ETIKA KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Firdah harun
Haryanti aribi
Andi muh.alwi
Ridzwan
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas
mata kuliah etika keperawatan yang berjudul “Etika Keperawatan” tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Musdalifah,S.kep.Ns,M.M.Kep, dosen mata kuliah Etika Keperawatan.
2. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa
mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.
Kata Pengantar......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................2
3. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................21
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………...22
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
3. Tujuan
A. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan etika keperawatan
PEMBAHASAN
Etik atau ethics berasal dari bahasa Yunani : “ethos” yg berarti adat,
adalah suatu ilmu yg mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara
moral. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan
(Wahyuningsih, 2006).
pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang
dan kepada profesi (ANA, 1976 dalam buku Suhaemi, 2010). Secara umum
menyenangi profesinya. Selain itu pula, agar perawat dapat menjadi wasit
keperawatan
kepercayaannya
didik
nyata.
profesi.
etika. Ladd.J (1978 dikutip oleh Frell; lih. McCloskey, 1990 dalam buku
1. Metode otoritas
luas atau peda sekelompok manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu
masalah. Segala sesuatu yang diyakini bijak, dan secara etika dapat
Dinyatakan oleh para ahli filsafat-- berdasarkan pada apa yang mereka
tiga, yaitu:
1. Bioetik
kesehatan
pada klien.
digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan
aturan. Ahli filsafat moral telah mengembangkan beberapa teori etik, yang
deontology :
1. Teleologi
Teleologi (berasal dari bahasa Yunani, darin kata telos, berarti akhir).
Pendekatan ini sering disebut dengan ungkapan the end justifies the
means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang
terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir yang terjadi.
Suhaemi, 2010).
manfaat atau niiali suatu tindakan bergantung pada sejauh mana tindakan
penerapan teori ini; bayi yang lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal
berprinsip pada aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau salah bukan
Kant berpendapat bahwa prinsip moral atau yang terkait dengan tugas
bahwa klien harus diberi tahu tentang yang sebenarnya terjadi walaupun
tindakan yang mengakhiri hidup (dalam hal ini calon bayi) merupakan
Suhaemi, 2010).
F. Prinsip- prinsip Etika Keperawatan
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat
manusia, tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diterapkan baik dalam
Jadi, kode etik mengimbau perawat tentang hal yang boleh dilakukan dan
bila telah menerima nilai yang baik, kata hati akan menuntunnya, dan akan
1. Otonomi
Otonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu autos, yang berarti sendiri
2. Non-maleficience
Non-maleficience berarti tidak melukai atau tidak menimbulkan
(2010) menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain berbeda
darah. Pada suatu saat, ketika kondisi klien bertambah buruk dan terjadi
3. Keadilan
yang sama tidak selalu identic, tetapi dalam hal ini persamaan mempunyai
Dalam aplikasinya, prinsip moral ini tidak berdiri sendiri, tetapi bersifat
berbagai situasi.
Hubungan perawat-klien.Kontak yang terus-menerus antara perawat
keadaan sakitnya.
tua, saudara kandung, atau orang yang paling dekat dengan klien
sakitnya dan hal ini sangat penting dalam menjamin kolaborasi perawat-
sebagai berikut:
a. Otonomy (Autonomy)
c. Keadilan (Justice)
e. Kejujuran (Veracity)
g. Kerahasian (Confidentiality)
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung
jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Etika profesi
keperawatan adalah milik dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi
keperawatan, yaitu perawat.
Secara umum tujuan etika profesi keperawatan adalah menciptakan dan
mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan diantara
sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi keperawatan.
Sebelum membahas tentang masalah etika, perawat penting memahami
metode pendekatan yang digunakan dalam diskusi permasalahan etika.
Ladd.J (1978 dikutip oleh Frell; lih. McCloskey, 1990 dalam buku Suhaemi,
2010) menyatakan ada empat metode utama; otoritas, consensus hominum,
pendekatan intuisi atau self-evidence, dan metode argumentasi.Ada
beberapa etika keperawatan, yaitu bioetik, clinical ethics/etik klinik, nursing
ethics/etik keperawatan.
Teori dasar etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis
praktik professional (Fry,1991 dalam buku Suhaemi, 2010). Teori etik
digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan
aturan. Ahli filsafat moral telah mengembangkan beberapa teori etik, yang
secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan
deontology.
a. Teleologi, teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir yang terjadi.
Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal dan
ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia (Kellly, 1987 dalam buku
Suhaemi, 2010).
b. Deontologi berprinsip pada aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau
salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatu
tindakan, melainkan oleh nilai moralnya.
Prinsip-prinsip dalam etika keperawatan yaitu: Otonomy (Autonomy)
dimana prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri; Berbuat Baik
(Beneficience); Keadilan (Justice) dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang
sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral,
legal, dan kemanusiaan; Tidak Merugikan (Non Maleficienci), berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis selama perawat memberikan
asuhan keperawatan pada klien dan keluarga; Kejujuran (Veracity),
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti; Menepati Janji (Fidelity); Karahasian (Confidentiality), yaitu
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien; serta Akuntabilitas
(Accountability) merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
B. Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya dapat memahami konsep
dari etika keperawatan agar dapat mengarahkan tanggung jawab moral yang
mendasari pelaksanaan praktik keperawatan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA