II. EPIDEMIOLOGI
Angka prevalensi untuk GAD sekitar 3-8% dan rasio perbandingan antara
perempuan dan laki-laki sekitar 2:1. Penderita GAD sering memiliki komorbiditas
dengan gangguan mental lainnya seperti Gangguan Panik, Gangguan Stres Pasca
Trauma, Gangguan Obsesif Kompulsif dan Gangguan Depresi Berat.
Walaupun para pasien yang menderita gangguan anxietas menyeluruh
umumnya tidak mengupayakan penanganan psikologis, prevalensi sepanjang
1
hidup gangguan ini cukup tinggi, yaitu sekitar 5 persen dari populasi umum. GAD
umumnya mulai dialami pada pertengahan masa remaja, walaupun banyak
orang yang menderita gangguan anxietas menyeluruh menuturkan bahwa
mereka mengalami masalah tersebut sepanjang hidupnya.
Berbagai peristiwa penuh stress dalam hidup tampaknya cukup berperan
terhadap terjadinya gangguan ini. GAD terjadi dua kali lebih banyak pada
perempuan dibanding laki-laki dan memiliki tingkat komorbiditas tinggi bila
disertai gangguan anxietas lain atau gangguan mood.
Sulit untuk berhasil menangani gangguan anxietas menyeluruh. Dalam suatu
studi penelitian selama lima tahun, hanya 18 persen pasien yang tidak lagi
mengalami gejala-gejala gangguan ini, walaupun angka tersebut memiliki
kemungkinan meningkat seiring dengan lebih banyak penggunaan terapi
kognitif-behavioral.
III. ETIOLOGI
Penyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti, hanya saja disebutkan
bahwa faktor biologi dan psikologi memiliki peran terhadap terjadinya gangguan
cemas menyeluruh.
1. Teori Biologi
Hipotesis yang dikemukakan adalah pada pasien GAD terjadi abnormalitas
reseptor benzodiazepin di otak. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi
reseptor benzodiazepin yang tertinggi ada di lobus oksipitalis, namun area lain
yang dicurigai berperan pada GAD adalah basal ganglia, sistem limbik dan
korteks lobus frontalis. Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomography) pada
GAD menunjukan penurunan metabolisme sel di ganglia basalis dan substansia
alba di otak.
Hipotesis lain menyebutkan bahwa pada GAD terjadi gangguan regulasi
sistem serotonergik. Neurotransmitter lain yang diduga memicu GAD adalah
asam gamma-aminobutyric (GABA), serotonin, norepinefrin, glutamat dan
kolesistokinin.
2. Teori Genetik
Hasil studi menemukan bahwa terdapat hubungan genetik pasien GAD
dengan gangguan Depresi Mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% dari keluarga
tingkat pertama pasien GAD juga menderita gangguan yang sama. Sedangkan
studi pada pasangan kembar didapatkan sebanyak 50% pada kembar monozigot
dan sebanyak 15% pada kembar dizigot.
3. Teori Psikoanalitik
Teori ini menghipotesiskan bahwa ansietas adalah gejala dari konflik bawah
sadar yang tidak terselesaikan. Konflik bawah sadar tersebut adalah konflik yang
2
tidak disadari antara ego dan impuls-impluls id. Impuls-impuls tersebut biasanya
bersifat seksual atau agresif, berusaha untuk mengekspresikan diri, namun ego
tidak membiarkannya karena tanpa disadari ia merasa takut terhadap hukuman
yang akan diterimanya. Dengan kata lain, Pasien GAD tidak punya cara untuk
menghindari kecemasan karena dia tidak mengembangkan tipe pertahanan
tersebut sehingga selalu merasa cemas.
Orang-orang yang menderita GAD sering kali salah mempersepsikan kejadian
sehari-hari, seperti menyeberang jalan sebagai hal yang mengancam dan kognisi
mereka terfokus pada antisipasi sebagai bencana pada masa mendatang.
Terlebih lagi pasien GAD lebih terpicu untuk menginterprestasikan stimuli yang
tidak jelas sebagai sesuatu yang mengancam dan untuk menilai berbagai
kejadian yang mengancam lebih mungkin terjadi pada mereka.
Sensitifitas pasien GAD yang sangat tinggi terhadap stimuli yang mengancam
juga muncul walaupun bila stimuli tersebut tidak dapat diterima secara sadar.
Gejala utama GAD yaitu kekhawatiran. Berdasarkan perspektif hukuman
seseorang mungkin bertanya-tanya mengapa ada orang yang sering merasa
khawatir karena kekhawatiran di anggap sebagai kondisi negatif yang
seharusnya tidak mendorong pengulangannya. Kecemasan sebenarnya
merupakan penguatan negatif, ia mengalihkan pasien dari berbagai emosi
negatif sehingga diperkuat oleh hasil yang positif bagi individu terkait. Kunci
untuk memahami posisi ini adalah menyadari bahwa kekhawatiran tidak
menciptakan banyak ketegangan emosional.
4. Teori Kognitif-perilaku
Menurut teori ini, pasien GAD akan merespon suatu ancaman secara salah
dan tidak tepat. Respon tersebut disebabkan oleh perhatian yang selektif
terhadap hal-hal negatif di lingkungannya, adanya distorsi pada pemrosesan
informasi dan pandangan yang terlalu negatif terhadap kemampuan dirinya
dalam menghadapi ancaman.
IV.
GAMBARAN KLINIS
KETEGANGAN
MOTORIK
Kedutan
otot
atau
gemetaran
HIPERAKTIVITAS
OTONOM
Nafas pendek, terasa
berat, sesak napas
Jantung berdebar-debar
Wajah tegang
KEWASPADAAN
KOGNITIF
Gangguan tidur (Sulit
memulai tidur, tidur tidak
nyenyak,
sering
terbangun saat tidur)
Mudah kaget/terkejut
Keringat
berlebihan,
telapak tangan basah
Sulit berkonsentrasi
Mual,
mencret,
perut
tidak enak, nyeri ulu hati
Mulut kering
V. PEDOMAN DIAGNOSTIK
A. Kriteria diagnostik Gangguan Cemas Menyeluruh menurut DSM IVTR :
VII. TATALAKSANA
Tatalaksana pada gangguan cemas menyeluruh mencakup
Berorientasi Tilikan (Insight), terapi kognitif-perilaku, terapi suportif.
Psikoterapi
Lorazepam
Alprazolam
dan
KETERANGAN
Benzodiazepin broadspektrum
Lebih efektif sebagai antiinsomnia karena dosis
antiinsomnia berdekatan dengan dosis anticemas
Onset cepat dan kerja singkat, cocok untuk
premedikasi bedah.
Lebih efektif sebagai anticemas karena dosis
antiinsomnia dan anticemas yang berjauhan.
Efek samping terhadap performa psikomotor paling
kecil, cocok untuk pasien dewasa atau pasien
lansia yang ingin aktif
Benzodiazepin dengan waktu paruh pendek dan
tidak ada akumulasi obat yang signifikan pada
dosis terapi, cocok untuk pasien dengan kelainan
fungsi hati dan ginjal
EfeK : anticemas, anti-depresi
Indikasi : ansietas antisipatorik
onsetnya cepat
KETERANGAN
Efek : meredakan gejala somatik
7
Fluoxetine,
Sertraline,
Paroxetin
(Selective
Serotonin
Reuptake
inhibitor)
Buspirone
Imipramine
(Antidepresan
Trisiklik)
Trazodone
(Antidepresan
Atipik)
Venlafaxine
(Antidepresan
Atipik)
VIII. PROGNOSIS
GAD merupakan suatu kondisi kronis yang mungkin berlangsung seumur
hidup. Sebanyak 25% penderita akhirnya mengalami gangguan panik atau dapat
mengalami gangguan depresi mayor. Prognosis GAD tergantung pada beberapa
faktor. Bila tidak diterapi, GAD bisa terus berlanjut dan terus muncul dalam
kehidupan pasien. Prognosis semakin buruk pada orang yang memiliki lebih dari
satu jenis gangguan kecemasan. Terlebih, pada pasien GAD ini biasanya lebih
sering atau cenderung menjadi perokok berat, minum alkohol dan
menyalahgunakan obat-obat tertentu dibandingkan orang normal. Masingmasing dari hal tersebut membuat gejala cemas menjadi lebih mudah muncul
dalam jangka waktu singkat.
Prognosis juga memburuk bila terdapat adiksi (seperti adiksi nikotin, alkohol
dan obat-obatan) yang sekaligus dapat mempengaruhi kondisi kesehatan secara
umum. Akan tetapi, sebagian besar pasien menunjukkan perbaikan dengan
kombinasi terapi farmakologi dan terapi kognitif perilaku (CBT). Statistik
8
menunjukkan dengan terapi yang adekuat, sekitar 50% pasien akan membaik
kondisinya dalam 3 minggu semenjak terapi dimulai.
IX. REFERENSI
1. American Family Physician. http://www.aafp.org/afp/2000/1001/p1591.html
2. Maslim, R. 2003, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ III, Jakarta : PT Nuh Jaya, hal 74
3. Maslim, R. 2007, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik.
Jakarta : PT Nuh Jaya
4. RSUD Dr. Soetomo. 2004, Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu
Kedokteran Jiwa. Edisi III. Surabaya.
5. Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Generalized Anxiety
Disorder in : Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry : Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott Williams &
Wilkins: 2007. p. 623-7
6. Zieve , David. 2012. Generalized Anxiety Disorder [Online] Diakses
tanggal
11
April
2012.
Availabvle
from
:
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001915/
7. http://www.patient.co.uk/health/Anxiety-Generalised-Anxiety-Disorder.htm
8. http://www.onlymyhealth.com/what-prognosis-generalised-anxietydisorder-12977616527