di Budaya Indonesia
Oleh : Ismed Yusuf
I. Pendahuluan
Masalah kehidupan seksual tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat itu
sendiri. Tiap kelompok masyarakat mempunyai psikososiokultural yang berbeda satu
sama lainnya, sehingga perilaku dan kehidupan seksualnya juga akan berbeda satu
sama lainnya.
Indonnesia yang luas dan mempunyai kelompok masyarakat yang beragam ini,
perilaku seksualnyapun beragam. Pada kesempatan ini yang akan dibahas adalah
perilaku seksual yang menyimpang, dalam arti berbeda dengan yang umum terjadi.
Ada 3 perilaku seksual yang akan dibahas, yaitu : Perilaku Homoseksual di Ponorogo,
Jawa Timur, Ritual Perilaku Seksual di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah dan
Pendidikan Perilaku Seksual di Banyumas Jawa Tengah.
IV.A. Gowokan
Gowok adalah seorang perempuan separo baya, statusnya sudah janda,
berfungsi sebagai sex educator. Fungsinya adalah mendidik dan melatih laki-laki yang
akan masuk ke jenjang perkawinan. Gowok biasanya dipilih dan diminta oleh ayah
dari calon pengantin laki-laki, dan mempercayakan anaknya untuk mendapatkan
pendidikan dan pelatihan dari gowok tersebut.
Apabila telah ada kesepakatan, calon pengantin laki-laki tersebut akan tinggal
di rumah gowok selama 1 minggu. Dalam waktu 1 minggu tersebut gowok akan
memberikan pendidikan dan sekaligus pelatihan kepada calon pengantin laki-laki
tersebut. Dalam proses pendidikan tersebut, gowok sekaligus sebagai partner
seksualnya.
Prosesnya disebut gowokan. Tujuan dari gowokan ini adalah untuk mendidik
dan melatih bagaimana hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang dapat
memberikan kepuasan dan kenikmatan pada kedua belah pihak. Apabila proses
pendidikan dan pelatihan ini selesai, maka calon pengantin laki-laki sudah siap untuk
menikah dan sudah punya pengalaman yang memadai dalam hal hubungan seksual
dengan istrinya selanjutnya.
V. Ringkasan
Dalam kultur Nusantara yang beragam, terdapat perilaku seksual yang berbeda
dengan yang umum terjadi. Perilaku seksual ini sangat erat hubungannya dengan
psikosisokultural setempat. Disajikan 3 macam perilaku seksual tersebut, yaitu
Gemblakan di Ponorogo Propinsi Jawa Timur, Ritual Perilaku Seksual di Gunung
Kemukus Sragen Jawa Tengah dan Gowokan di Banyumas Jawa Tengah.
Gemblakan merupakan perilaku homoseksual yang terjadi di kalangan remaja
setempat. Perilaku ini terorganisir dengan baik, dengan tujuan agar supaya terjadi
ikatan kekeluargaan yang erat antar para remaja. Perilaku ini diterima dengan baik
oleh semua kalangan masyarakat, sebagai suatu pendidikan perilaku seksual yang
paling tepat untuk mereka. Pemeran sekaligus partner homoseksualnya adalah
Gemblak, yang dalam kultural mereka dianggap sebagai figur tersendiri, sebagai
partner sekaligus obyek seksual
Ritual Perilaku Seksual di Gunung Kemukus, perilaku seksual laki-laki
dengan perempuan yang bukan pasangan hidup (suami/istri), untuk melengkapi dalam
berziarah di makam setempat. Ada tujuan khusus yang diinginkan oleh peziarah, di
mana untuk mencapai keinginannya, hubungan seksual di tempat tersebut, pada waktu
yang tertentu, merupakan suatu perilaku yang diyakini beberapa peziarah, lebih
mempermudah terkabulnya keinginan tersebut.
Gowokan merupakan pendidikan seksual secara langsung oleh Gowok
(perempuan separo baya, janda) kepada calon pengantin laki-laki terdapat di
Banyumas Jawa Tengah. Tujuannya agar pengantin laki-laki betul-betul mahir dalam
perilaku seksual nantinya dengan istrinya.
-- 0 --