Anda di halaman 1dari 5

Satuan acara penyuluhan

Topik penyuluhan : Penyuluhan Kesehatan Mengenai Pencegahan Dan


Pengendalian Hipertensi Pada Lansia Di Panti Werdha Damai Ronomuut
Waktu penyuluhan : 08:30 – 10:15 WITA
Partisipan : Lansia atau orang tua di panti werdha damai ronomuut

A. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum :
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan para lansia dip anti werdha damai ronomuut dapat mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang komplikasi hipertensi dengan perilaku mengontrol tekanan
darah penderita hipertensi pada lansia

2. Tujuan instruksional khusus:


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para lansia dip anti werdha damai ronomut dapat:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang komplikasi hipertensi pada lansia di panti werdha damai
ronomuut
b.Mengidentifikasi perilaku mengontrol tekanan darah penderita hipertensi pada di panti wedha damai
ronomut

B. Kegiatan penyuluhan :
Waktu Kegiatan Tugas

08.30 – 08.45 Persiapan WEBINAR Mahasiswa

08.45 – 08.50 Doa Pembuka Mahasiswa


08.50 – 09.00 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Mahasiswa
Sambutan:
09.00 – 09.15 1. Kepala Panti Werdha
2. Dosen Fakultas Keperawatan
Sesi 1:
09.15 – 10.00 Tim
Penyuluhan Kesehatan
Sesi 2:
10.00 – 10.15 Tim
Diskusi dan Tanya Jawab

E. Evaluasi :
Memberikan pertanyaan terkait topik :
A. Apa sudah mengetahui tentang penyakit hipertensi ?
B. Apa saja penyebab dan tanda dan gejala penyakit hipertensi ?
C. Bagaimana pencegahan penyakit hipertensi ?
Materi Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Mengenai Pencegahan Dan Pengendalian
Hipertensi Pada Lansia Di Panti Werdha Damai Ronomuut

1. Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada arteri. Dan secara umum hipertensi adalah
keadaan yang tidak ada gejala, dimana tekanan yang tidak normal di dalam arteri sehingga menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap berbagai penyakit contoh stroke, gagal jantung, serangan jantung dan saat
Pada pemeriksaan tekanan darah ada dua angka yaitu . yang tinggi didapat pada saat jantung berkontraksi
(sistolik), yang rendah didapatkan pada saat jantungberelaksasi (diastolik).

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring diastolik , contohnya 120/80 mmHg,
Dan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik bisa sampai 140 mmHg atau diastolik
mencapai 90 mmHg atau lebih, atau bisa saja keduanya.

Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.Pada hipertensi
sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tapidiastolik kurang dari 90 mmHg
dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.Hipertensi ini juga sering ditemukan pada usia lanjut.

Seiring dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang akan bisa mengalami kenaikan tekanan
darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik meningkat sampai
usia 55-60 tahun.

2. Penyebab

Faktor yang menyebabkan Hipertensi

1. Genetik
Faktor genetik merupakan salah salah satu faktor penyebab hipertensi karena penyakit hipertensi
dapat diturunkan. Misalanya sang ibu merupakan pembawa dapat diturunkan penyakit hipertensi
ini ke anaknya atau cucunya. Dan kasus seperti sudah banyak di dapatkan.
2. Obesitas
Obesitas merepukan faktor resiko terjadinya hipertensi karena pada orang yang mengalami
obesitas, ginjalnya bekerja keras sehingga dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.
3. Jenis kelamin
Perempuan merupakan resiko terbesar terjadinya hipertensi dari pada laki-laki. Apalagi
pada pada perempuan yang menuju usia lanjut.
4. Stres
Jantung kita dapat memompa dengan keras jika sedang stress sehingga penyebabkan
tekanan darah menjadi naik.
5. Kurang olahraga
Pada saat melakukan olahraga seperti jogging dapat membuat jantung memompa lebih
cepat sehingga mempercepat metabolisme di dalam tubuh. Sebaliknya jika tidak melakukan
olahraga atau jarang melakukan aktvitas fisik dapat menyebabkan metabolisme tubuh menjadi
lambat sehingga terjalah kenaikan berat badan hingga obesitas.

6. Pola asupan garam dalam diet


Menurut penelitian asupan garam dapat meningkatkan volume darah yang dapat
menimbulkan orang tersebut dapat menderita hipertensi.

3. Tanda dan Gejala

1. Sakit kepala
2. Badan Lemas
3. Nyeri dada
4. Sesak napas
5. Adanya darah dalam urine.
6. Jantung berdebar-debar.
7. Mudah lelah
8. Penglihatan Kabur

4. Pencegahan dan Penatalaksanaan

Harus diakui sangat sulit untuk mendeteksi dan mengobati penderita hipertensi secara adekuat, harga obat-obatan
hipertensi tidaklah murah, obat-obat kalsium, obat ini dapat mencegah kardiovaskuler penderita hipertensi.
Penderita hipertensi yang memiliki penyakit lain selain dari hipertensi akan dipertimbangkan untuk
pilihan obat hipertensi ini. Untuk penderita hipertensi yang memiliki masalah Jantung bisa menggunakan
obat dengan diuretic dan obat penghambat angiotensin convening enzyme kedua obat ini adalah obat
pilihan yang baik untuk penderita dengan masalah tersebut. Pada orang dengan usia yang lanjut banyak
didapati penderita hipertensi yang memiliki penyakit penyerta lain selain dari penyakit hipertensi. Jadi
pemberian obatnya juga diberikan tidak hanya obat antihipertensi tetapi ada obat – obat yang lainnya
maka harus diperhatikan dalam pemberian obat karena bisa menimbulkan interaksi obat antara 1 obat
dengan obat lain. Banyak macam jenis golongan obat yang bisa menstabilkan atau menurunkan tensi
penderita lanjut usia, bisa secara kombinasi dengan obat lain maupun hanya dengan satu obat saja
diantaranya ada obat dengan jenis diuretic yaitu obat klortiazid, obat bendrofluazid, obat klortalidon, obat
hidroklortiazid, dan obat Indapamid SR. Kemudian ada obat penyekat beta contohnya obat Asebutolol,
atenolol, bisoprolol, celiprolol, dll. Ada juga golongan obat Calcium Channel Blocker contohnya obat
yang dianjurkan yaitu obat Amlodipine, nikardipin, diltiazem, nifedipin, dan felodipin. Lalu obat dengan
golongan Angiotensin converting enzyme inhibitor yaitu obat Lisinopril, Perindropil, Kaptopril, dan obat
Quinapril.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, L. (2019). Determinan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jambura Health and Sport Journal :
Yogyakarta

Adrian, S.J. Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana Terbaru pada Dewasa. Cermin Dunia
Kedokteran : Jakarta

Agustina, E. (2019). Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada lansia dengan masalah Hipertensi PSTW
Khusnul Khotimah Pekanbaru : Riau

Anggreyani, N. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Riwayat Hipertensi Dalam
Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia Di Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang :
Serdang

Imran, A. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengendalian Hipertensi Pada
Lansia Di Puskesmas Pandak 1 Bantul Yogyakarta : Yogyakarta

Kuswardhani, T. (2016). Penatalaksanaan Hipertensi pada lanjut usia. Jurnal Penyakit Dalam, 7(2), 135-
140 : Magelang

Rahmi, M (2018). Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha
Sabai Nan Aluih Sicincin. Politeknik Kesehatan : Padang

Sherylana, G. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Puskesmas Tuban
Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban. Politeknik Kesehatan Kemenkes : Surabaya

Singh, S. Shankar, R. Singh, G.P. (2017). Risk Factors Of Hypertension. International Journal of
Hypertention : Hindawi.com

Sumaryati, M. (2018). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Keluarga Ny”M” Dengan
Hipertensi Dikelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan : Makassar

Anda mungkin juga menyukai