Disusun Oleh :
NIM : 13.18.014
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Kewarganegaraan. Selain itu untuk mengetahui dan memahami materi Pendidikan
Kewarganegaraan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang "Kewarganegaraan", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih pada pihak – pihak yang telah membantu
proses pembuatan makalah ini. Saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Diharapkan pembaca mengerti dan dapat memahami isi makalah
yaitu tentang “Kewarganegaraan”. Tentu saja makalah ini tidak luput dari
kesalahan, saya pihak penulis mengucapkan maaf sebelumnya. Saya harapkan
saran dan kritik untuk kelancaran penulisan selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………….………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………..…………. 1
C. Tujuan ………………………………………………………….……. 2
E. Unsur-Unsur Kewarganegaraan………………………………………. 9
A. KESIMPULAN …………………………………………………… 19
B. SARAN …………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar warga negara yang menjadi substansi kita sebagai warga negara.
Konsep tersebut dilandasi dengan asas kewarganegaraan yang meliputi dari sisi
kelahiran atau pun dari sisi perkawinan.
Seorang warga negara yang baik dituntut harus tahu mengenai unsur-unsur
kewarganegaraan. Selain itu problem status kewarganegaraan yang menjadi
masalah yang mendasar yang bisa diselesaikan dengan karakteristik kita sebagai
warga negara demokrat. Namun semua itu harus diimbangi dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Dengan adanya hal-hal tersebut, maka dalam makalah ini akan dijelaskan apa
saja yang mengenai warga negara.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian warga negara dan kewarganegaraan?
2. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
1
8. Bagaimana cara & bukti memperoleh kewarganegaraan Indonesia ?
D. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui tentang konsep dasar warga negara
2. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
8. Untuk mengetahui apa saja hak dan kewajiban sebagai warga negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
istilah warga negara merupakan terjemahan dari kata citizen (bahasa Ingggris)
yang mempunyai arti sebagai berikut;
Warga negara;
Petunjuk dari sebuah kota;
Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air;
Bawahan atau kawula.
Menurut As Hikam dalam Ghazalli (2004), warga negara sebagai sebagai
terjemahan dari citizen artinya adalah anggota dari suatu komunitas yang
membentuk negara itu sendiri.
3
Pengertian Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan anatara negara dan warga negara. Menurut
memori penjelasan dari pasal II Peraturan Penutup Undang-Undang No. 62
tahun 1958 tentang Kewarganeraan Republik Indonesia, kewarganegaraan
diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang mengakibatkan
adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang ang bersangkutan.
Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalh segala hal ihwal yang berhubungan dengan negara.
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi :
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002).
4
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya,The
Power of Identity (Suryo, 2002), mengemukakan teori tentang munculnya
identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat
faktor penting, yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik dan faktor
reaktif.
5
Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam
membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan,
menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan
dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi
merupakan anggota dari suatu negara tertentu . Warga negara memiliki hubungan
dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan
berupa hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya negara mempunyai
hak dan kewajiban terhadap warganya.
Orang yang berada di suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
6
1. Penduduk
Adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun
waktu tertentu. Penduduk dalam suatu negara dapat dipilah lagi menjadi dua yaitu
warga negara dan orang asing. Orang asing adalah orang-orang yang untuk
sementara atau tetap bertempat tinggal di negara tertentu, tetapi tidak
berkedudukan sebagai warga negara. Mereka adalah warga negara dari negara lain
yang dengan izin pemerintah setempat menetap di negara yang bersangkutan.
2. Bukan Penduduk
Adalah orang yang hanya tinggal sementara waktu saja di suatu wilayah negara.
Contoh : Orang Australia yang berada di Bali untuk berwisata selama beberapa
waktu tertentu bukanlah penduduk Indonesia, sedangkan orang Jerman yang
karena tugasnya harus bertempat tinggal atau menetap di Jakarta adalah penduduk
Indonesia.
Di dalam suatu negara terdapat sejumlah orang yang berstatus sebagai warga
negara sekaligus sebagai penduduk, dan sejumlah penduduk yang berstatus bukan
sebagai warga negara (orang asing).
Perbedaan status atau kedudukan sebagai penduduk dan bukan penduduk, juga
penduduk warga negara dan penduduk bukan warga negara menimbulkan
perbedaan hak dan kewajiban. Kebanyakan negara menentukan bahwa hanya
mereka yang yang berstatus sebagai penduduk sajalah yang boleh bekerja di negara
yang bersangkutan, sedangkan bagi mereka yang berstatus bukan penduduk tidak
boleh untuk melakukan pekerjaan apapun. Demikian juga di Indonesia misalnya,
hanya warga negara yang boleh memilih atau dipilih dalam pemilihan umum.
Sedangkan untuk orang asing tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang seperti
itu.
7
D. Asas Kewarganegaraan Indonesia
Disamping asas umum, ada beberapa asas khusus yang menjadi dasar penyusunan
Undang-undang Kewarganegaraan Indonesia, yaitu :
8
4. Asas kebenaran substantif adalah prosedur kewarganegaraan seseorang tidak
hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-syarat
permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas
yang dalam segala hal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin,
melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga
negara pada khususnya.
7. Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal yang
berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.
E. Unsur-Unsur Kewarganegaraan
9
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)
Meskipun tidak dapat memenuhi prinsip ius sanguinis ataupun ius soli,
seseorang dapat memperoleh kewarganegaraan dengan cara yang lain yaitu
Pewarganegaraan atau Naturalisasi. Dalam unsur ini syarat-syarat dan prosedur
naturalisasi ini di berbagai negara sedikit banyak dapat berlainan, hal tersebut
menurut kondisi dan situasi negara masing-masing.
1. Apatride
Adalah seseorang yang orang tuanya berasal dari negara yang menganut asas ius
soli lahir di sebuah negara yang menganut asas sanguinis.
2. Bipatride
Adalah seseorang yang memiliki kewarganegaraan rangkap. Hal ini terjadi apabila
seseorang yang orang tuanya berasal dari negara yang menganut asas ius sanguinis
lahir di suatu negara yang menganut asas ius soli.
10
3. Multipatride
Karakter atau karakteristik sangat dibutuhkan oleh setiap warga negara untuk
membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban. Ada
beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai demokrat, yakni
antara lain :
11
2. Bersikap Kritis
Sikap kritis harus ditunjukan oleh setiap warga negara baik terhadap
kenyataan empiris maupun terhadap kenyataan supra-empiris. Tentunya sikap
kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang
dikritisi.
4. Bersikap Terbuka
5. Rasional
12
6. Adil
Sebagai warga negara yang demokrat, tidak ada tujuan baik yang patut
diwujudkan dengan cara-cara yang tidak adil. Dengan semangat keadilan, maka
tujuan-tujuan bersama bukanlah suatu yang didiktekan tetapi ditawarkan.
7. Jujur
Memiliki sikap dan sifat yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu
yang niscaya. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan di segala
sektor, baik politik, sosial dan sebagainya.
1. Kelahiran
2. Pengangkatan
Anak warga negara asing yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
memperoleh kewarganegaraan Indonesia (pasal 21 ayat 1).
13
3. Perkawinan/Pernyataan
Orang asing yang menikah dengan warga negara Indonesia dapat memperoleh
kewarganegaraan Indonesia (pasal 19).
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah negara Indonesia, dari ayah atau ibu yang yang memperoleh
kewarganegaraan Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Indonesia
(pasal 21 ayat1).
5. Pemberian
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Indonesia atau dengan alasan
kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden setelah
memperoleh pertimbangan DPR Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan
ganda (pasal 20).
6. Pewarganegaraan
14
3. Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh karena
dikabulkannya permohonan yaitu berupa Petikan Keputusan Presiden tentang
dikabulkannya permohonan tersebut (tanpa mengucapkan janji setia dan sumpah).
Dalam UUD 1945 telah dinyatakan hak warga negara, yaitu antara
lain :
melalui perkawinan;
15
g) Hak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi, seni
dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan hidup
manusia;
i) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum;
j) Hak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja;
q) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda di bawah kekuasaannya, serta hak atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi;
16
r) Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan hak untuk memperoleh suaka politik negara lain;
s) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan;
v) Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun;
w) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apa pun;
x) Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
hak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersikap diskriminatif itu;
17
c) Ikut serta dalam pembelaan negara;
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Orang yang berada pada suatu wilayah negara dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu penduduk dan bukan penduduk. Penduduk meliputi warga negara dan warga
asing.
19
2. Ada 2 pedoman dalam menerapkan asas kewarganegaraan yaitu dari sisi
kelahiran yang meliputi asas ius soli dan asas ius sanguinis. Jika dilihat dari sisi
perkawinan meliputi asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
8. Setiap warga negara wajib memperoleh hak atas dirinya dari negara tersebut.
Tetapi bukan hanya menuntut hak saja, namun kewajiban sebagai warga negara
juga harus dilakukan oleh setiap warga negara.
20
B. Saran
Dalam makalah ini telah menjelaskan beberapa hal mengenai warga negara baik itu
pengertian warga negara sendiri atau hal-hal lain yang berkenaan dengan warga
negara. Karena sebagai warga negara kita harus mengetahui apa saja yang
berhubungan dengannya, terutama hak dan kewajiban warga negara agar kita tidak
hanya menuntuk hak tetapi juga melakukan kewajiban kita sebagai warga negara.
Untuk itu,sebagai warga negara haruslah kita mempelajari apa saja yang berkenaan
dengannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://dwilestari96.wordpress.com/2016/01/02/warga-negara-dan-kewarganegaraan/
http://vidyfilan.blogspot.com/
22