Anda di halaman 1dari 80

SISTEM GOLONGAN

DARAH

UPTD TRANSFUSI DARAH DINKES PROV. SULSEL


Sistem ABO
Th 1900 Karl Landsteiner 
- Menemukan gol A,B,O
- Masing2 serum orang tersebut
mengandung antibodi terhadap
antigen yg tdk ada pd sel darah merahnya

Th 1902- von Decastello dan Sturli menemukan gol AB.


Sistem ABO
Sistem golongan darah pertama yg ditemukan ,
merupakan golongan darah yg terpenting dalam
transfusi darah.

Merupakan satu2nya sistem, yg antibodinya dpt


diperkirakan tdpt dlm serum orang yg tdk pernah
expose pd sel darah merah manusia.
Sistem ABO
Transfusi darah dg gol ABO yg tdk cocok  reaksi
transfusi hemolitik intravasculair yg berat dg manifestasi
reaksi transfusi hemolitik akut.

Pemeriksaan kecocokan gol ABO donor dan resipien 


dasar pem. pretransfusi
GOLONGAN DARAH ABO

Antigen pada sel Antibodi dalam serum

Gol A A Anti-B

Gol B B Anti-A

Gol AB AB Tidak ada

Gol O Tidak ada Anti-A & anti-B


Pewarisan dan genetika
1910-Epstein&Ottenberg  gol ABO diwariskan

Von dungern dan Hirszfeld mengkonfirmasi  gol ABO secara


genetika diwariskan dg meneliti 72 keluarga dg 102 anak.

Mereka menemukan bhw pewarisan aglutinogen A & B menurut


hukum Mendels.

Gen ABO  autosomal (tdk tdpt pd sex chromosome) Msg2 orang


mempunyai 2 copies gen (satu berasal dari ibu dan satu berasal dari
bapak)
Antigen Antibodi Genotip yg
Gol. Darah
SDM serum mungkin

A A antigen Anti-B AA /AO

B B antigen Anti-A BB / BO

Anti-A &
O Tidak ada Hanya OO
anti-B
A dan B
AB Tidak ada Hanya AB
antigen
DASAR GENETIK GOL ABO
Genotip
Gen2 yg diturunkan dari masing2 golongan darah orang
tua yg ada pd kromosom

Fenotip
Efek yg bisa terlihat dari gen2 yg diwariskan misalnya
golongan darah itu sendiri
Golongan darah
Genotip
(Fenotip)
AA A
AO A
BB B
BO B
AB AB
OO O
Pohon keluarga golongan ABO

Genotip AO BO

Genotip AB AO BO OO

Fenotip AB A B O
ANTIGEN

GENES A+H

SUBST A
GENES B+H
SUBST B
H H
AB A+B+H
Precursor substance
(P.S) O H
hh
A,B,AB,O
P.S Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Antigen sistem ABO

Gen O tidak memproduksi enzyme sehingga sel darah


merah gol O tidak mempunyai antigen A dan B,tetapi
mempunyai banyak antigen H yang merupakan rantai
oligosacharida untuk membentuk antigen A atau B.
Antigen sistem ABO
Allele yang aktif pada lokus H ialah H memproduksi
enzym glycosyl transferase yang bekerja pada tingkat
seluler untuk membentuk antigen H ,yang akan menjadi
antigen A dan B

Yang amorph disebut h,sangat jarang


Antigen sistem ABO
Gen Se bertanggung jawab terhadap adanya H pada
glycoprotein pada epithelial sekresi seperti saliva.
80% populasi adalah sekretor
Orang yang mempunyai gen Se adalah secretor.
H akan diubah menjadi antigen A atau B bila orang
tersebut mempunyai gen A atau gen B.
Yang amorph disebut se/nonsecretor
Reaksi-reaksi serologi dg Anti-A,anti-AB dan Anti-A1

A1 A2 A1B A2B

Anti-A + + + +

Anti-AB + + + +

Anti-A1 + - + -
Sistem H
Sistem H mempunyai 2 gen H dan h.
Antigen H adalah molekul pendahulu antigen A dan B,
sebelum menjadi antigen A atau B.
Gol O tidak mempunyai antigen A dan B dan pada sel
banyak antigen H.
Banyaknya H antigen pada sel:
O>A2>B>A2B>A1>A1B
Sistem H
Oh –sel tidak punyai H,A dan B ditemukan pertamakali
di Bombay,India disebut gol darah Bombay.

Pemeriksaan gol darah serupa dengan gol O,akan


tetapi bila diperiksa dengan gol O maka akan terjadi
ketidak cocokan yg kuat pada immediate
spin/sentrifugasi.
Sistem H
Anti-H pada Oh bereaksi sekitar 4-370C semua sel
darah merah kecuali dengan Oh .
Pasien harus ditransfusi dengan darah Oh .
Phenotype Oh akan terlihat reaksi dengan anti-H lectin
(dari biji Ulex europaeus)
Oh timbul karena pewarisan dari gen hh
Sistem H
Gol Parabombay dapat phenotype Ah,Bh,atau ABh

Tidak terdeteksi antigen H,tetapi mempunyai sedikit A


atau B antigen tergantung dari gen individu pada Lokus
ABO.

Pemeriksaan dengan anti-A dan anti-B bisa tidak


bereaksi atau positip lemah tetapi tidak bereaksi dg
anti-H lectin atau dengan anti-H dari Oh.
Pemeriksaan laboratorium sistem ABO
Penetapan gol darah ABO seseorang sangat berkaitan dg
transfusi darah yg aman.Ada beberapa methode :
Serology :Penetapan langsung antigen ABO dan naturally
occuring antibodynya.Berarti penetapan gol darah
merupakan upaya utama diUTD bentuk pemeriksaan
meliputi dua komponen:
1. Antibody yg specifik pada penetapan antigen ABO tertentu pada
red cell
2. Cells yg diketahui gol ABOnya yg diagglutinasi oleh naturally
occuring antibody dalam serum seseorang.
Pemeriksaan laboratorium sistem ABO
Molecular biology
Termasuk penetapan langsung dari mutasi genotype yg
sebenarnya yg menentukan phenotype seseorang 
digunakan pada forensic medicine ,riset pada genetik populasi

Pengembangan molecular biology  revolusi kapasitas utk


memeriksa mutasi pada genomic DNA . Polymerase Chain
reaction  specifik amplifikasi dari urutan DNA yg
mengandung allele yg menentukan mutasi yg dapat dipelajari.
Pemeriksaan laboratorium sistem ABO

Metode rutin ialah dg cara serology.


Yg meliputi 2 cara pemeriksaan:

1. Antigen sel darah merah

2. Antibodi Golongan Darah


Pemeriksaan laboratorium sistem ABO

Produksi antibody menurun dg umur.


AntiA dan anti-B gol B dan A biasanya IgM dan bereaksi baik
pada suhu kamar
Anti-A dan anti-B gol O biasanya IgG.Gol O memproduksi
campuran anti-AB yg mengaglutinasi antigen A dan B.
Pemeriksaan laboratorium sistem ABO

Dalam laboratorium pemeriksaan gol ABO antigen dan naturally


occuring antibodies dapat dilakukan dg 2 cara:
Manual serology-biasanya:slide test,micro titer plates,dan glass
tubes
Automated methods mesin yg khusus yg serupa dg prinsip
serology tetapimengauotmatisasi preses2 tertentu (kadang2
termasuk interpretation.
Kadang2 ada kondisi atau faktor yg dapat memberikan false
negative reaction dg peemriksaan serology
Pemeriksaan Rutin Gol. Darah ABO
Pemeriksaan dengan menggunakan anti-A dan anti-B untuk
menentukan ada atau tidak adanya antigen disebut
Pemeriksaan sel darah merah langsung.(Cell testing)

Pemeriksaan dengan menggunakan sel darah A dan B


untuk memeriksa anti-A dan anti-B dalam serum disebut
pemeriksaan serum(serum testing)

Pemeriksaan pada donor dan pasien harus pemeriksaan


sel dan serum
 
SEL TYPING SERUM TYPING
 
Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O

A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
       
 
 
O/A? +/- - +/-
 
 
 
     
AB? + + +
Perbedaan antara cell Typing Dan Serum Typing

Pemeriksaan sel typing bila tidak sesuai dengan serum


typing maka timbul perbedaan.

Kelainan harus dicatat,penetapan golongan ABO harus


ditunda sampai perbedaan hasil pemeriksaan dapat
diselidiki.
Perbedaan antara cell Typing Dan Serum Typing

Bila darah dari donor-darah tidak boleh dikeluarkan


untuk transfusi .

Bila darah dari pasien kemungkinan dapat diberikan


dahulu sel darah merah gol O dan Rhesus yg
compatible sampai pemeriksaan diselidiki.
Perbedaan antara cell Typing Dan Serum Typing

Kelainan antara sel typing dan serum typing kemungkinan


karena masalah intrinsic dengan sel darah merah atau
serum,masalah berkaitan dengan pemeriksaan,atau
kesalahan tehnik.

Perbedaan timbul misalnya bila diharapkan hasil negatip


ternyata keluar hasil positip,atau sebaliknya bila diharapkan
hasil positip ternyata yang keluar hasil negatip.
 
CELL TYPING SERUM TYPING
 
Anti-A Anti-B Anti-AB Sel A Sel B Sel O

A + - + - + -
B - + + + - -
AB + + + - - -
O - - - + + -
       
 
 
O/A? +/- - +/-
 
 
 
     
AB? + + +
Sistem Rhesus
Sistem Rhesus
Yg kedua setelah system ABO dalam masalah
“Immunogenecity”
Bukan“naturally occuring antibodies”antibodies sebagai
akibat stimulasi immunologis dg kontak langsung dg antigen
pada sel darah merah(kecuali anti-E )
5 antigen utama D C c E e
Antigen2 lain (sekarang total 56 antigen)
Antigen D
Rh positive dan Rh negative
Istilah ini tergantung dari ada tidaknya antigen D

Kemungkinan klinis
Kebalikan dari gol A dan B,seseorang yg tidak mempunyai
antigen D tidak mempunyai anti-D

Anti-D ditemukan setelah immunisasi mendapat transfusi


darah atau kehamilan dengan D pos.
Antigen D

Antigen2 lain sistem Rhesus


1940 ditemukan antigen2 lain: C,c,E dan e
Sistem Rhesus
2 linked genes yg berdekatan satu menandai utk
antigan D dan yg lain menandai utk C/c dan E ata/e
antigens

Secara historis ada 2 theori:


- Fisher –race
- Wiener
Perbandingan ketiga istilah
Wiener Fisher Race Rosenfield
Rho D Rh:1
rh’ C Rh:2
rh” E Rh:3
hr’ c Rh:4
hr” e Rh:5
hr f(ce) Rh:6
rhg G Rh:12
Penentuan Rh phenotype
C c E e D

- + - + - cde/cde

+ + - + + CDe/CDe atau
CDe/Cde
Anti- Anti- Anti- Anti- Anti- Antigen Kemungkn
D C E c e Phenotype
+ + 0 + + D,C,c,e R1 r
+ + 0 0 + D,C,e R1 R 1

+ + + + + D,C,E,c,e R1 R2
+ 0 0 + + D,c,e RoRo/Ror
+ 0 + + + D,c,E,e R 2r
+ 0 + + 0 D,c,E, R2 R 2
+ + + 0 + D,C,E,e R 1 Rz
+ + + + 0 D,C,c,E R 2 Rz
+ + + 0 0 D,C,E Rz R z
0 0 0 + + c,e rr
Rh antibodies
IgG ,beberapa IgM jarang IgA (anti-e) bereaksi pada
37oC,secara klinis significant
Invivo hemolysis-spleen
Delayed hemolytic transfusion reaction
Hemolytic disease of the born
Bereaksi baik dg enzyme,bereaksi dg Indirect antihuman
globulin
Secara umum tidak mengikat complement
Rh antibodies
Ada anti-Rh yang bersifat saline aglutinin tetapi
sebagian besar bereaksi baik pada protein
tinggi,antiglobulin atau enzym test.

Anti-D yg reaktif pada saline juga akan bereaksi baik


pada tehnik antiglobulin,tehnik enzyme
Antibodi Rh dalam Serum pasien
Antibodi yg terdeteksi dapat bertahan sampai ber-
tahun2.

Bila kadar antibody menurun maka dengan expose


transfusi/kehamilan berikutnya dapat dengan singkat
meningkatkan antibodi sebagai secondary imune
response.

Anti-Rh tidak mengikat complement.


Pemeriksaan Typing Rhesus
Pemeriksaan rutin Rhesus pada donor dan pasien hanya
antigen D.

Pemeriksaan untuk antigen Rh yang lain hanya untuk hal2


tertentu seperti mengidentifikasi antibodi mendapatkan
darah compatibel pada pasien dengan anti-Rh,pada
paternity testing,membuat panel sel darah merah,dll
Sistem Lewis
Antibodi Lewis

Terdapat sering pada individu


Le(a-b-) tanpa ada stimulus sel darah merah.
Le(a-b+) tidak membentuk anti-Lea.
Le(a+b-) tidak membentuk anti-Leb
Anti-Lea dan anti-Leb dapat bertahan lama pada serum
Le(a-b-)
Antibodi Lewis
Anti-Le dapat terdapat pada wanita hamil
Anti-Lewis –IgM ,tidak melewati placenta
Dapat mengikat complemen,serum segar yg ada anti-Lewis
dapat melisiskan sel dan lebih sering dengan yang ditreated
dengan enzym
Dapat mengaglutinasi sel darah merah pada media
saline.kadang dapat terlihat reaksi pada 37oC atau pada
antiglobulin test.
Sistem P
Phenotipe Dan Frekwensi
Anti- Anti- Anti- Anti- Pheno Whit
P1 P Pk PP1Pk tipe e Black
+ + - + P1 79%
94%
- + - + P2 21% 6%
- - - - P(Tj(a-
)
+ - + + P1k Sangat Sangat
jarang jarang
- - + + P2k Sangat Sangat
jarang jarang
Sistem P
Terdapat pada 80% orang kulit putih
20% orang kulit putih yg tidak mempunyai P1 disebut P2.
P1 dan P2 mempunyai antigen P pada sel darah merahnya.
Gol p tidak mempunyai antigen P pada sel darah merahnya
(Dulu disebut gol Tj(a-))
Orang yg tidak mempunyai P pada sel darah merahnya
mempunyai antigen Pk
Anti- P1
Kekuatan antigen P1 pada setiap P1 positip
berbeda2.Antigen akan rusak dengan cepat pada
penyimpanan dan pemeriksaan P1 memerlukan contoh
darah yg segar.

Anti-P1 termasuk antibodi alamiah.

Dapat ditemukan pada P2.


Anti- P1

Reaksi optimal pada 40C.Jarang menyebabkan


reaksi hemolitik.

Anti-P –IgM-tidak melwati placenta –tidak


menyebabkan HDN
Anti-PP1Pk
Orang dengan gol p mempunyai anti
–PP1Pk(anti-Tj(a-)) dalam
serumnya,antibodi ini bersifat
hemolisin dapat sebabkan reaksi
transfusi hemolitik dan HDN
Antibodi yg kuat bereaksi pada
4oc,22oC,37oC dan dengan
Antiglobulin test,saline,albumin dan
metode enzym.
Anti-P
Gol Pk mempunyai anti-P dalam
serumnya bereaksi dengan sel P1
dan P2 tapi tidak dengan sel p.
Bereaksi kuat pada 4oC,22oC,37Oc
dan antiglobulin test,saline,albumin
dan metode enzym.
Autoantobodi dari Paroxysmal cold
hemoglobinuria sering mempunyai
anti-P.
P1 Substance
P1 substance atau cairan kista hydatid
yang diperoleh dari pigeon eggs dapat
menghambat aktivitas anti-P1
Inhibisi dapat membantu identifikasi
antibodi
Sistem MNSs
Sistem gol MN
Fenotip gol MN
Gol N genotip NN
Gol M genotip MM
Gol MN genotip MN
Sistem MN
Dosis effek
Terdapat reaksi lebih kuat & titer yang
lebih tinggi terhadap sel yg homozigot
daripada yg heterozigot
Sel M Sel N Sel MN
Anti-M +++ - +
Anti-N - +++ +
Anti-M
Sering ditemukan pada serum manusia pada
saline agglutinin
Timbul tanpa adanya stimulasi/natural
antibodi
Bisa bereaksi disuhu dingin dan hangat,reaksi
diperkuat dengan albumin dan Liss,tidak
bereaksi dengan enzym treated cell,karena
antigen M terpotong dari permukaan sel oleh
enzym proteolytik.
Terutama IgM,dapat juga IgG
Secara klinis tidak berbahaya waspada bila
reaktif pada Indirect coombs test,bahaya
HDN & Reaksi transfusi
Anti-N
Serupa dengan anti-M
Jarang ditemukan
Anti-S,anti-s
Anti-S,-s,U timbul setelah ada stimulasi
Anti-S bisa IgM atau IgG,bereaksi baik pada
37oC,pemeriksaan pada saline atau
antiglobulin test.
Anti-s kebanyakan IgG.Pemeriksaan dengan
antiglobulin test atau dengan tehnik enzym.
Anti-S dan anti-s dapat menyebabkan HDN
dan reaksi transfusi hemolitik.
SISTIM Ii
Sistem golongan darah Ii
Orang dewasa mempunyai antigen I ,
sedikit /tidak ada sama sekali i
Kadang2 ada anti-I dalam serum bila
phenotype i.
Bayi mempunyai i
Setelah umur 2 tahun sel bayi akan
bereaksi kuat dengan anti-I dan reaksi
lemah dengan anti-i
Antibodi
Anti-I –IgM
natural antibody
Bereaksi kuat pada 4oC
Tidak bereaksi dengan sel darah merah
umbilicus.
Anti-I dan anti-i dapat ditemukan pada
AIHA type cold.
Sifat serologis anti-I dengan sel
darah merah yang disuspensi
dengan saline
Anti-I Anti-i
4oC I dewasa 4+ 0-1+
i cord/umbilicus 0-2+ 3+
i dewasa 0-1+ 4+
22oC I dewasa 2+ -
icord - 2-3+
idewasa - 3+
Banyaknya I /I antigen pada sel2
darah merah manusia yg ber-
beda2
Phenotype Antigen

I i

I dewasa Banyak Samar2/sedikit

I umbilicus sedikit Banyak

i umbilicus Samar2/sedikit Banyak


Sistem Kell
Sistem gol Kell
Pemeriksaan dengan anti-K dan anti-k
Terdapat 3 fenotip :
K genotipnya KK-(0,12%)
Kk, genotipnya Kk-( 9%)
k genotipnya kk-(91,8%)
Antigen lain : Kpa,Kpb,Jsa,Jsb
Sistem gol Kell
Antigen Kell merupakan antigen yang kuat
setelah golongan ABO
Antigen K suatu antigen yang baik,yang tidak
mempunyai antigen K fenotip K null
Homozigot Ko/Ko
Anti-K
Anti-K
Immun antibody
IgG
Pemeriksaan dengan Indirek antiglobulin
test.Tidak memperlihatkan dosis effek
Reaksi tidak dihambat bila red cell ditreated
dengan enzym
Anti-k,-Kpa,Kpb,-Jsa,-Jsb jarang ditemukan
Aspek klinis
Transfusi
Dapat sebabkan reaksi transfusi,bila
donor K+ ditransfusikan pada pasien
yang mempunyai anti-K
Kehamilan
Dapat sebabkan HDN,bila bayi K+ dan
ibu mempunyai anti-K
Donor digunakan red cellnya
Sistem Kidd
Antigen Kidd
Terdapat antigen Jka dan Jkb
Pemeriksaan dengan anti-Jka dan anti-Jkb
4 fenotip : Jk (a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)
Jk(a-b-)
Jk(a-b-) jarang ditemukan,karena silent allel
pada lokus Kidd
Aspek klinis
Transfusi
Anti-Jka dan anti-Jkb dapat mengikat
complement,dapat sebabkan reaksi transfusi
hemolitik.
Anti-Jka dan anti-Jkb cenderung untuk
mengurang kekuatannya pada pasien2 yg
mempunyai antibody tersebut,oleh karena itu
sering kadar dalam serum rendah,se-akan2
memberikan hasil pemeriksaan yang
negatip,dan oleh karena itu sering sebabkan
reaksi transfusi hemolitik yg lambat.
Sistem Duffy
Sistem Duffy
Terdapat 2 allel Fya dan Fyb
Pemeriksaan dengan anti-Fya dan
Anti –Fyb
Fy(a+b+) genotip FyaFyb
Fy(a+b-) FyaFya atau FyaFy
Fy(a-b+) FybFyb atau FybFy
Fy(a-b-) FyFy
Antigen Duffy
Fy(a-b-) jarang ditemukan pada orang
Eropa,kebanyakan ditemukan di Afrika
tengah & Barat.
Fenotyp (a-b-) mempunyai kekebalan
terhadap infeksi malaria.
Sel darah merah dari fenotip ini
resistant/kebal terhadap invasi
plasmodium vivax.
Antibodi
Anti-Fya dan anti-Fyb
Biasanya IgG
Bereaksi pada indirek antiglobulin test.
Anti-Fya dapat mengikat complement
Anti-Fy timbul sebagai akibat rangsangan transfusi
darah
1/3 orang dapat membentuk anti-Fya apabila kena
rangsangan antigen,tetapi anti-Fya hanya terdapat
pada beberapa orang saja yang mendapat
transfusi,Fya merupakan antigen yang lemah.
Aspek klinis
Transfusi darah
Pernah sebabkan reaksi transfusi
hemolitik
Kehamilan
Sebabkan HDN
Donor
plasma dibuang yang ditransfusikan
hanya red cellnya saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai