditemukan oleh Allen dkk
tahun 1951 dan Jkb oleh Plaut dkk tahun 1957
Antibodi
- Anti-Jka dan anti-Jkb bersifat dosage effect dan IgG
- Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik
berat atau lambat dan HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH DUFFY
Golongan darah Duffy ditemukan oleh Cutbush & Chanary tahun 1950.
Terdapat 2 allel, yaitu Fya dan Fyb.
Phenotype Duffy
Fy(a+b+)
Fy(a+b-)
Fy(a-b+)
Fy(a-b-)
Antibodi
- Fiksasi komplemen
- Bereaksi pada fase ICT
- Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik, HDN
- Umumnya tipe IgG
SISTEM GOLONGAN DARAH LUTHERAN
Phenotype
Lu(a+b-)
Lu(a+b+)
Lu(a-b+)
Lu(a-b-)
Antibodi