Anda di halaman 1dari 34

 Tahun 1900 : Landsteiner -> golongan darah A.

B dan O
 Tahun 1902 : Decastello dan Sturli -> golongan darah AB
 Mempunyai reguler antibodi, anti-A/-B, reaktif pada 37C
 Dapat mengaktifkan komplemen -> kehancuran sdm intravaskuler

ANTIGEN DAN ANTIBODI GOLONGAN DARAH ABO


Golongan darah Antigen pada SDM Antibodi dlm serum
A A Anti-B
B B Anti-A
AB A dan B -
O - Anti-A dan Anti-B
Golongan darah ABO
 Cell typing
Sdm direaksikan dgn anti-A, anti-B (dan anti-AB  polyklonal)
 Serum typing / back typing
Serum/plasma direaksikan dengan sdm golongan A, B dan O dan auto kontrol

AGLUTINASI

Penggumpalan sdm oleh antibodi (AABB)


4+ = 1 gumpalan sdm yang besar
3+ = beberapa gumpalan besar
2+ = beberapa gumpalan sedang dgn latar belakang jernih
1+ = beberapa gumpalan kecil dgn latar belakang kemerahan
+w = beberapa gumpalan sangat kecil dgn latar belakang kemerahan atau mikroskopis
Gol Cell typing Serum typing Auto
darah Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O kontrol
A + - + - + - -
B - + + + - - -
AB + + + - - - -
O - - - + + - -
? - - + + - - +
?A + - + + + + -
?B - + + - - - -

POPULASI GOLONGAN DARAH

Gol.darah White Black Chinese Indonesia


O 45 48 36 41
A 41 27 28 25
B 10 21 23 27
AB 4 4 13 7
GENETIKA

Sesuai Hukum Mendell ada 3 gen yaitu gen A, gen B dan gen O
1 lokus pd setiap chromosom no. 9 diisi oleh salah satu dari 3 gen tsb

Phenotype Genotype Kemungkinan


Genotype Phenotype Orang tua Orang tua Phenotype/
Genotype anak
AO A
AXA AAXAA A (AA)
AA A
AAXAO A (AA, AO)
BO B AOXAO A (AA,AO) atau O (OO)
BB B BXB BBXBB B (BB)
BBXBO B (BB, BO)
AB AB
BOXBO B (BB,BO) atau O (OO)
OO O
ABXAB ABXAB A(AA), B (BB), AB (AB)

OXO OOXOO O (OO)

Setiap individu -> mendapat masing-masing 1 gen dari ayah


dan 1 gen dari ibu yang menentukan antigen pada sdm nya
ABO ANTIGEN

Pembentukan antigen A, B dan O

Pembentukan Ag ABO dimulai dr struktur asal / precursor


substance -> melalui pengaruh gen H -> menjadi H substance.
Bila ada gen A atau gen B -> H substance dirubah menjadi A atau B Ag.
Gen O -> gen amorph -> tidak ada produk yang dapat diperiksa pada sel.
Substance adalah antigen yang larut dalam serum/plasma

Substance Gen Substance Gen Antigen


HH / Hh AO dan AA A dan H

Precursor H Substance BO dan BB B dan H

Substance AB A dan B dan H

hh OO H

Precursor AO/AA

substance BO/BB Tidak ada yang


AB dapat diperiksa
OO Oh (Bombay)

Prosentase gen H sangat tinggi


(99.99%), sedangkan hh sangat kecil
Oh darah Bombay

Ditemukan oleh Bhende tahun 1952.


Disebut Bombay, karena pertama kali sdm ditemukan di Bombay India.
Sdm Bombay tidak ber aglutinasi dengan anti-A, anti-B, anti-AB dan
Anti-H, sedangkan sel O normal bereaksi dengan anti-H. Dalam serum
ditemukan anti-A, anti-B dan anti-H

Bila pemeriksaan golongan darah hanya dilakukan cell typing ->


akan dikategorikan sebagai golongan darah O.
Uji silang serasi dengan golongan O  inkompatibel.
Sdm O akan diaglutinasi kuat oleh serum Oh, karena anti-H pada Oh
bereaksi pada temperatur yang luas 4 - 37C.
Darah yang cocok untuk transfusi hanya darah golongan Bombay

Golongan Cell typing Serum typing


darah Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A1 Sel A2 Sel B Sel O
Oh - - - + + + + L
O - - - + + + -
DARAH PARA BOMBAY

Diperkirakan adanya supresi antigen A, B dan H yang bervariasi.


Antigen dapat dideteksi dengan elusi dan H antigen tidak ditemukan
pada sel, sedangkan Ag A dan B dapat dideteksi namun sangat lemah.

SEKRETOR DAN NON SEKRETOR

Antigen ABH selain pada sdm juga ditemukan pada :


a. Sel-sel jaringan
b. Serum / plasma
c. Cairan tubuh, mis.: saliva, cairan getah bening

Bila ditemukan substance ABH dalam saliva  Sekretor


Yang tidak mempunyai subst. ABH dalam saliva  Non Sekretor
Ada tidaknya substance dlm cairan tubuh dikontrol oleh gen Se dan
se

Genotype Sekretor : SeSe atau Sese (80%)


Genotype Non Sekretor : sese (20%)
Ada 2 bentuk substance :

1. Substance yg larut dlm air-glycoprotein, terdpt banyak dlm cairan


tubuh, dikontrol oleh gen sekretor dan erat hubungannya dgn gol.
Darah Lewis.
2. Substance yg larut dlm alkohol-glycolipid, terdpt pada sdm dan
hampir semua jaringan, tdk terdpt pd cairan tubuh.
Tidak dipengaruhi oleh gen sekretor.

Antigen ABH pada sekretor dan non sekretor

Golongan Antigen pada sekretor Antigen pada non sekretor


darah Sel darah merah Saliva Sel darah merah Saliva
O H H H -
A A A&H A -
B B B&H B -
AB A dan B A&B&H A dan B -
PEMBENTUKAN ANTI-A DAN ANTI-B

Umumnya antibodi immun terbentuk bila ada antigen yang masuk


kedalam tubuh seseorang.
Pd sistem gol drh ABO individu yg tdk memp Ag tertentu akan membentuk
antibodi thd Ag tsb -> antibodi alamiah atau natural antibody.

ABO antibodi termasuk dlm gol IgM dan IgG dan bereaksi
sangat kuat invivo/invitro dgn reaksi optimal pada suhu
kamar (20 - 25C).

Anti -A dan anti-B dibentuk pada usia bayi 3-6 bln dan mencapai
max pada usia 5-10 thn dan kmd menurun secara perlahan.

Antibodi dlm serum bayi baru lahir (neonatus) berasal dari ibu
dan bersifat IgG.
LEWIS

Anti-Lea ditemukan oleh Mourant tahun 1946


Anti-Leb ditemukan oleh Andressen tahun 1948

Anti-Lewis dapat mengakibatkan kesulitan pada pemeriksaan uji


silang serasi, shg pemeriksaan menjadi inkompatibel.

Antigen Lewis

Ag Lewis bukan Ag pada membran sdm, melainkan antigen yg larut dalam


serum/plasma, saliva dan cairan tubuh lainnya, mis. ASI, getah lambung dll.

Ag Lewis pd sdm didapat secara sekunder ->dgn menyerap Ag


Lewis dari plasma dan peran membran sdm belum diketahui.

Faktor yg menentukan adanya substance Lewis adalah gen Le dan gen


le. Bila mempunyai substance Lewis berarti genotip orang tsb adalah
LeLe (homosigot) atau Lele (heterosigot)
Phenotype Lewis pada Caucasian dan orang Indonesia
Sistem Lewis Caucasian Black Jakarta 1976
Le(a+b-) 20–25% 22–25% 20.23%
Le(a-b+) 72 % 55 % 56.91 %
Le(a-b-) 1–5% 20–22% 22.77%
Le(a+b+) Jarang Jarang

Antibodi Lewis

Anti-Lea
• Ditemukan tanpa stimulasi terlebih dahulu
• Sebagian besar IgM dan dapat mengikat komplemen, namun ada
juga IgG
• Phenotype Le(a-b+) tidak membuat anti-Lea,, karena sebagian kecil
Le(a) tidak diubah menjadi Le(b) dan terdapat dalam plasma dan
saliva.
• Reaksi transfusi terjadi pada anti-Lea tipe IgG, setelah mendapat
• darah donor Le(a+b-)
Anti-Leb
• Sering ditemukan bersama-sama anti-Lea sbg
antibodi yang lemah pada Le(a-b-)
• Anti-Leb sendiri tanpa anti-Lea sangat jarang ditemukan

Aspek klinis

1. Transfusi darah
Anti-Lewis dapat menimbulkan kesulitan uji silang serasi. Sdm yg
ditransfusikan akan melepaskan Ag Lewis dan merubah phenotype
Lewis dlm beberapa hari.
Ab Lewis akan dinetralisir oleh substance Lewis dlm plasma
donor, tidak jarang mengakibatkan hemolisis
2. Kehamilan
Antigen Lewis sangat lemah, shg jarang terjadi kasus HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH Ii

Ada 2 macam antigen, yaitu antigen I dan antigen i.


Kedua antigen ditemukan 100% pada sdm dgn kuantitas yang berbeda-
beda pada masing2 individu.

Pada orang dewasa jml Ag I sangat jelas, sedangkan jml Ag i tidak


terdeteksi, sebaliknya cord blood banyak Ag i, sedangkan Ag I tidak
terdeteksi.

Transisi dari i ke I butuh waktu  18 bulan.


Pada orang dewasa sangat jarang ditemukan antigen i (1 dlm 10.000) dan
disebut sebagai iadult.
Anti-I

Anti-I dapat dideteksi pada hampir semua individu sehat sebagai


auto Ab, namun tidak berbahaya, tetapi merupakan masalah pada
uji silang serasi, oleh karena itu harus dilakukan :

• Memastikan antibodi tsb adalah auto anti-I


• Memastikan tidak ada antibodi lain
• Menghilangkan auto antibodi dengan auto adsorption atau tehnik
pemanasan untuk mendapatkan uji silang serasi yg kompatibel.

Anti-i

Sangat jarang ditemukan dan umumnya akibat dari virus, khususnya


Epstein Barr virus dan Cytomegalovirus.
Serum akan bereaksi terutama dengan cord blood.
SISTEM GOLONGAN DARAH P

Ditemukan tahun 1927 oleh Landsteiner dan Levine pada percobaan


imunisasi sdm manusia pada kelinci -> anti-P1

Ada 4 antigen dalam sistem P, yaitu P1, P, P k dan p dengan 5 phenotype

Phenotype Antigen Frekuensi

P1 P1 P 79% kulit putih, 94% kulit hitam

P2 P 21% kulit putih, 6% kulit hitam


P1k P1 Pk Sangat jarang

P2k k Sangat jarang


P
p p Sangat jarang

P1 dan P2 analog dengan A1 dan A2 dari sistem ABO


SISTEM GOLONGAN DARAH RHESUS

Rhesus positip dan Rhesus negatip

1939 Levine dan Stetson menemukan antibodi pada seorang wanita


dengan HDN
1940 Landsteiner dan Wiener menamakan antigen tsb antigen Rhesus
sdm monyet Rhesus disuntikkan pada kelinci, antibodi yang timbul
bereaksi dengan 85% sdm manusia.

Wiener dan Peter menemukan antibodi yg sama pada resipien Rh neg


yg mendapat transfusi ABO kompatibel Rh pos.

Rhesus positip adalah individu dengan Rhesus antigen pada sdm, dinamakan
antigen-D, sedangkan Rhesus negatip tidak mempunyai Rh antigen
pada sdm nya dan merupakan antigen yang penting dlm transfusi.

Pembentukan antibodi terjadi akibat rangsangan atau stimulasi


dari transfusi atau kehamilan.
Penelitian keluarga antigen D ditentukan secara genetik yang diatur
oleh gen autosomal yang dominan.
Gen Rh terletak pada chromosom 1.

Antigen Rh yang lain

Pertengahan 1940 ditemukan 4 antigen yang berhubungan dengan Ag


D, yang disebut sebagai Rh sistem.
Lebih dari 40 antigen yang berhubungan dgn antigen D, tetapi yang
terpenting hanya 5 antigen bersama antibodinya, yaitu D, C, E, c, e.

Nomenklatur Rh-Hr, CDE dan numerik

1. Terminologi Rh-Hr diajukan oleh Wiener. Antigen Rhesus


ditentukan oleh 1 gen dengan multiple allel.
2. Terminologi CDE oleh Fisher dan Race. 3 pasang allel gen
yang menempati 3 lokus yang berdekatan
Lokus I : D atau d
Lokus II : C atau c
Lokus III : E atau e
Gen d merupakan gen “silent”, krn tdk dapat
dideteksi pada sdm
3. Rosenfield dkk. mengusulkan nomenklatur berdasarkan
pengamatan phenotype antigen dgn memberi nomor sesuai urutan
penemuannya.

Terminologi Rh antigen dan frekwensi

Nama antigen % Caucasians


Positive
Fisher-Race Wiener Rosenfield
D Rho Rh1 85
C rh’ Rh2 70
E rh” Rh3 30
c hr’ Rh4 80
e hr” Rh5 98
Phenotype dan genotype

Umumnya test yg dilakukan pada pretransfusi hanya antigen D,


antiserum lainnya digunakan pada studi keluarga atau masalah antibodi.

Untuk penentuan homozygot untuk C (dan c) dan E (dan e) relatif mudah,


krn tersedianya antiserum, sedangkan untuk antigen D sukar untuk
ditentukan, karena antiserum yang tersedia hanya anti-D

Produk dari gen Rh yg sering ditemukan pada Caucasian

CDE Rh-hr Simbol Antigen yang dihasilkan


Term Term Singkat D C E c e
CDe Rh1 R1 + + - - +
cDE Rh2 R2 + - + + -
cDe Rho Ro + - - + +
CDE Rhz Rz + + + - -
cde rh r - - - + +
Rh variant

Tidak semua Rh pos bereaksi sama kuat terhadap anti-D.


Umumnya reaksi aglutinasi jelas baik secara slide maupun tube test.

D weak antigen :
- C trans : position effect atau gene interaction effect Dce/dCe,
kekuatan antigen D tidak berpengaruh pada posisi cis DCe/dce.
- Partial D : satu atau lebih bagian dari D antigen missing/hilang.
Semua sampel harus diperiksa secara duplo dgn menggunakan
IgM monoclonal yg tidak dapat mendeteksi DVI

Pasien dengan D weak antigen tidak boleh mendapat Rh pos, sedangkan


darah donor dengan D weak antigen tidak boleh diberikan pada
resipien dengan Rh neg.
Antibodi sistem Rhesus

Umumnya antibodi Rh merupakan antibodi imun akibat transfusi


atau kehamilan, kecuali beberapa anti-E dan anti-Cw yg tidak
diketahui stimulusnya.

Antigen yang paling potent adalah antigen D diikuti dgn antigen c dan E.

Spes Reaksi positip invitro Imunoglobulin Terlibat dalam

NaCl Alb AHG Enz IgG IgM IgA Rx transf HDN

Anti-D X X X kebanyakan beberapa jarang X X


Anti-C X X X kebanyakan X X
Anti-E X X X X kebanyakan beberapa X X
Anti-c X X X kebanyakan beberapa X X
Anti-e X X X kebanyakan X X
SISTEM GOLONGAN DARAH MNSs

1927 Landsteiner dan Levine menemukan golongan darah MN


dengan menyuntikkan sdm manusia pada kelinci, shg
terbentuknya anti-M dan anti-N
1947 Walsh dan Montgomery dgn cara AHG menemukan anti-S
1951 Levine menemukan antigen s

Penggolongan MNSs

Reaksi sel darah merah terhadap Pheno- Geno- Golongan


type type
Anti-M Anti-N Anti-S Anti-s
+ - + - MMSS MSMS MS
+ - + + MMSs MSMs MSs
+ - - + MMss MsMs Ms
+ + + - MNSS MSNS MNS
+ + + + MNSs MSNs/MsNS MNSs
+ + - + MNss MsNs MNs
- + + - NNSS NSNS NS
- + + + NNSs NSNs NSs
- + - + NNss NsNs Ns
Anti-M dan anti-N

Anti-M
• Dapat bereaksi pada suhu dingin dan hangat
• Mempunyai dosis effek
• Reaksi diperkuat dgn albumin dan LISS (Low Ionic Strength Solution)
• Tidak bereaksi pd enzyme treated cell, krn Ag M terbuang
dari permukaan sel
• Merupakan antigen yg lemah
• anti-M banyak ditemukan pd orang yg belum pernah mendapat transfusi

Anti-N
• Jarang ditemukan
• Dapat ditemukan pd pasien hemodialise, tanpa melihat gol N(+) atau N(-)
dari bahan sterilisasi yang mengandung formaldehyde
Anti-S

• Dapat mengakibatkan reaksi transfusi


• Pernah ditemukan kasus HDN
• Donor : utk yg mempunyai anti-S, gunakan sdm nya saja
• Reaksi tidak diperkuat oleh enzim, beberapa enzim akan
merusak antigen S
• Dapat memberikan dosis effek
• S antigen merupakan antigen yg tidak kuat

Anti-s

• Jarang ditemukan
SISTEM GOLONGAN DARAH KELL

Anti Kell (anti-K) ditemukan pada tahun 1946 oleh Coombs dkk.
Anti Cellano (anti-k) ditemukan oleh Levine dkk tahun 1949

Sistem golongan darah Kell mempunyai 2 bentuk, yaitu K(+) dan K(-)

Phenotype dan genotype

Anti-K Anti-k Golongan Genotype Phenotype Kulit putih Kulit hitam


+ - K pos KK K 0.21% -
+ + K pos Kk Kk 8-10% 2 – 5%
- + K neg kk k 91 – 92% 95 – 97%

Antigen Kell merupakan antigen yang kuat setelah golongan darah


ABO dan dapat mengakibatkan HDN dan reaksi transfusi hemolitik,
Anti-K dan anti-k merupakan antibodi imun tipe IgG.
SISTEM GOLONGAN DARAH KIDD

Golongan darah Kidd mempunyai 2 allel, Jka ditemukan oleh Allen dkk
tahun 1951 dan Jkb oleh Plaut dkk tahun 1957

Dikenal 4 macam phenotype, pemeriksaan menggunakan anti-Jk a dan


Anti-Jkb, yaitu :
Jk(a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)
Jk(a-b-)

Antibodi Jka dan Jkb umumnya terdeteksi karena kemampuannya


mengikat komplemen, sehingga tidak dapat dideteksi pada serum yang
tidak segar

Antibodi
- Anti-Jka dan anti-Jkb bersifat dosage effect dan IgG
- Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik
berat atau lambat dan HDN
SISTEM GOLONGAN DARAH DUFFY

Golongan darah Duffy ditemukan oleh Cutbush & Chanary tahun 1950.
Terdapat 2 allel, yaitu Fya dan Fyb.

Phenotype Duffy
Fy(a+b+)
Fy(a+b-)
Fy(a-b+)
Fy(a-b-)

Phenotype Fy(a-b-) jarang ditemukan pada penduduk Eropa, tetapi


banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Barat.

Individu dengan Fy(a-b-) resisten terhadap invasi Plasmodium vivax

Antibodi
- Fiksasi komplemen
- Bereaksi pada fase ICT
- Dapat mengakibatkan reaksi transfusi hemolitik, HDN
- Umumnya tipe IgG
SISTEM GOLONGAN DARAH LUTHERAN

Anti-Lua ditemukan oleh Callender dan Race tahun 1946, sedangkan


Anti-Lub ditemukan oleh Cutbush dan Chanary tahun 1956

Phenotype
Lu(a+b-)
Lu(a+b+)
Lu(a-b+)
Lu(a-b-)

Antibodi

Anti-Lua dan anti-Lub jarang ditemukan, tetapi dapat mengakibatkan


reaksi transfusi hemolitik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai