Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.w b

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah

memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang

Biopsikologi dan proses motorik ini dapat kami selesaikan. Makalah psikologi ini

bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa yang

bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil rangkuman materi

yang saya lakukan mengenai Biopsikologi dan proses sensor motorik.

Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu , kritik dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi

pedoman di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..…………………………………………………………………....i

DAFTAR ISI………………..……………………………………………………………….…....ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang…………………………………………………………………...………

1
2. Rumusan masalah………………………………………………………………..

……..2
3. Tujuan…………………………………………………………………………….………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Biopsikologi dan Proses Sensor

Motorik………………………………...3
B. Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi……………………………………………4
C. Proses Sensori Manusia………………………………………………………………14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..18
B. Saran……………………………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat

fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini

nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut

lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.Demikian pula ahli

biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami

pewarisan daripada induk asal.

Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-

ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman. Dan Reseptor

sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan

informasi tentang kondisi didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar

tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang

digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan,

getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar

di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.

1
2. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka

permasalahan materi ini adalah :

A. Bagaimana pengertian biopsikologi dan proses motorik


B. Bagaimana Tahap-tahapperkembangan biopsikologi
C. bagaimana proses sensori manusia
3. Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah :

A. Untuk mengetahui pengertian dari biopsikologi dan proses sensor motorik


B. Untuk mengetahui Tahap-tahap perkembangan biopskologi
C. Untuk mengetahui proses sensori manusia

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biopsikologi dan proses sensor motorik

Biopsikologi merupakan pendekatan di luar tubuh kepada susunan saraf

pusat. dan biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.

Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga

nenek dan kakeknya secara genetik. Demikian pula ahli biopsikologi melihat

bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk

asal.

Secara umum proses sensorik dapat diartikan sebagai proses masuknya

rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf

motoris dan berakhir dengan perbuatan.Proses sensorik disebut juga

pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan

mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon

memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan

mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses

terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada.

B. Tahap-tahap perkembangan Biopsikologi

3
Perkembangan Biopsikologi menguraikan perkembangan aktivitas psiko

manusia sejak kecil sampai dewasa

1. Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis,

progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir

hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang

dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

2. Fase bayi

Masa bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun

kehidupan manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan

fisik, intelegensi, emosi, bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan

kesadaran beragama.

a. Perkembangan Fisik
 Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan

setahun kedua mulai mengendur.


 Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
 Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya

ukuran tengkorak kepala.


 Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi

dan sanggup berfungsi.


 Fungsi fungsi fisiologis.
 Perkembangan penguasaan otot-otot.
b. Perkambangan Intelegansi

Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah

tampak dalam tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah laku

4
motorik dalam berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan

yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang kurang

cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat

pula perkembangan bahasanya.

c. Perkembangan Emosi
1. Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi.

Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi dan kualitas

perasaan.
2. Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai

berkembang. Anak mulai senang dengan tersenyum apabila

melihat mainan yang di gantungkan di depanya, tidak merasa

senang dengan menangis terhadap benda dan orang yang di

anggap asing.
3. Usia 1 tahun – 3 tahun
 Emosinya sudah mulai terarah.
 Sejajar dengan perkembangan bahasa.
 Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut.

d. Perkembangan Bahasa

Ada tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan

bahasa yakni, menangis, mengoceh, dan berisyarat.

e. Perkembangan Bermain

Bermain atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan di

mulai dalam bentuk yang sederhana pada masa bayi.

f. Perkembangan Kesadaran Beragama

5
Perasaan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak.

Perasaan ketuhanan pada usia ini merupakam fundamen bagi

pengembangam perasaan ketuhanan periode berikutnya, seiring

dengan berkembanganya kondisi, emosi dan bahasa maka untuk

membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan

pertama bagi anak seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :

 Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui

bahasa.
 Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
 Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.

3. Fase sekolah (usia taman kanak-kanak)

Anak usia sekolah merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6

tahun. Ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria

atau wanita.

a. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.

Pertumbuhan otaknya pada usia 5 tahun sudah mencapai 75 % dari

ukuran orang dewasa. Dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga

terjadinya pertumbuhan lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari

bahan penyekat berwarna putih dan secara sempurna. Dan juga pada

6
usia ini banyak terjadi perubahan secara fisiologis. Untuk perkembangan

otak anak di butuhkan gizi yang cukup dan protein untuk membangun sel

sel tubuh , vitamin dan mineral, untuk pertumbuhan setruktur tubuh.

b. Perkembangan Intelektual

Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode

preoperasioanal, yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental

secara logis. Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi

karakteristik periode preoperasionalini adalah sebagai berikut.

 Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk

pada defrensiasi diri, atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
 Kaku dalam berfikir,
 Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa

peristiwa yang misterius.


c. Perkembangan Emosional

Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa

akunya (dirinya ) tidak sama dengan bukan aku( orang lain atau banda).

Kesadaran ini di peroleh dari pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya

tidak di penuhi oleh orang lain atau benda lain. Beberapa emosi yang

berkembang pada anak usia ini adalah sebagi berikut.

 Takut
 Cemas
 Marah
 Cemburu
 Kegembiraan
 Kasih sayanng
 Phobi
 ingin tahu

7
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan

anak dalam belajar.

d. Perkembangan Kepribadian

Masa ini lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa

krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada

dirinya. Yaitu dia mulai sadar dengan akunya, dia menyadari bahwa

dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain . dia suka menyebut nama

dirinya jika berbicara dengan orang lain.

e. Perkembangan Moral

Pada masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas

terhadap kelompok sosialnya ( orang tua, saudara, dan temen temannya)

pada saat mengenal konsep baik dan buruk, benar salah, atau

menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru hendaknya memberikan

penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di sertai

alasanya ini di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self

disciplin. Pada usia sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap

simpati” genero sity dan atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan

orang lain.

f. Perkembangan Kesadaran Beragama

Kesadaran beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai

berikut :

8
1. Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
2. Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
3. Penghayatan rohannya masih superfisical
4. Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic Pengetahuan

anak tentang agama terus berkembang berkat :

Ø Mendengar ucapan ucapan orang tua

Ø Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah

Ø Pengalaman dan meniru perbuatan orang tuanya

4. Fase anak sekolah ( usia sekolah dasar)


a. Perkembangan Intlektual

Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi

rangsanan intlektual , atau melaksanakan tugas tugas belajar yang

menuntut kemampuan intlektual atau kemampuan kongnitif seperti

membaca, menulis, menghitung.

Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru,

seperti mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan angka

angka atau bilangan. Dalam mengembangkan kemampuan anak maka

sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan kesempatan

kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar

atau memberi pendapat tentang pelajaran.

b. Perkembagan Bahasa

Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya

kemampuan menguasai dan mengenal pembendaharaan kata. Pada

9
masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500 kata, dan pada masa

akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000 kata. Abin

syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).

c. Perkembangan Sosial

Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai

dengan adanya perluasan hubungan di samping dengan keluarga juga

menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya atau teman sekelas

nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah

luas.

d. Perkembangan Emosi

Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa

pengungkapan ungkapan secara kasar tidaklah di terima dalam

masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan kontrol

ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula

prilaku belajar.

e. Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58

mengemukakan bahwa pendidikan agama disekolah dasar,

merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama dan

10
berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk

mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak

sudah mempunyai perbekalan dalam menghadapi goncangan yang

terjadi pada masa remaja.

f. Perkembangan Motorik

Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang,

maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan

baik setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau

minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik yang

lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk

keterampilan yang berkaitan dengan motorik seperti menulis,

menggambar, melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.

5. Fase remaja
a. Makna remaja

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang

sangat penting, yang di awali dengan matangnya organ organ fisik

(seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopoka

(pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :

 Remaja awal 12-15 tahun


 Remaja madya 15-18 tahun
 Remaja akhir 19-22 tahun

11
Sementara Salzman mengemukakan ”bahwa remaja

merupakan masa perkembangan sikap tergantung terhadap orang

tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri,

perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.Dalam budaya

Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees”

frustasi dan penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi

dan melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari

kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)

6. Fase awal dewasa (early adulthood)

Fase awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan

yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia

duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini

adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa

perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan

pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai

keluarga, dan mengasuh anak anak.

7. Fase pertengahan dewasa (middle adulthood)

Fase pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula

pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia

enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan

tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya

12
menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta

mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

8. Fase akhir dewasa (late adulthood)

Fase akhir dewasa ialah periode perkembangan yang bermula

pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada

kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya

kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun,

dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

C. Proses sensori manusia

Proses sensori diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu

individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation,

yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya,

kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap

organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau

mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata

yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.

Proses sensori disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-

benda disekitar dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan

anggapan (respon) memiliki perbedaan. Respons yaitu proses terjadinya kesan

dalam pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari pengamatan disebut

13
perhatian, sedangkan proses akhir disebut presepsi yang menyebabkan kita

mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang

lalu. Presepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya

sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa

yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga

individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek

dan objek, disebut “apresepsi” .

Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan

diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara

psikologis yang penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan

situasi yang berarti bagi subjek.

Proses pengamatan (penyerapan atau presepsi) melalui tiga proses yaitu:

 Fisik, stimulus mengenai alat indra.


 Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke otak.
 Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa

yang diterima oleh alat indra.


1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik

Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor

– faktor sebagai berikut:

a) Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi

kesempurnaan proses sensorik.


b) Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan

apabila perhatian kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses

sensorik tidak sempurna.

14
c) Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu

proses sensorik.
d) Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
2. Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku

Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan

semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam

perilaku sebagai berikut :

a) Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan

yang mudah beralih sehingga menyebabkan kesan yang selalu

berubah.
b) Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan

kesan. Dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya

ilusi adalah Keadaan fisik, adapun penyebab rangsangan yang keliru

dan kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa, harapan-

harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka, tidak

adanya analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan

secara keseluruhan.
3. Proses Motorik

Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik

ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.

Dalam proses motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan

Otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara

“interaksi positif”, artinya unsure-unsur yang satu saling berkaitan, saling

menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai

kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya.

15
Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga

turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami

gangguan tampak kurang terampil.

Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :

 Analisator adalah alat penerima rangsangan.


Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat

persa atau kulit)


 Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan

otot yang terdapat pada tubuh manusia.


 Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.

Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :

 motorik sehari-hari
 motorik bekerja atau pekerjaan
 motorik olahraga
 motorik ekspresi

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Proses

sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar

dengan mempergunakan alat indera. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu

peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan

pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara

psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

B. Saran

Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja,

penyaji menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna

memahami tentang konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di

sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
17
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465

Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat.

Jakarta: 2004. Hal 21-26.C.

Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International

edition. New york. Page 496-513

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International Edition.

Page 491-519

18

Anda mungkin juga menyukai