Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Lanjut usia merupakan proses mengalami penuaan anatomi, fisiologis dan biokimia pada
jaringan organ yang dapat mempengaruhi keadaan fungsi kemampuan tubuh secara
Pada lanjut usia terjadi kemunduran fungsi tubuh dimana salah satunya adalah kemunduran
fungsi kerja pembuluh darah. Penyakit yang sering dijumpai pada golongan lansia yang
disebabkan karena kemunduran fungsi kerja pembuluh darah yaitu hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Tekanan darah tinggi mmerupakan salah satu penyakit degenerative yang
mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan
suatu penyakit akibat meningkatnya tekanan darah arterial sistemik baik sistolik maupun
diastolic (Arlitas,2014)
Kesehatan lansia bila tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan penurunan fungsi
fisik dan fisiologis sehingga terjadi kerusakan tubuh yang lebih parah, menimbulkan
banyak komplikasi dan mempercepat kematian. Hipertensi pada lansia bila tidak segera
diobati dapat menyebabkan gagal jantung, stroke dan gagal ginjal (Potter dan Perry, 2005).
Factor yang dapat mempengaruhi hipertensi ada dua yaitu, factor yang dapat dikendalikan
seperti obesitas, medikasi, gayahidup, stress dan factor yang tidak dapat dikenali seperti
B. Tujuan
1. Proses Keperawatan
2. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit hipertensi pada lansia dan berusaha
untuk mengendalikannya.
3. Tujuan khusus
4. Tujuan afektif
penyakit hipertensi.
5. Tujuan psikomotor
b. Peserta dapat menambah aktivitas dan pola hidup sehat untuk mencegah hipertensi.
C. Sasaran
bagi lansia penderita hipertensi sekitar perumahan rt 009 desa setia asih pada tanggal 7
D. Metode
E. Media
1. Leaflet
2. LCD proyektor
3. Laptop
4. Power point
F. Kepanitiaan
1. Penyuluhan
2. Pemeriksaan
G. Kegiatan
No waktu Kegiatan Kegiatan peserta
• Menjelaskan klasifikasi
hipertensi
resiko hipertensi
• Menjelaskan komplikasi
hipertensi
• Menjelaskan upaya
pengendalian hipertensi.
• Menderngar
• Meminta peserta untuk • Memperhatikan
tentang hipertensi
hipertensi.
• Meminta mengulangi
komplikasi hipertensi.
hipertensi.
hipertensi.
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
A. Pengertian
Menurut WHO, Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki
tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg) (Sunarwinadi, 2017). Hipertensi sering dijuluki sebagai silent killer atau
pembunuh diam-diam karena dapat menyerang siapa saja secara tiba-tiba serta merupakan
salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Hipertensi juga beresiko
menimbulkan berbagai macam penyakit lainnya yaitu seperti gagal jantung, jantung
koroner, penyakit ginjal dan stroke, sehingga penanganannya harus segera dilakukan
sebelum komplikasi dan akibat buruk lainnya terjadi seperti dapat menurunkan umur
Hipertensi pada lansia dibedakan atas hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau
lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg,
serta hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan
B. Klasifikasi
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi
C. Etiologi Hipertensi
Menurut (Widjadja,2009) penyebab hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebab dengan jelas.
Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti
bertambahnya usia, sters psikologis, pola konsumsi yang tidak sehat, dan hereditas
ini.
2. Hipertensi sekunder
penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan dengan cairan tubuh, misalnya
dengan gaya hidup dan pola makan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Kegemukan (obesitas)
dengan wanita langsing pada usia yang sama. Curah jantung dan
namun terbukti bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah
b. Kurang olahraga
volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan
e. Stres
ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah kita dapat
maka tekanan darah akan turun kembali. Dalam keadaan stres maka
tinggi. Hal tersebut belum terbukti secara pasti, namun pada binatang
hipertensi.
1. Keturunan (Genetika)
bahwa hipertensi lebih banyak terjadi pada kembar monozigot (berasal dari
satu sel telur) dibandigkan heterozigot (berasal dari sel telur yang berbeda).
berkembang dan dalam waktu sekitar tiga puluhan tahun akan mulai muncul
2. Jenis kelamin
wanita. Hal ini disebabkan pria banyak mempunyai faktor yang mendorong
3. Umur
penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko
hipertensi pada usia tua. Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di atas
E. Komplikasi hipertensi
Menurut (Triyanto,2014) komplikasi hipertensi dapat menyebabkan
sebaga berikut :
1. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi diotak, atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat
Gejala tekena struke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang binggung
atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah atau
sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat
menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Hipertensi kronik dan
3. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
dengan cepat dengan mengakibatkan caitan terkumpul diparu, kaki dan jaringan
lain sering disebut edema. Cairan didalam paru-paru menyebabkan sesak napas,
timbunan cairan ditungkai menyebabkan kaki bengkak atau sering dikatakan edema
F. Pemeriksaan penunjang
Menurut (Widjadja,2009) pemeriksaan penunjang pada penderita
1. General check up
G. Penatalaksanaan
Menurut (junaedi,Sufrida,&Gusti,2013) dalam penatalaksanaan hipertensi berdasarkan
1. Terapi non-farmakologi
diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan darah diupayakan
f. Menghindari stres
g. Menghindari obesitas
selain cara terapi non-farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal yang utama.
Obat-obatan anti hipertensi yang sering digunakan dalam pegobatan, antara lain
obat-obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, dan penghambat
3. Terapi herbal
banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi dimanfaatkan sebagai obat
1. Daun seledri
ketinggian dari 50 cm. Semua bagian tanaman seledri memiliki bau yang
berwarna hijau, dan bertangkai. Tangkai daun yang berair dapat dimakan
a.) Bahan : 15 batang seledri utuh, cuci bersih dan 3 gelas air
b.)Cara membuat dan aturan pemakai : potong seledri secara kasar, rebus
2011).
dimana komponen bahan makanan sumber zat gizi yang disarankan sebagai
diantaranya adalah :
a. Konsumsi padi, biji-bijan (grain) sebanyak 6-8 perhari, seperti roti gandum
(ukuran satu porsi sekitar 1 lembar roti), nasi (nasi coklat/merah jauh baik dari
pada nasi putih), pasta cereal (sejitar 1 cup dalam kondisi matang).
b. Sayuran sekitar 4-5 porsi/hari, seperti toamt, wortel, brokoli, ubi, sayuran hijau
yang kaya akan serat, vitamin, kalium, dan magnesium. Ukuran 1 porsi sekitar
c. Buah sekitar 4-5 porsi/hari yang dapat diberikan dalam bentuk snack ataupun
komponen makanan besar. Ukuran 1 porsi buah sekitar 80-100 gram dalam
kondisi segar.
d. Gula atau makan yang manis sekitar kurang dari 5 porsi/minggu seperti gula
e. Kacang, biji, legumes sebanyak 4-5 porsi/minggu seperti almond, biji bunga
2-3 porsi/hari yang digunakn sebagai sumber protein, vitamin D, serta kalsium.
g. Daging tanpa lemak, unggas dan ikan sebanyak kurang dari 6 porsi/hari sebagai
H. Upaya Pencegahan
Dalam pencegahan hipertensi, kita harus menerapkan perilaku CERDIK, yaitu:
6. Kelola stress
DAFTAR PUSTAKA